26 Desember 2025
Beranda blog Halaman 386

Negara-Negara Arab-Muslim Dukung Qatar Tanggapi Serangan Israel

Asap mengepul dari sebuah ledakan yang diduga disebabkan oleh serangan Israel, di Doha, Qatar pada 9 September 2025. Aktual/ via AP

Jakarta, aktual.com – Para pemimpin negara Arab dan Muslim berkumpul dalam pertemuan puncak di Doha, Qatar, Senin (15/9/2025). Mereka menyatakan dukungan penuh terhadap langkah yang akan diambil Qatar dalam menanggapi serangan Israel terhadap delegasi Hamas di Doha.

Dukungan tersebut tertuang dalam draf deklarasi hasil pertemuan persiapan yang dikutip RIA Novosti. Dokumen itu kemudian disahkan dalam pertemuan puncak hari ini.

“Kami mendukung semua langkah dan tindakan yang akan diambil Qatar dalam menanggapi agresi Israel,” demikian isi deklarasi yang dikutip Sputnik.

Deklarasi itu menilai serangan Israel sebagai tindakan agresif terhadap negara-negara kawasan sekaligus ancaman terhadap proses normalisasi hubungan. “Agresi semacam itu terhadap tempat netral untuk mediasi tidak hanya merupakan pelanggaran terhadap kedaulatan Qatar, tetapi juga merusak proses mediasi dan pemeliharaan perdamaian internasional,” lanjutnya.

Pernyataan bersama tersebut juga menyerukan komunitas internasional untuk menghentikan serangan Israel. “Perdamaian yang adil dan berkelanjutan di Timur Tengah tidak akan tercapai dengan mengabaikan isu Palestina dan hak-hak rakyat Palestina, atau melalui kekerasan dan serangan terhadap mediator,” tegas dokumen itu.

Menurut para pemimpin Arab dan Muslim, perdamaian hanya dapat diwujudkan melalui kepatuhan terhadap Inisiatif Perdamaian Arab dan resolusi internasional yang relevan.

Diketahui, pada 9 September 2025, militer Israel melancarkan serangan terhadap para negosiator senior Hamas di Doha. Harian Israel Hayom melaporkan, Israel diduga telah memberi tahu otoritas AS dan Qatar sebelum melakukan serangan tersebut.

Di sisi lain, Presiden Amerika Serikat Donald Trump berupaya menjauhkan diri dari keputusan tersebut. Ia menegaskan serangan dilakukan secara independen oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, sekaligus meyakinkan Qatar bahwa aksi serupa tidak akan terulang.

DPR Desak KPU Transparan Soal Data Ijazah Capres-Cawapres

Wakil Ketua Komisi II DPR RI, Dede Yusuf. Aktual/DOK DPR RI

Jakarta, aktual.com – Wakil Ketua Komisi II DPR, Dede Yusuf Macan Effendi, mempertanyakan alasan Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang tidak mengizinkan membuka data ijazah calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) ke publik tanpa persetujuan pemilik dokumen.

Menurut Dede, ijazah merupakan bagian dari dokumen pejabat publik yang seharusnya bisa diakses oleh masyarakat. Ia mengaku heran dengan sikap KPU yang menutup akses tersebut.

“Data pejabat publik itu adalah data yang harus transparan. Jadi setiap calon pejabat publik, baik DPR, menteri, presiden, saya pikir itu adalah sebuah data yang harus bisa dilihat oleh semua orang,” kata Dede di Jakarta, Senin (15/9/2025).

Politikus Partai Demokrat itu menambahkan, transparansi dokumen menjadi penting karena masyarakat berhak mengetahui rekam jejak calon pemimpin bangsa. “Orang melamar kerja saja pakai CV, apalagi ini mau melamar jadi pemimpin,” tegasnya.

Dede menyebut pihaknya bakal memanggil KPU untuk meminta penjelasan lebih lanjut terkait kebijakan tersebut. “Nanti kita tanyakan, kenapa, argumentasinya apa? Kita baru tahu. Kalau nggak dikasih lihat ya kita nggak tahu,” ujarnya.

Diketahui, KPU sebelumnya menetapkan aturan mengenai dokumen capres-cawapres melalui Keputusan KPU RI Nomor 731 Tahun 2025 tentang Penetapan Dokumen Persyaratan Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden. Dalam keputusan itu, terdapat 16 dokumen yang tidak bisa dibuka ke publik tanpa persetujuan pemilik, termasuk ijazah.

Mentan Hadiri Ratas Bersama Presiden Prabowo, Bahas Hilirisasi Pertanian

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menjawab pertanyaan wartawan saat ditemui di Istana Kepresidenan RI, Jakarta, Rabu (30/7/20205), setelah dia menghadap Presiden Prabowo Subianto. Aktual/ANTARA

Jakarta, aktual.com – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menghadiri rapat terbatas (ratas) bersama Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (15/9/2025).

Sebelum memasuki kompleks Istana, Andi Amran menyebut agenda utama rapat kali ini membahas soal pangan, khususnya terkait hilirisasi sektor pertanian. “Lebih ke hilirisasi, salah satunya,” kata Amran ketika ditanya mengenai fokus ratas, termasuk isu pemanfaatan limbah menjadi energi (waste for energy).

Terkait lonjakan harga daging ayam di pasaran beberapa waktu terakhir, Amran menilai kondisi tersebut masih dalam tahap penyesuaian. Ia menjelaskan harga ayam sebelumnya sempat anjlok dan kini menuju ke arah stabil.

“Ya, ini ayam kan harganya baru saja sangat rendah. Nah, saya kira sebentar lagi stabil. Kita harapkan peternak bisa untung dan juga konsumen nyaman,” ujarnya.

Berdasarkan Panel Harga Badan Pangan Nasional (Bapanas) per pukul 08.00 WIB, harga daging ayam ras berada di angka Rp36.918/kg atau 7,71% lebih rendah dari HAP Nasional sebesar Rp40.000/kg. Sementara harga telur ayam juga masih di bawah HAP Rp30.000/kg, yakni Rp29.050/kg.

Artikel ini ditulis oleh:

Tino Oktaviano

KPK Hadapi Praperadilan Indra Utoyo dalam Kasus EDC BRI

Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo. Aktual/HO

Jakarta, aktual.com – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) siap menghadapi gugatan praperadilan yang diajukan oleh mantan Direktur Digital, Teknologi Informasi & Operasi BRI, Indra Utoyo.

Indra ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi pengadaan mesin Electronic Data Capture (EDC) di PT Bank Rakyat Indonesia (BRI). Melalui praperadilan, ia menguji sah atau tidaknya penetapan status tersangkanya.

“Hari ini KPK melalui tim Biro Hukum dijadwalkan akan melakukan sidang praperadilan untuk dua perkara, yaitu dugaan TPK terkait pengadaan mesin EDC di BRI,” kata Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, dalam keterangan tertulis, Senin (15/9/2025).

Gugatan praperadilan itu diajukan Indra pada 21 Agustus 2025 di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel) dengan nomor perkara 101/Pid.Pra/2025/PN JKT.SEL. PN Jaksel sudah menggelar sidang perdana pada 4 September 2025, namun KPK selaku termohon tidak hadir. Sidang kembali digelar hari ini.

Selain Indra, KPK juga menetapkan empat tersangka lain, yakni mantan Wakil Direktur BRI Catur Budi Harto; eks SEVP Manajemen Aktiva dan Pengadaan BRI, Dedi Sunardi; Direktur Utama PT Pasifik Cipta Solusi, Elvizar; serta Direktur Utama PT Bringin Inti Teknologi, Rudy Suprayudi Kartadidjaja.

Meski berstatus tersangka, kelimanya belum ditahan oleh KPK. Mereka dijerat dengan Pasal 2 ayat 1 atau Pasal 3 serta Pasal 18 UU Tipikor jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.

Dalam pengadaan mesin EDC ini, kerugian negara ditaksir mencapai Rp744 miliar. KPK juga telah menyita uang senilai Rp10 miliar terkait perkara tersebut.

Yusril Hormati Inisiatif LN Bidang HAM Bentuk Tim Independen Pencari Fakta Demo Agustus

Menko Kumham Imipas Yusril Ihza Mahendra. ANTARA/HO-Kemenko Kumham Imipas RI)

Jakarta, aktual.com – Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan (Menko Kumham Imipas) Yusril Ihza Mahendra menegaskan Pemerintah menghargai dan menghormati inisiatif enam Lembaga Negara (LN) bidang HAM dalam membentuk tim independen pencari fakta atas ekses demo akhir Agustus 2025.

Menurut dia, hal itu sebelumnya juga pernah disampaikan oleh Ketua Komisi Nasional (Komnas) HAM Anis Hidayah dalam rapat koordinasi (rakor) penanganan ekses demo yang diselenggarakan Pemerintah pada pekan lalu di kantor Kemenko Kumham Imipas.

“Dalam rakor tersebut, hadir seluruh komisi terkait dan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), kecuali Ombudsman,” ucap Yusril saat dikonfirmasi di Jakarta, Senin (15/9).

Ia menyebutkan dalam kesempatan itu, masing-masing lembaga menyampaikan laporan mengenai berbagai langkah konkret penanganan, termasuk kunjungan ke berbagai daerah yang telah dilakukan.

Komnas HAM, katanya, juga sedang melakukan penyelidikan terhadap peristiwa tersebut, sesuai kewenangan yang diberikan undang-undang (UU).

“Bahwa kemudian enam lembaga negara HAM itu membentuk tim independen pencari fakta terkait ekses dan penanganan demo yang berujung ricuh, hal tersebut adalah sepenuhnya inisiatif mereka sebagai lembaga negara independen, tanpa ada dorongan, apalagi arahan dari Presiden atau Pemerintah,” tutur dia.

Menko menambahkan, keenam lembaga tersebut, yakni Komnas HAM, Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan (Komnas Perempuan), Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Ombudsman Republik Indonesia (ORI), LPSK, dan Komisi Nasional Disabilitas (KND), merupakan lembaga negara independen yang dibentuk oleh UU, sehingga Pemerintah menghormati independensi mereka.

Karena itu, disebutkan bahwa ketika mengundang mereka ke rakor, Kemenko Kumham Imipas hanya melakukan koordinasi tanpa memberikan arahan apa pun kepada para lembaga negara bidang HAM tersebut.

Dengan demikian, Yusril melanjutkan, Pemerintah menghormati enam lembaga negara HAM, yang atas inisiatifnya membentuk tim independen dan melakukan penyelidikan non-yustisial atas berbagai ekses demo pada akhir Agustus lalu beserta penanganannya, dengan agenda sebagaimana telah mereka umumkan.

Kendati demikian, dia menjelaskan pembentukan tim independen oleh enam LN HAM berbeda dengan usulan pembentukan Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) sebagaimana diusulkan mantan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin kepada Presiden dalam pertemuan para tokoh Gerakan Nurani Bangsa (GNB) di Istana Negara, yang juga masuk dalam 17+8 Tuntutan Rakyat.

“Berdasarkan pengalaman masa lalu, pembentukan TGPF biasanya dilakukan dengan Keputusan Presiden (Keppres), yang sekaligus menetapkan keanggotaan, tugas, dan jangka waktu kerja tim tersebut,” ungkap Menko.

Terkait Presiden memandang cukup dengan keberadaan tim independen bentukan LN HAM atau perlu membentuk TGPF, dirinya menegaskan hal itu sepenuhnya menjadi kewenangan Presiden dan tidak berani mendahului.

Namun sampai detik ini, ketika Presiden sudah kembali dari Qatar, dirinya mengaku belum mendapat arahan mengenai hal tersebut.

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain

Siswa SD di Papua Lahap Makan MBG, Warganet: Ini Alasan Harus Tetap Lanjut!

Momen para siswa Papua menyantap makanan berhizi gratis. Akthal/HO

Papua, aktual.com – Siswa-siswi di sekolah dasar negeri (SDN) di Papua menyambut Makan Bergizi Gratis (MBG) dengan penuh antusiasme. Wajah mereka memancarkan kegembiraan saat menerima paket makanan dan memakannya dengan lahap.

Hal itu terlihat dari ungahan video di akun Instagram resmi @sppgbgn bersama @mediambg.id dan @infosppi.official. Ketika mobil boks berlogo SPPG Polri Polda Papua tiba di sekolah, tak sedikit anak-anak bersorak sorai menyambut paket MBG untuk mereka.

Siswa-siswi kemudian dengan tertib mengambil paket MBG, mencuci tangan, dan doa bersama sebelum makan di kelas.

“Di Tanah Papua semua indah. Angin sejuk dari gunung, suara ombak dari laut, dan kini hadir makanan bergizi gratis yang menyehatkan. Bukan cuma isi perut yang kenyang, tapi rasa syukur juga ikut penuh. Papua tersenyum bersama gizi yang terjaga,” tulis akun @sppgbgn, dikutip Senin (15/9).

Dalam potongan video itu, anak-anak makan dengan lahap. Terlihat menu yang diberikan hari itu di antaranya berisi potongan ayam dan sayur. Mereka pun dengan kompak menyampaikan terima kasih kepada Presiden RI Prabowo Subianto.

“Terima kasih Bapak Presiden (Prabowo),” ujar mereka serempak.

Netizen pun berkomentar positif dan merasa terharu dengan pembagian MBG yang dinilai tepat sasaran dan dirasakan manfaatnya oleh siswa-siswi di Papua.

“Di tanah papua tidak ada yang namanya protes tentang MBG, malah kami senang adanya program ini. Berita2 dr luar yang kami lihat membuat kami takut, tp kami selalu percaya kepada bpk presiden bahwa bpk bs memimpin negara ini dgn baik melaui program baik sprt ini,” tulis akun @mndgrclwti.

Netizen lainnya juga merasa terkesima dan bersyukur atas program MBG, “Gemes pada lahap2 makannya,” ujar akun @zeemora.id

“Alhamdulillah dah sampe papua,” kata akun @yumba.laras

Sejumlah netizen menilai bahwa program MBG harus ada dan diharapkan dapat didistribusikan ke seluruh wilayah Indonesia. Mereka turut bangga MBG sudah hadir hingga ke bagian timur Indonesia.

“Inilah alasan nya kenapa MBG harus tetap lanjut, bagi yang paham saja,” ucap akun @febri_yulia_rona.

 

Berita Lain