30 Desember 2025
Beranda blog Halaman 38167

FAO: Model Produksi Pertanian Sekarang Tak Cocok untuk Ketahanan Pangan

Jakarta, Aktual.co — Direktur Jenderal Food and Agriculture Organizastion (FAO), Jose Graziano mengatakan, model produksi pertanian yang saat ini mendominasi, ternyata tidaklah cocok untuk tantangan ketahanan pangan baru di abad ke-21.

Jumlah orang kelaparan selama satu dekade terakhir berkuramg hampir 100 juta orang. Sedangkan, 805 juta orang lainnya masih belum bisa menikmati makan secara teratur.

Dia mencatat, dalam sambutannya kepada para Menteri, para ilmuwan, petani, dan perwakilan masyarakat sipil yang berkumpul di Ibukota Prancis untuk International Forum yang diselenggarakan pemerintah pertanian dan perubahan iklim.

Peningkatan produksi telah lama dilihat sebagai jalur alami untuk mengakhiri kelaparan. Tapi hari ini, kata ia, meskipun dunia menghasilkan makanan yang cukup untuk memberi makan semua orang, kelaparan masih menjadi masalah.

“Karena produksi pangan bukan merupakan kondisi yang cukup untuk ketahanan pangan, itu berarti bahwa cara kami memproduksi tidak lagi dapat diterima,” kata Graziano da Silva demikian dilansir FAO, Kamis (26/2).

“Apa yang kita lihat adalah model produksi yang tidak dapat mencegah degradasi tanah dan hilangnya keanekaragaman hayati. Keduanya adalah barang penting, terutama untuk generasi mendatang model ini harus ditinjau, kita perlu pergeseran paradigma, sistem harus lebih berkelanjutan, inklusif dan tangguh,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Tyasno: Pernyataan Menhan Hanya pada Faktor Alusista

Jakarta, Aktual.co — Pernyataan yang dilontarkan Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu dalam akun twitternya, jika Indonesia berperang, paling hanya bertahan 3 hari, mengapa? Lantaran Indonesia tidak memiliki ketahanan energi yang cukup baik, terus menuai pro kontra.
Mantan KSAD Jenderal (purn) TNI Tyasno Sudarno sependapat apa yang disampaikan oleh Menhan semata-mata ditunjukan kepada kekuatan alutsistanya saja. Namun, dirinya mengatakan dalam konteks sumber daya manusia, tidak sependapat dengan pernyataan tersebut.
“Tiga hari kuat itu mungkin dalam perhitungan alutsista, tetapi kan kita kembali lagi kepada manusianya, jaman dulu kita dijajah kita hanya menggunakan bambu runcing, jadi itu hanya perhitungan alutsista saja,” kata Tyasno saat berbincang dengan aktual.co beberapa waktu lalu, di Jakarta, Kamis (26/2).
Lebih lanjut, Tyasno mengatakan apa yang disampaikan Menhan hanya semata-mata agar kepemilikan alutsista di Indonesia dapat digunakan dan diperhatikan dengan baik, dalam mendukung pertahanan bangsa ini.
“Dengan perhitungan itu Menhan mengharapkan supaya alutsista dapat dibangun dengan baik,” tandasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang

Pengasuh Panti Bantah Lakukan Kekerasan

Medan, Aktual.co — Terkait dugaan tindak kekerasan yang dialami 4 bocah di Kabupaten Tapanuli Tengah Sumatera Utara, Pimpinan Panti Asuhan Hidayatullah yang berada di Kelurahan Kalangan, Kecamatan Pandan, Firman membantah pihaknya melakukan kekerasan terhadap anak.
“Kalau menerima kekerasan fisik itu ndak ada, kalau ada sanksi-sanksi seperti itu kan, ya sanksi-sanksi usai sholat, seperti pesantren lah kita kasih berdiri. Kalau dipukul ya paling cubit aja, dicubit sayang,” ujar Firman ditemui wartawan, Rabu (25/2).
Disinggung pengakuan ke 4 bocah menyebut diberi makan kotoran jika tidak melaksanakan Sholat, Firman juga berkelit. Menurutnya tidak benar pembina atau yang kerap disebut ‘Kakek’ itu tidak benar melakukan hal tersebut.
“Owh itu ndak, itu cuma kita ancam aja, kau sholat ndak, gitu aja,” kata dia.
Soal pemukulan yang dituduhkan, Firman lagi-lagi membantahnya. Menurutnya, pukulan yang diberikan hanya sebatas pukulan layaknya orang tua kepada anak.
“Kalau pemukulan bukan pemukulan yang ngecap gitu ya, seperti orang tua mukul anak, aduh gimana sih nak, susah kali. Nanti saya kasih makan ternak lho kamu, ya gitu-gitu aja,” katanya.
Diberitakan sebelumnya, 4 bocah asuh di salah satu panti Asuhan di Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumut masing-masing berinisial BTB (11 tahun), FAE (10 tahun),  SP (11 tahun), dan HA (9 tahun) mengaku kerap mendapat tindak kekerasan dari pembinanya.
Selain mendapat kekerasan, ke empat bocah itu juga kerap dipaksa makan kotoran kambing dan kotoran cicak. Itu dilakukan, jika mereka tidak mau melaksanakan sholat.
Terungkapnya kasus dugaan kekerasan itu, setelah guru dimana ke empat bocah itu curiga, pasalnya saat ke sekolah, anak-anak itu kerap didapati mengalami luka. Selain itu juga tidak pernah mengerjakan PR dan mengantuk saat pelajaran berlangsung

Artikel ini ditulis oleh:

Perkara Novel Tetap Lanjut Meski KPK Koordinasi dengan Polri

Jakarta, Aktual.co — Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan, Kamis (26/2) bakal menjalani pemeriksaan di Badan Reserse Kriminal Mabes Polri.
Novel Baswedan bakal diperiksa sebagai tersangka dalam kasus dugaan melakukan penganiayaan atas pencuri sarang burung walet saat menjabat sebagai Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Bengkulu pada pertengahan 2004. Saat itu satuan yang dia bawahi melakukan penegakan hukum terhadap kelompok pencuri sarang burung walet yang beredar di Bengkulu.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Agus Rianto mengatakan, jika Novel kembali mangkir dari panggilan penyidik Bareskrim maka akan menempuh langkah hukum lain.
Namun demikian, Agus tak mengiyakan ketika ditanya apakah akan ada pemanggilan paksa pada panggilan ketiga. “Kami lihat nanti seperti apa,” kata Agus di Mabes Polri, Kamis (26/2).
Agus pun memastikan meski Wakapolri Komjen Pol Badrodin Haiti telah berkoordinasai dengan pimpinan KPK tidak bisa menggugurkan penanganan perkara yang saat ini ditangani. 
Sebelumnya kuasa hukum Novel, Muhammad Isnur mengaku, pimpinan KPK telah mengirim surat Badrodin Haiti dan penyidik bahwa Novel tidak akan datang memenuhi panggilan penyidik Bareskrim.
“Surat sudah dikirim untuk memberi tahu bahwa Novel tidak datang untuk menjalani pemeriksaan sebagai tersangka hari ini. Ini adalah komunikasi yang dibangun pimpinan KPK langsung kepada Wakapolri,” kata Isnur.
Kepastian bahwa Novel tidak akan menjalani pemeriksaan di Kantor Bareskrim diperkirakan setelah ada komunikasi antara Presiden Joko Widodo, pimpinan KPK, dan pimpinan Polri di Istana, Rabu lalu (25/2). Selain itu, ada juga komunikasi antara pimpinan KPK dengan Polri. “Apakah arahan pimpinan KPK agar Pak Novel tidak datang adalah dampak dari komunikasi dengan Presiden kemarin, kami belum bisa memasatikan. Yang pasti pimpinan tidak menghendaki Pak Novel datang untuk diperiksa,” kata Isnur.
Laporan terhadap perbuatan Novel dibuat oleh Yuliswan seorang pengacara dari salah satu yang mengaku korban penganiayaan. Yuliswan menganggap kliennya, Irwansyah Siregar, telah ditembak di bagian betis oleh Novel dan perbuatan tersebut disebut penganiayaan berat.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu

Pasangan Irak-WNI Terteror oleh Kesadisan ISIS

Jakarta, Aktual.co — Ketika kelompok ekstrem ISIS (Negara Islam di Irak dan Suriah) masuk dan menguasai kota Mosul, Irak Utara, pada awal gerak maju mereka di wilayah Irak, ada pasangan suami-istri Irak-Indonesia yang merasa terteror oleh kesadisan perilaku anggota ISIS. Pasangan itu akhirnya pulang mencari aman ke Indonesia, meski saat itu sang istri sedang hamil 8 bulan .
Demikian diungkapkan beberapa diplomat Indonesia di Kedutaan Besar RI di Baghdad kepada Redaktur Senior Aktual.co, Satrio Arismunandar. Satrio melaporkan langsung dari Baghdad, ibukota Irak, Kamis (26/2).
Pasangan itu terdiri dari sang suami, seorang dosen Irak yang meraih doktor dari sebuah universitas negeri di Indonesia, dan istrinya yang warga negara Indonesia, yang juga berprofesi dosen. Sang istri mengikuti suaminya yang warga Irak untuk tinggal di Mosul. Saat itulah kelompok ISIS masuk ke Mosul, yang mayoritas warganya Muslim Sunni.
Ketika KBRI Baghdad menawarkan untuk mengungsikan mereka, pasangan itu malah menolak karena merasa kehadiran ISIS tidak menjadi masalah. “Awalnya, sang suami bilang pada staf KBRI, dia malah senang karena sejak ada ISIS maka harga-harga di pasar jadi murah!” ujar seorang diplomat.
Tetapi setelah beberapa hari, pasangan suami-istri itu mulai melihat keganjilan perilaku anggota ISIS. Seorang ulama dan tokoh Sufi di Mosul yang tidak bersalah apa-apa dipenggal kepalanya oleh anggota ISIS. Pasangan suami-istri Irak-WNI ini pun ketakutan dan merasa terteror. “Sesudah itu mereka baru kabur menyelamatkan diri, dan pulang ke Indonesia. Padahal waktu itu istrinya yang warga Indonesia sedang hamil 8 bulan,” tutur staf KBRI. 

Artikel ini ditulis oleh:

Satu Keluarga Dibantai, Anak Sekarat Bapak Tewas

Surabaya, Aktual.co — Tiga orang dalam satu kelurga dikeroyok dengan 4 pelaku bersenjata tajam di jalan Jalan Jemursari Gang Lebar, Surabaya. Akibat kejadian, seorang bapak tewas, dan dua anak anaknya kritis berlumuran darah.
Timbul (50) yang tewas dilarikan di RSI Jemursari, Wonocolo, Surabaya hingga kemudian dibawa ke kamar jenasah Dr Sutomo. Sementara dua anaknya,   Harianto Didik (20) dan Novan (16), sekarat dan  dirujuk ke RSUD dr Soetomo.
Ini terjadi Rabu malam  sekitar pukul 19.30 WIB. Saat itu, Didik didatangi oleh empat orang. Tanpa permasalahan, tiba-tiba mengeroyok dan membacok. Didik pun roboh dan mengalamai luka di bagian leher, serta patah di  tangan kirinmya.
Melihat anaknya sekarat,   Timbul berupaya  menolong anaknya dengan  membawa kayu. Namun, kini giliran  empat pelaku langsung mengeroyok Timbul hingga tewas dengan luka bacok di bagian kepala, tangan, serta perut bagian kanan.
Melihat kakak dan ayahnya tergeletak, Novan (16) anak Timbul yang lain juga berupaya memberikan pertolongan. Lagi-lagi pelaku main keroyok dengan senjatanya.  Novan pun roboh dengan luka bagian kepala.
Usai melakukan aksi tersebut, empat pelaku langsung kabur mengendarai sepeda motor ke arah Barat.”Memang ada orang yang melihat. Tapi nggak ada yang berani menolong.” Tutur Imam, salah satu warga.

Artikel ini ditulis oleh:

Berita Lain