Potensi Wilayah Timur Besar, Namun Infrastruktur Belum Dibenahi
Jakarta, Aktual.co — Pemerintahan Presiden Jokowi berencana memaksimalkan potensi industri di luar Pulau Jawa. Pasalnya, selama ini Wilayah Pulau Jawa seperti di Wilayah Indonesia bagian Timur memiliki potensi yang besar, namun belum dimanfaatkan secara maksimal.
Sejalan dengan hal tersebut, Ketua Umum Indonesian National Shipowner’s Association (INSA), Carmelita Hartoto mengatakan potensi di Wilayah Indonesia bagian Timur, khsususnya di bidang industri perkapalan masih perlu dukungan yang lebih besar dari pemerintah mapun lembaga keuangan/perbankan. Menurutnya, hal tersebut untuk mendorong dan memperkuat ekonomi nasional yang berbasis maritim.
“Potensi di Timur itu sangat besar, saya optimis sekali, tapi pemerintah ini masih belum maksimal dukungannya, infrastruktur juga belum dibenahi,” ujar Carmelita di Gedung Joeang 45 Jakarta, Selasa (24/2).
Lebih lanjut dikatakan dia, saat ini kondisi pelabuhan di Pulau Jawa jumlahnya lebih banyak dibandingkan yang ada di luar Pulau Jawa. Namun, menurut Carmelita kondisi pelabuhan di Pulau Jawa masih sedikit lebih baik dibandingkan di luar Pulau Jawa.
“Kalau di Jawa ada 4 pelabuhan, di Sumatera ada 12 pelabuhan, Bali-Nusa Tenggara ada 4, di Kalimantan ada 9, Sulawesi ada 9 pelabuhan, dan di Papua ada 12 pelabuhan,” kata dia.
Carmelita juga mengatakan bahwa Indonesia kehilangan potensi penerimaan negara dan ekonomi hampir Rp120 triliun per tahun dari sektor angkutan ekspor impor. Pasalnya, kata dia, sampai saat ini hal tersebut masih dikuasai kapal-kapal asing.
“Tahun 2012 itu kapal bendera asing ada 90,14 persen, sedangkan kapal Indonesia hanya ada 9,86 persen,” pungkasnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka
















