29 Desember 2025
Beranda blog Halaman 38581

OJK: Jasa Keuangan Dibutuhkan Untuk Kembangkan Sektor Maritim

Jakarta, Aktual.co — Lembaga jasa keuangan dibutuhkan untuk mengembangkan sektor kemaritiman agar mewujudkan kedaulatan maritim sebagai salah satu sektor strategis eknomi domestik.

“Nilai ekonomi sektor maritim Indonesia diperkirakan mencapai 1.000 miliar dolar AS per tahun,” kata Deputi Komisioner Pengawas Perbankan OJK Irwan Lubis di Jakarta, Kamis (12/2).

Ia mengatakan sektor yang dapat dikembangkan antara lain perikanan, jasa kelautan, wisata bahari,transportasi laut, energi dan sumber daya mineral, industri maritim serta bangunan kelautan.

Untuk itu Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meminta manajemen bank meningkatkan jumlah kredit pada sektor maritim sekurang-kurangnya 50 persen dari tahun 2014. Pada 2014 pembiayaan sektor maritim bernilai Rp85 triliun dengan pangsa terhadap total kredit perbankan 2,36 persen.

“Permintaan tersebut ditujukan kepada bank besar yang telah memiliki infrastruktur dan kapasitas yang memadai dalam pemberian kredit kepada sektor kermaritiman.

Ia mengatakan OJK juga telah memiliki tahapan program kerja pada semester I 2015 untuk menyediakan infrastruktur kepada lembaga jasa keuangan agar meningkatkan pembiayaan pada sektor maritim. “Kami menyediakan data dan informasi yang komperhensif mengenai sektor kemaritiman kepada jasa keuangan,” kata dia.

Kemudian program jangka menengah yang akan dimulai semester II tahun 2015 ingin mendorong peningkatan pembiayaan lembaga jasa keuangan kepada sektor kemaritiman secara bertahap dalam beberapa tahun ke depan.

“OJK dan Kementerian Kelautan dan Perikanan akan menandatangani Nota Kesepahaman yang memebrikan banyak peluang khususnya kepada OJK untuk berperan aktif melalui pengawasan dan regulasi kepada lembaga jasa keuangan untuk memberikan kredit kepada sektor maritim,” kata dia.
 
Sebelumnya mereka telah melakukan diskusi dengan lembaga jasa keuangan dan Kamar Dagang dan Industri Indonesia agar berkomitmen dalam pembuiayaan sektor kemaritiman.

Artikel ini ditulis oleh:

DEN: Freeport Hanya Murnikan 30 Persen Hasil Tambangnya

Jakarta, Aktual.co — Anggota Dewan Energi Nasional (DEN) Sonny Keraf menyebutkan bahwa PT Freeport Indonesia ternyata selama ini hanya memurnikan 30% hasil tambangnya di pabrik pemurnian (Smelter). Padahal, selama ini perusahaan tambang asal Amerika Serikat (AS) tersebut telah habis-habisan mengeruk emasnya di Papua.

Menurutnya, hasil tambang yang dimurnikan tersebut pun tidak jelas apakah seluruhnya berasal dari hasil tambang Freeport.

“Freeport itu hanya memurnikan hasil tambangnya 30% di Gresik. Itu juga kita tidak tahu apa itu emas semua, atau ada batu juga,” ujarnya di Jakarta, Kamis (12/2).

Sonny mendesak agar Freeport bisa membangun smelter di Papua, agar dapat memurnikan hasil tambangnya dimana tambangnya beroperasi.

“Kalau tidak pernah kita putuskan untuk mewajibkan itu (bangun smelter di Papua), sampai kapanpun kita tidak akan berani mewajibkan itu. Saya berharap Freeport harus ditekankan betul bangun smelter, terlebih di Papua,” tutupnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

Banjir Landa Runway, Bandara Tanjung Selor Lumpuh

Jakarta, Aktual.co — Bandara Tanjung Harapan, Tanjung Selor, Kalimantan Utara, masih Lumpuh akibat banjir yang terjadi sejak Senin (9/2).
“Gara-gara banjir yang juga merendam run way (landasan pacu) Bandara Tanjung Harapan menyebabkan aktifitas transportasi udara di Tanjung Selor lumpuh,” kata seorang petugas di kantor Kalstar di Tanjung Selor, Kamis (12/2).
Ia menyebutkan bahwa selain penumpang, maka yang dikeluhkan warga adalah tidak bisa terkirimnya berkas dan barang via transportasi udara oleh Maskapai Kalstar.
Beberapa warga mengaku bahwa beberapa berkas dan barang yang akan dikirimkan ke Samarinda itu sebenarnya cukup penting namun pasrah dengan kondisi itu.
Bandara Tanjung Harapan terpaksa ditutup operasinya akibat terendam air setinggi lutut orang dewasa sejak awal pekan ini (10/2).

Artikel ini ditulis oleh:

Rupiah Anjlok 148 Poin ke Posisi Rp12.870

Jakarta, Aktual.co — Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta bergerak melemah sebesar 148 poin menjadi Rp12.870 dibandingkan sebelumnya di posisi Rp12.722 per dolar AS.

“Rupiah anjlok menembus level Rp12.800 per dolar AS. Pergerakan rupiah lebih banyak dipengaruhi oleh sentimen yang terjadi di luar negeri,” ujar Analis pasar uang PT Platon Niaga Berjangka Lukman Leong di Jakarta, Kamis (12/2).

Menurut dia, sepanjang belum adanya kejelasan terkait utang Yunani, pelaku pasar uang cenderung menempatkan asetnya dalam mata uang dolar AS, kondisi itu yang menekan rupiah tertekan cukup dalam.

Kendati demikian, ia mengatakan bahwa masih adanya harapan positif tentang perekonomian Indonesia akan membuat mata uang rupiah berpeluang untuk kembali menguat menyusul proyeksi tingkat suku bunga acuan (BI rate) yang akan diturunkan.

“Ekspektasi pasar, Bank Indonesia akan memangkas BI rate menyusul proyeksi inflasi yang rendah, dipangkasnya BI rate akan membantu pertumbuhan ekonomi,” katanya.

Sementara itu Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan bahwa imbal hasil surat utang Amerika Serikat masih kuat di level tingginya, di mana ‘yield’ untuk obligasi tenor 10 tahun meningkat ke atas 2 persen sehingga secara otomatis ikut mengerek kurs dolar AS terhadap mata uang utama dunia.

“Dolar AS terpantau menguat terhadap sebagian besar valuta utama dunia, termasuk terhadap mata uang euro, dolar Singapura dan rupiah,” paparnya.

Ia menambahkan bahwa belum adanya kesepakatan mengenai “bailout” Yunani masih membayangi aset mata uang berisiko. Kesepakatan bailout Yunani tahap kedua akan berakhir pada tanggal 28 Februari 2015. Setelah tanggal itu, bila Yunani belum mendapatkan kesepakatan maka Yunani akan kesulitan untuk mendapatkan pembiayaan baru untuk menjalankan pemerintahan.

“Kreditur-kreditur Yunani khawatir bila tidak ada kesepakatan ‘bailout’, maka kemungkinan besar Yunani tidak bisa membayar utang-utangnya,” katanya.

Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Kamis (12/2) ini tercatat mata uang rupiah bergerak melemah menjadi Rp12.794 dibandingkan hari sebelumnya, Rabu (11/2) di posisi Rp12.700 per dolar AS.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

Lambat Tuntaskan Polemik KPK-Polri, Jokowi Terancam Pisah dengan PDIP

Jakarta, Aktual.co — Pengamat Politik Muradi menyebut polemik KPK-Polri berdampak pada renggangnya hubungan antara Presiden Joko Widodo dengan Partai PDIP.
Bahkan, sejumlah relawan Jokowi telah mewacanakan pembentukan partai berbasis pendukung Jokowi apabila hubungan antar kader dengan partai tersebut berakhir tidak baik.
“Situasi tersebut akan mulus apabila polemik KPK-Polri terus berlarut dan lambat dituntaskan. Ada gerakan sistematis yang ingin memisahkan Jokowi dari basis partai pendukungnya, terutama (kader) PDI Perjuangan yang jalan beriringan dengan polemik tersebut,” kata Muradi, kepada Aktual.co, Kamis (12/2).
Menurut dia, Jokowi harus menyadari dan tak membuat hal itu terjadi, mengingat Jokowi butuh sokongan yang berbasis partai politik dengan warna nasionalisme kewargaan yang kental demi menopang program dan kebijakan politiknya.
Jokowi harus berinisiatif membangun komunikasi politik dengan partai pengusungnya semenjak dari Wali Kota Solo hingga menjadi presiden. Hal ini agar jalinan komunikasi kedua belah pihak membaik.

Artikel ini ditulis oleh:

PDIP: Bingung, Menteri Minta Tambah Anggaran Tapi Tak Rinci

Jakarta, Aktual.co — Politisi PDIP Tubagus Hasanuddin menyebutkan bahwa dalam rapat DPR dengan pihak kementerian tak dijelaskan secara rinci soal penambahan anggaran.
“Pemerintah sudah mengalokasikan APBN 2015, misalnya untuk kementerian ini sekian, menteri lainnya sekian. Setelah didiskusikan dengan DPR mereka minta tambahan,” kata Hasanuddin, di Gedung DPR, Kamis (12/2).
Permintaan penambahan anggaran para menteri ini mengundang kebingungan, karena tak dijelaskan secara rinci detail penggunaannya.
Dicontohkan, ketika menggelar rapat dengan Kementerian Pertahanan, diajukan penambahan dana untuk pengadaan pesawat tempur TNI AU, tetapi tak disebutkan berapa harga pesawat tempur tersebut.
“Saya jujur sulit untuk mengatakan setuju atau tidak setuju, karena rincian untuk tambahan dana itu saya tidak tahu.”

Artikel ini ditulis oleh:

Berita Lain