30 Desember 2025
Beranda blog Halaman 38945

Penemuan Baru Teleskop Kepler: Ada Peradaban Kehidupan Berteknologi Maju di Alam Semesta?

Jakarta, Aktual.co — Sejak diluncurkan oleh NASA pada 2009 lalu, teleskop luar angkasa Kepler, telah mengindentifikasi lebih dari 1.000 eksoplanet (Planet di luar Tata Surya kita) dan 4.200 calon Eksoplanet.
 
Seperti yang baru ini ditemukan oleh teleskop tersebut yaitu Tata Surya terdiri dari lima Planet seukuran Bumi (Planet berbatu) mengelilingi sebuah bintang yang disebut “Kepler 444 “,- yang jaraknya diperkirakan 11,2 miliar tahun – umurnya dua kali lebih tua dari Matahari.

HuffingtonPost melaporkan, bahwa Dr. Tiago Campante , seorang peneliti dari University of Birmingham dan salah satu astronom yang membantu riset penelitian tersebut, berhasil menemukan sistem Tata Surya baru , dalam sebuah pernyataan tertulis.

Peneliti mengklaim, sudah menemukan Planet seukuran Bumi telah terbentuk di sekitar Alam Semesta sekitar 13,8 miliar tahun, kemungkinan memberikan pengetahuan bagi keberadaan kehidupan kuno di Galaksi.

Campante bersama timnya mendeteksi ada sistem bintang kuno dengan melihat data yang dikumpulkan oleh Kepler selama empat tahun .

Ilmuwan menggunakan teknik yang disebut ‘Asteroseismology’, di mana perubahan kecil dalam kecerahan bintang menunjukkan massa, usia dan diameter.

Tim peneliti mendeteksi lima planet dengan menggunakan ‘sistem fotometri’, mengamati Bintang redup, dimana Planet melintasi orbitnya.

Lima planet dalam orbit di sekitar area “Kepler – 444” , yang berada dalam ‘zona Goldilocks’ , wilayah ruang di sekitar bintang, namun syaangnya, tidak terlalu mendukung untuk ditempati di Planet tersebut, kemungkinan ada tanda-tanda kehidupan karena terdapat air di dalamnya.

Campante mengatakan, meskipun Kepler – 444 tidak dapat ditinggali, namun ada kemungkinan keberadaan sistem Tata Surya kuno lainnya di luar sana.

“Planet yang sama namun usianya lebih tua, memang bisa menopang kehidupan, yang memiliki peradaban berteknologi maju relatif bermilyaran tahun dari masa kita,” ungkap Campate.

Ilmuwan lainnya, yang tidak terlibat dalam penelitian itu memiliki keraguan terhadap penemuan Compante bersama timnya.

Sementara itu, William Borucki , ilmuwan ruang angkasa dari Ames Research Center NASA di Moffett Field , California, AS, menjelaskan, bahwa Planet-planet yang jauh lebih tua dari Bumi memiliki harapan yang lebih tinggi memiliki kehidupan dari Planet yang baru terbentuk, walaupun keberadaannya masih belum bisa dipastikan.

“Penemuan Kepler – 444 adalah sangat penting, tetapi ada atau tidak adanya kehidupan akan tetap menjadi misteri sampai teknologi manusia maju ke titik bahwa kita bisa mendapatkan jawaban yang pasti,” kata Borucki.

Selain itu, Dr. Seth Shostak , Astronom senior dan Direktur Center untuk SETI Research in Mountain View, California, berharap penemuan ini akan membantu kemungkinan adanya kehidupan asing (ET). Peneliti juga mencari tempat tinggal makhluk luar angkasa (Alien).

“Hasil dari penelitian ternyata Alam Semesta usianya lebih tua dari yang kita bayangkan. Dan Planet rata-rata berusia miliaran tahun lebih tua dari Planet kita sendiri,” kata  Dr. Seth Shostak.

Ia berhipotesa, dibutuhkan waktu 4 miliar tahun bagi makhluk hidup berevolusi di Bumi, menjadi kompleks. Dan, ini merupakan sinyal yang bisa memberikan informasi kepada ilmuwan, bahwa ada makhluk lain selain manusia di luar sana.

Sebuah makalah yang menjelaskan penemuan tersebut sudah dipublikasikan dalam Astrophysical Journal .

Artikel ini ditulis oleh:

NU Ajak Masyarakat untuk Perangi Narkoba

Jakarta, Aktual.co —  Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, mengajak masyarakat untuk memerangi narkoba, karena benda terlarang itu merusak masyarakat dan mengancam masa depan generasi muda.

“Kepolisian harus tegas dalam pemberantasan narkoba. Kami sangat prihatin karena penyalahgunaan narkoba di sini cukup tinggi,” kata Ketua PCNU Kotawaringin Timur, HM Thamrin Noor, di Sampit, Minggu (1/2).

Thamrin yang dipercaya kembali untuk memimpin organisasi kemasyarakatan dan keagamaan itu menyampaikan hal itu di sela pengukuhan pengurus PCNU Kotawaringin Timur periode 2013-2018.

Pria yang pernah menjadi Wakil Bupati Kotawaringin Timur itu menyoroti secara serius peredaran dan penyalahgunaan narkoba di daerah ini.

“Banyaknya kasus yang berhasil diungkap dan ditangani kepolisian, mengindikasikan peredaran dan penyalahgunaan narkoba di kota ini cukup tinggi,” katanya.

Oleh karena itu, seluruh lapisan masyarakat harus ikut peduli karena kini narkoba telah meracuni masyarakat tanpa memandang perbedaan usia, kelompok ekonomi maupun perbedaan lainnya.

“Masyarakat harus turut berperan aktif agar Kotim tidak dijadikan daerah empuk peredaran narkoba,” kata pria yang juga Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Sampit itu.

Dalam kesempatan itu, ia mengajak seluruh masyarakat, khususnya warga Nahdlatul Ulama, untuk membantu penegak hukum memerangi dan memberantas peredaran serta penyalahgunaan narkoba di daerah ini.

“Ini untuk kepentingan kita semua. Kalau generasi kita menggunakan narkoba maka masa depan mereka bisa terancam. Itu artinya masa depan daerah dan bangsa ini juga akan terpengaruh. Gerakan Pemuda Ansor dan seluruh warga NU harus membantu memberantas narkoba,” tegas Thamrin.

Untuk diketahui, data Polres Kotawaringin Timur mencatat kasus narkoba yang ditangani pada 2014 naik 20 persen dibandingkan dengan tahun 2013, yakni dari 53 kasus naik menjadi 70 kasus.

Artikel ini ditulis oleh:

DKP NTT Musnahkan 12 Ton Ikan Berformalin

Jakarta, Aktual.co — Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) memusnahkan 12 ton ikan yang mengandung formalin, dengan cara dikubur.

“Kita lakukan pemusanahan dengan menguburkan ikan tersebut, agar tidak lagi menimbulkan bau busuk,” kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan NTT Abraham Maulaka saat pelaksanaan pemusanahan di Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) Oeba, Kota Kupang, Minggu (1/2).

Dia mengatakan, kendati pemusanahan dilakukan namun penyelidikan dan penelusuran pemilik ikan dan cara serta pola para pihak pelaku melakukan aktivitas menyimpang tersebut terus dilakukan oleh Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Dinas Kelautan dan Perikanan Nusa Tenggara Timur serta dibantu oleh penyidik Polda NTT.

“Semua hal yang berkaitan dengan sumber ikan, pemilik ikan dan segala bentuk dan cara perilaku buruk ini, sedang dalam penyelidikan dan penelusuran PPNS dan penyidik Polda NTT,” kata Abraham.

Mantan Bupati Alor itu mengaku akan juga memberikan tindakan hukum kepada para oknum yang terlibat dalam perilaku menyimpang ini, sesuai dengan aturan hukum yang berlaku. “Penegakan hukum akan tetap diberlakukan menanti hasil pemeriksaan,” katanya.

Terkait pengawasan, Abraham mengatakan terus dilakukan, bahkan akan semakin diperketat, agar ikan yang akan diperdagangkan kepada masyarakat, tetap laik untuk dikonsumsi.

“Kita sekarang terus melakukan uji laboratorium terhadap setiap kapal ikan yang masuk bersandar di PPI,” katanya.

Ikan seberat 12 ton berjenis tembang itu diamankan aparat di Pelabuhan Pendaratan Ikan (TPI) Oeba, karena mengandung formalin pada Kamis (29/1) lalu saat hendak melakukan bongkar muat untuk selanjutnya disalurkan kepada para pedagangan.

Selain 12 ton tersebut, petugas Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Nusa Tenggara Timur juga telah mengamankan lima ton ikan dengan jenis sama mengandung formalin pada Senin (26/1) lalu.

Hasil pemeriksaan Laboratorium Pembinaan dan Pengujian Mutu Hasil Perikanan (LPPMHP) Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTT, terbukti sejumlah ikan itu mengandung kadar formalin 0,44 ppm.

Artikel ini ditulis oleh:

Hujan Deras, Sebagian Wilayah Kota Pamekasan Terendam Banjir

Jakarta, Aktual.co — Hujan deras yang melanda Kota Pamekasan selama lima jam lebih menyebabkan sebagian wilayah di dalam Kota Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Minggu (1/2) sore, terendam banjir.

“Saat ini banjir mulai memasuki halaman kantor pemkab timur yang terletak di Jalan Jokotole, Pamekasan,” kata warga setempat Abdurrahim.

Banjir menggenangi beberapa titik, antara lain di Jalan Brawijaya, atau di depan kampus lama STAIN Pamekasan di sekitar monumen Arek Lancor dan di Jalan Jokotole, Pamekasan.

Genangan air di sejumlah titik ini mulai terjadi sekitar pukul 15.30 WIB dan hingga pukul 17.00 WIB belum ada tanda-tanda akan surut dan bahkan cenderung semakin tinggi.

Di Jalan Brawijaya, ketinggian air mencapai 50 centimeter lebih, bahkan air mulai memasuki halaman kantor KPU Pamekasan, sedangkan di Jalan Jokotole dan di halaman kantor pemkab Pamekasan mencapai ketinggian antara 30 cm hingga 40 cm.

Akibatnya, warga yang tinggal di sepanjang aliran sungai yang selama ini biasa banjir kini mulai waswas, karena genangan air sungai, seperti Sungai Kalisemajid dan Kalijombang, kini semakin tinggi.

Artikel ini ditulis oleh:

Marwan: Tarmizi Jangan Ngaku Dirjen PDM Lagi!

Jakarta, Aktual.co — Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Marwan Ja’far meminta agar Tarmizi A Karim jangan lagi menyebut diri sebagai dirjen Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) yang selama ini ada di Kementerian Dalam Negeri. Pasalnya, dirjen PMD sudah tidak ada dan fungsinya telah dipindah ke Kementerian Desa.
“Sekarang Dirjen PDM sudah tidak ada, kan sudah dilebur ke Kementerian Desa. Nomenklaturnya sudah berubah sekarang, jadi (Tarmizi) jangan ngaku-ngaku dirjen lagi. Dia sudah terlikuidasi dengan sendirinya setelah Kepres Nomor 12 tahun 2015 keluar minggu lalu,” ujar Marwan di gedung Transmigrasi, Kalibata, Jakarta, Minggu (1/2).
Marwan menambahkan, gedung dirjen PMD di jalan Pasar Minggu, Jakarta beserta sumber daya manusia dan resources yang ada harus mengikuti program-program yang ada di Kementerian Desa. Hal ini mengacu penerbitan Kepres nomor 12 tahun 2015 yang baru keluar pemerintah. Dalam Kepres itu, Kementerian Desa, PDT, dan Transmigrasi memiliki enam dirjen, satu badan, sekjen, Irjen, serta 5 staf ahli.
“Kepres harus segera ditindaklanjuti. Soal gedung, sumber daya dan resources yang ada di jalan Pasar Minggu besok Senin akan kita tindaklanjuti. Prinsipnya harus ngikut (nomenklatur program) kementerian desa, sebagaimana fungsinya” tegas politikus PKB ini.
Kementerian Desa akan memiliki dua Dirjen terkait desa. Yakni Dirjen Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, serta Dirjen Pembangunan Kawasan Pedesaan.
“Di Kemendagri memang ada yang khusus menyangkut desa. Tapi itu yang adminsitrasi pemerintahan saja. Kalau program dan pelaksanaannya di sini (Kementerian Desa),” katanya.
“Soal pengalihan aset itu besok kita kebut.  Biasalah, Kemendagri selalu nakal begitu,” tuntas Marwan.

Artikel ini ditulis oleh:

GMKI Minta Jokowi Susun ‘Road Map’ Penanggulangan Bencana Gunung Sinabung

Medan, Aktual.co — Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) meminta presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menyusun ‘Road Map’ penanggulangan bencana Gunung Sinabung.

Hal itu ditegaskan sekretaris Pimpinan Pusat (PP) GMKI Dessy Datang kepada Wartawan, saat peringatan Hari Relawan GMKI di Desa Payung, Kecamatan Payung, Kabupaten Karo, Minggu (1/2).

“Pembuatan ‘Road Map’ Bencana Gunung Sinabung dapat memberikan pengaruh positif dalam mengantisipasi bencana seperti sebelum-sebelumnya serta untuk mengantisipasi korban-korban selanjutnya atau pun perhatian kepada pengungsi dengan mempertimbangkan kebutuhannya,” ujar Dessy.

Menurut Dessy, bencana Sinabung sudah sepatutnya dijadikan sebagai bencana nasional. Pasalnya, hingga kini Gunung Sinabung masih terus mengeluarkan semburan awan panas.

Dessy menambahkan, penanganan pengungsi oleh Pemerintah Kabupaten Karo maupun pemerintah pusat dinilai masih belum maksimal. Khususnya, penanganan pengungsi yang akan direlokasi.

Sementara itu, terkait peringatan setahun jatuhnya korban relawan dari GMKI, Dessy mengungkapkan, peristiwa itu menjadi momentum refleksi secara internal bagi organisasi GMKI. Peristiwa itu, lanjutnya, tidak boleh menyurutkan pengabdian dan pelayanan GMKI terkhusus pelayanan di masyarakat.

“Kami meminta kepada seluruh kader merefleksikan diri agar lebih semangat dalam mengwujudkan visi dan misi GMKI dalam pelayanan masyarakat,” katanya lagi.

Peringatan Hari Relawan GMKI itu turut dihadiri tujuh Keluarga Relawan GMKI yang menjadi Korban bencana Gunung Sinabung yang terjadi 2013 lalu. Peringatan itu sekaligus peletakan batu pertama pendirian monumen Hari Relawan.

Artikel ini ditulis oleh:

Berita Lain