31 Desember 2025
Beranda blog Halaman 38730

Istana Kebanjiran, Ahok Gusar

Jakarta, Aktual.co —Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok) bertanya-tanya mengapa kawasan Istana Negara di Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat bisa ikut terendam banjir, dini hari tadi, Senin (9/2). Padahal kawasan itu harusnya ‘steril’ dari sentuhan genangan.
Ahok mengaku curiga, lantaran kondisi di beberapa pintu air seperti Pluit dan Manggarai dalam keadaan ‘aman’.
“Saya nggak tahu sabotase atau sengaja, saya nggak berani menduga. Tapi saya suudzon. Kamu hitung saja logika sekarang Pluit semua saluran begitu baik, Manggarai begitu rendah kita buka terus, Istiqlal kita buka mana mungkin banjir,” ujar dia, di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Senin (9/2).
Bahkan, kata Ahok, saat dirinya mengecek kamera pemantau (CCTV) kawasan ring 1 yang terpasang di Pintu Air Masjid Istiqlal pukul 02.00Wib dini hari, ternyata terputus. “Ternyata CCTV Istiqlal mati. Saya curiga kerendam nih pasti Istana kerendam,” ujar Ahok.
Sambung Ahok, “Begitu lihat CCTV Istiqlal ‘connection lost’ saya sudah curiga. Ada apa tiba-tiba. Istiqlal itu harus selalu rendah posisinya, kalau dia mulai tinggi buangnya ke sini, ke Tangki, ke Gajah Mada-Hayam Wuruk. Gajah Mada-Hayam Wuruk begitu rendah airnya, pasar ikan begitu baik pompanya kenapa nggak mau ke situ.”
Sederhananya, ujar Ahok, tidak ada alasan kawasan Monas, Istana Merdeka dan sekitarnya bisa terendam banjir. “Saya mau dengar jawaban, nggak ada alasan Monas-Istana kerendam. Ini juga kerendam kan semalam, masuk ini. Makanya saya nggak tahu. Sama kayak kasus Sunter, dia bilang nggak sengaja.” 

Artikel ini ditulis oleh:

Ada Penambahan Materi Gugatan di Sidang Perdana, Ini Pembelaan Kubu KPK

Jakarta, Aktual.co — Kuasa hukum Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Katrina M Girsang mengatakan, alasanya tak hadiri sidang perdana praperadilan karena materi gugatan yang dilakukan oleh kubu Komjen Budi Gunawan ada perubahan.
“Oh ada, ada penambahaan alasan permohonan. Kalau gak, ngapain dicabut (oleh kuasa hukum Budi Gunawan). Waktu itu kan sudah dicabut tapi dimasukan kembali,” ujar Katrina di Pengadilam Negeri Jakarta Selatan, Senin (9/2).
Katrina mengatakan, tim kuasa hukum Budi Gunawan menambahkan dua dalil dalam isi materi yang diajukan. Meski begitu, namun dirinya tak bisa memaparkan secara rinci materi penambahan tersebut.
“Ada penambahan beberapa poin, saya lupa poinnya, ada dua alasan di dua dalilnya. Bagaimanapun harus kami jawab kan tiap dalil. Alasan permohonan saja sih (yang ditambah),” tuturnya.
Saat ditanya terkait pernyataan kuasa hukum Budi Gunawan, Friedrich Yunadi yang mengatakan bahwa KPK telah berbohong terkait penambahan dan perubahan materi gugatan, Katrina hanya menyebutkan akan dibuktikan dalam pengadilan.
“Kita lihat, kita lihat nanti. Harusnya demikian (adanya penambahan),” kata dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu

Lantik Eddi, Jonan Perlu Belajar dari Kasus BG

Jakarta, Aktual.co — Pengamat Politik Universitas Padjajaran Idil Akbar mengatakan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan perlu belajar dari kasus Budi Gunawan. Pasalnya Menhub telah melantik Eddi tersangka gratifikasi ponten UPTD terminal Purabaya Bungurasih tahun 2009 menjadi Direktur Angkutan Lalu Lintas Jalan.
“Belajar lah ya, harusnya pak Jonan ini belajar, dalam konteks presiden ketika ingin menunda melantik Budi Gunawan yang sebagai tersangka,” ujar Idil, Senin (9/2).
Idil mengatakan seharusnya dalam konteks ini Menhub Jonan bisa melihat bahwa kasus atau status tersangka secara hukum sudah tidak baik meskipun belum dinyatakan bersalah. Tetapi dalam arah menentukan penyidikan dan segala macamnya akan menjadi sulit ketika sudah menjadi seorang pejabat.
“Menurut saya ini menjadi kontra produktif nantinya buat dirinya sendiri (Jonan) maupun buat kementerian perhubungan dan bidang dimana dia ditempatkan,” katanya.
Seperti diketahui,  Kepala Dinas Perhubungan Kota Surabaya, Eddi yang akan dilantik Menteri Perhubungan Ignasius Jonan menjadi Direktur Angkutan Lalu Lintas Jalan ternyata tersangka kasus gratifikasi ponten UPTD Terminal Bungurasih pada tahun 2009.

Artikel ini ditulis oleh:

Balai Kota Sempat Tergenang, Damkar Didatangkan

Jakarta, Aktual.co —Kantor Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Balai Kota Jalan Medan Merdeka Selatan, tak luput dari sentuhan genangan banjir akibat hujan yang mengguyur Ibu Kota sejak pagi.
Tepatnya di Blok F lantai 1 Komplek Balai Kota DKI dini hari tadi, Senin (9/2). Dua unit mobil pemadam kebakaran pun didatangkan buat menyedot air. Akhirnya, pukul 02.25 WIB air menyurut, sehingga tidak mengganggu aktivitas pegawai Balai Kota. 
Sebelumnya, genangan juga dilaporkan muncul di sejumlah titik di Ibu Kota. Di Jakarta Pusat, genangan muncul di Jalan Medan Merdeka Selatan dan Barat, Jalan MH Thamrin, Stasiun Pasar Senen dan Cempaka Putih.
Jakarta Barat, genangan muncul di Jelambar, Perumahan Taman Ratu dan Kembangan. Sedangkan di Jakarta Timur wilayah yang tergenang meliputi Jalan Pramuka dan Kampung Melayu dengan ketinggian air berkisar 10 centimeter hingga 50 centimeter.

Artikel ini ditulis oleh:

Pendukung BG Bakal Geruduk Sidang Praperadilan di PN Jaksel

Jakarta, Aktual.co —Pagi ini, sidang praperadilan Komjen Budi Gunawan (BG) kembali dijadwalkan di Pengadilan Negeri Jakarta, No 133 Jalan Ampera Raya. Kelurahan Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Dari informasi yang diterima Aktual.co, sejumlah pengunjukrasa dari pendukung BG akan menggeruduk PN Jaksel.
Yakni, dari Solidaritas Rakyat untuk PN Bersih sejumlah 50 orang, dari PEKAT sejumlah 250 orang, Solidaritas Mahasiswa untuk Demokrasi (Samad) berjumlah 100 orang, LSM GMBI berjumlah 350 orang, Somasi dan Ami berjumlah 100 orang.
Bukan cuma pendukung BG saja yang akan datang, pendukung KPK pun diinformasikan datang pukul 09.00Wib mengatasnamakan Masyarakat Sipil berjumlah 50 orang.
Lalu di jam yang sama, sekitar 100 orang diperkirakan akan berunjukrasa di depan Istana Negara dari Wira Lentera Jiwa. Mereka menuntut penyelesaian segera permasalahan KPK- Polri. 
Massa pengunjukrasa juga diinformasikan akan menggeruduk sidang PPP kubu Surya Darma Ali di PN Tata Usaha Negara di Jalan dr Sumarno Cakung Jakarta Timur, pukul 09.00Wib. 

Artikel ini ditulis oleh:

Hemat Anggaran USD100 Juta, Pertamina Angkut Sendiri Migas Impor

Jakarta, Aktual.co — PT Pertamina mengoptimalkan penggunaan kapal milik sendiri dalam pengangkutan minyak mentah, bahan bakar minyak dan gas sehingga bisa melakukan penghematan sekitar 100 juta dolar AS atau sebesar Rp1,2 triliun.

“Pertamina saat ini sedang menggencarkan program Marketing and Operation Excellence sebagai respons dari situasi industri Migas dunia yang sedang mengalami turbulensi karena harga minyak mentah yang jatuh,” ujar VP Corporate Communication Pertamina Ali Mundakir dalam keterangan yang diterima Senin, (9/2).

Ia menjelaskan salah satu sasarannya, Pertamina yakni melakukan penghematan dengan optimalisasi pemanfaatan kapal-kapal milik sendiri didukung dengan kebijakan perubahan pola pembelian impor dari semula “Cost and Freight” menjadi “Free on Board”, baik untuk gas, minyak mentah, maupun BBM.

Ali mencontohkan dengan pemanfaatan VLGC Pertamina Gas dua untuk mengangkut gas dari Uni Emirat Arab dihasilkan penghematan sebesar 23 juta dolar dalam setahun atau 11 voyage.

“Apabila VLGC Pertamina Gas Satu juga dimanfaatkan untuk hal yang sama, maka dapat dihasilkan penghematan sedikitnya dua kali lipat,” ungkapnya.

Menurut dia apabila nanti kapal milik pengangkutan minyak mentah atau BBM dioptimalkan untuk hal yang sama, maka potensi penghematannya apabila digabung dengan gas atau LPG bisa di atas 100 juta dolar dalam setahun. “Ini bahkan melampaui target awal untuk ‘Shipping Excellence’ yang merupakan bagian dari program Marketing and Operation Excellence yang semula ditargetkan dapat menghemat sekitar 86 juta dolar/tahun,” ujar Ali.

Ali menambahkan dengan semakin banyaknya kapal milik sendiri yang digunakan untuk mengangkut kargo impor akan sejalan dengan strategi menuju “World Class Shipping” artinya, kapal-kapal milik Pertamina mendapatkan standar dan klasifikasi internasional sehingga dapat berlayar ke pelabuhan mana saja di dunia, seperti Pertamina Gas Satu, Pertamina Gas Dua, MT Gunung Geulis, MT Gamsunoro, dan MT Gamkonora.

Saat ini, Pertamina mengoperasikan 64 kapal milik sendiri dari total sekitar 200-an kapal untuk mengangkut minyak mentah, BBM, dan LPG. Manajemen Pertamina telah menargetkan sedikitnya menguasai sekitar 90 unit kapal milik untuk mendukung efisiensi biaya pengangkutan minyak mentah, BBM, dan LPG sehingga lebih kompetitif.

Selain optimalisasi penggunaan kapal milik sendiri, beberapa agenda telah disiapkan dalam kerangka Shipping Excellence, yaitu optimalisasi penggunaan jumlah kapal yang dioperasikan, rekomposisi tipe dan kontrak kapal sewa, pengurangan konsumsi bunker pada kapal sewa, dan konversi kapal-kapal tua tipe merdium range dan long range sebagai “Floating Storage and Offloading” (FSO).

Pertamina juga akan memastikan penggunaan kapal sewa yang kompetitif untuk pengangkutan minyak mentah, BBM,dan LPG, kata Ali.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

Berita Lain