1 Januari 2026
Beranda blog Halaman 37774

CIA Pecahkan Sandi Apple Untuk Mata-matai Komunikasi Pengguna IPhone

Jakarta, Aktual.co — Sebuah laporan menyebutkan bahwa, badan intelijen Amerika Serikat, CIA, bekerja bertahun-tahun untuk memecahkan sandi perangkat Apple, guna memata-matai komunikasi melalui iPhone dan iPad oleh penggunanya.

Dikutip dari AFP, Selasa (10/3), portal berita investigatif The Intercept mengutip bocoran dokumen rahasia mengatakan, upaya itu mulai dilakukan pada 2006 saat Apple bersiap meluncurkan iPhone pertamanya.

Laporan tersebut mengatakan peneliti bermarkas di Laboratorium Nasional Sandia dan memaparkan temuan mereka dalam konferensi rahasia CIA, kata dokumen, yang dibocorkan bekas pekerja kontrak Badan Keamanan Nasional (NSA) Edward Snowden.

Riset tersbeut sejalan dengan program pemerintah AS untuk menganalisa komunikasi aman dan memecahkan enkripsi, menggunakan “anggaran gelap”, seperti digariskan dalam dokumen sebelumnya yang dibocorkan oleh Snowden.

Berdasarka atas laporan itu, agen intelijen AS bisa menyadap komunikasi menggunakan telepon seluler Apple yang selama ini diyakini merupakan komunikasi aman.

Baik Apple maupun CIA belum bisa memberikan komentar terkait laporan tersebut.

Apple dan Google pada 2014 mengumumkan bahwa mereka telah mempersulit enkripsinya dalam piranti lunak mereka, yang bahkan tidak memberi akses kepada perusahaan. Hal tersebut akan mencegah pemerintah mendapatkan akses, meskipun dengan berbekal surat perintah.

Menurut The Intercept, para peneliti keamanan tersebut mencari akses pada kunci-kunci yang digunakan untuk mengenkripsi data yang disimpan dalam piranti Apple. Tujuan mereka adalah masuk ke “kode-mikro” terpasang untuk mendapat akses rahasia, kata laporan itu.

Dokumen tersebut tidak mengungkap sejauh mana keberhasilan upaya mata-mata itu namun menyiratkan adanya upaya jangka panjang untuk membongkar enkripsi untuk menyimpan data pribadi.

Laporan itu mengatakan personel NSA juga berpartisipasi dalam konferensi pada 2012 yang mempresentasikan sejumlah temuan.

Para pejabat AS sebelumnya pernah mengatakan bahwa upaya intelijen dimaksudkan untuk membongkar rencana teror, dan bahwa kerahasiaan bagi warga AS masih tetap terjaga.

Artikel ini ditulis oleh:

Bupati Kaimana Dilaporkan ke Bareskrim Polri

Jakarta, Aktual.co — Bupati Kaimana, Papua Barat, Matias Mairuma dilaporkan ke Bareskrim Polri, oleh Forum Komunikasi Aparatur Peduli Kaimana (FORKAPEK), Selasa (10/3).
Dalam laporan LP/277/III/2015/Bareskrim tanggal 10 Maret 2015, terlapor yakni Bupati Kaimana, Matias Mairuma diduga melakukan pemalsuan sejumlah dokumen dan memberikan keterangan palsu diatas sumpah.
Kejadian pemalsuan itu terjadi di Kaimana, Papua Barat sejak 2006 hingga sekarang, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 264 KUHP, Pasal 266 KUHP, dan Pasal 242 KUHP.
Salah satu perwakilan Forkapek, Mudasir Bogra menjelaskan, pemalsuan yang diduga dilakukan oleh Matias yakni memalsukan tempat kelahiran di beberapa dokumen seperti di akta kelahiran, ijazah sekolah, dan yang lainnya.
“Dimana saat menjabat sebagai wakil Bupati Kaimana periode 2005-2010, Matias dalam seluruh dokumennya menyatakan lahir di Tual, Maluku,” bebernya, di Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Selasa(10/3).
Lalu, lanjut Mudasir, saat menjadi Bupati Kaimana periode 2010-2015, tempat kelahiran Matias diubah menjadi Kaimana sehingga menimbulkan kesan merupakan putra daerah Kaimana.
“Dia itu sebenarnya kelahiran Tual. Tapi diduga karena mencari legitimasi dan agar dianggap sebagai putra daerah kelahiran Kaimana jadi dia melakukan pemalsuan. Saat menjadi wakil bupati, kelahirannya masih Tual,” terang Mudasir.
Menurut Mudasir, saat menjadi calon bupati diduga Matias takut dikritisi karena bukan putra daerah Kaimana. Termasuk apabila nantinya dia mendapat ganjalan saat mencalonkan diri menjadi bupati, akhirnya Matias memalsukan tempat kelahirannya menjadi Kaimana.
“Saat dia (Matias) mau maju dari wakil bupati ke bupati, situasi politik sedang memanas. Dan biasanya yang menjabat bupati itu kan harus putra daerah,” jelasnya.
Dia berharap laporannya segera direspon oleh Bareskrim Polri dan kasusnya tidak dilimpahkan ke Polda Papua Barat melainkan tetap diproses di Bareskrim.
Pasalnya, Mudasir menambahkan, pada 2012 silam, ada LSM yang melaporkan kasus serupa, pemalsuan oleh Matias yang juga politisi PDIP, Ketua DPC PDIP Kaimana ke Bareskrim Polri. Dan akhirnya oleh Bareskrim dilimpahkan ke Polda Papua lalu oleh Polda Papua kasus itu di SP3 atau dihentikan.
“Kami ini laporan baru, kami juga bawa bukti baru. Kami harap laporannya tidak dilimpahkan ke Polda Papua Barat,” tandasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby

Pekat IB Cibir Langkah KPK Ajukan PK Praperadilan BG

Jakarta, Aktual.co — Ketua Pembela Kesatuan Tanah Air Indonesia Bersatu (Pekat IB) Markoni Koto mengkritik keras rencana Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk mengajukan Peninjauan Kembali (PK) atas praperadilan yang dimenangkan Komjen Budi Gunawan.
Ia menilai, sangat tidak mungkin KPK sebagai lembaga Negara melawan warganya yang tengah mencari keadilan. “Menjadi lucu, apabila pihak negara mengajukan PK. Kalau begitu di mana asas keadilan ditegakkan?” tegas Markoni dalam keterangan pers yang diterima Aktual.co, Selasa (10/3) malam.
Menurutnya, putusan Praperadilan itu sudah final dan mengikat, apa mungkin KPK mengajukan PK hanya untuk melayani desakan sejumlah pihak semata. Jika hal ini dipaksakan, lanjut Markoni, maka sesungguhnya akan mempermalukan lembaga antirasuah tersebut.
Sedangkan, Ketua DPP Pekat IB, Jimmy I Rimba menilai, rencana KPK itu hanya akan memperkeruh suasana hukum yang saat ini sudah mulai mereda.
“Mau jadi apa negara ini karens tatanan hukum habis diobrak-abrik oleh KPK, kita ketahui bersama bahwa putusan praperadilan itu adalah final dan mengikat, KPK lembaga penegak hukum tp skr jd brutal krn tdk lagi menghormati hukum,” Jimmy menambahkan.
Justru yang harus dilakukan KPK, kata Jimmy, adalah merehabilitasi nama baik Budi Gunawan yang ditetapkan tersangka oleh KPK. 
“Seharusnya yang dilakukan oleh KPK adalah merehablitasi nama baik BG bukan sebaliknya, KPK tidak sportif dan KPK melanggar hukum,” jelas Jimmy.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby

PSSI Tunjuk CEO Persebaya Sebagai Manajer Timnas U-23

Jakarta, Aktual.co — PSSI menunjuk CEO Persebaya Surabaya, Gede Widiade, sebagai manajer Timnas Indonesia, yang akan turun pada kualifikasi Piala Asia U-22 serta SEA Games 2015 di Singapura.

Penunjukan pria asal Surabaya sebagai Manajer Timnas Garuda Muda itu, didasarkan pada hasil rapat antara pihak PSSI dengan Badan Tim Nasional (BTN) di Kantor PSSI Senayan, Jakarta, Selasa (10/3).

“Pak Gede kami nilai pantas mengemban jabatan ini. Pak Gede juga memiliki jiwa mengayomi, kebapakan dan juga dekat dengan anak-anak timnas,” kata Sekjen PSSI Joko Driyono, usai pertemuan dengan BTN.

Dengan adanya manajer baru ini, kata dia, diharapkan mampu memberi motivasi bagi pemain yang saat ini mulai menjalani pemusatan latihan. Bahkan, Evan Dimas dan kawan-kawan juga baru saja menjalani pertandingan uji coba internasional.

“Secepatnya Pak Gede akan mendampingi tim. Yang jelas SK Surat Keputusan) akan segera kami kirimkan. Pak Gede juga siap mengemban tugas ini,” kata pria yang juga CEO PT Liga Indonesia selaku operator kompetisi Indonesia Super League (ISL) itu.

Timnas Garuda Muda tahun ini akan turun pada dua kejuaraan bergengsi sekaligus. Pertama pada kualifikasi Piala Asia U-22 Grup H di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, 27-31 Maret. Timnas akan berhadapan dengan Korea Selatan, Timor Leste dan Brunei Darussalam.

Tiga bulan kemudian, anak asuh Aji Santoso itu akan mengikuti SEA Games 2015, Juni nanti. Meraih medali emas jelas menjadi target. Apalagi dalam dua SEA Games terakhir, Timnas Garuda Muda hanya mampu menyumbang medali perak.

Demi menghadapi dua kejuaraan tersebut, pelatih Aji Santoso terus berusaha menyiapkan tim terbaik. Meski dalam uji coba internasional melawan tuan rumah Vietnam, Senin (9/3), timnas harus mengalami kekalahan 0-1.

Artikel ini ditulis oleh:

UGM Beri Bantuan Hukum ke Denny Indrayana

Jakarta, Aktual.co — Universitas Gadjah Mada Yogyakarta melalui Fakultas Hukum akan memberikan bantuan hukum kepada Denny Indrayana terkait dugaan tindak korupsi “payment gateway”.
“Kami memang prihatin dengan kasus yang menimpa Denny Indrayana, namun kami tetap akan memberikan dukungan kepadanya. Kami juga yakin kalau kasus tersebut tidak akan menyeret Denny sebagai tersangka,” kata Dekan Fakultas Hukum UGM Yogyakarta Muhammad Hawin, di Yogyakarta, Selasa (10/3).
Menurut dia, Fakultas Hukum UGM juga telah menyiapkan sejumlah pengacara untuk mendampingi mantan Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia ini.
“Kami juga akan tetap mendukung langkah apapun yang dilakukan Denny Indrayana. Kami juga yakin bahwa Denny Indrayana tidak bersalah dan tidak akan menjadi tersangka dalam kasus yang sedang ditangani Badan Reserse Kriminal Mabes Polri tersebut,” katanya.
Ia mengatakan ada empat pengacara Pusat Konsultasi dan Bantuan Hukum Fakultas Hukum UGM yang akan masuk dalam tim pengacara Denny Indrayana. Mereka adalah pengacara senior seperti Kamal Firdaus, Jeremias Lemek, Dony Hendro Cahyono, dan Zahru Arqom.
“Empat pengacara senior ini bersama dengan tim yang terdiri puluhan pengacara lain di Jakarta yang juga akan membela Guru Besar Fakultas Hukum UGM tersebut,” katanya.
Hawin mengatakan keputusan bantuan hukum tersebut dilakukan setelah Denny memberikan klarifikasi mengenai kasusnya di depan jajaran pimpinan Fakultas Hukum UGM.
“Dari hasil kajian pakar hukum di Fakultas Hukum UGM, Denny diyakini tidak bersalah,” katanya.
Ia mengatakan dukungan itu tidak didasari anggapan bahwa Denny adalah korban kriminalisasi karena sempat bersuara keras terhadap pelumpuhan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
“Pemberian bantuan hukum ini murni atas dasar kajian hukum yang dilakukan atas kasus tersebut,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby

Kanselir Jerman Minta Jepang Selesaikan Kasus Perbudakan Seksual

Jakarta, Aktual.co — Kanselir Jerman, Angela Merkel, meminta Jepang untuk menyelesaikan kasus perbudakan seksual selama masa perang, dan ini merupakan pernyataan keduanya terkait isu sensitif dalam sejarah Asia Timur tersebut.

Dalam penutupan kunjungannya di Jepang, Merkel mengatakan bahwa Tokyo harus tetap melakukan rekonsiliasi dengan Korea Selatan (Korsel) terkait kasus perbudakan seksual oleh tentara Jepang.

“Jepang dan Korsel harus menyelesaikan permasalahan ini dengan cara yang semestinya,” kata Merkel kepada Ketua Partai Demokratik Jepang, oposisi utama, Katsuya Okada seperti dikutip dari AFP, Selasa (10/3).

Sebelumnya, setelah bertemu dengan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, Merkel menyatakan dalam konferensi pers bahwa penyelesaian sengketa sejarah merupakan “prasyarat untuk rekonsiliasi”.

Pernyataan Kanselir Jerman ini dikeluarkan di tengah kesiapan Jepang memperingati 70 tahun kekalahannya pada Perang Dunia II, di mana Shinzo Abe menyatakan kejahatan perang Jepang di masa lalu tetap dalam penelitian teliti oleh pemerintah.

Sementara Menteri Luar Negeri Jepang Fumio Kishida menolak membandingkan secara sederhana cara Jepang dan Jerman dalam menyelesaikan sengketa perang di masa lalu.

“Latar belakang sejarah perang Jepang dan Jerman berbeda,” ujar Kishida kepada para pewarta.

Hubungan antara Jepang dan negara-negara jajahannya dahulu, Tiongkok dan Korsel, sedang mendingin terkait kejahatan seksual tentara Jepang di kedua negara tersebut selama masa perang.

Beijing dan Seoul, yang dijajah Jepang pada masa Perang Dunia II, ingin Tokyo meminta maaf dan menebus kesalahannya padai masa lalu.

Banyak sejarawan menyatakan, walau tanpa adanya data resmi, sebanyak 200.000 perempuan Korea, Tiongkok, Indonesia, Filipina dan Taiwan diperbudak secara seksual oleh tentara Jepang pada masa pendudukan di tempat-tempat pelacuran militer.

Para sejarawan meyakini perempuan ini menjadi pekerja seksual karena dipaksa dan menyatakan Tentara Kekaisaran Jepang terlibat dalam perbudakan tersebut, secara langsung maupun tidak langsung.

Namun, pemerintahan sayap kanan Jepang menolak pendapat ini dan menyatakan para perempuan tersebut merupakan “perempuan penghibur” dan pekerja seks profesional yang terlibat dalam pertukaran komersial.

Kaum nasionalis Jepang juga menyatakan bahwa permintaan maaf dari Tokyo sudah cukup dan menuding pemerintah Tiongkok dan Korsel menggunakan isu Perang Dunia II untuk memicu kemarahan dari negara-negara lain.

Artikel ini ditulis oleh:

Berita Lain