29 Desember 2025
Beranda blog Halaman 38133

Bosquets Perpanjang Kontrak dengan Barcelona Hingga 2019

Jakarta, Aktual.co — Gelandang Barcelona, Sergio Busquets, telah memperpanjang kontraknya dengan klub raksasa Katalan itu sampai 2019, demikian dikonfirmasi klub pada Kamis (26/2).

“FC Barcelona telah mencapai kesepakatan dengan Sergio Busquets untuk pembaruan kontraknya sampai 30 Juni 2019, dengan opsi (perpanjangan) untuk satu tahun berikutnya,” demikian bunyi pernyataan di situs resmi klub.

Pemain 26 tahun itu telah melakukan 300 penampilan untuk Barca dan memenangi 16 trofi sejak menembus tim inti di bawah kepelatihan Pep Guardiola, saat klub itu memenangi tiga gelar sekaligus pada musim 2008/2009.

Media Spanyol juga melaporkan bahwa kesepakatan baru akan membuat Busquets mendapat kenaikan gaji, yang membuatnya hanya berada di bawah trio bintang Lionel Messi, Xavi Hernandez, dan Andres Iniesta dalam daftar penerima gaji terbesar di Camp Nou.

Artikel ini ditulis oleh:

Mantan Juara Dunia Ini, Kayak karena Narkoba

Jakarta, Aktual.co — Nama baik Nathan Baggaley sebagai juara dunia kayak tiga kali (2002, 2003, 2005) tampaknya tercoreng untuk selamanya, setelah ia mengaku bersalah karena memproduksi narkoba jenis methamphetamine, seperti yang dilansir CNN. Atlet asal Australia yang juga meraih dua medali perak di Olimpiade Athena 2004 ini, menghadapi sembilan dakwaan, yang meliputi pembuatan serta penyebaran obat terlarang tersebut.

Namun setelah mengaku kepada pengadilan Sydney dirinya bertanggungjawab terhadap pembuatan narkoba dalam jumlah yang banyak, tuntuntan lain yang menghampiri atlet berusia 39 tahun tersebut akhirnya dihapuskan. Baggaley sendiri ditahan pada November 2013, dan sempat dituduh menjadi bagian dari sebuah organisasi yang membuat laboratorium narkoba di Tweed Heads, New South Wales dan di Gold Coast, Queensland.

Selain sang mantan juara dunia tersebut, saudara kandungnya, Dru Baggaley juga didakwa bersalah karena membantu dalam konspirasi pembuatan narkoba. Dunia obat-obatan terlarang sendiri sudah tidak asing lagi bagi Baggaley. Pada 2005 lalu ia pernah mendapatkan hukuman dari Federasi Kano Internasional, setelah terbukti positif menggunakan steroid. Kini Baggaley akan kembali tampil di pengadilan Sydney pada 6 Maret mendatang, untuk menanti keputusan pengadilan Australia tersebut.

Giliran, Nasrani yang Menjadi Sasaran Yahudi

Jakarta, Aktual.co —Umat Yahudi yang tinggal di permukiman Israel membakar sebuah sekolah Kristen di Yerusalem Barat. Selain itu, mereka juga mencoret-coret dinding sekolah dengan hinaan terhadap Yesus, seperti yang dilansir Al JazeeraNews. Juru bicara kepolisian Luba Samri mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa orang-orang tak dikenal telah melakukan tindak pidana “proporsi nasional”.

Dia menambahkan bahwa para pelaku membakar sebuah ruang kelas dan toilet yang digunakan oleh para pendeta dan pelajar Kristen di dalam sekolah. Samri mencatat bahwa penyerang juga menulis frase yang menyinggung Yesus di dinding dekat ruang kelas tersebut. “Petugas pemadam kebakaran telah memadamkan api, yang menyebabkan kerusakan material,” kata Samri. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.

Seorang anggota Fatah mengatakan tempat-tempat suci umat Muslim dan Kristen sering menjadi target serangan orang-orang Yahudi. “Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sepenuhnya bertanggung jawab atas kejahatan ini,” kata Dimitri Diliani. Diliani meminta PBB melindungi warga Palestina dan tempat-tempat ibadah mereka. Pada Rabu (25/2), sekelompok pemukim Yahudi juga membakar sebuah masjid di dekat Bethlehem, Tepi Barat.

Menlu Australia: Pengantin ISIS bukan Petualangan Romantis

Jakarta, Aktual.co — Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop pada Kamis (25/2) melontarkan kekhawatirannya terkait dugaan banyaknya wanita Australia yang bergabung dan menikah dengan anggota kelompok militan ISIS di Irak dan Suriah. Pasalnya, setidaknya 110 warga Australia diperkirakan bergabung dengan kelompok militan ISIS, dan 40 perempuan di antaranya bergabung aktif dengan ISIS, atau mendukung simpatisan ISIS di Australia.

“Sayangnya terdapat kelompok pemuda yang ingin bergabung dengan konflik di Suriah dan Irak, dan banyak di antara mereka adalah wanita muda,” kata Bishop, dikutip dari Channel NewsAsia, Jumat (26/2). “(Fenomena) ini di luar logika. Keluarga dan teman-teman harus menjangkau pemuda yang berisiko (bergabung dengan ISIS) sebelum terlambat,” kata Bishop melanjutkan.

Kecemasan ini dilontarkan Bishop di tengah kisruh tiga gadis Inggris yang pekan ini menyebrang ke Suriah untuk bergabung dengan ISIS, diperkirakan untuk menikah dengan anggota militan tersebut. Bishop mencontohkan kasus Amira Karroum, gadis berusia 22 tahun yang meninggalkan rumahnya di Sydney sebelum Natal tahun lalu dan dinyatakan tewas dalam pertempuran di Suriah. “Kematiannya bukanlah mati syahid, melainkan kerugian yang tak masuk akal dan tragis,” kata Bishop.

Bishop menyatakan bahwa terdapat beberapa penyebab wanita tertarik menuju daerah konflik. Faktor pertama adalah karena tertarik dengan anggota teroris asing. Faktor kedua, ingin menemani pasangannya yang tertarik bergabung dengan militan. Ketiga, karena ingin mencari suami. Pencarian di internet membuat para wanita percaya bahwa mereka bisa mendapatkan suami di Suriah dan Irak.

Bishop memperingatkan para wanita bahwa mereka dapat terjebak dalam perang dan rezim brutal yang memperlakukan wanita dengan tidak baik. Faktor kedua, ingin menemani pasangannya yang tertarik bergabung dengan militan. Ketiga, karena ingin mencari suami. Pencarian di internet membuat para wanita percaya bahwa mereka bisa mendapatkan suami di Suriah dan Irak. Bishop memperingatkan para wanita bahwa mereka dapat terjebak dalam perang dan rezim brutal yang memperlakukan wanita dengan tidak baik. “Ini adalah sebuah organisasi teroris yang memiliki rekam jejak yang mengerikan terkait perlakuan terhadap perempuan,” kata Bishop kepada radio ABC, dikutip dari Channel News Asia.

“Mereka bahkan memiliki petunjuk secara daring tentang bagaimana memperlakukan budak seks. Mereka melakukan kekerasan seksual pada anak-anak yang bahkan belum mencapai pubertas,” kata Bishop melanjutkan. “Jadi sikap mereka terhadap perempuan benar-benar mengerikan. Perempuan muda jangan percaya bahwa ada petualangan romantis dengan mendukung Daesh (ISIS) dan organisasi teroris lainnya.” Diperkirakan terdapat 550 wanita dari seluruh Eropa yang bergabung dengan militan. Bishop menyatakan Australia tengah bekerja sama dengan masyarakat Muslim untuk menghindari fenomena serupa.

“Kami memiliki sejumlah inisiatif dan program masyarakat setempat, sekolah, dan keluarga,” kata Bishop. “Inisiatif kami dalam menanggulangi penyebaran konten ekstrimis daring di website juga merupakan bagian dari upaya tersebut. Kami bekerja sama dengan masjid-masjid lokal dan kelompok masyarakat.” Pernyataan Bishop tersebut menyusul laporan tewasnya seorang pria Australia yang melakukan perjalanan ke Suriah untuk memerangi militan.

Sang pria yang namanya tidak dipublikasikan tersebut diduga menjadi warga Barat pertama yang tewas ketika berjuang bersama pasukan Kurdi. “Seorang pria Australia tewas dalam serangan pada hari Selasa (24/2) oleh ISIS yang menyerang Unit Perlindungan Rakyat Kurdi (YPG) di dekat Tal Hamis, Provinsi Hasakeh,” bunyi pernyataan dari kelompok pemerhati konflik Suriah, Syrian Observatorium for Human Rights.

Departemen Luar Negeri Australia menyatakan pihaknya menyadari laporan tersebut namun “belum dapat mengkonfirmasi laporan kematian di Suriah atau Irak”. “Warga Australia yang terlibat dalam konflik di luar negeri menempatkan diri mereka sendiri dalam bahaya,” bunyi pernyataan dari Deplu Australia.

Cabor Peserta Keluhkan Pencairan Dana SEA Games 2015

Jakarta, Aktual.co — Sejumlah pengurus besar cabang olahraga, mengeluhkan pencairan dana yang belum dilakukan Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) untuk persiapan dan pembinaan atlet SEA Games 2015 di Singapura, sementara waktu tersisa kurang dari 99 hari lagi.

“Kendala yang cukup besar adalah dana yang belum turun ke PB tentunya akan berpengaruh dengan training camp yang sudah dijadwalkan,” kata Manajer Squash Susilo saat rapat koordinasi Pelatnas SEA Games 2015 bersama Satlak Prima di Kantor KONI Pusat, Jakarta, Kamis (26/2).

Senada dengan yang dikatakan Susilo, pelatih renang nasional Albert C. Sutanto juga mengalami kendala pendanaan.

“Kendala kami masih belum mencapai titik temu terkait nominal pendanaan meskipun pak ketum sudah menyetujui. Apalagi kami pindah lokasi training camp karena pelatih yang sebetulnya batal,” kata Albert.

Ketua Satlak Prima Suwarno dalam kesempatan yang sama mengatakan kendala pengeluaran dana uji coba (try out) dan pemusatan latihan (training camp) terjadi karena belum ada kepastian pengurus yang mengelola dana tersebut mengingat Surat Keputusan (SK) Prima belum keluar.

“Sekitar dua atau tiga hari lagi SK turun. Saya berharap setelah SK turun, kepengurusan di Satlak sudah pasti sehingga keputusan bagaimana proses persetujuan proposal anggaran try out dan training camp bisa terealisasi,” kata Suwarno.

Selain anggaran untuk pembinaan atlet, Suwarno mengakui uang saku atlet sejak Januari 2015 juga belum diterima.

Peralatan untuk tanding latih pun juga belum diterima oleh cabang olahraga.

“Belum ada peralatan yang turun karena sistemnya berbeda dengan tahun lalu yang hanya satu paket. Supaya tidak gagal seperti tahun lalu, paket peralatan dibagi tujuh namun belum ada yang kami terima dari Sesmenpora,” kata Suwarno yang juga Wakil Ketua Umum KONI Pusat tersebut.

Wakil Sekretaris Umum Pengurus Besar Ikatan Anggar Seluruh Indonesia (PB IKASI) Hans Nayoan mengatakan saat ini pelatnas anggar terkendala peralatan padahal mereka akan uji coba di Korea Selatan pada 23 Maret-23 Mei 2015.

“Kami sudah masuk ke teknik namun program tidak berjalan semestinya karena terkendala alat. Sebagian sudah banyak yang patah,” kata Hans.

Perwakilan PB dari 33 cabor sore tadi dipanggil oleh Satlak Prima untuk melaporkan perkembangan persiapan atlet mereka untuk uji coba dan pemusatan latihan menuju SEA Games XVIII 2015 di Singapura.

Artikel ini ditulis oleh:

Sebanyak 220 Warga Kristen Suriah Diculik ISIS

Jakarta, Aktual.co —Lembaga pemantau HAM, Syrian Observatory mengatakan bahwa setidaknya 220 warga Kristen Suriah telah diculik oleh kelompok militan ISIS selama serangan tiga hri di desa Kristen Asiria, seperti yang dilansir CNN. Data yang dikeluarkan pada Kamis (26/2) itu menunjukkan peningkatan dari jumlah yang sebelumnya dikeluarkan oleh kelompok Kristen Suriah yang mengatakan sebanyak 150 warga Kristen Suriah diculik oleh ISIS.

Syrian Observatory sebelumnya juga pernah mengeluarkan data bahwa 90 orang diculik oleh ISIS ketika melancarkan serangan fajar di sepuluh desa yang dihuni minoritas Kristen di sekitar Hasaka, Suriah. Para pendukung ISIS mem-posting foto secara daring yang memuat anggota ISIS menggunakan pakaian kamuflase, melihat peta dan menembakkan senapan mesin. Foto-foto itu disebut diambil di Tel Tamr, sebuah kota di dekat tempat yang menurut Syrian Observatory terjadi penculikan.

Banyak orang Kristen Asiria telah beremigrasi sejak konflik Suriah berkecemuk empat tahun lalu, menewaskan lebih dari 200 ribu orang. Sebelum kedatangan kaum Kurdi dan suku nomaden Arab pada akhir abad ke-19, orang-orang Kristen merupakan mayoritas di daerah Jazeera Suriah, yang meliputi daerah Hasaka.

Berita Lain