27 Desember 2025
Beranda blog Halaman 38654

BI Catat Kredit Ekspor di Bali Capai Rp104,47 Miliar

Jakarta, Aktual.co — Bank Indonesia Provinsi Bali mencatat total penyaluran kredit perbankan untuk kegiatan ekspor di Pulau Dewata selama tahun 2014 mencapai Rp104,47 miliar yang sebagian besar didominasi ekspor bidang perdagangan, hotel, dan restoran.
“Kredit ekspor perbankan di Bali untuk sektor perdagangan, hotel, dan restoran (PHR) mencapai 55 persen atau sebesar Rp57 miliar,” kata Kepala Perwakilan Kantor Bank Indonesia Provinsi Bali, Dewi Setyowati di Denpasar, Selasa (10/2).
Menurut dia, selain sektor PHR, kredit dari bank kepada eksportir juga mendominasi untuk sektor industri pengolahan sebesar 37 persen atau 38,6 miliar. Hal itu sejalan dengan produk ekspor dari Pulau Dewata utama di antaranya perhiasan, pakaian jadi dan produk olahan kayu yang masuk ke dalam sektor PHR dan pengolahan.
Dewi lebih lanjut menjelaskan bahwa penyaluran kredit ekspor masih terkonsentrasi di kabupaten yang menjadi pusat kegiatan pariwisata yakni di Kabupaten Badung yang mencapai 38 persen atau sekitar Rp39,9 miliar. Kemudian disusul Kabupaten Gianyar sebesar 22 persen atau Rp30,2 miliar dan Denpasar sebesar 16 persen atau 16,9 miliar.
Belum meratanya distribusi kredit perbankan untuk kegiatan ekspor, kata dia, disebabkan infrastruktur di kabupaten lain yang masih minim dalam mendukung produksi komoditas ekspor di Pulau Dewata. Ia menyatakan bahwa kredit ekspor di Bali tumbuh sebesar 9,11 persen dengan tingkat kredit macet yang tergolong rendah yakni hanya 0,03 persen.
BI, lanjut dia, optimistis positifnya pertumbuhan kredit ekspor itu bisa mendongkrak pertumbuhan ekonomi di Pulau Dewata yang diproyeksikan mencapai pada kisaran 6,0 hingga 6,5 persen selama 2015.
“Salah satunya didorong oleh peningkatan ekspor yang didukung oleh membaiknya ekonomi Amerika Serikat yang merupakan negara tujuan utama ekspor untuk furniture dan pakaian jadi,” katanya.
Kredit ekspor dari perbankan akan berpengaruh positif bagi kinerja ekspor. Oleh karena itu ia meminta perbankan untuk melakukan sosialisasi tentang berbagai produk dan skema kredit eskpor kepada para eksportir. Selain itu, banyaknya pembangunan infrastruktur di Provisi Bali juga menjadi salah satu upaya pemerintah dalam meningkatkan kegiatan ekspor.
“Pembangunan infrastruktur menjadi tulang punggung dalam membantu dan memperlancar distribusi barang maupun jasa, serta peningkatan produksi komoditas ekspor,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Sempat Ditolak, Penambahan Anggaran Kemensos Akhirnya Disetujui

Jakarta, Aktual.co — Usulan penambahan anggaran Kementerian Sosial (Kemensos) akhirnya disetujui Komisi VIII. Padahal, sebelumnya usulan penambahan anggaran ini ditolak mentah-mentah komisi yang membidangi masalah sosial dan keagamaan tersebut. 
“Ya (disetujui), penambahan 9,3 triliun,” terang Ketua Komisi VIII DPR Saleh Daulay kepada Aktual.co, Selasa (10/2). 
Pada rapat kerja dengan Kemensos sebelumnya, Komisi VIII menyatakan usulan penambahan anggaran untuk mendanai program Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan Kartu Indonesia Pintar (KIP) sebesar Rp 20 triliun tidak memiliki dasar hukum yang kuat. Setelah rapat tersebut, Komisi VIII sempat mereda beberapa hari hingga diketahui usulan anggaran tersebut telah disetujui. Dengan penekanan, anggaran tambahan senilai Rp 9,3 triliun didesain untuk membiayai Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS) bukan untuk KIP dan KIS.
“Anggaran 9,3 (triliun) itu untuk membiayai PSKS. Anggaran sebesar itu (awalnya) diharapkan dapat dipergunakan selama 4 bulan, namun Komisi VIII hanya menyetujui 3 bulan,” terang Saleh. 
Selisih anggaran yang ada, lanjut politisi PAN itu, diminta untuk dialokasikan pada program lain yang ada di Kemensos. Misalnya untuk program Kelompok Usaha Bersama (KUBE), Rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) dan program-program pemberdayaan panti asuhan dan panti jompo. 
“Bisa juga untuk program produktif masyarakat lainnya,” kata Saleh.

Artikel ini ditulis oleh:

Nasihat Isya: Sabar dan Bersyukur Terhadap Musibah Banjir

Jakarta, Aktual.co — Air merupakan salah satu nikmat Allah SWT yang sangat Agung. Air menjadi sumber kehidupan manuisa, hewan, dan tumbuhan. Semuanya tidak bisa lepas dari air. sebagaimana firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala,

وَجَعَلْنَا مِنَ الْمَاءِ كُلَّ شَيْءٍ حَيٍّ أَفَلَا يُؤْمِنُونَ

“Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?” (QS. Al-Anbiya’: 30)

Allah SWT telah menyediakan nikmat tersebut untuk makhluk-makhluk-Nya di Bumi. Sumbernya ada yang keluar dari tanah, turun dari langit (hujan), atau mengalir di sungai dan lautan.

Air hujan adalah salah satu nikmat yang banyak Allah sebutkan dalam Al Quran. Hujan merupakan salah satu perkara terpenting bagi kehidupan di muka Bumi. Hujan merupakan sebuah prasyarat bagi kelanjutan lehidupan di muka Bumi.

Hujan yang memiliki peranan penting bagi semua makhluk hidup, termasuk manusia–disebutkan pada beberapa ayat dalam Al-Quran mengenai informasi penting tentang hujan, kadar dan pengaruh-pengaruhnya.

Informasi tersebut tidak mungkin diketahui manusia di zamannya, menunjukkan kepada kita bahwa Al Quran merupakan kalam Allah SWT. Sekarang, mari kita kaji informasi-informasi tentang hujan yang termaktub di dalam Al Quran.

Di dalam ayat kesebelas Surat Az-Zukhruf, hujan dinyatakan sebagai air yang diturunkan dalam ‘ukuran tertentu’.

“Dan yang menurunkan air dari langit menurut kadar (yang diperlukan) lalu kami hidupkan dengan air itu negeri yang mati, seperti itulah kamu akan dikeluarkan (dari dalam kubur).” (QS. Az-Zukhruf : 11)

اللَّهُ الَّذِي يُرْسِلُ الرِّيَاحَ فَتُثِيرُ سَحَابًا فَيَبْسُطُهُ فِي السَّمَاءِ كَيْفَ يَشَاءُ وَيَجْعَلُهُ كِسَفًا فَتَرَى

الْوَدْقَ يَخْرُجُ مِنْ خِلَالِهِ ۖ فَإِذَا أَصَابَ بِهِ مَن يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ إِذَا هُمْ يَسْتَبْشِرُونَ

“Allah, dialah yang mengirimkan angin, lalu angin itu menggerakkan awan dan Allah membentangkannya di langit menurut yang di kehendakinya, dan menjadikannya bergumpal-gumpal: lalu kamu lihat hujan keluar dari celah-celahnya, maka apabila hujan itu turun mengenai hamba-hambanya yang di kehendakinya, tiba-tiba mereka menjadi gembira.” (QS. Ar-Rum : 48).

Artikel ini ditulis oleh:

Ahok: Jakarta Belum Berstatus Siaga Darurat Banjir

Jakarta, Aktual.co — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan rekayasa cuaca saat ini masih belum perlu dilakukan karena Jakarta belum menetapkan status siaga darurat banjir.

“Rekayasa cuaca belum diperlukan sekarang. Kalau status siaga darurat banjir di Jakarta sudah ditetapkan, baru rekayasa itu kita lakukan,” kata Basuki di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa (10/2).

Menurut pria yang lebih sering disapa Ahok itu, tanpa dilakukannya rekayasa cuaca, banjir yang merendam beberapa wilayah Jakarta pun kini lebih cepat surut dan teratasi.

Hal tersebut, sambung dia, dapat dilihat dari banjir yang sempat melanda Istana Kepresidenan dan sejumlah jalan protokol pada Senin (9/2).

“Banjir itu pun terjadi karena sejumlah pompa di Waduk Pluit tidak dapat beroperasi karena pemadaman listrik. Kalau tidak ada pemadaman, maka kawasan pusat kota pasti tidak akan terjadi,” ujar Ahok.

Meskipun demikian, dia tetap menghimbau kepada seluruh warga yang rumahnya sudah mulai terendam banjir agar segera mengungsikan diri ke posko-posko pengungsian.

“Untuk warga yang rumahnya sudah mulai kebanjiran, saya minta supaya segera pindah ke tempat pengungsian, jangan memaksakan diri bertahan di rumah masing-masing. Kita tidak bisa antarkan logistik ke rumah,” ungkap Basuki.

Sementara itu, berdasarkan pantauan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, tinggi muka air di dua pintu air berada pada posisi siaga satu, yaitu pintu air Karet dengan ketinggian 610 cm dan pintu air Angke Hulu setinggi 300 cm.

Sedangkan, empat pintu air saat ini berada pada posisi siaga tiga, yakni pintu air Manggarai 800 cm, pintu air Pesanggrahan 155 cm, pintu air Pulogadung 550 cm dan pintu air Pasar Ikan 178 cm.

Untuk lima pintu air lainnya, antara lain Katulampa, Depok, Krukut Hulu, Cipinang Hulu dan Sunter Hulu saat ini berada pada kondisi siaga empat atau normal.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid

Menteri ESDM Ajukan Anggaran Rp14,196 Triliun dalam RAPBNP 2015

Jakarta, Aktual.co — Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said, mengajukan anggaran sebesar Rp14,196 triliun dalam RAPBNP 2015. Di mana anggaran tersebut meningkat Rp4,999 triliun dari yang semula sebesar Rp10,024 triliun.

“Tambahannya untuk pembangunan infrastruktur energi,” kata Sudirman dalam rapat kerjanya dengan Komisi VII  DPR RI, Jakarta, Selasa (10/2).

Ia memaparkan, anggaran yang diajukannya terdiri dari anggaran baseline yang disetujui oleh Komisi VII sebesar Rp10,024 triliun, tambahan Rp4,99 triliun, dana hibah luar negeri Rp4 miliar dan penyesuaian pagu penggunaan PNBP pada BPH Migas sebesar Rp111 miliar.

Sementara itu, lanjut Sudirman, dana Rp4,999 triliun itu terdiri atas dana infrastruktur migas sebesar Rp3,419 triliun, infrastruktur kelistrikan Rp544 miliar dan infrastruktur energi baru terbarukan (EBT) Rp1,036 triliun.

“Dana infrastruktur itu akan digunakan untuk program konversi elpiji 3 kg, BBG untuk nelayan, BBG transportasi, dan kilang LNG-LCNG. Lalu, dana Rp544 miliar akan digunakan untuk pembangunan infrastruktur listrik seperti pembangunan listrik pedesaan dan instalasi listrik gratis. Dana Rp1,036 triliun digunakan untuk infrastruktur EBT berupa pengembangan energi terbarukan di daerah terpencil/terluar, hybird, dengan PLTD dan Pembangkit Listrik EBT dan infrastruktur bioenergi,” tukasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

Jokowi Diminta Abaikan Empat Nama Baru Calon Kapolri

Jakarta, Aktual.co — Presiden Joko Widodo diminta untuk mengabaikan empat nama baru calon Kapolri yang disiapkan oleh kompolnas.
Hal ini dikarenakan calon Kapolri Budi Gunawan sudah sah secara konstitusi dan tinggal menunggu pelantikannya saja.
“Abaikan nama baru calon Kapolri karena presiden harus hati-hati soal nama baru,” kata Pakar Hukum Tata Negara, Margarito Kamis, kepada Aktual.co, Selasa (10/2).
Dia menambahkan, seharusnya kompolnas tak menyiapkan nama baru calon Kapolri karena tak ada perintah dari presiden. Saat ini, tak ada alasan untuk membatalkan pelantikan Budi Gunawan sebagai Kapolri, kecuali ada alasan konstitusi yang tepat.
Sebelumnya, Kompolnas telah menyiapkan empat nama baru yang akan diajukan kepada Presiden Joko Widodo terkait calon Kapolri. Keempat nama ini disiapkan untuk mengantisipasi bila Komjen Budi Gunawan batal dilantik.
Berdasarkan kabar yang beredar, keempat nama tersebut adalah Kabareskrim Komjen Budi Waseso, Kabaharkam Komjen Putut Eko Bayuseno, Inspektur Pengawasan Umum Komjen Dwi Prayitno, dan Wakapolri Komjen Badrodin Haiti.

Artikel ini ditulis oleh:

Berita Lain