31 Desember 2025
Beranda blog Halaman 38107

Annan ke Kuba Dorong PerundinganKolombia-Pemberontak

Jakarta, Aktual.co — Mantan sekretaris jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Kofi Annan, tiba di Kuba dalam rangka mendorong para perunding dari pemerintah Kolombia serta gerilyawan sayap kiri FARC untuk menetapkan perjanjian perdamaian yang terhambat.

Pemenang Hadiah Nobel Perdamaian 2001 itu dijadwalkan bertemu kedua delegasi setelah ia di Kolombia menyatakan bahwa, perjanjian perdamaian apapun harus memenuhi standar masyarakat internasional.

“Keadilan peralihan merupakan masalah yang menjadi kekhawatiran dan kontroversi di Kolombia,” kata Annan, dikutip dari AFP, Jumat (27/2). Ia mengacu pada pampasan bagi puluhan ribu korban serta pertanggungjawaban atas kejahatan.

“Namun, saya ingin tekankan bahwa keadilan harus selaras dengan konteks Kolombia dan, di saat yang sama, memenuhi standar minimum internasional. Tidak ada hal yang bisa cocok dengan semua pihak,” katanya menambahkan.

Sumber-sumber dari pihak kedua delegasi mengatakan bahwa utusan khusus Amerika Serikat yang baru untuk proses perdamaian Kolombia, Bernie Aronson, akan berangkat ke Kuba dalam beberapa hari mendatang, untuk berbicara secara terpisah dengan setiap pihak.

Kuba telah menjadi tuan rumah jalannya perundingan sejak November 2012.

“Dia bukan penjamin proses perdamaian, ia datang bukan untuk menjadi penengah. Ia datang untuk menindaklanjuti masalah-masalah. Ia tidak akan menjadi bagian di meja perundingan,” kata salah satu sumber.

Aronson tidak akan menghadiri sesi perundingan tertutup, tidak seperti diplomat-diplomat lainnya dari negara-negara yang disebut sebagai “penjamin” –yaitu Kuba dan Norwegia– atau “pendamping” –seperti Chile dan Venezuela.

Pertemuan Annan dengan delegasi pemerintah dan FARC akan dilangsungkan di Hotel Nacional de Cuba dan bukan di Convention Palace, tempat yang biasanya dipilih untuk perundingan.

Annan, yang pernah memimpin Perserikatan Bangsa-Bangsa dari 1997 hingga 2006, diperkirakan akan berbicara kepada media pada Jumat menyangkut kunjungannya itu.

Konflik saudara Kolombia, yang merupakan konflik tertua di kawasan, telah menewaskan lebih dari 220.000 orang selama setengah abad terakhir ini dan membuat 5,5 juta lainnya terpaksa mengungsi.

Artikel ini ditulis oleh:

Blatter: Final Piala Dunia Tak Lebih Dari 18 Desember

Jakarta, Aktual.co — Presiden FIFA, Sepp Blatter pada Jumat (27/2), mengatakan bahwa, final Piala Dunia Qatar 2022, dimainkan tidak lebih dari 18 Desember.

“Piala Dunia tidak akan melewati 23 (Desember), tentu tidak, kami harus berhenti pada 18 (Desember),” kata Blatter kepada para pewarta, dikutip dari Reuters.

Blatter mengatakan hal tersebut, ketika ia tiba di Irlandia Utara, untuk pertemuan Dewan Asosiasi Sepak Bola Internasional pada akhir pekan ini, bahwa ia akan mengajukan ide itu kepada komite eksekutif FIFA ketika mereka bertemu bulan depan.

“Saya menentang (pelaksanaan sampai) 23 (Desember),” tegasnya.

Pada Selasa (3/3) pekan depan, Satuan Tugas FIFA masih mencari waktu ideal untuk pelaksaan Piala Dunia yang akan digelar di Qatar, di mana turnamen itu akan diselenggarakan pada November dan Desember, karena suhu panas yang ekstrim pada Juni dan Juli, yang biasanya menjadi bulan-bulan tradisional penyelenggaraan pesta sepak bola dunia ini.

Artikel ini ditulis oleh:

Rocker Gaek Prancis Dkritik karena Nasihat Soal Pengangguran

Jakarta, Aktual.co — Sebuah video musik dibuat sekelompok musisi Prancis dengan anggota berusia paruh baya, yang menasihati kaum muda bahwa mereka hanya akan berhasil jika “berbuat sesuatu”, memantik perselisihan antar-generasi, Jumat (27/2), dan para pengkritik menuding penyanyi kaya itu bersikap munafik.

Perselisihan itu menegaskan kemarahan yang dirasakan kaum muda Prancis, yang menghadapi angka pengangguran hingga 25 persen dan semakin tertutupnya pasar kerja di mana kontrak kerja permanen sangatlah didambakan.

Lagu berjudul “Your Whole Life”, yang ditulis penyanyi peraih Grammy Jean-Jacques Goldman dan dilantunkan oleh gabungan bintang-bintang musik untuk amal bernama “Les Enfoires” (“The Bastards”), itu memicu omelan di twitter dan komentar di blog.

Video itu menggambarkan dua kelompok penyanyi yang saling berhadapan dan saling tuduh, di satu sisi kelompok berusia kurang dari 30 tahun dan di sisi lain kelompok berusia lebih tua dan mapan.

Kelompok muda mengatakan kepada kelompok tua bahwa mereka menikmati “perdamaian, kebebasan dan pekerjaan” sementara generasi mereka menghadapi “pengangguran, kekerasan dan AIDS”.

Kelompok tua kemudian merespon bahwa mereka tidak mencuri apapun, dan bahwa anak-anak muda itu seharusnya “melakukan sesuatu” karena seluruh hidup mereka ada di depan mata.

“Ketika ‘The Bastards’ mengatakan ‘lakukan sesuatu’, mereka berkata itu kepada 25 persen anak muda yang menganggur atau hanya kepada 22 persen yang berada di bawah garis kemiskinan?” kicau Laura Slimani, ketua gerakan pemuda Partai Sosialis.

“Monumen kevulgaran dan kebencian terhadap anak muda,” kata pakar ekonomi Jacques Attali, mantan penasihat mantan presiden Francois Mitterand, dalam komentarnya di akun Twitter.

Pada 1975, angka pengangguran di kalangan muda Prancis sekitar persen dan angka pengangguran total hanya sekitar tiga persen.

Angka pengangguran total saat ini tiga kali lipat lebih tinggi mencapai 10 persen. Empat dari lima pekerjaan saat ini hanya ditawarkan dengan kontrak sementara.

Lagu dan video tersebut bertujuan untuk mempromosikan rangkaian konser tahunan, yang hasilnya akan diserahkan kepada badan amal pangan “Restos du Coeur” bagi mereka yang membutuhkan.

Goldman (63), yang seringkali dalam jajak pendapat dinilai sebagai artis paling populer Prancis, membela lagu itu dan menyebutnya bermaksud baik.

“‘The Bastards’ memainkan peran sebagai orang dewasa yang menjawab (kaum muda) cara yang sering mereka lakukan: dengan mengitari tuduhan dan dengan kemunafikan, namun berharap mereka akan melakukannya lebih baik.”

Artikel ini ditulis oleh:

Pergantian Kepala BIN Jangan Picu ‘SaveBIN’

Jakarta, Aktual.co — Direktur Eksekutif Pusat Kajian Trisakti (Pusaka Trisakti) Fahmi Habsyi mengatakan Presiden Joko Widodo harus berhati-hati dalam mengusulkan calon Kepala Badan Intelejen Negara (BIN) agar tidak memantik gerakan #Save BIN.
“Jangan Kepala BIN yang dipilih Jokowi malah menjadi ‘liabalities’ bukan aset bagi kepemimpinan Jokowi-JK di mata publik. Kepala BIN tidak boleh ada beban sejarah seperti layaknya Pak Jokowi. Ketidakcermatan dapat memantik gerakan #Save BIN,” katanya di Jakarta, Jumat (27/2).
Menurut Fahmi, proses pencalonan Kepala Polri yang penuh dinamika harus menjadi catatan Presiden Jokowi untuk melihat lebih dalam sosok kepala BIN.
“Jangan sampai Jokowi dicatat sejarah mengembalikan ‘kegelapan’ masa lalu BIN,” ujarnya.
Saat ini publik masih berharap-harap cemas menunggu sosok kepala BIN yang diajukan Presiden Jokowi, apalagi sejumlah nama yang disebut-sebut sebagai calon kepala lembaga telik sandi itu sudah beredar di masyarakat.
Menurut Fahmi, dalam memutuskan kepala BIN, Presiden Jokowi tidak cukup hanya mempertimbangkan pengalaman intelijen calon yang akan diajukan dan dukungan parpol ataupun ormas, namun juga harus mempertimbangkan kemungkinan reaksi publik.
“Jangan membuat publik dan para penggiat ‘civil society’ pasang kuda-kuda terhadap kepemimpinan Jokowi,” katanya.
Sedangkan untuk rekam jejak calon Kepala BIN harus diukur sejauhmana pengalaman profesionalnya, yaitu pernah atau tidak mengalami kegagalan dalam menjalankan suatu operasi intelijen.

Artikel ini ditulis oleh:

Pembahasan Raperda Terhambat Kebijakan Pembatasan Anggaran

Jakarta, Aktual.co — Anggota Badan Pembentuk Peraturan Daerah DPRD Jawa Tengah, Asip Kholbihi, menilai kebijakan pembatasan anggaran menghambat pembahasan rancangan peraturan daerah (raperda) yang sudah dimasukkan dalam program legislasi daerah 2015.
“Pembatasan anggaran itu juga membuat ruang gerak menjadi terbatas sehingga kami pesimistis capaian kerja di bidang legislasi bisa tercapai,” katanya, di Semarang, Jumat (27/20.
Badan Pembentuk Peraturan Daerah DPRD Jateng bahkan belum melakukan rapat tindak lanjut soal program legislasi daerah 2015 karena dukungan penganggaran yang minim.
Menurut dia, pembatasan anggaran untuk anggota dewan melakukan kunjungan ke luar daerah terkait dengan pembahasan raperda juga memberatkan.
“Untuk membuat perda perlu melihat perda yang sudah ada di daerah lain sebagai perbandingan karena tiap daerah punya karakteristik yang berbeda,” ujar anggota Komisi D DPRD Jateng itu.
Selain itu, kunjungan kerja ke luar daerah bagi anggota dewan juga tidak bisa diwakilkan oleh pimpinan komisi saja karena setiap perwakilan di komisi itu juga punya konstituen sendiri-sendiri.

Artikel ini ditulis oleh:

Disperindag Bangka Temukan Apel Mengandung Bakteri Berbahaya

Jakarta, Aktual.co — Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disprindagkop) dan UKM Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Bangka Belitung, menemukan buah apel mengandung bakteri yang membahayakan bagi kesehatan manusia.

“Apel tersebut terinfeksi bakteri E Coli, merupakan bakteri yang berbahaya karena bisa mengganggu kesehatan bagi mereka yang mengonsumsinya,” kata Kepala Disperindagkop Bangka Tengah, Useng Komara di Koba, Jumat (27/2).

Ia menjelaskan, apel mengandung bakteri negatif itu ditemukan sebanyak tiga kilogram saat melakukan inspeksi mendadak di Pasar Koba.

“Kami menemukan sebanyak tiga kilogram, mungkin sudah beredar cukup lama dan banyak namun baru sekarang diketahui,” ujarnya.

Ia mengatakan, apel yang mengandung bakteri berbahaya itu bisa mengganggu kesehatan manusia dan bahkan bisa menyebabkan kematian jika bakterinya menyebar secara ganas.

“Justru itu kami mengimbau kepada konsumen untuk lebih hati-hati membeli buah apel. Bukan kami melarang, tetapi diminta lebih teliti dan jeli saja,” ujarnya.

Ia menjelaskan, awalnya tim mengambil tujuh sampel buah apel di Pasar Koba dan satu sampel ditemukan mengandung bakteri berbahaya tersebut.

“Apel tersebut langsung kami musnahkan dan penjualnya kami ingatkan untuk lebih hati-hati menjual komoditas yang membahayakan bagi kesehatan konsumen,” ujarnya.

Ia menjelaskan, inspeksi mendadak terhadap pedagang buah apel tersebut menindak lanjuti surat yang dilayangkan pihak kementerian terkait.

“Surat itu menegaskan kami untuk mengawasi peredaran buah berbahaya tersebut agar tidak beredar di masyarakat,” ujarnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Berita Lain