31 Desember 2025
Beranda blog Halaman 38548

Dinas Bina Marga: Pasang Separator TransJakarta Butuh Waktu

Jakarta, Aktual.co —Rencana Pemprov DKI memasang separator di sepanjang jalur TransJakarta sepertinya belum bisa terealisasi dalam waktu dekat. 
Padahal, informasi dari kepolisian menyebut tiap harinya ada 300 pelanggar yang ditilang karena menerobos jalur TransJakarta akibat minimnya separator.
Kepala Dinas Bina Marga, Yusmada Faizal mengatakan pengadaan separator tidak bisa instan. “Kita masukkan ke ULP (Unit Layanan Pengadaan) dulu. Programnya ada,” kata Yusmada, usai rapat dengan Wakil Gubernur Djarot Saiful Hidayat, di Balai Kota, Jumat (13/2).
Kata Yusmada, tiap program yang masuk ULP akan diproses selama 45 hari. Sampai ada keputusan bisa tidaknya program/proyek dijalankan.”Kalau lancar ya 45 hari,” ujar dia. 
Setelah proses di ULP selesai, barulah proses lelang proyek dilakukan. Untuk hal itu, Yusmada yakin tidak banyak waktu yang dibutuhkan hingga separator berdiri di jalur busway.
“Pertama kita ‘sign’ kontrak. Sudah  produksi, tinggal taruh, jadi,” cetusnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Kapolda Jabar: Pelaku Penyerangan Azzkira Terancam 12 Tahun Bui

Jakarta, Aktual.co — Kapolda Jawa Barat Irjen Pol M Iriawan mengatakan pelaku penyerangan kompleks Majelis Dzikir Azzikra di Sentul, Bogor terancam hukuman penjara maksimal 12 tahun.
“Lebih berat ancamannya dari penganiayaan biasa, maksimal 12 tahun penjara,” katanya di Istana Kepresidenan Bogor, Jumat (13/2).
Ia menyebutkan para pelaku dikenakan Pasal 170 KUHP tentang pengrusakan baik terhadap benda maupun orang termasuk penganiayaan.
Menurut Kapolda, saat ini sudah ditetapkan 34 orang tersangka dan dilakukan penahanan terhadap mereka.
“Sebanyak 34 orang itu ada di TKP, yang lainnya tidak ada di situ, tetapi sedang kita dalami,” katanya.
Ia menyebutkan nantinya jika proses di kepolisian sudah tuntas maka akan diserahkan ke pengadilan.
Dalam kesempatan itu Kapolda juga mengimbau agar masyarakat tidak mengambil langkah sendiri karena ada konsekuensi hukumnya.
“Ini kan pidana, kalau pidana ada aturan hukumnya, pelaku harus mempertanggungjawabkannya,” kata Iriawan.
Kapolda juga menyampaikan terima kasih karena masyarakat juga menyerahkan kepada pihak kepolisian untuk menyelesaikan kasus itu.
Sementara itu, Gubernur Jabar Ahmad Heryawan menyatakan menyerahkan penanganan kasus itu kepada pihak kepolisian.
Ia menyayangkan adanya penyerangan terhadap kompleks Majelis Dzikir Azzikra pimpinan KH Arifin Ilham di Sentul, Bogor, Jawa Barat, Rabu (11/2) sekitar pukul 23.00 WIB.
“Tentu menyayangkan karena itu tindakan salah,” kata Ahmad Heryawan.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby

Banjir Ibukota, LSM: DKI Hanya Miliki 10 Persen RTH

Jakarta, Aktual.co — Lembaga swadaya masyarakat Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia menyesalkan luasan ruang terbuka hijau (RTH) yang kini diperkirakan hanya sekitar 10 persen yang mengakibatkan tingginya potensi terjadinya banjir di ibukota.

“Saat ini luasan RTH di Jakarta hanya sekitar 10 persen saja. Sehingga daya serap dan daya tampung air dari ekosistem di perkotaan seringkali tidak memadai,” kata Direktur Program Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia, Teguh Triono, dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat (13/2).

Ia mengingatkan bahwa UU No 26/2007 menyebutkan bahwa RTH harus 30 persen dari total luas daerah.

Selain itu, ujar dia, kondisi ini diperparah dengan aktifitas pembangunan tanpa perencanaan yang terpadu.

“RTH di sepanjang bantaran sungai, tempat pepohonan dan tanah terbuka dulunya ada dan berfungsi sebagai penyerap, penampung dan penahan laju air, sudah berubah menjadi bangunan,” katanya.

Dengan demikian, perubahan itu dinilai mengganggu fungsi regulasi air dari ekosistem sehingga juga mengakibatkan terjadinya banjir yang kembali melanda Jakarta pada 9 Februari 2015 lalu.

Dalam peristiwa tersebut, setidaknya terdapat 53 titik banjir yang mengepung ibukota dan sebagian besar berada di pusat-pusat perekonomian.

“Bencana semacam ini akan sangat berpengaruh pada roda perekonomian. Jika hal ini dibiarkan berlarut-larut maka daya dukung kota akan semakin berkurang,” kata Teguh.

Sebagaimana diberitakan, banjir dan banyaknya genangan yang terjadi di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya adalah karena kapasitas drainase yang terdapat di kawasan ibukota tidak memadai dalam menampung curah hujan yang berintensitas tinggi.

“Fakta-faktanya adalah hujan yang jatuh Minggu (8/2) malam sampai Senin (9/2) sore adalah curah hujan yang sangat tinggi,” kata Plt Dirjen Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Mudjiadi dalam jumpa pers di Jakarta, Jumat (13/2).

Menurut dia, tingkat curah hujan yang paling tinggi tercatat di kawasan Jakarta Utara seperti di Tanjung Priok yang konsentrasi curah hujan hingga di atas 360 mm.

Sedangkan di tempat lain tercatat seperti di Setiabudi sebesar 220 mm dan di Krukuthulu sebesar 190 mm. Sementara hujan yang jatuh di sekitar Katulampa hanya 77 mm dan di Bogor 60 mm.

Mudjiadi mengungkapkan, kapasitas drainase Jakarta diperkirakan hanya bisa menanggulangi hujan 80-100 mm.

“Meski dalam keadaan bagus, drainase tidak akan mampu menampung itu, pasti akan ada genangan,” katanya.

Ia juga menyorot masih banyaknya daerah resapan yang sekarang telah menjadi pembangunan gedung seperti kawasan perkantoran dan mal atau pusat perbelanjaan.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid

Kejagung Belum Bisa Tangkap Labora Sitorus

Jakarta, Aktual.co — Kejaksaan Agung sampai sekarang belum mampu mengeksekusi terpidana kasus pencucian uang, penimbunan bahan bakar minyak, dan pembalakan liar, Labora Sitorus, setelah kabur dari Lembaga Pemsyarakatan Sorong, Papua.
“Untuk Labora, kita sedang upayakan dia menjalankan dan melaksanakan putusan kasasi Mahkamah Agung,” kata Jaksa Agung HM Prasetyo di Jakarta, Jumat (13/2).
Ia menyatakan pihaknya terus melakukan koordinasi dengan pihak terkait untuk melaksanakan perintah dari MA tersebut.
“Putusan sudah ada, sudah berkekuatan hukum tetap dan hak mereka sudah diberikan,” ucapnya.
Ia mengakui adanya hambatan untuk ekskusi seperti adanya warga yang melindunginya. “Mungkin masyarakat tidak paham, sehingga gampang dipengaruhi. Itu yang perlu kita sadarkan,” tuturnya.
Kejaksaan Agung sudah mencegah bepergian ke luar negeri terpidana kasus pencucian uang, penimbunan BBM, dan pembalakan liar, Labora Sitorus.
“Sudah dicegah sejak seminggu lalu, setelah Kejati Papua mengajukan surat pencegahan,” ujar Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung Tony Tribagus Spontana.
Ia mengatakan, pihaknya juga terus melakukan penelusuran keberadaan mantan anggota Kepolisian Republik Indonesia (Polri) yang asetnya sempat menghebohkan Tanah Air tersebut.
Pencarian terus dilakukan dengan berbagai cara, katanya.
Labora Sitorus sesuai putusan MA tertanggal 17 September divonis 15 tahun penjara dengan denda Rp5 miliar.
Terpidana Labora Sitorus yang diduga memiliki rekening gendut senilai Rp1,5 triliun itu, ternyata sejak 17 Maret 2014 sudah tidak berada di Lapas Sorong sejak meminta izin untuk dirawat di RS AL Sorong.
Namun usai berobat, Labora Sitorus tidak kembali ke Lapas Sorong untuk menjalani masa hukumannya, tetapi melarikan diri dan diduga bersembunyi di rumah keluarganya.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby

JK: Presiden Tak Pernah Ragu Lantik BG

Jakarta, Aktual.co — Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla membantah pemerintah ragukan hasil ‘fit and proper test’ yang dilakukan DPR terkait pencalonan Komisaris Jenderal Polisi (Komjen Pol) Budi Gunawan (BG) sebagai Kapolri.
Menurutnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak pernah ragu untuk menentukan keputusan terkait pelantikan BG. Dia mengatakan, bahwa Jokowi hanya menghormati proses hukum terkait penetapan tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
“Saya pikir tidak, ini Presiden tetap konsisten saja. Karena itu sikap Presiden ialah mengatakan ditunda, sampai kita mengetahui proses hukum yang jelas,” ujar JK, dalam wawancara disalah satu televisi nasional, Jumat (13/2).
Mantan Ketua Umum Partai Golongan Karya (Golkar) itu menegaskan, bahwa Presiden tidak pernah ragu untuk melantik BG. Namun, karena ada permasalahan hukum sebelum Presiden menentukan jadwal pelantikan.
“Pemerintah tetap konsiten saja menunggu proses hukum. Tidak merubah apa-apa, tidak ada keraguan, hanya konsisten saja,” pungkasnya.
Kasus hukum yang menimpa BG diduga menjadi perhatian Presiden, sehingga membuatnya urung melantik calon tunggal Kapolri itu. Namun, dalam berbagai kesempatan Jokowi belum bisa mengungkapkan apakah dirinya akan membatalkan BG sebagai Kapolri atau tetap melantiknya.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby

Peristiwa Langka Matahari ‘Menangis’ Terpantau Pesawat NASA SDO

Jakarta, Aktual.co — Fenomena menakjubkan terekam oleh NASA berupa Matahari sedang ‘menangis’? Pesawat ruang angkasa NASA, Dynamics Solar (SDO)  memantau Matahari tampak seperti mirip wajah ‘orang sedih’.

Tampak begitu besar, garis gelap mengular dalam permukaan Matahari. Pantauan foto yang kami hadirkan tersebut terjadi pada 10 Februari 2015 lalu.

Garis yang disebut “filamen solar’ memiliki 533.000 mil panjangnya tampak berbaring – itu lebih panjang dari ukuran 67 Bumi yang sedang berbaris, menurut NASA.

Filamen surya awan dingin, gas padat mengambang di atas permukaan Matahari, terdapat di tempat sekitar medan magnet Matahari.

Peristiwa langka tersebut berlangsung selama beberapa hari (atau tepatnya seminggu) sampai dengan bagian Matahari itu runtuh, atau meletus – memicu apa yang para ilmuwan sebut “coronal mass ejections,” di mana bahan Tata Surya yang terlempar ke atmosfer atau area sekitar Matahari.

Sekedar informasi, SDO merayakan ulang tahun kelima pada Rabu (11/2), setelah diluncurkan dari Cape Canaveral, Florida, Amerika Serikat, pada 11 Februari 2010. Hingga saat ini, telah diambil lebih dari 200 juta gambar Matahari.

Artikel ini ditulis oleh:

Berita Lain