26 Desember 2025
Beranda blog Halaman 38668

Pemda Diminta Berhati-hati Terapkan UU Desa

Jakarta, Aktual.co — Wakil Ketua Komisi I bidang Pemerintahan DPRD Sumatera Barat (Sumbar), Amora Lubis mengatakan pemerintah daerah harus berhati-hati menerapkan UU Nomor 6 tahun 2014 tentang pemerintahan desa.
“Sebagai implementasi UU tersebut, sedang disusun rancangan peraturan daerah (Ranperda). Rancangan ini akan dibuat dengan hati-hati agar pemerintahan administrasi nantinya tidak menggerus nilai-nilai pemerintahan adat,” kata dia, Senin (9/2).
DPRD Sumbar perlu mencari masukan dari seluruh kabupaten/kota agar Ranperda Pemerintahan Nagari sebagai implementasi UU Desa, nantinya dapat akomodatif terhadap nilai-nilai pemerintahan adat.
“Yang menjadi fokus kita adalah mengenai sistem pemerintahannya, kalau untuk sebutan pemerintahan nagari sudah tidak menjadi persoalan,” katanya.
Penyebutkan Nagari untuk pemerintahan terendah di Sumbar sudah tidak masalah, karena sudah diatur dalam UU dan UUD 1945 tentang desa dan desa adat. Namun bagaimana sistem pemerintahannya tidak diatur secara mendetail.

Artikel ini ditulis oleh:

Berbagai Penyakit yang Timbul di Musim Hujan dan Ini Solusinya

Jakarta, Aktual.co — Jakarta, Aktual.co —Musim hujan yang melanda Ibu Kota setiap hari, bahkan hingga menyebabkan kebanjiran, membuat kita harus waspada terhadap segala penyakit yang bisa menyerang siapa saja yang lemah dan rentan terhadap virus tersebut.

Ada beberapa penyakit yang harus diwaspadai di musim hujan ini, selain flu dan demam berdarah
1. Leptospirosis
Dikenal juga dengan penyakit kencing tikus, penyakit ini disebabkan oleh bakteri Leptospira sp. yang ditularkan dari hewan ke manusia, dan sebaliknya. Bakteri tersebut dengan mudah berkembang biak pada lingkungan yang becek, berlumpur, dan kotor.

Urine (air kencing) dari individu yang terkena penyakit ini merupakan sumber utama penularan. Saat banjir, air kencing tikus terbawa melalui banjir dan dapat masuk ke tubuh manusia melalui permukaan kulit yang terluka, selaput lendir mata, dan hidung.

Jika timbul flu like syndrome, yaitu nyeri tenggorokan, batuk dan sakit kepala. Kulit dan mukosa menjadi berwarna kuning (jaundice), nyeri pada otot betis, sampai gangguan yang lebih berat lagi (dikenal dengan istilah sindrom Weil) pada hati, paru-paru, ginjal, dan timbul perdarahan. Kami sarankan, segeralah bawa ke dokter.

2. Cikungunya
Penyakit itu sudah ada sejak dulu, namun kini marak lagi setiap musim hujan. Penyakit ini disebabkan oleh virus cikungunya, juga ditularkan ke manusia oleh nyamuk Aedes aegypti. Gejalanya demam mendadak, nyeri pada persendian terutama sendi lutut, pergelangan, jari kaki dan tangan serta tulang belakang–, serta ruam (kumpulan bintik-bintik kemerahan) pada kulit.

Gejala lainnya adalah nyeri otot, sakit kepala, menggigil, kemerahan pada selaput mata, pembesaran kelenjar getah bening di bagian leher, mual, muntah, dan kadang-kadang disertai gatal pada ruam. Demamnya sering rancu dengan penyakit demam dengue, demam berdarah dengue, dan campak. Tetapi, nyeri sendi merupakan gejala yang menonjol.

3.  ISPA
Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) dapat berupa bakteri, virus dan berbagai mikroba lainnya. Gejala utama dapat berupa batuk dan demam, kalau berat dapat/ mungkin disertai sesak napas, nyeri dada dan lain-lain.

Untuk menangani penyakit ini, masyarakat diimbau untuk istirahat, pengobatan simtomatis sesuai gejala, mungkin diperlukan pengobatan kausal untuk mengatasi penyebab, meningkatkan daya tahan tubuh, mencegah penularan pada orang sekitar, antara lain dengan menutup mulut ketika batuk, tidak meludah sembarangan.

Faktor berkumpulnya banyak orang, misalnya di tempat pengungsian korban banjir, juga berperan dalam penularan ISPA.

4. Penyakit kulit
Penyakit kulit, dapat berupa infeksi, alergi atau bentuk lain pada musim banjir maka masalah utamanya adalah kebersihan yang tidak terjaga baik. Seperti, juga pada ISPA, maka faktor berkumpulnya banyak orang, misalnya di tempat pengungsian korban banjir, juga berperan dalam penularan infeksi kulit.

5. Penyakit saluran cerna
Penyakit saluran cerna lain, misalnya demam tifoid. Dalam hal ini juga faktor kebersihan makanan memegang peranan penting.

6. Penyakit kronik
Selain itu juga perlu diperhatikan perburukan penyakit kronik yang mungkin memang sudah diderita. Hal ini terjadi karena penurunan daya tahan tubuh akibat musim hujan berkepanjangan, dan apalagi bila banjir berhari-hari.

Maka dari itu, mencegah penyakit saat musim hujan adalah mengkonsumsi vitamin C. Konon katanya menurut para ahli vitamin C dapat membuat tubuh kebal terhadap penyakit. Vitamin C bisa anda dapatkan dari buah buahan, seperti jeruk, tomat, dan masih banyak lagi. Buah yang mengandung vitamin C pastilah kaya akan antioksidan yang membantu mengusir penyakit dalam tubuh.

Dan juga, segeralah mandi jika Anda sudah kehujanan. Jika anda membiarkan begitu saja, maka kuman-kuman penyebab penyakit akan mudah datang. Oleh karena itu, stabilkan suhu anda agar kuman yang terbawa oleh hujan tak akan menyebabkan Anda sakit.

Artikel ini ditulis oleh:

Maskapai Garuda Belum Setujui Penambahan Rute Jember – Surabaya

Jakarta, Aktual.co — General Manager PT Garuda Indonesia Tbk Area Jember, Jawa Timur, Syamsul Adnan mengatakan pihaknya belum mendapat persetujuan dari pusat terkait dengan rencana penambahan jadwal penerbangan rute Jember-Surabaya.
“Hingga kini belum ada konfirmasi dari kantor pusat tentang penambahan jadwal penerbangan dari tujuh kali menjadi 10 kali dalam seminggu, namun kami tetap menunggu jawaban terkait dengan penambahan frekuensi rute Jember-Surabaya PP,” kata Syamsul di Kabupaten Jember, Jawa Timur, Selasa (10/2).
Maskapai berpelat merah itu berencana menambah frekuensi penerbangan sebanyak 10 kali dalam sepekan sesuai dengan permintaan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember.
Menurut dia, pengajuan untuk menambah jadwal penerbangan sudah disampaikan kepada PT Garuda Indonesia di pusat, namun ada beberapa hal yang harus diperhatikan yakni crew pesawat dan prasarana lainnya.
“Kami belum tahu kapan realisasi penambahan jadwal penerbangan Jember-Surabaya PP, namun hingga hari ini belum ada kepastian disetujui atau tidak,” tuturnya.
Pihak Garuda mencatat kerugian sebesar Rp4,3 miliar untuk penerbangan dengan rute Jember-Surabaya sejak penerbangan perdana pada 17 Juli hingga 31 Desember 2014 di Bandara Notohadinegoro Jember.
Ia enggan berkomentar terkait dengan kerugian penerbangan rute Jember-Surabaya tersebut menjadi salah satu penyebab belum disetujuinya penambahan jadwal penerbangan di Bandara Notohadinegoro.
Sebelumnya, Pemkab Jember meresmikan penambahan jadwal penerbangan Garuda Indonesia sebanyak 10 kali dalam sepekan dari sebelumnya sebanyak tujuh kali dalam sepekan.
Penambahan frekuensi penerbangan itu rencananya direalisasikan pada akhir Februari atau paling lambat 31 Maret 2015.
Penerbangan perdana Garuda Indonesia di Bandara Notohadinegoro Jember sejak 16 Juli 2014 dengan rute penerbangan komersial Jember – Surabaya dan menggunakan pesawat jenis ATR-72 600 berkapasitas 70 orang.

Artikel ini ditulis oleh:

Mendagri Belum Temukan Indikasi Penyelewengan di Draf APBD DKI

Jakarta, Aktual.co —Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) belum temukan indikasi penyelewengan di draf Anggaran Penerimaan dan Belanja Daerah (APBD) DKI 2015 yang dikembalikan.
Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengatakan draf APBD DKI 2015 dikembalikan karena dianggap tidak sesuai format perencanaan anggaran yang sesuai peraturan. “Belum mengarah ke sana (penyelewengan). Kan juga ada auditnya,” ujar Tjahjo di Batam, Senin (9/2) kemarin.
Sebuah koreksi, ujar Tjahjo adalah hal yang wajar saja. Meski sebuah daerah berstatus status wajar tanpa pengecualian, namun tetap perlu dikoreksi apabila realitasnya tidak sesuai. 
Politisi PDI-P itu menuturkan sebelumnya Kemendagri memberi waktu dua pekan Pemprov DKI memperbaiki pengajuan anggaran APBD. Namun, metode atau format pengajuan yang disampaikan ternyata belum sesuai dengan yang sudah ditetapkan di peraturan.
“Supaya seragam, kita kembalikan lagi untuk diperbaiki. Saya kira antara Gubernur dengan DPRD harus sama dalam rangka menyusun perencanaan anggaran,” kata dia.
Dijelaskan Tjahjo, penyeragaman metode pengajuan anggaran penting dilakukan, karena bisa berpotensi terjadinya penyelewengan. Pertama, menyangkut perencanaan anggaran; kedua menyangkut retribusi dan pajak; ketiga, masalah dana badan bantuan sosial. Menurutnya tiga hal itu harus dicermati, terkait skala prioritas yang harus optimal. “Kalau perencanaannya betul, maka pelaksanaannya betul.” 
Sebelumnya, Tjahjo juga mengatakan kekurangan yang ditemui di draf APBD DKI 2015 yakni seperti tidak ada ringkasan APBD, dan tidak ada Pembiayaan Belanja Tidak Langsung. “Yang intinya struktur dan format Raperda tidak sesuai dengan PP 58/05 dan PMDN 13/06. Oleh karenanya tentu tidak dapat dievaluasi oleh kementerian dalam negeri,” ujar dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Panduan Busana Muslim Saat Musim Hujan Tiba

Jakarta, Aktual.co — Di musim hujan seperti ini bagi sebagian orang terkadang kurang bersemangat untuk beraktivitas. Alasannya bermacam-macam, dari mulai karena dingin, atau malas keluar rumah karena merasa ribet dengan busana yang mereka gunakan.

Apalagi jika Anda adalah seorang muslimah yang aktif di dalam maupun luar ruangan. Dan, berikut tips busana muslim ketika musim hujan tiba.

1. Syal
Meski sudah menggunakan pashmina dan jilbab, kita juga bisa menambahkan aksesori syal tambahan di leher. Penggunaan syal tersebut bisa menghangatkan tubuh dan membuat kita semakin fashionable.

2. Mantel
Cardigan, jaket tebal, sweater, atau apapun yang bisa melindungi tubuhmu dari udara dingin, bisa Anda gunakan dalam paduan busana muslim di musim hujan. Bila Anda sudah menggunakan cardigan, tidak ada salahnya membawa coat tambahan bila sewaktu-waktu udara bertambah dingin.

Mantel dengan bahan glossy seperti jaket kulit bisa membuat penampilan Anda lebih trendi. Sementara itu, cardigan knit (rajut) atau sweater bisa membuat penampilan terlihat feminin dan chic.

3. Celana
Penting menggunakan bawahan yang tebal namun tetap nyaman untuk bisa melindungi kulit dari udara dingin yang bisa membuat kulit kering. Bila Anda menggunakan rok atau maxi dress, gunakan dalaman dengan bahan hangat dan nyaman untuk melindungi kulit kaki.

4. Sepatu Boots
Saat ini desain sepatu boots sudah sangat modis dan mudah didapat. Mengingat musim hujan juga cenderung menghasilkan kubangan-kubangan air, tidak ada salahnya melindungi kaki kita dengan sepatu boots dari bahan kulit, atau alas kaki yang memiliki sol tebal dan berbahan hangat lainnya. Sepatu karet (jelly) yang sedang in juga bisa menjadi alternatif lain yang lebih mudah didapat.

5. Pilih tas yang tahan air
Meskipun Anda memakai payung, tetesan air hujan akan mengenai tas yang Anda pakai di bahu. Sebagai pencegahan, gunakan tas dari bahan patent leather atau bahan sintetis tahan air yang bisa dengan mudah dikeringkan dengan lap saja.

Pilih tas dengan resleting tertutup untuk menghindari kemungkinan air masuk dan membasahi perlengkapan yang Anda bawa.

 

Artikel ini ditulis oleh:

Pedagang Keluhkan Larangan Penjualan Pakaian Bekas Impor

Jakarta, Aktual.co — Pedagang di sejumlah pasar tradisional dalam Kota Kupang mengeluhkan kebijakan penertiban pakaian bekas impor berdasarkan Surat edaran Kementerian Perdagangan beberapa waktu sebab larangan itu menghilangkan pendapatan mereka, karena menjual rombengan sudah menjadi lapangan pekerjaan.
Syahrir (40) penjual rombengan di Pasar Inpres Kelurahan Naikoten, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa (10/2), mengatakan larangan itu pasti akan berdampak pada penutupan belasan lapak rombengan di pasar itu telah meresahkan pedagang karena menghilangkan “piring-nasi” yang ditekuni setiap hari.
Ia mengatakan harusnya sebelum larangan itu diterbitkan sudah terlebih dahulu dilakukan sosialisasi kepada para pedagang, sehingga diketahui lebih awal dan melakukan antisipasi terlebih dahulu dengan aktivitas cadangan lain untuk mempertahankan hidup.
“Ini sepertinya kaget-kaget saja bagi pedagang pakaian jenis itu di daerah. Kalau pemerintah melarang siapkan modal untuk kami membuka usaha lain,” ujarnya.
Jadi menurut dia, harus ada solusi berupa jalan keluar bagi pedagang agar tidak mematikan usaha untuk mempertahankan hidup bersama keluarga.
Dia mengakui, sejak tahun 1986 berbisnis rombengan, namun belum ada komplain dari pembeli bahwa ada virus pada pakaian yang dijualnya. “Kalau ada virusnya, pasti virus itu sudah menyebar pada keluarga saya karena kami menggunakan pakaian-pakaian itu,” ujarnya.
Hayati Achmad (25) penjual lainnya mengatakan, isu virus itu sudah ada sejak dulu. Mengapa barang-barang tersebut bisa masuk. Lemahnya di mana, salahnya di mana,” tegasnya.
Karena toh hingga saat ini juga belum ada pengaduan dari konsumen yang selama ini membeli pakaian ini.
Dia berharap pemerintah meninjau kembali larangan itu dengan menyediakan alat pendeteksi. Jika ada virus langsung dimusnahkan. Jika tidak, biarlah pakaian bekas itu diimpor untuk mendukung perekonomian keluarga.
“Kita minta pemerintah meninjau ulang hal tersebut karena bisa mematikan usaha masyarakat kecil. Ya mohon lah ke pemerintah, kita kan disini punya anak dan istri lagian barang ini bukan barang haram kayak narkoba atau apalah. Selama ini juga nggak pernah ada komplain dari pembeli soal pakaian yang dibelinya,” katanya.
Selama ini juga katanya tidak pernah ada komplain dari pembeli soal pakaian, yang ada bahkan mereka balik lagi dan bilang puas dengan barang yang saya jual,” katanya.
Senada dengan Hayati, Idrus, seorang pedagang yang mengaku sudah berjualan selama 10 tahun mengatakan pemerintah seharusnya tidak melarang bisnis ini karena banyak sekali orang yang hidupnya bergantung pada bisnis pakaian impor bekas.
“Disini tuh dulu banyak copet, tapi setelah ada bisnis pakaian bekas impor mereka sekarang kerjanya ada yang jadi karyawan, ada yang jadi kuli, kan ini berdampak positif,” ungkapnya.
Mengenai adanya hasil penelitianyang mengatakan pakaian bekas impor mengandung bakteri dirinya tidak percaya.
“Kita para penjual adalah orang pertama yang kontak langsung dengan barang, kalau ada bakteri kitalah yang kena duluan, tapi buktinya 30 tahun saya jualan pakaian bekas import nggak pernah tuh kenapa-napa,” katanya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Peridustrian dan Perdagangan Nusa Tenggara Timur (NTT), Bruno Kupok menyebutkan pakaian bekas impor mengandung bakteri yang bisa menyebabkan sakit kulit dan infeksi saluran kencing, sehingga warga diminta untuk waspada.
“Kami sudah melakukan koordinasi dengan instansi terkait untuk secepatnya melakukan penertiban di lokasi�lokasi penjualan pakaian bekas impor,” kata Bruno.
“Kita minta pemerintah melalui Kementerian Perdagangan menghimbau masyarakat untuk tidak membeli pakaian bekas impor, disinyalir pakaian tersebut mengandung bakteri yang dapat menganggu kesehatan,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Berita Lain