Jakarta, Aktual.co — Pada perdagangan hari ini, Selasa (10/2), Asjaya Indosurya Securities memperkirakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) berada di kisaran 5.282–5.389.

“Keberhasilan menembus level resisten  5.348, makin memperkokoh kekuatan naik IHSG untuk menuju jenjang yang lebih tinggi,” kata Kepala Riset Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya dalam risetnya, Jakarta, Selasa (10/2).

Ia memprediksi resisten berikutnya berada pada level 5.389, yang tentunya ditunjang oleh capital inflow yang masih terus mengalir ke IHSG. Support berada pada level 5.282.

“Kemampuan pemerintah menjaga kestabilan ekonomi merupakan salah satu faktor penunjang meningkatnya kepercayaan investor,” tambah William.

Dalam risetnya, Asjaya Indosurya Securities juga merekomendasikan saham yang dapat dipertimbangkan pada perdagangan hari ini adalah ANTM, PGAS, AKRA, MPPA, BBNI, SMCB,  PWON, dan ASII.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

Jakarta, Aktual.co — Pada perdagangan hari ini, Selasa (10/2), HD Capital memprediksi indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) bergerak di kisaran support 5.330-5.250, dan resisten 5.420-5.500.

“IHSG maju tak gentar, break all time high,” kata  Periset Senior HD Capital Yuganur Wijanarko dalam risetnya, Jakarta, Selasa (10/2).

Menurutnya, pelemahan pasar regional tidak membuat IHSG lari dari jalur bullish untuk break all time high, dan bermain di daerah baru.

“Rekomen melakukan akumulasi buy untuk kontinuasi trend ke 5.420-5.440,” ujarnya.

Selain itu, HD Capital juga merekomendasikan sejumlah saham yang dapat dipertimbangkan pada perdagangan hari ini adalah ASRI, BBRI, TLKM, WTON.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

Jakarta, Aktual.co — Rilis pelemahan obligasi Yunani secara tidak langsung berimbas pada laju Euro yang turut mempengaruhi laju Rupiah. Akibatnya, kemarin laju Rupiah kembali melemah.

“Di sisi lain, beredarnya rilis draft pertemuan G-20 yang meminta kepala Negara untuk menjalankan kebijakan moneter yang akomodatif, dipersepsikan masih adanya perlambatan ekonomi global,” ujar Kepala Riset dari Woori Korindo Securities Indonesia (WKSI), Reza Priyambada.

Lebih lanjut dikatakan Reza, dengan masih adanya potensi perlambatan tersebut pelaku pasar kembali mentransaksikan mata uang hard currency, Dolar Amerika Serikat (AS). “Sentimen positif dari rilis kenaikan cadangan devisa RI di akhir pekan lalu tidak mampu mempertahankan lau Rupiah di zona hijaunya.”

Pada Selasa (10/2) Reza memprediksikan Rupiah berada di bawah target level support 12.620, yaitu Rp12.685-12.675 (kurs tengah BI).

“Laju Rupiah kembali gagal melanjutkan penguatannya seiring memburuknya sentiment global. Dengan munculnya sentiment negatif tersebut, waspadai pelemahan lanjutan,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

Jakarta, Aktual.co —   Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin bergerak variatif dan cenderung berada di zona hijau diiringi aksi jual pelaku pasar. IHSG berhasil menyentuh level tertingginya, namun tak lama setelah itu laju IHSG mulai melemah.

“Terlihat penguatan yang terjadi mulai berkurang meski di akhir sesi masih dapat ditutup di zona hijau. Variatifnya laju bursa saham Asia dan pembukaan bursa saham Eropa yang dibarengi dengan kembali melemahnya laju Rupiah menghambat laju penguatan IHSG,” ujar Kepala Riset dari Woori Korindo Securities Indonesia (WKSI), Reza Priyambada.

Pada perdagangan Selasa (10/2) IHSG diperkirakan Reza berada pada rentang support 5.315-5.324 dan resisten 5.361-5.381. Menurutnya, penguatan kali ini diikuti dengan turunnya volume beli sehingga menyimpan potensi pembalikan arah jika sentimen yang ada kurang mampu membuat IHSG bertahan di zona hijaunya.

“Jika kondisi ini terjadi maka akan menutup peluang tersebut. Tetap cermati potensi pembalikan arah,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka