28 Desember 2025
Beranda blog Halaman 38636

Antisipasi Banjir, DKI Perlu lakukan Lima Langkah

Jakarta, Aktual.co —Pengamat perkotaan Nirwono Joga berpendapat Gubernur  Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) harusnya lakukan lima langkah untuk atasi banjir di Ibu Kota DKI Jakarta.
Pertama, perbaiki seluruh jaringan saluran air mikro, meso, makro. Kedua, normalisasi 13 sungai utama dan sub sungai.
Ketiga, segera menyelesaikan revitalisasi waduk dan situ di Jakarta yang berjumlah 44 waduk dan 14 situ di 2014. “Harus diperluas dan dikeruk lebih dalam,” kata Nirwono, saat dihubungi di Jakarta, Rabu (10/2).
Keempat, Pemprov DKI harus segera memperlas ruang terbuka hijau dari 9,8 persen menjadi 20 persen. Yakni dengan membangun jalur hijau di tepi sungai, pinggir rel kereta api, di bawah jaringan sutet, kolong jalan atau jembatan layang. Juga dengan membuat taman-taman lingkungan, taman kota, hutan kota, kebun dara, hutan mangrove termasuk di tempat pemakaman umum dan lainnya.
Kelima, Pemprov DKI harus segera melakukan audit bangunan dan lingkungan, terutama di pusat kota. Di mana 90 persen kavling bangunan di kawasan segitiga emas lahannya semua diperkeras. Akibatnya, tidak ada 30 persen daerah resapan air di setiap kavling. Semua air hujan dibuang ke saluran air kota dan jalan raya di sekitarnya.
“Sebaiknya Ahok segera memerintahkan Kepala Dinas agar pengerukan waduk dan normalisasi sungai segera diaudit mulai dari sisi hulu hingga ke hilir agar ketahuan, anak buah mana yang bisa dinilai gagal dan mana yang bekerja dengan baik,” ujar dia.
Dia pun menyarankan Pemprov DKI agar tidak menyalahkan aliran air dari Bogor. Karena menurutnya ini merupakan kejadian alam yang biasa. Dan dari dulu juga sudah mengalir tidak pernah banjir. “Kalau pun banjir itu ada pasti cepat surut,” ucap dia.

Artikel ini ditulis oleh:

BKPM Undang 200 Investor Korsel Dalam “CEO Gathering”

Jakarta, Aktual.co — Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengundang kurang lebih 200 investor dari Korea Selatan (Korsel) baik yang telah maupun yang menyatakan minat untuk berinvestasi di Indonesia dalam Seminar CEO Gathering di Gedung BKPM, Jakarta.
“Seminar ini dalam rangka memberikan gambaran dan proyeksi atas iklim investasi dan arah kebijakan pemerintah baru sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 kepada calon investor baru maupun yang akan melakukan perluasan,” kata Kepala BKPM Franky Sibarani di Jakarta, Rabu (11/2).
Dalam seminar dengan tema “Indonesia Economic Perspective, Infrastructure, dan Manufacture Investment Opportunities and Challenges 2015-2019, BKPM juga bekerja sama dengan Korea Trade-Investmen Promotion Agency (KOTRA) dan PT Jababeka, Tbk.
Menurut Franky, pemilihan Korsel sebagai fokus investor pada hari ini, didasarkan pada fakta bahwa dalam kurun waktu lima tahun, Korsel merupakan salah satu negara dengan nilai investasi terbesar di Indonesia.
“Berdasarkan data realisasi investasi BKPM 2010-2014, Korsel menduduki peringkat keempat sebagai negara investor terbesar di Indonesia dan pada triwulan keempat 2014, Korsel menempati posisi kelima,” katanya.
Ia mengatakan Korsel merupakan investor yang konsisten berada pada peringkat lima besar sebagai negara investor terbesar di Indonesia dan menunjukkan komitmen investasi yang sangat serius.
Seminar tersebut juga dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil, Duta Besar Republik Korea Selatan Cho Tai-young, dan Direktur Jenderal KOTRA, Song Yoo Hwang.

Artikel ini ditulis oleh:

GAPMMI: Industri Makanan Minuman Butuh Kepastian Hukum

Jakarta, Aktual.co — Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI) menyatakan perlunya aspek kepastian hukum terutama di tingkat pemda untuk memperlancar jalannya bisnis mereka.
“Pabrik kita banyak yang di daerah, tapi terkendala masalah perizinan baik di tingkat kabupaten maupun provinsi,” tutur anggota GAPMMI Titie Sadarini di Jakarta, Rabu (11/2).
Misalnya perizinan penggunaan air tanah di Depok, katanya, yang setelah diajukan perpanjangan izin ke pemerintah kabupaten ternyata pihak kabupaten mengatakan bahwa izinnya sudah dialihkan ke pemerintah provinsi.
“Padahal ketika kami maju ke pemprov mereka mengatakan tidak memiliki wewenang untuk mengeluarkan izin, jadi yang benar yang seperti apa,” katanya.
Gangguan lain yang dihadapi para pelaku industri makanan dan minuman, menurutnya adalah permintaan sidak dari DPRD yang memungkinkan pihak DPRD melakukan pemeriksaan terhadap proses bisnis mereka tanpa diketahui tujuannya apa.
“Gangguan-gangguan seperti ini harus segera diatasi karena segala hal yang menyangkut kepastian hukum itu penting bagi keberlangsungan industri,” kata wanita yang juga menjabat sebagai Corporate Affairs Director PT Coca-Cola Indonesia itu.
Selain itu, menurut Titie, tantangan lain yang dihadapi dalam industri makanan dan minuman adalah kelancaran ketersediaan bahan baku yang terkait dengan izin importasi gula refinasi.
“Bagi industri kami tahun lalu terkendala pada izin importasi gula refinasi sehingga mengakibatkan terancamnya produksi,” tuturnya.
Ia berharap selanjutnya izin importasi tersebut bisa dikeluarkan dengan lebih teratur agar tidak menganggu produksi karena gula untuk industri makanan dan minuman 100 persen bahan bakunya masih berasal dari impor.
Titie yakin jika semua hal berkaitan dengan kepastian hukum ini dapat ditindaklanjuti baik itu oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), kementerian, atau lembaga terkait, maka nilai investasi di bidang makanan dan minuman akan meningkat.
“Sebenarnya banyak sekali investor yang berminat di industri ini, tapi kepastian hukum di Indonesia masih kurang,” tuturnya.
Sebelumnya, Kepala BKPM Franky Sibarani menuturkan pihaknya sedang berupaya meningkatkan investasi di Indonesia melalui regulasi yang terintegrasi antara PTSP Pusat dan PTSP Daerah.
Selain itu ia juga mengupayakan insentif berupa penetapan UMR setiap lima tahun dan pemberian “tax allowance” sebesar 30 persen dari nilai investasi.
“Kami akan mendorong supaya iklimnya lebih kondusif untuk industri padat karya yang salah satunya adalah industri makanan dan minuman,” katanya.
Berdasarkan data BKPM, jumlah industri makanan dan minuman tumbuh dari 620 proyek pada 2013 menjadi 1.178 proyek pada 2014. Sedangkan nilai investasinya dari tahun 2013 ke 2014 meningkat dua kali lipat dari Rp34,68 triliun menjadi Rp60,99 triliun.

Artikel ini ditulis oleh:

Semakin Terbuka, Kerjasama Proton untuk Kembangkan Mobnas

Jakarta, Aktual.co — Gagasan mobil nasional (Mobnas) yang dihidupkan Presiden Jokowi dengan menggandeng perusahaan otomotif Malaysia, Proton terus menuai polemik.
Polemik itu pun mengundang kecurigaan publik, ketika Jokowi dan pihak pemerintah lainnya berkilah menggandeng Proton untuk proyek mobnas. Mereka berkilah, penandatangan Proton dan PT. Adiperkasa Citra Lestari (ACL) tak ada hubungan dengan pemerintah karena itu terkait business to business.
Namun, dalam acara penandatangan Memorandum of Understanding (MoU) antara produsen mobil Malaysia Proton Holdings Berhad dengan perusahaan dari Indonesia PT. ACL itu, tertulis jelasdi backrop pangung  antara CEO Proton Dato’ Abdul Harith Abdullah dan CEO PT ACL Abdullah Mahmud Hendropriyono tertulis “MoU Signing Ceremony for the Development & Manufactur of Indonesia National Car”.
Meskipun backrop pada panggung MoU tersebut sempat dibantah oleh Menteri Perindustrian Saleh Husin pengungkapkan, penulisan “Indonesia National Car” di backdrop tersebut kerjaan event organizer. “Backdrop kan selalu EO (event organizer) yang buat.”
Tak hanya itu, frasa Indonesia National Car tidak hanya terdapat di backrup. Melainkan pengakuan soal Mobnas itu, ditulis dalam situs resmi perusahaan dengan nama lengkap Perusahaan Otomobil Nasional Sdn. Bhd itu.
“PROTON Holdings Berhad (“PROTON”) today announced the signing of a Memorandum of Understanding (MoU) with PT. Adiperkasa Citra Lestari (“PT ACL”) to establish cooperation ties between Malaysia and Indonesia (“Parties”) in relation to the development and manufacturing of Indonesia National Car,” begitu paragraf pembuka siaran pers yang dimuat di situs tersebut pada 9 Februari 2014.
Polemik lainnya, tentu terkait dengan perusahaan yang dipimpin AM Hendropriyono tersebut. Publik, bahkan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) juga disebut, tak mengenal perusahaan tersebut. Apalagi sosok CEO-nya selama ini diketahui tak terkait dengan dunia otomatif. Karena dia lebih dikenal sebagai tokoh militer.
Untuk diketahui, Jokowi menegaskan bahwa akan menjadikan mobil Esemka untuk mobnas. “Kalau bicara mobil nasional, tentu saya akan bicara Esemka,” katanya di Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Selasa dini hari kemarin sesampainya di Tanah Air.

Artikel ini ditulis oleh:

Sidang Praperadilan, Kubu BG Hadirkan 4 Saksi Ahli

Jakarta, Aktual.co — Pada sidang lanjutan praperadilan penetapan tersangka Komjen Budi Gunawan (BG) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi, tim kuasa hukum BG akan hadirkan empat saksi ahli di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (11/2).
Para saksi ahli ini diminta oleh kuasa hukum BG untuk memperkuat pembuktian dalam gugatan ‎tersebut.
“Rencananya ada empat saksi ahli yang akan kami hadirkan,” kata Maqdir Ismail, salah satu kuasa hukum BG jelang persidangan di PN Jakarta Selatan.
Namun, Magdir belum mau menjelaskan siapa saja para saksi ahli yang akan mereka hadirkan dalam sidang pembuktian ini. Dia khawatir bila setelah disebutkan, ternyata ada yang tidak datang.
“Masalahnya belum tentu orang itu hadir, jadi saya belum berani katakan,” sambungnya.
Ia menambahkan, para saksi ahli yang akan mereka hadirkan itu terdiri dari unsur ahli hukum pidana, ahli hukum administrasi negara dan ahli hukum tata negara.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby

Banyak Lontarkan Tudingan Saat Banjir, Kepemimpinan Ahok Dipertanyakan

Jakarta, Aktual.co —Tudingan-tudingan yang dilontarkan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) terkait banjir Jakarta, dianggap tak mencerminkan sosok pemimpin yang bertanggung jawab.
Misal, seperti tudingan yang dilontarkan Ahok bahwa ada sabotase yang menyebabkan kawasan Istana Negara tergenang, Senin (9/2) lalu.
“Ahok bisanya hanya mengalihkan tanggung jawab kepada orang lain dan mencari kambing hitam dengan menyalahkan SKPD-SKPD di bawahnya,” ujar pengamat politik anggaran, Uchok Sky Khadafi, saat dihubungi wartawan, di Jakarta, Rabu (11/2).
Ditegaskan Uchok, banjir di Jakarta harusnya menjadi tanggung jawab Ahok. 
“Dia (Ahok) harusnya sudah bisa mengantisipasi melakukan pencegahan banjir jauh-jauh hari sebelumnya. Tapi ternyata hanya bilang sabotase,” ucap Uchok yang memang kerap mengeluarkan pernyataan keras terhadap Ahok.
Sebelumnya, beberapa pihak terutama PLN memang jadi sasaran tudingan Ahok atas terjadinya banjir di Jakarta. PLN dianggap bertanggungjawab lantaran memadamkan pasokan listri untuk wilayah Waduk Pluit. Sehingga membuta 12 pompa air di sana tak bisa optimal.
Pihak PLN sendiri sudah mengeluarkan bantahan dan tak mau disalahkan. 
Koesdianto, Manajer Bidang Komunikasi Hukum dan Administrasi PT PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang, mengakui memang sempat ada pemadaman listrik di Waduk Pluit, Senin (9/2) lalu. Namun hanya kurang dari dua jam. Yakni pukul 11.38 WIB dan dinyalakan kembali pukul 13.15 WIB.
“Alasannya, ketinggian air sudah sedemikian kritis dan sudah membahayakan instalasi listrik. Jika tidak dipadamkan air bisa membahayakan warga (tersengat listri))atau membuat peralatan rusak. Makanya kita matikan,” ujar dia, di Jakarta, Selasa (10/2) kemarin.
Dengan alasan itu, Koesdianto pun menilai pernyataan Ahok tidak sepenuhnya benar.

Artikel ini ditulis oleh:

Berita Lain