27 Desember 2025
Beranda blog Halaman 38602

Anwar Ibrahim Divonis, Dunia Mengecam

Jakarta, Aktual.co — Kantor Hak Asasi Manusia PBB mengecam keputusan Mahkamah Agung Malaysia yang menolak kasasi pemimpin oposisi Anwar Ibrahim atas vonis penjara lima tahun dalam kasus sodomi. Seorang juru bicara mengatakan dakwaan terhadap mantan wakil perdana menteri Malaysia itu seharusnya bukan dakwaan pidana.

Anwar Ibrahim mulai menjalani hukuman setelah Mahkamah Persekutuan, lembaga setingkat Mahkamah Agung, Selasa (10/02) menolak kasasi vonis lima tahun penjara karena melakukan sodomi terhadap mantan asistennya, Mohd Saiful Bukhari Azlan. Australia juga menyampaikan protes atas penolakan kasasi tersebut.

Dalam pernyataannya, pemerintah Australia mengatakan sangat kecewa atas penolakan kasasi. “Kami sangat prihatin atas beratnya hukuman dan kami telah menyampaikan keprihatinan tersebut kepada pemerintah Malaysia,” demikian kata pemerintah Australia.

‘Disorot Dunia’
Sementara itu Human Rights Watch menyebut hukuman itu sebagai penyiksaan dan Amnesty International mengatakan hukuman akan berdampak buruk bagi kebebesan berpendapat. Datuk Seri Anwar Ibrahim, sebutannya di Malaysia, sebelumnya menegaskan kasus sodomi ini adalah bagian dari kampanye untuk mendiskreditkannya dan menghadangnya di dunia politik.

Usai putusan kasasi, istri Anwar, Wan Azizah Wan Ismail, yang menjabat sebagai pengurus Partai Keadilan Rakyat, mengatakan kasus suaminya membuat Malaysia menjadi perhatian dunia. “Kita disorot dunia dan kita disorot dunia karena alasan-alasan yang salah,” ungkap Wan Azizah Wan Ismail.

Anwar, 67, menjabat sebagai wakil perdana menteri dan menteri keuangan di bawah pemerintahan Perdana Menteri Mahathir Mohamad tetapi mengalami kisruh pada tahun 1998. Pada masa itu ia dikenai dakwaan korupsi dan sodomi dan kemudian dinyatakan bersalah tetapi pengadilan menganulir dakwaan sodomi pertama tersebut. Kini ia kehilangan kursinya sebagai anggota parlemen dari daerah pemilihan Permatang Pauh, negara bagian Penang. Sebelumnya ia optimistis kasasinya dikabulkan tetapi siap melanjutkan “perjuangan” bila pun harus masuk penjara.

Jumlah Pejuang Asing ISIS Meningkat

Jakarta, Aktual.co —Militan ISIS makin hari, makin bertambah. Amerika Serikat melansir peringatan bahwa para pejuang asing ISIS yang datang ke Suriah meningkat. Direktur Pusat Anti Teror Nasional Amerika Serikat, Nicholas Rasmussen, mengatakan bahwa lebih dari 20 ribu orang yang berasal dari 90 negara hijrah ke medan perang ISIS.

“Tingkat pejuang luar negeri yang pergi ke Suriah ini belum pernah terjadi sebelumnya. Ini melebihi tingkat pelancong yang pergi ke Afghanistan dan Pakistan, Irak, Yaman, atau Somalia dalam 20 tahun terakhir,” ungkap Rasmussen dalams sebuah pernyataan seperti dikutip CNN pada Rabu (11/2).

Dari keseluruhan pejuang tersebut, sekitar 3.400 di antaranya datang dari negara-negara barat. Amerika Serikat sendiri menyumbang sekitar 150 orang di antaranya. Keberhasilan ISIS merekrut orang baru, menurut Rasmussen, salah satunya berkat kepiawaian mereka menggunakan jejaring sosial.

“(ISIS) telah membuktikan bahwa mereka lebih cakap ketimbang al Qaidah, atau afiliasi al Qaidah lainnya, dalam menggunakan alat media baru untuk menjangkau audiens lintas batas,” katanya. Meskipun Rasmussen tidak mengungkapkan adanya ancaman serius terhadap AS, tapi serangan di Paris, Sidney, dan Ottawa merupakan bukti bahwa serangan ISIS sudah merebak ke luar Irak dan Suriah.

 “Pengalaman dan kesuksesan mereka di medan perang Suriah dan Irak mempersenjatai kelompok ini dengan kemampuan besar yang tidak dimiliki oleh kebanyakan kelompok teroris lain,” papar Rasmussen. Guna mengantisipasi gempuran yang lebih besar, pemerintah AS menyatakan diperlukan hukum perlawanan terorisme lebih kuat. Salah satunya adalah regulasi bepergian.

Para pejuang ISIS pergi ke Suriah menggunakan moda transportasi berbeda, mulai dari darat, air, hingga udara. Rasmussen kemudian menyinggung regulasi bebas visa yang diterapkan oleh pemerintah Turki. Aturan tersebut, menurut Rasmussen, memudahkan para pejuang untuk menggunakan bandar udara domestik, sementara mereka yang berasal dari wilayah Kaukasus dapat melintasi perbatasan untuk masuk ke Suriah.

Walaupun pemerintah Turki sudah menyatakan komitmen untuk mencegah masuknya para pejuang ISIS, Rasmussen menganggap masih ada beberapa upaya yang harusn ditingkatkan. Sementara itu, Kepala Komite Keamanan Dalam Negeri AS, Michael McCaul, juga menyatakan kewaspadaan terhadap kemungkinan adanya radikalisasi skala kecil yang sukar dideteksi di AS.

“Baru-baru ini saya menulis kepada Presiden sebagai bagian dari investigasi yang sedang saya lakukan untuk meningkatkan perhatian bahwa kita tidak memiliki agen khusus untuk melawan radikalisasi domestik dan tidak ada anggaran untuk itu di dalam departemen dan agen terkait.

Saya juga juga khawatir bahwa program yang kita punya hingga saat ini terlalu kecil untuk menghadapi tantangan yang tumbuh sangat cepat,” papar McCaul. Semua hal ini akan dibawa ke meja diskusi rapat dengar pendapat Komite Keamanan Dalam Negeri AS yang akan digelar pada Rabu (11/2).

Di Sumut Masih Ada Gaji Guru Swasta Rp100 Ribu

Medan, Aktual.co — Di Sumatera Utara, rendahnya apresiasi terhadap kehidupan tenaga pendidik (guru), ternyata masih saja ditemukan. Di mana masih saja ada tenaga pendidik guru swasta yang mendapatkan honor hanya Rp100 ribu per bulan.

Hal itu diungkapkan Wakil Gubernur Sumut, Tengku Erry Nuradi usai menerima informasi dari Badan Musyawarah Penguruan Swasta (BMPS) Sumut di ruang kerjanya di kantor Gubernur Sumut, jalan Diponegoro Medan, Rabu (11/2).

“Bagaimana guru dapat mengajar dengan serius jika apresiasi yang didapatnya sangat rendah,” ujar Wagub.

Menurut Wagub, mendapatkan informasi itu dirinya merasa terkejut. Kondisi itu menurutnya merupakan bukti rendahnya apresiasi kepada tenaga pendidik di Tanah Air.

“Mari kita bercermin ke Jepang saat sekutu menghancurkan Kota Nagaski dan Hirosima. Kaisar tidak bertanya, berapa panglima perang yang masih hidup. Tetapi berapa guru yang tersisa. Kaisar optimis akan membangun negara jika masih banyak guru yang tersisa. Kita lihat hasilnya saat ini. Jepang menguasai perekonomian dan teknologi dunia,” katanya.

Padahal, kata Erry, berdasarkan UUD 1945 dalam amandemen bahwa dana pendidikan dari APBN mencapai 20 persen. Dana itu digunakan untuk Bantauan Operasi Sekolah (BOS), salah satunya untuk mendukung tingkat kesejahteraan guru swasta.

Melihat kondisi itu, Erry pun berharap, standarisasi gaji guru swasta dapat segera dirumuskan. Hal itu untuk mengantisipasi rendahnya tingkat kehidupan para guru swasta.

“Standarisasi gaji guru swasta baiknya segera dirumuskan. Dengan demikian, sekolah swasta dapat berperan dalam melahirkan generasi muda berkualitas,” katanya.

Sementara Ketua BMPS Sumut Suparno mengakui, salah satu program kerja pengurus BMPS Sumut periode 2014-2019 yakni menyusun draft acuan standarisasi gaji guru swasta di Sumut. Acuan tersebut dalam waktu dekat akan dikupas bersama dengan melibatkan berbagai pihak.
 
“Kami berharap acuan tersebut akan diseminarkan. Kemudian ditetapkan agar ada standarisasi gaji yang layak bagi guru-guru swasta,” harap Suparno.
 
Saat ini, sebut Suparno, organisasi perguruan swasta yang bergabung dalam BMPS Sumut tercatat 469 lembaga. Tersebar di 18 kabutapaten dan kota di Sumut.

“Tujuan utama standarisasi ini tidak hanya meningkatkan kesejahteraan, tetapi juga merangsang guru swasta untuk serius menjalankan tugas dan fungsinya mencerdaskan anak bangsa,” sebut Suparno.

Artikel ini ditulis oleh:

Jokowi Perlu Perbaiki Gaya Komunikasi Politiknya

Jakarta, Aktual.co —Presiden Joko Widodo tampaknya perlu merevisi atau memperbaiki pola dan gaya komunikasi politiknya terhadap publik. Itulah kesimpulan yang bisa kita ambil, mengamati berbagai heboh politik di Indonesia dalam beberapa minggu terakhir. Dan, perkembangan yang paling akhir adalah kasus peluncuran kerjasama “mobil nasional” (mobnas) di Malaysia, di mana Presiden Jokowi hadir bersama Perdana Menteri Malaysia Najib Razak.

Telah muncul polemik di Tanah Air tentang penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara perusahaan asal Indonesia, PT Adiperkasa Citra Lestari (ACL) dengan perusahaan otomotif Malaysia, Proton Holding Berhard di Malaysia, Jumat (6 Februari 2015). ACL adalah milik A.M Hendropriyono, tokoh intelijen yang dikenal sebagai pendukung Jokowi dan dekat dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.

Dalam spanduk yang tertera di event acara itu, memang terlihat kata-kata “national car,” tetapi sejatinya ini adalah kerjasama murni business-to-business. Namun, penandatanganan itu tidak diprakarsai oleh pemerintah RI, apalagi punya keterlibatan khusus.

Sebelum Presiden balik ke Indonesia, Menteri Perindustrian Saleh Husin hari Senin (9 Februari 2015) sudah mengoreksi pemberitaan media. Saleh Husin menegaskan, hingga kini Indonesia belum memutuskan memproduksi mobnas. “Sampai sejauh ini belum pernah ada pembicaraan tentang mobil nasional,” ujar Saleh.

“Penandatanganan MoU itu murni business to business dan dilakukan dalam rangka membuat feasibility study untuk enam bulan ke depan,” kata Saleh. Ia mengungkapkan, saat ini pihaknya lebih fokus pada meningkatkan kemampuan industri otomotif lokal. “Kami terus berkoordinasi agar industri otomotif yang saat ini ada terus meningkatkan komponen lokalnya,”  tambah Saleh.

Dia menegaskan, pemerintah sama sekali tidak terlibat dalam kesepakatan tersebut. Begitu juga dengan keterlibatan perusahaan pelat merah alias BUMN. “Tidak ada pelibatan unsur pemerintah, baik menggunakan APBN maupun BUMN. Jadi sekali lagi itu murni private to private,” tegas Saleh. 

Sesudah pulang ke Indonesia, Presiden Jokowi menyatakan, ia lebih menjagokan mobil Esemka buatan PT Solo Manufaktur Kreasi ketimbang mobil buatan Perusahaan Otomobil Nasional Malaysia Proton. “Kalau bicara mobil nasional, tentu saja saya akan berbicara Esemka,” katanya di bandara Halim Perdanakusumah, sepulang dari lawatan tiga negara, Selasa (10 Februari 2015).

Mobil Esemka dan Jokowi memang seperti dua hal yang tak terpisahkan. Ketika belum menjadi presiden dan masih berstatus Walikota Solo, mobil Esemka dan proyek mobil nasional adalah isu yang melambungkan nama Jokowi dan mengangkat popularitasnya. Kini, sesudah jadi Presiden RI, isu mobil nasional pula yang mengganggu Jokowi. ***

E-mail: [email protected]

Artikel ini ditulis oleh:

Afghanistan Berpotensi Jadi Sarang ISIS

Jakarta, Aktual.co —Afghanistan berpotensi menjadi tempat berlindung kelompok militan Islamic State (ISIS) seiring ditariknya pasukan Amerika Serikat (AS) dan negara lain. Kekhawatiran dilontarkan Robert Grenier, mantan pejabat tinggi Agensi Intelijen AS atau CIA. Grenier berpendapat Taliban, yang terdapat di Afghanistan dan Pakistan, kerap melihat sesuatu secara hitam dan putih. Mereka selalu memutuskan sesuatu lewat pertanyaan: “Apakah hal tersebut benar secara Islam atau tidak?”

“Mereka (Taliban) tidak akan berpaling pada orang-orang yang berideologi sama,” tutur Grenier, dalam sebuah acara di New America, Selasa (10/2/2015). “Saya juga yakin mereka tidak akan memalingkan perhatiannya dari teroris internasional (ISIS), Jika mereka datang ke Afghanistan dalam jumlah besar,” sambung dia, seperti diwartakan AFP. ISIS telah menguasai banyak wilayah di Irak dan Suriah, sejak pertama kali mendeklarasikan kekhilafahan pada 2014. AS mendirikan koalisi global dan menggempur ISIS lewat serangan udara di Irak serta Suriah.

Korut Layangkan Nota Protes ke Indonesia

Jakarta, Aktual.co —Duta Besar Republik Demokratik Korea (Korea Utara) Ri Jong Ryul, 59 tahun, melayangkan nota diplomatik bernada protes kepada pemerintah Indonesia. Protes ini terkait dengan sikap pemerintah Indonesia yang membiarkan penyelenggaraan simposium internasional membahas mengenai hak asasi manusia rakyat Korut pada Selasa, (10/2), seperti yang dilansir Tempo.co.

Menurut Ri Jong Ryul, simposium itu yang diselenggarakan oleh Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Korea Selatan, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), dan ASEAN Intergovernmental Commission on Human Rights (AICHR)-Indonesia hanya bertujuan untuk menyebarkan rumors dan permusuhan terhadap Korea Utara.

“Indonesia dan Korea Utara selama ini berhubungan sangat erat. Tolong hentikan pertemuan-pertemuan semacam ini (simposium) untuk menentang negara kami. Kami menghormati harga diri dan kedaulatan negara-negara lain,” kata Ri Jong Ryul di kantornya, Jakarta, Selasa siang, (10/2).

Menurut Ri Jong Ryul, nota diplomatik bernada protes sekaligus kecaman terhadap penyelenggara simposium internasional tentang HAM Korut disampaikan ke Kementerian Luar Negeri, Biro Kepresidenan, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, dan Interpol. “Namun hingga simposium digelar pada pukul 11 siang, mereka tidak merespon nota diplomatik kami,” kata Ri Jong Ryul menyesalkan. Dengan nada kecewa, Duta Besar Korea Utara ini mengingatkan Indonesia, jika pertemuan-pertemuan semacam ini terus dibiarkan oleh pemerintah Indonesia, maka hubungan yang sudah berlangsung baik antar dua negara akan tercederai.

Simposium internasional digelar di Golden Ballroom A, Hotel Sultan, Jakarta pada Selasa siang hingga sore. Simposium menghadirkan sejumlah akademisi dan pelapor khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk situasi HAM Korut, Marzuki Darusman. Duta Besar Korea Selatan Cho Tai Young juga hadir di simposium ini.

Rafendi Djamin dari AICHR-Indonesia mengatakan lembaganya berperan sebagai co-host dalam simposium internasional tersebut. “Saya sebagai pembicara dan AICHR-Indonesia sebagai co-host,” kata Rafendi yang dihubungi melalui telepon saat akan berangkat ke Malaysia, Selasa sore, 10 Februari 2015. Ia membenarkan ada seorang diplomat Korea Utara yang hadir di acara itu dan menggelar konferensi pers membacakan pernyataan protes kepada sejumlah jurnalis yang hadir di simposium. “Saya mendengar Korut kecewa tidak diundang di simposium ini,” kata Rafendi.

Berita Lain