30 Desember 2025
Beranda blog Halaman 38715

Proton Jadi Mobnas, DPR Pertanyakan Janji Jokowi Soal Esemka

Jakarta, Aktual.co — Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon mempertanyakan ikhwal janji Presiden Joko Widodo yang ingin menjadikan mobil Esemka sebagai mobil nasional (Mobnas).
Hal itu menyusul dibukanya kerjasama pengembangan mobil nasional dengan pabrikan otomotif dari Malaysia, Proton.
“Dulu pernah disampaikan sendiri (Jokowi) mengenai Esemka itu bagaimana nasibnya, apakah sudah selesai, tidak jadi (digunakan) atau seperti apa? Kan dulu rencananya yang dikatakan sebagai mobil nasional itu kan Esemka, itu gmana?” kata Fadli, di Komplek Parlemen, Senayan, Senin (9/2).
Kendati demikian, bila kerjasama itu hanya dalam rangka pengembangan industri otomotif dalam negeri, maka hal itu tidak menjadi masalah.
“Proton itu kan kalau tidak salah mereka sebetulnya bekerjasama dengan pihak jepang (Mitsubishi) yang kemudian menjadi Proton. Kalau ada yang mau mengembangkan (industri) di Indonesia itu sah-sah saja, tinggal bagaimana marketnya saja menunjang atau tidak dengan kompetisi yang kuat saat ini,” tandas Fadli.

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang

Persilahkan Pemprov DKI Koreksi Draf APBD, Kemendagri Dianggap Bertele-tele

Jakarta, Aktual.co —Kembalikan draf Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI 2015 untuk dikoreksi Pemprov DKI, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dinilai bertele-tele. 
Menurut pengamat politik Ibukota Amir Hamzah, jika merujuk kepada PP 58 tahun 2005, pembahasan APBD sebenarnya sudah harus selesai. Dan tidak perlu lagi Pemprov DKI diberi kesempatan untuk mengoreksi draft APBD-nya. 
“Kan saat pembahasan APBD DKI Jakarta di DPRD antara eksekutif dan legislator, Kementerian Dalam Negeri sudah beberapa kali memberikan teguran. Jadi sekarang ya harusnya teguran dong dan bukan lagi dikasih kesempatan buat koreksi (APBD),” ujar dia, saat ditemui di Balai Kota DKI, Jakarta, Senin (9/2).
Kata dia, Mendagri Tjahjo Kumolo harusnya memberi sanksi kepada Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebagai penanggungjawab keuangan daerah. 
“Dalam Undang-Undang nomor 23 tahun 2014 itu menyatakan tegoran cuma dua kali. Kalau tegoran ke-2 tidak dikuti maka sudah harus sanksi. Nah karena sekarang penanggungjawab keuangan daerah adalah Gubernur. Maka tidak perlu lagi Mendagri mengembalikan APBD itu untuk dikoreksi,” kata Amir.

Artikel ini ditulis oleh:

Pengacara Anas Minta KPK Jangan Terburu-buru Ajukan Kasasi

Jakarta, Aktual.co — Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) diminta untuk memperlajari putusan banding Pengadilan Tinggi DKI Jakarta mengenai keringanan hukuman terhadap terdakwa kasus korupsi dan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU), Anas Urbaningrum.
Kuasa hukum Anas, Firman Wijaya berharap agar KPK tidak terburu-buru mengajukan kasasi terkait putusan Pengadilan Tinggi Jakarta yang mengurangi masa tahanan selama satu tahun.
“Menurut saya ini kurang fair nanti ada semacam prasangka terhadap majelis hakim seolah-olah nggak percaya. Saya pikir sebaiknya sama-sama menunggu dan membaca putusan,” ujar Firman di gedung KPK, Senin, (9/2).
Menanggapi kasasi yang bakal diajukan KPK, Firman pun enggan berkomentar. Dia mengatakan bahwa pihaknya juga harus mempelajari pertimbangan majelis hakim Pengadilan Tinggi DKI Jakarta.
“Kalau ada pengurangan kan berarti dikabulkan, setuju dengan permohonan banding kita. Bisa saja kita mengajukan kasasi tapi belum. Kita baca atau lihat putusannya. Yang penting jangan ada yudisial game dalam perkara ini,” harapnya.
Untuk diketahui, dalam putusan bandingnya Pengadilan Tinggi DKI Jakarta memutuskan untuk mengurangi masa hukuman yang semua delapan tahun menjadi tujuh tahun penjara.
Majelis hakim juga memutuskan akan mengembalikan tanah di Pesantren Krapyak, Yogyakarta, yang sebelumnya disita untuk dijadikan barang bukti oleh Pengadilan Negeri Tindak Pidana Korupsi (Tipikor).
Di sisi lain, pihak KPK melalui Deputi Pencegahan, Johan Budi SP mengatakan jika pihaknya kemungkinan besar akan mengajukan kasasi terkait keputusan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta itu.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby

Mobnas, Ketua DPR Hargai Kerjasama Pemerintah dengan Proton

Jakarta, Aktual.co — Ketua DPR Setya Novanto menghargai presiden dalam kerjasama pengembangan mobil nasional (mobnas) produksi Proton Holding Bhd, Malaysia. 
Pasalnya, kerjasama tersebut menjadi polemik dan dianggap tidak sejalan dengan janji-janji Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat kampanye pemilihan presiden (pilpres).
“Lepas dari persoalan ini kita menghargai pak Jokowi untuk melakukan pembicaraan dengan pihak-pihak diluar dan ini tentu kita menanggapi secara baik. Namun, kita perhatikan juga masalah masalah berkaitan dengan produk produk dalam negeri,” ujar Setya Novanto, di gedung DPR, Jakarta, Senin (9/2).
Setya meminta masyarakat menghargai kerjasama itu sepanjang benar-benar memberikan manfaat bagi bangsa dan negara.
“kita lihat dulu apa yang akan dilakukan dalam perjanjian tersebut mari kita lihat juru bicara untuk Jokowi,” katanya
Menurutnya, sudah saatnya presiden memiliki juru bicara profesional karena hal-hal yang disampaikan presiden ini banyak memberikan kontribusi besar bagi negara dan harus ditindaklanjuti oleh pihak-pihak yang profesional untuk bisa merangkum apa apa yang ditengarai presiden.
“tentu hal-hal yang baik ini harus disuarakan betul-betul dan diteliti sehingga pihak-pihak yang menyampaikan itu juru bicaranya bisa sama kaedahnya dengan presiden.”

Artikel ini ditulis oleh:

Banjir, Empat Koridor TransJakarta Lumpuh

Jakarta, Aktual.co —Hujan yang mengguyur Jakarta dan sekitarnya sejak pagi tadi mengakibatkan banjir di sejumlah tempat. Termasuk pada koridor TransJakarta. Dari akun Twitter resminya @PT_TransJakarta siang ini,  PT Transjakarta menyatakan empat koridor ditutup akibat banjir.
Keempat koridor tersebut adalah Koridor 2 (Pulo Gadung-Harmoni), Koridor 8 (Terminal Lebak Bulus-Harmoni), Koridor 10 (Cililitan-Tanjung Priok), dan Koridor 12 (Pluit-Tanjung Priok).
“Imbas banjir Koridor 2,8,10,12 stop operasi, untuk koridor lainnya beroperasi normal,” tulis PT Transjakarta dalam akun Twitter resminya, Senin (9/2).
Lebih lanjut dituls dalam Twit tersebut, Koridor 2 berhenti beroperasi karena banjir di Pedongkelan Cempaka Putih, sehingga wilayah tersebut tidak dapat dilalui kendaraan apa pun.
“Koridor 8 berhenti beroperasi karena terimbas banjir di Green Garden, sementara Koridor 10 dan 12 berhenti beroperasi karena imbas banjir Sunter,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Kasus Waryono Karno, KPK Panggil Pejabat KESDM

Jakarta, Aktual.co — Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) masih terus menelusuri kasus tindak pidana korupsi yang dilakukan mantan Sekretaris Jenderal Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (KESDM), Waryono Karno (WK). 
Penyidik KPK menjadwalkan pemeriksaan terhadap Kepala Pusdiklat Ketenagalistrikan Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (Kapusdik EBT dan KE) KESDM, Indriyati.
“Indriyati diperiksa untuk tersangka WK,” kata Kepala Bagian Pemberitaan dan Publikasi KPK Priharsa Nugraha di gedung KPK, Senin (9/2).
Pemeriksaan tersebut dilakukan untuk meyelidiki kasus korupsi yang dilakukan WK terkait kegiatan sosialisasi, sepeda sehat dan perawatan gedung Kantor Sekretariat ESDM pada 2012 lalu. WK sendiri telah ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK perihal kasus tersebut pada 17 Mei 2014.
Abraham Samad Cs menduga WK telah melakukan penggelembungan atau ‘mark up’ anggaran Kesekjenan KESDM. Dalam kasus ini, WK dijerat dengan Pasal 2 ayat 1 atau Pasal 3 Undang-undang (UU) Nomor 31/1999 sebagaimana di ubah dengan UU Nomor 20/2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP.
Akibat korupsi tersebut, negara dirugikan hampir sebesar Rp9,8 miliar dari total anggaran Kesekjenan 2012 yang nilainya Rp25 miliar.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu

Berita Lain