29 Desember 2025
Beranda blog Halaman 37680

Fadli Zon: Tak Ada Perombakan Struktur Fraksi Golkar

Jakarta, Aktual.co — Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon mengatakan pihaknya tidak dapat memberikan keputusaan terkait perombakan yang akan dilakukan kubu DPP Partai Golkar Agung Laksono terhadap struktur fraksi Golkar di DPR RI.
Alasannya, hingga saat ini belum ada keputusan final yang menentukan bahwa dari dua kubu, keluar sebagai kepengurusan yang sah.
“Saya kira tidak semudah itu (melakukan perombakan) apalagi masih ada gugatan hukum. Sampai nanti ada suatu hal yang sangat final dari keputusan ini, ujungnya dimana baru kita bisa mengambil keputusan,” kata Fadli kepada wartawan, di Komplek Parlemen, Senayan, Jumat (13/3).
“Kalau belum ada kejelasan unjungnya, masih didalam proses hukum, kita tidak bisa ambil keputusan apa-apa, mau pakai seribu surat pun tidak ada ininya, karena masih proses,” imbuh dia.
Menurut dia, situasi ini tidak jauh bedanya dengan kondisi yang dialami oleh Partai Persatuan dan Pembangunan (PPP) yang juga ingin merombak struktur kepengurusan fakrsinya di Parlemen.
“Saya kira sama dengan PPP pun demikian, kita melihat harus ada suatu proses yang final dulu. Jadi tidak bisa merubah, harus menunggu persoalan selesai,” tandasnya.
Sebelumnya sempat diberitakan,  Kepengurusan DPP Partai Golkar Munas Ancol mengatakan bahwa dalam waktu dekat akan segera melakukan perombakan struktur fraksi Golkar di DPR RI.
Demikian hal itu disampaikan oleh Ketua Fraksi Golkar kubu Agung Laksono, Agus Gumiwang kepada wartawan, di Jakarta, Kamis (12/3).
“Saya kira dalam waktu dekat dan setelah reses (DPR RI) kita akan mulai bekerja, saya sebagai ketua fraksi,” kata Agus.

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang

Kadin: Infrastruktur Indonesia Urutan 17 dari 44 Negara Asia Afrika

Jakarta, Aktual.co — Indonesia menempati urutan ke-17 dari 44 negara Asia Afrika dengan pendapatan per kapita 3.510 dolar AS di tahun 2014-2015, kata anggota Lembaga Pengkajian, Penelitian, dan Pengembangan Ekonomi (LP3E) Kadin Indonesia Ina Primiana.

“Posisi Indonesia lebih baik dibandingkan India, Vietnam, dan Filipina,” katanya, dalam diskusi bertema “Perkembangan Infrastruktur di Indonesia dan Negara Berkembang” di Jakarta, Jumat (13/3).

Majunya perkembangan infrastruktur Indonesia, lanjutnya, dapat dilihat dari rel kereta api sepanjang 5.042 kilometer yang merupakan rel terpanjang di antara negara-negara ASEAN, dan jumlah bandara terbanyak yaitu 676, mengalahkan Tiongkok yang memiliki 497 bandara atau India yang mempunyai 352 bandara. “‘Ranking’ infrastruktur Indonesia tidak terlalu jelek dibandingkan dengan negara-negara ASEAN, hanya biaya logistik yang muncul jauh lebih mahal dari negara-negara tersebut,” ujarnya.

Hal tersebut, menurut dia, dapat dilihat dari urutan infrastruktur Indonesia yang mengungguli Vietnam yang menempati urutan 20, namun dalam “Logistics Performance Index” (LPI) Vietnam yang menempati urutan 48, lebih baik dari Indonesia yang hanya menempati urutan 53. “Ini menunjukkan kondisi infrastruktur Indonesia belum memberikan efek positif pada kinerja logistik,” tuturnya.

Permasalahan logistik Indonesia dipicu oleh ketimpangan pembangunan antara Indonesia barat dan timur, di mana 54 persen pembangunan infrastruktur senilai Rp62,8 triliun terkonsentrasi di Pulau Jawa, sedangkan 46 persen lainnya terbagi untuk pulau-pulau lain.

Selain itu, menurut Ina, kinerja belanja infrastruktur masih belum optimal ditunjukkan dengan alokasi anggaran yang tidak lebih dari 3 persen dari PDB dengan pola penyerapan yang menumpuk pada akhir tahun (kuartal keempat) serta kurangnya koordinasi antara kementerian, lembaga, dan daerah. “Idealnya anggaran infrastruktur minimal 5 persen dari PDB, Vietnam, India, dan Tiongkok saja rata-rata di atas 6 persen dari PDB, sedangkan Indonesia hanya 3 persen,” tukasnya.

Untuk itu ia merekomendasikan beberapa langkah untuk pembenahan infrastruktur, di antaranya peningkatan konektivitas secara terintegrasi meliputi energi, transportasi, telekomunikasi, infrastruktur publik, dan pembukaan area baru. “Kalau perlu kita bentuk dewan pembangunan infrastruktur seperti yang diterapkan Thailand agar koordinasi bisa berjalan lebih baik dan anggaran serta pelaksanaan pembangunan lebih efisien,” ujarnya.

Diskusi tersebut digelar untuk mempersiapkan “Asia Africa Bussiness Summit” (AABS) 2015 yang akan dilaksanakan oleh P3B Kadin Indonesia pada 21 April mendatang.”AABS merupakan ‘integral event’ dari peringatan ke-60 Konferensi Asia Afrika, dalam AABS kami ditugaskan untuk membuat draf deklarasi kerja sama ekonomi berdasarkan forum diskusi dengan negara-negara Asia Afrika,” ucap Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Koordinator Asosiasi Noke Kiroyan.

Dalam forum tersebut, Kadin menyiapkan tiga poin utama untuk dibicarakan yaitu infrastruktur, kemaritiman, dan pertanian. “Sejauh ini ada 46 negara yang sudah mendaftar untuk ikut dalam forum tersebut,” ujarnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Kasus AS dan BW Ditunda, Zulkarnain: ‘Ada Kesepakatan yang Bagus’

Jakarta, Aktual.co — Badan Reserse Kriminal Mabes Polri telah menunda kasus yang telah menjerat Bambang Widjojanto dan Abraham Samad. Namun kasus keduanya tetap dilanjutkan, hanya ditunda agar ketegangan KPK dan Polri dapat dipulihkan.
Wakil Ketua KPK Zulkarnain mengaku, penundaan tersebut dari hasil kesepakatan antara Polri dan KPK. “Ada kesepakatan yang bagus ya, cooling down-lah,” kata Zulkarnain di Gedung KPK, Jumat (13/3).
Zulkarnain pun mengaku tak tahu, apakah penundaan pemeriksaan terhadap keduanya bisa mengarah pada pemberhentian penyidikan. “Oh saya ngga tahu.”
Sebelumnya Wakapolri Komisaris Jenderal Badrodin Haiti mengatakan, penyidikan kasus kedua pimpinan KPK nonaktif tersebut tidak dihentikan. Dia bahkan sempat membantah kalau ada surat penghentian pemeriksaan dua pimpinan tersebut. 
Menurut Badrodin, kasus keduanya tetap dilanjutkan, hanya ditunda agar ketegangan KPK dan Polri dapat dipulihkan. “Surat keputusan tersebut tidak ada, hanya secara lisan untuk kasus Abraham Samad dan Bambang Widjojanto akan disidik lanjut,” kata calon Kepala Kepolisian RI tersebut.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu

Korupsi e-KTP, KPK Periksa Auditor BPKP

Jakarta, Aktual.co — Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) jadwalkan pemeriksaan terhadap Auditor Madya Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Toha Siregar sebagai saksi pada Jumat (13/3).
Dia akan diperiksa, terkait kasus dugaan korupsi pengadaan paket penerapan e-KTP, di Kemendagri tahun anggaran 2011-2012, dengan tersangka Direktur Pengelola Informasi Administrasi Kependudukan Ditjen Dukcapil Kemendagri, Sugiharto (S).
“Diperiksa sebegai saksi tersangka S,” ujar Kepala Bagian Pemberitaan dan Publikasi KPK, Priharsa Nugraha, Selasa (10/3/
Dalam kasus ini, Sugiharto diduga melakukan perbuatan melawan hukum dan atau penyalahgunaan wewenang yang mengakibatkan kerugian negara terkait pengadaan proyek tersebut.
Menurut perhitungan sementara KPK, dugaan nilai kerugian negara dalam kasus ini sekitar Rp 1,12 triliun.
KPK menjerat Sugiharto dengan Pasal 2 ayat 1 subsider Pasal 3 Undang-Undang  Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (UU Tipikor) juncto Pasal 55 ayat 1 ke-1 juncto Pasal 64 ayat 1 KUHP. Nilai proyek pengadaan e-KTP 2011-2012 ini mencapai Rp 6 triliun.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby

Ahok Bakal Diperiksa Tim Angket

Jakarta, Aktual.co — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengaku siap hadir jika panitia tim angket menjadwalkan pemanggilan atas dirinya. Bahkan, Ahok mengaku senang jika dewan memanggilnya dalam rangka penyeledikan hak angket.
“Panggil aja, panggil gua lebih bagus biar gua lebih bisa jelasin. Kalau aku datang seru neh, nanti kalian live aja lah,” kata Ahok di Balai Kota, Jumat (13/3).
Jika diberikan kesempatan untuk datang oleh pansus Angket, Ahok mengklaim akan ‘membongkar’ nama-nama oknum dewan yang dianggapnya ‘bermain’ dalam anggaran siluman APBD 2015.
“gua jelasin permainan ini sekian lama, nanti gua bisa kelarin tuh, yang pimpinan-pimpinan nih jatah dia nih selama ini, aku lengkap ko datanya, nama-namanya siapa yang pokir-popkir siapa,” ungkapnya.
Namun Mantan Bupati Belitung Timur itu tidak mau ‘membocorkan’ nama oknum dewan yang menitipkan pokir-pokir yang dianggap tidak masuk akal.
“Nanti aja tunggu polisi, kita sudah kasih polisi semua ko datanya, jadi pimpinan-pimpinan DPRD siapa pokirnya siapa, periksa aja nanti telusurin hartanya, itu jelas banget ko,” tandasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid

Dapat 17 Ribu Petisi, Facebook Resmi Hapus Emoticon ‘Feelings Fat’

Malang, Aktual.co — Facebook secara resmi menghapus emoticon ‘Feeling Fat’ (Gemuk, red) dari akun resminya baik untuk update status maupun chat. Langkah tersebut diambil, setelah sebanyak 17 ribu petisi pada situs Org.com mengecam adanya emoticon yang dianggap penghinaan yang terdapat pada jejaring sosial tersebut.

The Guardian melaporkan, seorang aktivis bernama Catherine Weingarten dan grup sosial anti citra tubuh negatif menyatakan pendapatnya, bahwa gemuk bukanlah sebuah gambaran perasaan yang bisa dijadikan opsi untuk update status.

Emoticon gemuk pada akun Facebook, digambarkan dengan wajah dengan dua pipi besar (double chin), dimana emoticon itu dianggap menghina orang yang memiliki kelebihan berat badan yang selama ini sudah berjuang dengan keadaan tubuhnya.

Dalam petisi yang ditulisnya, Weingerten menulis, “Sebagai seseorang yang selama ini telah berjuang dengan makan teratur, saya tahu bagaimana rasanya bertubuh gemuk. Selama bertahun-tahun saya selalu berpikiran negatif tentang tubuh saya sendiri dan setiap harinya saya mengalami kelaparan dalam upaya menurunkan berat badan ini,” tulis Weingerten.

Dia melanjutkan,  “Bahkan yang lebih buruk dari melawan makanan dan obsesi saya akan tubuh di depan cermin, perkataan orang lain tentang tubuh saya itu sangat menyeramkan,” tegasnya.

Weingerten kembali menegaskan, “Gemuk bukanlah perasaan. Gemuk adalah bagian alami dari tubuh kita, tidak peduli berapa beratnya, karena semua bagian tubuh layak untuk dihormati dan dirawat,” katanya lagi.

Menanggapi keberatan Weingerten dan petisi dari 17 ribu orang tersebut, Facebook langsung menghapus emoticon ‘Feeling Fats’ dan menggantinya dengan yang lebih netral yakni ‘Feelling Stuffed’.

Sementara itu, dalam rilisnya Facebook menuliskan, “Kami telah mendengar keluhan dari masyarakat terkait emoticon ‘Feelings Fat’ sebagai emoticon pilihan untuk update status bisa memperkuat citra negatif akan tubuh, terutama bagi mereka yang saat ini sedang berjuang dengan gangguan makan. Jadi kita akan menghapus “Feeling Fat” dari daftar pilihan.

Menanggapi keputusan Facebook Weingarten memposting kegembiraanya. Ia menuturkan: “Saya senang Facebook telah menghapus emoticon ‘Feelings Fat’. Kesuksesan ini menunjukkan bahwa masyarakat saat ini bersama-sama dapat melawan pesan-pesan budaya yang mampu mencederai kemampuan untuk mencintai diri sendiri dan hidup nyaman dengan keadaan fisik kita,” tulis Weingerten.

Untuk diketahui, pengguna jejaring sosial, banyak diberikan pilihan guna mengelaborasi update statusnya dengan berbagai macam pilihan yang sudah disediakan, seperti: mendengarkan, membaca, menonton, mencari, makan, minum dan bepergian.

Artikel ini ditulis oleh:

Berita Lain