26 Desember 2025
Beranda blog Halaman 38224

Partisipasi Perempuan, Prasyarat Demokrasi

Jakarta, Aktual.co — Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Gusti Kanjeng Ratu Hemas mengatakan bahwa partisipasi kaum perempuan adalah salah satu prasyarat pelaksanaan demokrasi.
“Partisipasi politik perempuan merupakan salah satu prasyarat terlaksananya demokrasi karena tidak ada demokrasi yang sesungguhnya jika masih ada pengingkaran kesetaraan antara laki-laki dan perempuan, yang berakibat tersingkirnya perempuan dari arena politik,” kata Hemas, di Jakarta, Selasa (24/2).
Menurut Hemas, sejak era reformasi bergulir, gerakan perempuan di Indonesia mendapat angin segar untuk memperkuat upaya pengarusutamaan gender.
Dia menilai di lembaga formal maupun nonformal terjadi peningkatan partisipasi perempuan yang lebih baik, di mana pemikiran bahwa perempuan hanya berperan dalam ranah domestik mulai memudar seiring menguatnya partisipasi perempuan di berbagai ranah.
“Namun, jika melihat secara kuantitatif, harus diakui bahwa partisipasi politik perempuan khususnya di lembaga politik formal masih jauh dari ideal,” ujar dia.
Menurut dia, intervensi politik melalui aturan kuota perempuan caleg yang telah dimulai dalam Undang-undang Pemilu 2004 hingga Pemilu 2014 ternyata belum mampu memberi pengaruh kuat dalam peningkatan jumlah perempuan di lembaga legislatif.
Bahkan, hasil Pemilu 2014 menunjukkan bahwa tingkat keterwakilan perempuan mengalami penurunan baik di DPR RI yang hanya mencapai 17,6 persen dari periode sebelumnya sebesar 18 persen, maupun di DPD RI yang hanya mencapai 26 persen dari periode sebelumnya sebesar 28 persen.
Pernyataan itu disampaikan dalam seminar bertajuk ‘Refleksi 20 Tahun Implementasi Beijing Platform for Action di Indonesia’ yang diselenggarakan oleh Kementerian Luar Negeri bekerjasama dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.

Artikel ini ditulis oleh:

Kerugian Kebakaran di Paseban Capai Ratusan Juta

Jakarta, Aktual.co — Api yang menghanguskan puluhan pemukiman padat penduduk di Jalan Paseban Barat, RT 003/03, Kelurahan Paseban, Senen, Jakarta Pusat mengakibatkan kerugian materi hingga ratusan juta rupiah.
Demikian disampaikan Kepala Seksi Operasi Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Pusat, Muchtar Zakaria, Selasa (24/2).
“Diperkirakan kerugian mencapai ratusan juta rupiah,” katanya kepada wartawan.
Seperti diketahui Kebakaran terjadi di pemukiman warga di RT 03/ RW 03, Jalan Salemba Tengah, Salemba, Jakarta Pusat pagi ini.
Dilansir dari TMC Polda Metro Jaya, laporan kebakaran diterima pukul 08.26Wib. 
Diinformasikan kebakaran sudah dalam penanganan petugas pemadam. Belum diketahui penyebab kebakaran dan jumlah rumah yang terbakar.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid

Sekarang, Bajaj Biru Bisa Dibeli Perorangan

Jakarta, Aktual.co —Dinas Perhubungan DKI berlakukan regulasi baru untuk mendapatkan bajaj biru berbahan bahan bakar gas (BBG). 
Yakni Peraturan Pemerintah (PP) No. 73 tahun 2014 tentang Peremajaan Kendaraan Bermotor.
Dengan regulasi itu, jika sebelumnya bajaj biru hanya bisa didapat lewat tender untuk koperasi, maka sekarang sistem itu tak lagi berlaku. Kini perorangan, seperti supir bajaj sendiri pun bisa mendapat izin kepemilikan angkutan umum dengan mudah.
Kata Kepala Dinas Perhubungan Benjamin Bukit, kini masyarakat yang telah memiliki bajaj oranye juga bebas membeli bajaj biru di mana saja. 
“Sepanjang punya fisik bajaj oranye, mereka bisa beli ke mana saja. Jadi kita bebaskan mau beli bajaj merk apapun baik merk bajaj, TVS King, atau yang dari buatan Cina merk Wanhu,” ujar dia, saat dihubungi wartawan, Selasa (24/2).
Pemberlakuan ini diyakininya bisa meminimalisir praktek monopoli pembelian bajaj di sebuah perusahaan atau koperasi.
“Kalau kemarin orang mendaftar izin kepemilikan bajaj di koperasi suka dinakali dan diperlambat dengan alasan barang tidak ada.‎ Sekarang sistem itu tidak hapus. Sehingga tidak ada lagi monopoli,” ujar dia.
Benjamin menargetkan peremajaan angkutan umum roda tiga itu bisa dilakukan bertahap dan selesai tahun ini.

Artikel ini ditulis oleh:

Menghadap Jokowi, Bawaslu Minta Disediakan Kantor di Tiap Provinsi

Jakarta, Aktual.co — Badan Pengawas Pemilu meminta kepada Presiden Joko Widodo agar disediakan kantor di tiap provinsi.
Hal ini dikatakan oleh Ketua Bawaslu Muhammad, di Istana Negara, Jakarta, Selasa (24/2).
“Kami memohon Bapak Presiden bisa menginstruksikan seluruh gubernur bisa menyediakan lahan untuk pembangunan lahan kantor bawaslu seluruh Indonesia,” kata Muhammad.
Menurutnya, penyediaan kantor di tiap provinsi disesuaikan dengan keberadaan Komisi Pemilihan Umum.
Dirinya juga mengeluhkan kantor Bawaslu yang saat ini menggunakan gedung setneg. Bawaslu yang juga memfasilitasi keberadaan DKPP, merasa gedung tersebut sudah tak memadai secara kapasitas.
Untuk itu, pihaknya memohon kepada presiden agar diberikan tempat di gedung diklat kemenkeu untuk digunakan oleh Bawaslu.
“Kami berharap gedung tersebut bisa digunakan Bawaslu. Daripada tidak digunakan Pak Presiden,” ujarnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Hadiri Pemeriksaan Bareskrim, BW Berangkat dari KPK

Jakarta, Aktual.co — Mantan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Bambang Widjojanto berangkat memenuhi panggilan pemeriksaan Bareskrim Mabes Polri, Selasa (24/2). Dia berangkat mengenakan kemeja warna garis-garis hitam, celana hitam dan menggunakan mobil merek Toyota tipe Inova warna ‘cream’.
Sebelum memasuki mobilnya,t BW sempat memberikan pernyataan sehubungan pemeriksaannya nanti. Dia mengatakan saat ini dirinya hanyat fokus untuk menjawab pertanyaan yang nantinya dilayangkan pihak penyidik Bareskrim Mabes Polri.
“Saya menyerahkan urusan hukum ini pada tim lawyer saya, saya akan konsentrasi disoal pertanyaan,” ujar BW, di pelataran gedung KPK.
Selain itu, mantan salah satu pengacara calon Bupati kota Waringin Barat itu mengklaim bahwa dirinya siap menghadapi apapun keputusan yang nantinyat disimpulkan. Itu karena BW sudah menandatangani Berita Acara Penyidikan (BAP).
“Apa pun yang dilakukan saya harus siap, lawyer mengatakan BAP sudah ditandatangani. Bukan hanya saya yang tandatangani BAP, penyidik dan pengacara,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby

Pemerintah Belum Berpihak pada Sektor Maritim

Jakarta, Aktual.co — Indonesia sebagai negara maritim dinilai belum sepenuhnya siap mengahadapi era globalisasi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Pasalnya, baik dari infrastruktur dan kebijakan pemerintah selama ini belum berpihak pada sektor maritim.

Pakar kelautan dan maritim, Son Diamar mengatakan meski keadaannya demikian, masyarakat Indonesia harus tetap optimis menghadapi era globalisasi. Selain itu, menurutnya negara maritim bisa dibangun dengan lima pilar yang ada.

“Globalisasi tidak boleh ditanggapi dengan cengeng, karena dunia memerlukan Indonesia. Untuk itu kita bisa bangun dengan lima pilar, sumber daya manusianya, ekonomi, menata wilayah, pertahanan yang kuat, dan sistem hukum,” ujar Son di Gedung Joeang 45 Jakarta, Selasa (24/2).

Lebih lanjut dikatakan dia, pemerintah sebagai pembuat kebijakan semestinya memberikan dukungan kepada masyarakat di sektor maritim. Antara lain sistem perbankan nasional, kebijakan sumber daya alam, dan sistem keuangan negara.

“Ubahlah sistem perbankan nasional kita agar tidak menjadi negeri tersulit memberikan modal. Lalu sistem pertahanan dan diplomasi, kalau seluruh negara ini melewati laut Indonesia, maka harus dibangun keamanan yang baik dan diplomasi yang baik, tidak boleh ada diskriminasi,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

Berita Lain