26 Desember 2025
Beranda blog Halaman 38652

Ahok: Jakarta Belum Berstatus Siaga Darurat Banjir

Jakarta, Aktual.co — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan rekayasa cuaca saat ini masih belum perlu dilakukan karena Jakarta belum menetapkan status siaga darurat banjir.

“Rekayasa cuaca belum diperlukan sekarang. Kalau status siaga darurat banjir di Jakarta sudah ditetapkan, baru rekayasa itu kita lakukan,” kata Basuki di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa (10/2).

Menurut pria yang lebih sering disapa Ahok itu, tanpa dilakukannya rekayasa cuaca, banjir yang merendam beberapa wilayah Jakarta pun kini lebih cepat surut dan teratasi.

Hal tersebut, sambung dia, dapat dilihat dari banjir yang sempat melanda Istana Kepresidenan dan sejumlah jalan protokol pada Senin (9/2).

“Banjir itu pun terjadi karena sejumlah pompa di Waduk Pluit tidak dapat beroperasi karena pemadaman listrik. Kalau tidak ada pemadaman, maka kawasan pusat kota pasti tidak akan terjadi,” ujar Ahok.

Meskipun demikian, dia tetap menghimbau kepada seluruh warga yang rumahnya sudah mulai terendam banjir agar segera mengungsikan diri ke posko-posko pengungsian.

“Untuk warga yang rumahnya sudah mulai kebanjiran, saya minta supaya segera pindah ke tempat pengungsian, jangan memaksakan diri bertahan di rumah masing-masing. Kita tidak bisa antarkan logistik ke rumah,” ungkap Basuki.

Sementara itu, berdasarkan pantauan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, tinggi muka air di dua pintu air berada pada posisi siaga satu, yaitu pintu air Karet dengan ketinggian 610 cm dan pintu air Angke Hulu setinggi 300 cm.

Sedangkan, empat pintu air saat ini berada pada posisi siaga tiga, yakni pintu air Manggarai 800 cm, pintu air Pesanggrahan 155 cm, pintu air Pulogadung 550 cm dan pintu air Pasar Ikan 178 cm.

Untuk lima pintu air lainnya, antara lain Katulampa, Depok, Krukut Hulu, Cipinang Hulu dan Sunter Hulu saat ini berada pada kondisi siaga empat atau normal.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid

Menteri ESDM Ajukan Anggaran Rp14,196 Triliun dalam RAPBNP 2015

Jakarta, Aktual.co — Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said, mengajukan anggaran sebesar Rp14,196 triliun dalam RAPBNP 2015. Di mana anggaran tersebut meningkat Rp4,999 triliun dari yang semula sebesar Rp10,024 triliun.

“Tambahannya untuk pembangunan infrastruktur energi,” kata Sudirman dalam rapat kerjanya dengan Komisi VII  DPR RI, Jakarta, Selasa (10/2).

Ia memaparkan, anggaran yang diajukannya terdiri dari anggaran baseline yang disetujui oleh Komisi VII sebesar Rp10,024 triliun, tambahan Rp4,99 triliun, dana hibah luar negeri Rp4 miliar dan penyesuaian pagu penggunaan PNBP pada BPH Migas sebesar Rp111 miliar.

Sementara itu, lanjut Sudirman, dana Rp4,999 triliun itu terdiri atas dana infrastruktur migas sebesar Rp3,419 triliun, infrastruktur kelistrikan Rp544 miliar dan infrastruktur energi baru terbarukan (EBT) Rp1,036 triliun.

“Dana infrastruktur itu akan digunakan untuk program konversi elpiji 3 kg, BBG untuk nelayan, BBG transportasi, dan kilang LNG-LCNG. Lalu, dana Rp544 miliar akan digunakan untuk pembangunan infrastruktur listrik seperti pembangunan listrik pedesaan dan instalasi listrik gratis. Dana Rp1,036 triliun digunakan untuk infrastruktur EBT berupa pengembangan energi terbarukan di daerah terpencil/terluar, hybird, dengan PLTD dan Pembangkit Listrik EBT dan infrastruktur bioenergi,” tukasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

Jokowi Diminta Abaikan Empat Nama Baru Calon Kapolri

Jakarta, Aktual.co — Presiden Joko Widodo diminta untuk mengabaikan empat nama baru calon Kapolri yang disiapkan oleh kompolnas.
Hal ini dikarenakan calon Kapolri Budi Gunawan sudah sah secara konstitusi dan tinggal menunggu pelantikannya saja.
“Abaikan nama baru calon Kapolri karena presiden harus hati-hati soal nama baru,” kata Pakar Hukum Tata Negara, Margarito Kamis, kepada Aktual.co, Selasa (10/2).
Dia menambahkan, seharusnya kompolnas tak menyiapkan nama baru calon Kapolri karena tak ada perintah dari presiden. Saat ini, tak ada alasan untuk membatalkan pelantikan Budi Gunawan sebagai Kapolri, kecuali ada alasan konstitusi yang tepat.
Sebelumnya, Kompolnas telah menyiapkan empat nama baru yang akan diajukan kepada Presiden Joko Widodo terkait calon Kapolri. Keempat nama ini disiapkan untuk mengantisipasi bila Komjen Budi Gunawan batal dilantik.
Berdasarkan kabar yang beredar, keempat nama tersebut adalah Kabareskrim Komjen Budi Waseso, Kabaharkam Komjen Putut Eko Bayuseno, Inspektur Pengawasan Umum Komjen Dwi Prayitno, dan Wakapolri Komjen Badrodin Haiti.

Artikel ini ditulis oleh:

Di Praperadilan, Hasto Kembali Ungkap Dendam Samad ke BG

Jakarta, Aktual.co — Pelaksana Tugas (Plt) Sekjen PDIP, Hasto Kristianto, dihadirkan pada persidangan praperadilan Komjen Budi Gunawan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (10/2).
Pada kesaksiannya, Hasti kembali mengungkap soal keinginan Ketua KPK, Abraham Samad menjadi calon wakil Presiden pendamping Joko Widodo pada pemilu lalu.
Hasto kembali menyebut adanya inisiator pertemuan antara Abraham Samad dengan jajaran petinggi PDIP. Hasto menyebut, inisiator itu adalah orang kepercayaan Abraham Samad.
“Mohon maaf untuk kepentingan penyidikan saya hanya bisa menggunakan istilah ‘D’,” ujar Hasto.
Hasto menuturkan, pertemuan dengan “D” berlangsung pukul 02:30 pagi, sedangkan tanggalnya Hasto mengaku lupa. Yang jelas, sambung Hasto, ketika itu “D” kembali menanyakan soal keinginan Abraham menjadi pendamping Jokowi. “Gimana nasib bos saya,” ujar Hasto menirukan ucapan orang kepercayaan Abraham Samad itu.
Selain itu, Hasto pun mengungkapkan pertemuan terakhir dirinya dengan Abraham Samad. Ketika itu, pria asal makassar itu, meluapkan kekecewan lantaran tidak dipilih Jokowi. Hasto mengungkapkan bahwa Samad ketika itu mengaku telah menyadap,dan mengetahui bahwa yang menjegalnya menjadi Wapres adalah Budi Gunawan.
“Saya tahu Budi Gunawan mengganjal saya,” ucap Hasto menirukan perkataan Abraham.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby

Dinas PU DKI Tuding Banjir Depan Istana Karena Listrik

Jakarta, Aktual.co — Dinas Pekerjaan Umum (PU) bidang Tata Air mengungkapkan banjir yang terjadi di depan Istana pada Senin (9/2) akibat dari kurangnya daya listrik untuk mengoperasikan pompa di Waduk Pluit.

“Banjir di depan istana yang terjadi sekitar jam 11 karena beberapa hal pertama air laut pasang yang menyebabkan rob, jadi air terhambat dan saat bersamaan Perusahaan Listrik Negara (PLN) juga melakukan pemadaman,” kata Kepa Dinas PU bidang Tata Air Agus Priyono di Balai Kota, Selasa (10/2).

Agus mengatakan dirinya memahami pemadaman tersebut dilakukan oleh PLN karena dikhawatirkan mengalami korsleting dan melukai masyarakat.

Hal tersebut mengakibatkan daya untuk pompa kami di Pluit didapatkan dari Generator Set (Genset) namun hal itu tidak mencukupi dan kurang optimal.

“Di Waduk Pluit dari 10 pompa karena harus menggunakan jadi hanya 4 pompa. Akibatnya genangan tidak bisa langsung dipompa ke laut jadinya Abdul Muis meluap,” katanya.

Akibat menggenangnya air di depan Istana Merdeka tersebut, kendaraan sempat tersendat dan sekitar pukul 13.00 waktu setempat PLN untuk menghidupkan kembali daya sehingga akhirnya mulai surut ketika sore hari.

Lebih lanjut, Agus mengusulkan agar PLN menginformasikan terlebih dahulu jika akan melakukan pemadaman listrik karena ini juga, terkait dengan kebutuhan daya untuk pompa.

“Kami harap PLN menginformasikan jika akan melakukan pemadaman, tapi kami paham pasti alasan mereka lebih pada keselamatan manusia,” ujar Agus.

Agus mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan PLN untuk memilih lokasi yang akan dilakukan pemadaman. “Kami sudah meminta gardu yang terhubung dengan fasilitas pompa agar jangan dimatikan,” ucapnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid

Daniel Purba: Saya Hanya Tamu Undangan dalam Cocktail Party

Jakarta, Aktual.co — Acara yang digelar oleh anak usaha PT Pertamina (Persero) yakni Petral-PES bertajuk cocktail party and Dinner Reception to meet the new president Director & CEO, Non executive Directors of PES, VP ISC Pertamina di Singapura mendapat kritikan keras dari berbagai kalangan. Manajer Media Pertamina Adiatma Sardjito mengaku dirinya tidak mengetahui rencana cocktail party and Dinner Reception yang dilakukan tersebut.

Dalam Informasi yang didapatkan Tim Aktual, acara tersebut menghadirkan Presdir dan CEO Petral PES serta VP ISC-Pertamina Daniel Purba. Ketika dikonfimasi, Daniel Purba mengatakan bahwa cocktail party and Dinner Reception tersebut digelar oleh Petral-PES.

“Iya, acara cocktail party and Dinner Reception tersebut merupakan acara Petral-PES. Mereka yang punya Gawe (kerjaan),” ujar VP-ISC Pertamina Daniel Purba kepada Aktual, di Jakarta, Selasa (10/2).

Ketika dikonfirmasi lebih lanjut, Dirinya menyatakan bahwa acara Cocktail Party tersebut bukan acara Pertamina, melainkan acara Petral. Dirinya pun menampik jika terlibat lebih jauh dalam acara tersebut.

“Actually, saya hadir dalam acara tersebut hanya sebagai undangan saja,” pungkasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Adiatma mengatakan bahwa acara yang dilakukan anak usaha Pertamina tersebut lumrah dalam membina relasi.

“Dalam dunia bisnis, Cocktail party and Dinner Reception adalah hal yang lumrah dalam membina relasi. Acara tersebut memang tidak harus disampaikan ke Humas, acara tersebut juga tidak untuk dipublikasikan,” tegasnya.

Menurut Anggota komisi VII DPR RI Kurtubi mengatakan bahwa hal itu dapat mengundang inefisiensi dan praktik transaksional di luar jalur resmi.

“Pesta itu dapat mengundang munculnya praktek-praktek transaksional di luar jalur resmi dan menjadi cikal bakal ketidakefisienan,” kata Kurtubi di gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (10/2).

Untuk diketahui, informasi yang diperoleh Aktual.co Pertamina berencana mengadakan cocktail party and Dinner Reception to meet the new president Director & CEO, Non executive Directors of PES, VP ISC Pertamina di Singapura. Acara tersebut dilaksanakan di The Residence 5 & 6, level 3 The Grand Hyatt pada 10 Februari 2015 mulai 18.30 waktu setempat.

Acara cocktail party and Dinner Reception merupakan tradisi yang sering dilakukan Ari Soemarno ketika menjadi Dirut Pertamina. Acara tersebut dilakukan untuk mempertemukan trader BBM dengan beberapa pejabat Pertamina dan Petral-PES. 

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

Berita Lain