28 Desember 2025
Beranda blog Halaman 38629

Jero Wacik Penuhi Panggilan KPK

Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jero Wacik mendapat sambutan dari petugas kepolisian saat tiba memenuhi panggilan penyidik di Gedung Komisi Pemberantasan korupsi (KPK), Jakarta, Rabu (11/2/2015). Jero Wacik kembali dipanggil penyidik untuk diperiksa sebagai saksi dengan tersangka mantan Sekjen Kementerian ESDM Waryono Karno (WK) terkait kasus gratifikasi dalam kegiatan di Kementerian ESDM pada tahun 2012. AKTUAL/MUNZIR

Jakarta Banjir, Jangan Salahkan Jawa Barat

Jakarta, Aktual.co — Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar menuturkan jangan menyalahkan Provinsi Jawa Barat jika terjadi banjir di Provinsi DKI Jakarta.
“Jadi jangan karena Jakarta banjir, terus Jawa Barat yang disalahin. Jangan cari kambing hitam ya, enggak boleh,” kata Deddy Mizwar usai melakukan rapat Citarum Bestari di Gedung Sate Bandung, Rabu (11/2).
Ia menuturkan penyelesaian banjir di Ibu Kota Jakarta memerlukan kerjasama dan komitmen dengan berbagai pihak, baik dari pemerintah pusat ataupun daerah terkait.
Pihaknya mengakui bahwa banjir di DKI Jakarta masih menjadi masalah dan sulit ditangani sehingga dibutuhkan sebuah Peraturan Presiden (Perpres) yang khusus menangani banjir di sana.
“Menurut saya akan lebih efektif dengan Perpres, karena ini bicara menyelamatkan ibukota negara,” pungkas dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Tanggal 11 Februari: Mengenang Jasa Pahlawan Indonesia, Teuku Umar

Jakarta, Aktual.co —  Tanggal 11 Februari 1899 atau 109 tahun lalu, bertepatan dengan bulan Ramadhan, Teuku Umar tersungkur jatuh dihantam peluru Belanda di Suak Ujong Kalak, Meulaboh, saat para pejuang sedang menunaikan sahur, beliau langsung roboh dan syahid dalam usia yang sangat produktif yaitu 45 tahun, seluruh pasukan kacau balau.

Menurut beberapa sumber kematian tersebut disebabkan peluru yang bersarang di dada sebelah kiri dan juga di usus besar.

Malam menjelang 11 Februari 1899 Teuku Umar bersama pasukannya tiba di pinggiran kota Meulaboh. Pasukan Aceh terkejut ketika pasukan Van Heutsz mencegat. Posisi pasukan Umar tidak menguntungkan dan tidak mungkin mundur.

Satu-satunya jalan untuk menyelamatkan pasukannya adalah bertempur. Dalam pertempuran itulah Teuku Umar gugur.
Jenazahnya dimakamkan di Mesjid Kampung Mugo di Hulu Sungai Meulaboh.

Sekedar informasi, Teuku Umar adalah pahlawan kemerdekaan Indonesia yang berjuang dengan cara berpura-pura bekerjasama dengan Belanda. Ia melawan Belanda ketika telah mengumpulkan senjata dan uang yang cukup banyak.

Pada usia 20 tahun, Teuku Umar menikah dengan Nyak Sofiah, anak Uleebalang Glumpang. Untuk meningkatkan derajat dirinya, Teuku Umar kemudian menikah lagi dengan Nyak Malighai, puteri dari Panglima Sagi XXV Mukim.

Di tahun 1880, Teuku Umar menikahi janda Cut Nyak Dhien, puteri pamannya Teuku Nanta Setia. Suami Cut Nya Dien, yaitu Teuku Ibrahim Lamnga meninggal dunia pada Juni 1878 dalam peperangan melawan Belanda di Gle Tarun. Keduanya kemudian berjuang bersama melancarkan serangan terhadap pos-pos Belanda.

Artikel ini ditulis oleh:

PMN Berpotensi Suburkan Praktek Komersialisasi BUMN Infrastruktur

Jakarta, Aktual.co — Dalam Rapat kerja Komisi VI DPR RI menyetujui besaran Penyertaan Modal Negara (PMN) yang diberikan kepada 27 perusahaan plat merah di bawah naungan Kementerian BUMN sebesar Rp37,276 triliun. Jumlah ini menurun dari usulan awal Pemerintah yang sebesar Rp48 triliun dan akan digelontorkan kepada 35 BUMN.

Menanggapi hal itu, Koalisi Anti Utang (KAU) menilai bahwa keputusan Komisi VI DPR RI sangatlah terburu-buru. Pasalnya, pengajuan PMN tersebut tidak melalui proses perencanaan yang matang.

“Penggelontoran dana PMN untuk BUMN ini tidak didasari perencanaan yang baik dalam tubuh kementerian yang digawangi oleh Menteri BUMN Rini Soemarno. Bahkan dalam kajian kami, sebagian besar PMN yang diajukan ini dialokasikan kepada sektor infrastruktur yang berpotensi justru akan melakukan praktek komersialisasi di BUMN infrastruktur,” kata Pengamat KAU Dani Setiawan kepada wartawan di Jakarta, Rabu (11/2).

Ia berpendapat bahwa PMN yang disuntikkan kepada BUMN infrastruktur tersebut akan digunakan hanya untuk menyediakan pendanaan bagi sektor swasta yang akan membangun infrastruktur.

“Jadi ada potensi seperti itu,” ujarnya.

Dani mengingatkan, jangan sampai dana yang dikeluarkan dari uang rakyat ini digunakan untuk program dadakan, yang pada dasarnya tidak jelas manfaatnya.

“Bahkan membangun proyek yang tidak ada manfaatnya untuk perbaikan kinerja BUMN,” pungkas Dani.

Sebagai informasi, berikut rincian BUMN yang disetujui mendapat PMN oleh komisi VI DPR RI:

‪PT Angkasa Pura II dapat Rp2 triliun
PT ASDP dapat Rp 1 triliun
‪PT Pelni dapat Rp 500 miliar
‪PT Djakarta Lloyd tidak disetujui (usulan Rp 350 miliar)
‪PT Hutama Karya dapat Rp3,6 triliun
‪Perum Perumnas dapat Rp2 triliun
‪PT Waskita Karya dapat Rp3,5 triliun
‪PT Adhi Karya dapat Rp1,4 triliun
‪PT Perkebunan Nusantara III dapat Rp3,5 triliun.
‪PT Permodalan Nasional Madani dapat Rp1 triliun
‪PT Garam dapat Rp300 miliar
PT Rajawali Nusantara Indonesia tidak disetujui (usulan Rp280 miliar)
Perum Bulog dapat Rp3 triliun
PT Pertani dapat Rp470 miliar
PT Sang Hyang Seri dapat Rp400 miliar
PT Perikanan Nusantara dapat Rp200 miliar
Perum Perikanan Nusantara dapat Rp300 miliar
PT Dirgantara Indonesia dapat Rp400 miliar
PT Dok Perkapalan Surabaya Rp200 miliar
PT Dok Kodja Bahari Rp900 miliar
PT Industri Kapal Indonesia Rp200 miliar
PT Aneka Tambang Rp3,5 triliun
PT Pindad Rp700 miliar
PT KAI Rp2,750 triliun
PT Perusahaan Pengelola Aset Rp2 triliun
PT Pengembangan Pariwisata Rp250 miliar
PT Bank Mandiri tidak disetujui (usulan Rp5,6 triliun)
PT Pelindo IV Rp2 triliun
PT Krakatau Steel Rp956 miliar
PT BPUI Rp 250 miliar‬

‪Total PMN disetujui Rp37,276 triliun. Ada pula catatan yang diberikan Komisi VI DPR RI pada PMN PTPN III sebesar Rp3,5 triliun digunakan untuk:

1. PTPN VII Rp 175 miliar
2. PTPN IX Rp 1 triliun
3. PTPN X Rp 975 miliar
4. PTPN XI Rp 650 miliar
5. PTPN XII Rp 700 miliar‬

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

Sumbar Anggarkan 22,2 Miliar Untuk Pelebaran Jalan ke Wisata Mandeh

Jakarta, Aktual.co — Jakarta, Aktual.co — Ketua Komisi V Bidang Kesejahteraan Rakyat DPRD Sumatera Barat (Sumbar) Mochlasin mengatakan DPRD telah mengalokasikan anggaran untuk pelebaran jalan menuju objek Wisata Mandeh di Kabupaten Pesisir Selatan sebesar Rp22,2 miliar.

“Sebelumnya, selama empat tahun belakangan juga telah dianggarkan dana sebanyak Rp60 miliar untuk pembukaan jalan baru ke kawasan itu,” katanya saat melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Pasisir Selatan, Selasa (10/2.

Sesuai rencana pembangunan infrastruktur jalan ini akan diselesaikan pada akhir 2015, termasuk pelebaran jalan, katanya.

Ia mengatakan untuk pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), DPRD memang belum menganggarkan dananya.

“Kami akan mengkoordinasikan dulu dengan pihak terkait, sehingga diperoleh berapa jumlah dana yang dibutuhkan dan berapa yang bisa dianggarkan pada APBD Perubahan,” ujarnya.

Ia mengatakan bahwa pengembangan SDM, seperti memberikan pelatihan kepada masyarakat, terutama yang masih sekolah dengan bahasa asing, sangat diperlukan, sehingga nantinya mereka dapat menjadi pemandu wisata.

Di samping itu, masyarakat juga dapat mengembangkan ekonomi dalam berbagai bidang usaha, seperti kuliner, kerajinan, budaya lokal seperti tarian, dan juga membuka penginapan, ujarnya.

Menurutnya, Pemerintah Provinsi Sumbar juga perlu menyiapkan Perda yang mendukung agar tidak terjadi penyimpangan-penyimpangan. Seperti Perda Izin Menetap Tenaga Asing (IMTA), sampai saat ini masih belum tuntas, dan perubahan RTRW tentang kawasan nasional.

Lalu pada tingkat kabupaten perlu menyusun Perda tentang pemanfaatan terumbu karang, dan juga kehidupan bawah laut.

“Jika semua itu tidak diatur, maka sangat mungkin terjadi pergeseran, sehingga dapat mengganggu pariwisata daerah tersebut,” katanya.

Sementara Wakil Bupati Kabupaten Pesisir Selatan Editiawarman mengatakan Pemkab setempat akan menganggarkan dana pada APBD Perubahan untuk pengembangan masyarakat sekitar.

“Kami berharap pemerintah provinsi memberi perhatian mengenai kelengkapan fasilatas umum pada kawasan wisata ini,” katanya.

Ia optimistis jika kelengkapan infrastruktur pariwisata Mandeh telah terpenuhi, maka kawasan ini baru akan menjadi objek wisata yang bisa diandalkan.

Artikel ini ditulis oleh:

KPK: Banyak Permasalahan Korupsi di Sektor SDA dan Mineral

Jakarta, Aktual.co — Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi Zulkarnain menyatakan, rangkain kegiatan yang diadakan oleh Kedeputian Pencegahan Komisi Pemberantasan Korupsi bukan merupakan penggalangan dukungan kepada pimpinan KPK.
Menurutnya serangkaian kegiatan pencegahan, merupakan kinerja dari Kedeputian pencegahan yang di motorik oleh Direktorat Pendidikan dan pelayanan masyarakat KPK.
“Bukan ini kegiatan pencegahan,” kata Zul saat hendak menuju gedung KPK usai membuka ACfest Film anti Korupsi di gedung Film, JL HR Rasuna Said, Jaksel, Rabu (11/2).
Ia menuturkan, KPK mempunyai beberapa agenda di sektor pencegahan. Misalnya di direktorat penelitian dan pengembangan KPK, ia mengaku telah memberikan rekomendasi terkait pencegahan korupsi di bidang sumber daya alam dan mineral.
“Masih banyak permasalahan korupsi di sektor sumberdaya alam dan mineral,” ujar Zul.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby

Berita Lain