29 Desember 2025
Beranda blog Halaman 37678

Rekening Dibobol Sejak 2012, Nasabah Bank Mandiri Belum Temukan Kejelasan

Jakarta, Aktual.co — Salah satu Nasabah Prioritas PT Bank Mandiri Daud Wibawa mengungkapkan bahwa dirinya mengalami pembobolan rekening pribadi yang diperkirakan hilang mencapai Rp5 miliar.

“Saya telah melaporkan kasus ini kemana-mana, mulai dari ke Mandiri, Bank Indonesia hingga Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Bank Indonesia menyarankan saya untuk lapor ke Polisi karena ini sudah masuk tindak pidana,” kata Daud di kawasan Sudirman, Jakarta, Jumat (13/3).

Kasus pembobolan rekening mandiri yang telah dilaporkan ke Polda Metro Jaya pada pertengahan 2012, hingga saat belum mendapatkan kepastian tentang penanganan kasus tersebut.

Daud yang terdaftar sebagai nasabah Mandiri cabang Krekot, Jakarta Pusat telah melaporkan kasus transaksi yang tidak pernah ia lakukan dari 2003 hingga September 2011.

Dia menduga, pihak bank memalsukan tanda tangannya untuk menarik sejumlah dana pada rekeningnya. Dirinya telah memberikan bukti-bukti kepada polisi seperti buku tabungan, resi, dan lainnya.

“Yang saya laporkan ke Polda adalah yang dapat saya punya bukti kuatnya saja, saya tidak mau sembarangan bicara tanpa ada bukti,” kata dia.

Tidak hanya pada Bank Mandiri, tabungannya pun bobol pada rekening bank Danamon.

Dirinya mengungkapkan kronologi kejahatan yang dilakukan pihak bank salah satunya pada 21 September 2009 terjadi transfer dana dari PT. Bank Mandiri Persero Tbk cabang Krekot ke PT. Bank Danamon Persero Tbk cabang Gajah Mada sebesar Rp1 miliar dan pada hari itu juga PT. Bank Danamon Persero Tbk cabang Gajah Mada mendepositokan tanpa sepengetahuan nasabah.

“Saya sudah melaporkan kasus saya tersebut ke pihak Mabes Polri dan dilimpahkan ke Polda Metro Jaya pada tanggal 21 Nopember 2012 dengan no. laporan NO.POL TBL/472/XI/2012 BARESKRIM dan melalui POLDA Metro Jaya saya meminta bukti CCTV kepada pihak PT. Bank Mandiri Persero Tbk untuk bisa membuktikan kebenarannya namun ditolak oleh pihak PT. Bank Mandiri Persero Tbk cabang Krekot dengan alasan kejadian tersebut sudah lama dan sudah overload,” kata dia.

Ia mengatakan gelar perkara telah digelar dan ia sedang menunggu hasilnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

IPW Duga Kasus AS dan BW Ditunda Karena Ada Intervensi

Jakarta, Aktual.co — Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane menduga, penundaan kasus Abraham Samad dan Bambang Widjojanto adanya intervensi antara lembaga penegak hukum.
Pasalnya, penundaan kasus dua komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) nonaktif itu, setelah Wakapolri Badrodin Haiti melakukan pertemuan dengan pimpinan KPK dan Kejaksaan Agung.
“Keputusan penundaan pemeriksaan Samad dan BW itu sendiri terjadi setelah Wakapolri bertemu dengan para pimpinan KPK dan Jaksa Agung,” kata Neta di Jakarta, Jumat (13/3). 
Dia menilai, penundaan kasus AS dan BW itu terlihat jelas seperti ada intervensi dari kalangan elit institusi lain terhadap Polri. “Sepertinya, ada intervensi dari elit-elit institusi lain terhadap Polri. Penundaan ini menunjukkan Polri tidak profesional dan diskriminatif,” kata dia.
Namun, Neta memahami penundaan ini bertujuan agar situasi sosial politik berjalan tenang dan datar, terutama menjelang uji kelayakan dan uji kepatutan yang akan dilakukan Komisi III DPR kepada Badrodin sebagai calon Kapolri pada akhir Maret ini.
“Hanya saja, penundaan ini bisa membuat para penyidik Polri, terutama yang menangani kasus Samad dan BW kecewa dan frustrasi,” kata dia.  
Sebab, lanjut Neta, sebelumnya elite Polri sempat mengatakan, jika Samad dan BW tidak memenuhi panggilan penyidik akan dilakukan upaya pemanggilan paksa. Bahkan baru dua minggu lalu, Haiti mengatakan kasus Samad dan BW tetap berlanjut. 
“Tapi kenapa kemudian berubah, apakah karena Haiti terjebak dalam opini publik yang dilancarkan pihak tertentu, sehingga mengabaikan prinsip penanganan perkara yang cepat dan efisien,” ujar Neta. 

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu

AS dan BW Lecehkan Polri, IPW Sayangkan Kasus Keduanya Ditunda

Jakarta, Aktual.co — Badan Reserse Kriminal Mabes Polri resmi menunda kasus dua komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Abraham Samad dan Bambang Widjojanto. Kasus keduanya dihentikan karena untuk meredam ketegangan KPK dan Polri yang sebelumnya sempat tegang.
Namun demikian, dengan adanya penundaan itu disayangkan oleh Indonesia Police Watch (IPW). “Apalagi selama ini AS dan BW cenderung melecehkan penyidik, dengan cara mempersulit, mempermainkan, dan mengabaikan panggilan untuk pemeriksaan,” kata Ketua Presidium IPW Neta S Pane di Jakarta, Jumat (13/03).
Neta menilai, penundaan ini menunjukkan Wakapolri Badrodin Haiti tidak memberi kepastian hukum dan tidak berupaya menampilkan penegakan hukum yang cepat dan efisien.
Meski adanya penundaan, sambung dia, IPW memahami agar situasi sosial politik berjalan tenang dan datar, terutama menjelang uji kelayakan dan uji kepatutan yang akan dilakukan Komisi III DPR kepada Haiti sebagai calon Kapolri pada akhir Maret ini. 
“Hanya saja, penundaan ini bisa membuat para penyidik Polri, terutama yang menangani kasus Samad dan BW kecewa dan frustrasi.”
Sebab, kata Neta, sebelumnya elite Polri sempat mengatakan, jika AS dan BW tidak memenuhi panggilan penyidik akan dilakukan upaya pemanggilan paksa. Bahkan baru dua minggu lalu, Haiti mengatakan kasus Samad dan BW tetap berlanjut.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu

Ditemukan Barang Tak Lazim, Polisi Tanzania Ringkus Ratusan Dukun Palsu

Jakarta, Aktual.co — Lebih dari 200 dukun palsu di Tanzania yang diduga terlibat dalam pembunuhan sadis penduduk Albino ditangkap kepolisian setempat. Dari penangkapan tersebut, polisi menemukan beberapa barang-barang tidak lazim seperti, kulit singa dan ekor monyet.

“Beberapa dari mereka (dukun) memiliki barang-barang aneh, yakni kulit kadal, gigi babi hutan, telur burung unta, ekor monyet, cakar burung, ekor keledai dan kulit singa.,” ungkap juru bicara Kepala Bandan Polisi Tanzania, Advera Bulimba, dilansir BBC, Jumat (13/3).

Lebih jauh dijelaskan Bulimba, para dukun tersebut diduga mempercayai ajaran sesat yang mengobarkan orang Albino sebagai tumbalnya. Dalam sepuluh tahu terakhir, setidaknya 80 Albino tewas dibunuh.

Kejadian yang paling mengerikan terjadi beberapa minggu yang lalu, ketika bayi Albino di Tanzania Barat tewas dengan bagian tubuh yang tak utuh. Para dukun itu mempercayai jika bagiah-bagian tubuh tersebut bisa mendatangkan uang dan keberuntungan.

Yang anehnya, ada sebagian orang yang tak segan-segan membayar bagian-bagian tubuh Albino itu. Untuk satu bagian tubuh memiliki harga mulai dari Rp975 juta.

Menurut Presiden Tanzania, Jakaya Kikwete ajaran tersebut membuat penculikan dan pembunuhan orang Albino marak terjadi. Dia mengatakan, peristiwa tersebut membuat negaranya semakin dikucilkan.

“Pembunuhan orang Albino adalah kejahatan yang membuat mali negara,” sesal Jakaya.

Berdasarkan data PBB, pembantaian kaum Albino bukan hanya terjadi di Tanzania. Negera-negara di Afrika Timur seperti Burundi dan Malawi juga terjadi kejahatan seperti itu.

Artikel ini ditulis oleh:

DPRD Diminta Bongkar Mega Skandal Perizinan Proyek Properti DKI

Jakarta, Aktual.co — Direktur Eksekutif Nurjaman Center for Indonesian Democracy (NCID), Jajat Nurjaman, meminta Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama menjelaskan ke publik terkait pelanggaran Ingub (Instruksi Gubernur) yang dibuat pada era mantan Gubernur Sutiyoso pada tahun 2004. “Kita bisa melihat berbagai proyek di Jakarta yang sudah melakukan launching walaupun masih dalam tahap perencanaan. Padahal menurut Ingub tersebut tidak bisa pengembang melakukan launching sebelum memiliki Surat Izin Penunjukan Penggunaan Tanah (SIPPT), Rencana Tata Letak Bangunan (RTLB), Izin Mendirikan Bangunan/Izin Pendirian Bangunan (IMB/IPB), dan Sertifikat Kepemilikan Tanah,” kata Jajat, dalam keterangan tertulisnya, Kamis (13/3).
Menurut dia, seharusnya Pemprov melarang launching dan tidak malah dibiarkan. Ingub yang dimaksud adalah Ingub nomor 15/SE/2004 yang ditandatangani oleh Sutiyoso. 
Pihaknya menganalisa latar belakang skandal ini adalah transaksi saling menguntungkan antara Ahok dengan para pengembang. Dirinya juga meminta masyarakat dan DPRD melakukan penelitian terhadap kasus ini. “Ahok ini diam-diam suka  uang, isu yang beredar belakangan ini kan terkait dengan dana Ahok Center. Saya kira pelanggaran Ingub ini juga pasti berkaitan dengan isu tersebut,” 
“Dari sekian banyak launching yang dilakukan di DKI, pasti sebagian besar dokumennya tidak lengkap. Saran saya kepada Ahok, kalau memang masih cinta uang maka tidak perlu lah memproyeksikan imej sok suci. Malu nanti dengan yang diatas” tegas Jajat.

Artikel ini ditulis oleh:

Danareksa Sekuritas: Pelemahan Rupiah Diprediksi Hanya Sebentar

Jakarta, Aktual.co — PT Danareksa Sekuritas memprediksi pelemahan rupiah hanya akan berlangsung sebentar seiring dengan pulihnya kondisi perekonomian di Amerika Serikat.

“Kondisi ekonomi di AS memang saat ini sedang dalam tahap pemulihan, artinya dolar masih menjadi salah satu mata uang yang banyak diminati investor asing,” kata Branch Manajer PT Danareksa Sekuritas Cabang Semarang Melcy RS Makarawung di Semarang, Jumat (13/3).

Meski demikian, seiring dengan pulihnya kondisi perekonomian di AS maka kondisi rupiah pun berangsur membaik. Diharapkan, rupiah bisa kembali ke level normal yaitu di kisaran Rp11.000/dolar AS dalam kurun waktu 2-3 bulan ke depan.

Menurutnya, hal tersebut tidak sulit tercapai mengingat kebijakan Pemerintah yang menurunkan suku bunga acuan Bank Indonesia atau BI rate sebesar 0,25 basis poin yaitu dari 7,75 persen menjadi 7,5 persen. “Penurunan suku bunga menjadi salah satu faktor yang menarik para investor untuk berinvestasi di suatu negara. Harapan kami BI bisa kembali menurunkan suku bunga secara bertahap,” katanya.

Penurunan suku bunga tersebut juga berpotensi memberikan dampak positif bagi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di pasar saham Indonesia. Bahkan, Danareksa memprediksikan hingga akhir tahun mendatang IHSG bisa mencapai level 5.900. “Bagi sebagian besar investor asing, Indonesia merupakan pasar yang potensial bagi mereka. Industri di negara ini sangat maju dan Indonesia juga menawarkan iklim investasi yang baik bagi mereka,” katanya.

Sementara itu, Melcy mengatakan pelemahan nilai mata uang tidak hanya terjadi di Indonesia tetapi juga di banyak negara berkembang yang masih menjadikan AS sebagai salah satu pasar terbesar bagi mereka. Bagi Indonesia, selama ini AS berkontribusi besar pada penjualan komoditas ekspor di antaranya mebel, tekstil, dan barang pabrikan. “Tidak bisa dipungkiri bahwa industri di Indonesia sangat bergantung pada pasar AS, bukan hanya untuk penjualannya tetapi juga impor bahan baku,” katanya.

Oleh karena itu, pihaknya berharap agar pelaku usaha lebih mengoptimalkan bahan baku di Indonesia sehingga ketergantungan pada impor barang bisa diminimalisasi.

Artikel ini ditulis oleh:

Berita Lain