31 Desember 2025
Beranda blog Halaman 38553

Tidak Hanya KPK, BG dan Pengacaranya Juga Mengaku Kena Teror

Jakarta, Aktual.co — Ternyata tidak hanya pejabat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang mengklaim mendapatkan teror. Komisaris Jenderal Polisi (Komjen Pol) Budi Gunawan (BG) dan pengacaranya, Razman Nasution mengaku dirinya juga mengalami teror.
“Saya katakan persoalan teror meneror, tekan menekan, kami mengalami itu. Selama dua hari ini saya mengalami itu, pak BG juga diteror,” ungkap Razman di gedung KPK, Jumat (13/2). 
Ia mengungkapkan, cara mengancam yang diterimanya hampir sama dengan apa yang dialami pejabat KPK. Peneror tersebut juga mengancam akan membunuhnya.
Meski begitu, baik BG maupun dirinya belum memutuskan untuk melaporkan ancaman tersebut. Karena menurutnya, hal itu lumrah terjadi.
“Kami tidak laporkan ke Bareskrim. Tapi, kalau kami anggap teror ini masih datang, ya kita akan laporkan ke Bareskrim. Tapi sekarang belum ada laporan, saya pun tidak melaopr,” jelasnya.
Namun, jika dianggap teror itu sudah benar-benar mengacam, Razman pun tidak menutup kemungkinan untuk melapor ke polisi. 
“Kalau memang sudah merasa tidak aman, laporkan kepada pihak berwajib. Jangan diumumkan ke publik,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby

BPBD DKI: Sepuluh Genangan Air Terjadi di Jakarta

Jakarta, Aktual.co — Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat sebanyak sepuluh titik genangan muncul akibat hujan yang mengguyur sejumlah wilayah ibukota Jumat pagi.

“Pagi ini, kami mencatat ada sebanyak sepuluh titik genangan yang tersebar di tiga wilayah Jakarta,” kata petugas piket Pusdalops BPBD DKI Tri Indrawan di Jakarta, Jumat (13/2).

Berdasarkan data BPBD DKI, genangan air paling banyak terjadi di wilayah Jakarta Utara, yaitu sebanyak empat titik. Ketinggian air yang merendam setiap wilayah berbeda-beda. 

“Jakarta Utara, Jakarta Barat dan Jakarta Timur,” tambahnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid

Catat Rekor Baru, IHSG Ditutup Menguat ke Level 5.374

Jakarta, Aktual.co — Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) ditutup kembali menguat 18,74 poin atau 0,58 persen dan mencatatkan rekor baru ke posisi 5.374,16 poin. Sementara itu indeks 45 saham unggulan (LQ45) menguat sebesar 8,89 poin atau 0,96 persen ke posisi 937,82.

“Faktor eksternal menjadi penopang IHSG BEI kembali menembus rekor barunya. Adanya kesepakatan gencatatn senjata antara Rusia dan Ukraina membuat bursa saham global mengalami peningkatan,” ujar Kepala Riset Recapital Securities Andrew Argado di Jakarta, Jumat (13/2).

Menurut Andrew Argado, gencatan senjata itu membuat harga minyak dunia kembali meningkat mendorong saham-saham global di sektor energi, termasuk di Indonesia mengalami peningkatan. Terpantau harga minyak dunia bergerak ke level 51,92 dlar AS per barel.

Dari dalam negeri, ekspektasi kinerja keuangan emiten Indonesia untuk tahun buku 2014 juga cukup positif meski pada kuartal IV muncul sentimen negatif seperti kenaikan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi yang dapat membuat beban emiten meningkat.

“Namun, secara tahunan kinerjanya masih positif, sejauh ini baru beberapa emiten perbankan yang melaporkan hasil kinerjanya yang membukukan kenaikan,” katanya.

Selain itu, lanjut dia, pelaku pasar asing yang kembali membukukan beli bersih (foreign net buy) pada akhir pekan ini (Jumat, 13/2) sekitar Rp1,28 triliun menjadi penopang IHSG BEI.

“Investor asing melihat industri pasar modal Indonesia memiliki kinerja yang baik seiring dengan data perekonomian indonesia yang telah dirilis diantaranya inflasi yang terkendali, defisit neraca perdagangan Indonesia yang mengecil serta cadangan devisa Indonesia yang mengalami peningkatan,” ujarnya Dalam data BEI, posisi IHSG BEI tertinggi sebelumnya berada di posisi 5.348,47 poin pada 9 Februari 2015 lalu.

Tercatat transaksi perdagangan saham di BEI sebanyak 182.265 kali dengan volume mencapai 3,61 miliar lembar saham senilai Rp5,01 triliun. Efek yang mengalami kenaikan sebanyak 144 saham, yang melemah 146 saham, dan yang tidak bergerak nilainya atau stagnan 112 saham.

Bursa regional, di antaranya indeks Bursa Hang Seng menguat 260,39 poin (1,07 persen) ke 24.682,54, indeks Bursa Nikkei turun 66,36 poin (0,37 persen) ke 17.913,36, dan Straits Times menguat 5,71 poin (0,14 persen) ke posisi 3.423,35.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

Tak Lantilk BG, Presiden Akan Berhadapan dengan Konstitusi

Jakarta, Aktual.co — Pengacara Komisaris Jenderal Polisi (Komjen Pol) Budi Gunawan (BG), Razman Nasution menilai pelatikan kliennya sebagai Kapolri merupakan sebuah keharusan.
Ia menilai, Presiden tidak perlu lagi ragu untuk melantik kliennya. Itu karena BG sudah melalui proses ‘Fit and Proper Test’ sesuai dengan amanah Konstitusi.
“Karena ini bukan usulan lagi, sudah pada sidang paripurna DPR. Jadi itu, bisa dikatakan tidak 100 persen preogratif Presiden,” tegas Razman, di gedung KPK, Jumat (13/2).
Menurutnya, jika Presiden membatalkan pelantikan BG, hal itu sama saja dengan menantang Konstitusi serta menghina DPR sebagai isntitusi yang telah menyetejui.
“Presiden menurut saya tidak berada preogratif melantik atau tidak melantik. Jika batal, Presiden akan berhadapan dengan konstitusi dan institusi negara,” paparnya.
Seperti diketahui, proses pelantikan calon Kapolri tunggal itu terhambat akibat penetapan status tersangka yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Hal itu membuat, Presiden urung melantik BG. Sementara itu, saat ini pihak BG tengah menindak lanjut status tersangka oleh KPK dengan mengajukan praperadilan.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby

Paripurna APBN-P Diundur Hingga Malam Hari

Ketua DPR Setya Novanto, didampingi Wakil DPR Fahri Hamzah, Taufik Kurniawan, Fadli Zon saat melakukan rapat paripurna untuk pengesahan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (RAPBN-P) 2015, pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) di Ruang Rapat Paripurna, Gedung Nusantara II, DPR, Jakarta, Jumat (13/2/2015). Rapat Paripurna yang dimulai pukul 11.00 WIB ini dihujani interupsi sejumlah Anggota DPR. Alhasil, rapat ini diskors hingga pukul 20.00 WIB. AKTUl/JUNAIDI MAHBUB

Komisi VI Setujui Suntik BUMN Rp 37,2 Triliun Dengan 10 Catatan

Jakarta, Aktual.co — Komisi VI DPR hanya menyetujui suntikan modal ke BUMN sebagian saja yakni sebesar Rp 36,076 triliun ditambah  Rp1,2 Triliun (non cash) dari usulan yg diajukan semula oleh Pemerintah untuk 35 BUMN sebesar Rp48 Triliun. Beberapa BUMN seperti PT RNI, Bank Mandiri dan PT Djakarta Lloyd tidak disetujui untuk mendapat PMN. Pun ada beberapa BUMN lainnya yang usulan PMN-nya tidak seluruhnya terpenuhi.  

Hal tersebut diungkapkan Ketua Komisi VI Achmad Hafisz Tohir dalam keputusan Rapat Kerja Komisi VI DPR dengan Menteri BUMN Rini M Soemarno, pada masa persidangan II II Tahun Sidang 2014-2015, yang digelar di Gedung MPR/DPR-RI, Jakarta, Kamis (14/2) dini hari .

“Komisi VI DPR dapat menyetujui Anggaran Kementerian BUMN RI Tahun 2015 yang belum termasuk Anggaran Tunjangan Kinerja Tahun 2016 sebesar Rp 133.809.782.000 sebagaimana telah ditetapkan dalam UU No.27 Tahun 2014 ttg APBN Tahun 2015,” ujarnya.

Kendati demikian, Komisi VI DPR menyetujui sebagian usulan Penyertaan Modal Negara (PMN) dalam RAPBN-P 2015 dengan beberapa catatan terhadap kebijakan. Berikut 10 catatan seperti yang terdapat dalam kesimpulan yang dibacakan Wakil Ketua Komisi VI Azam  Azaman Natawijaya,  di Gedung DPR.

Pertama, Merekomendasikan tindak lanjut dan penyelesaian temuan BPK RI untuk 14 BUMN.
Kedua, Merekomendasikan Kementerian BUMN untuk meningkatkan fungsi pembinaan kepada BUMN penerima PMN untuk memenuhi pengaturan dan tata kelola keuangan sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundang-undangan
Ketiga, PMN tidak digunakan untuk membayar utang perusahaan penerima PMN.
Keempat, pelaksanaan right issue tidak mengurangi kepemilikan saham pemerintah saat ini pada BUMN terkait.
Kelima, Penggunaan PMN dilakukan dan dicatat dalam rekening terpisah.
Keenam, BUMN penerima PMN harus menerapkan Good Coorporate Government (GCG).
Ketujuh, Perlu Pengawasan secara ketat atas pengunaan PMN agar sesuai dengan rencana bisnis yang diajukan.
Kedelapan, Komisi VI DPR RI akan melakukan pengawasan penggunaan PMN BUMN.
Kesembilan, Dalam hal pengadaan barang dan jasa, dalam menggunakan dana PMN meminta kepada Kementerian BUMN untuk mengutamakan produk dalam negeri dan sinergi BUMN.
Kesepuluh, Dalam melaksanakan PMN Kementerian BUMN sebagai pembina BUMN memperhatikan catatan-catatan yang telah disampaikan dalam Raker Komisi VI membahas persetujuan PMN sebagaimana terlampir.

Artikel ini ditulis oleh:

Berita Lain