30 Desember 2025
Beranda blog Halaman 38950

Mafia Sepakbola Seperti’Kentut’

Jakarta, Aktual.co — Executive Commite PSSI, Djamal Aziz tidak memungkiri adanya keberadaan mafia di dunia persepakbolaan yang sudah menjadi kabar ‘amis’ merusak dunia persebakbolaan di Indonesia.
“Mafia itu ada, tapi tidak terlihat,” kata Djamal dalam acara Aktual Forum bertajuk ‘Mau Dibawa Kemana Sepakbola Indonesia?’ di Warung Komando, Jl. Dr Saharjo No 1 Tebet, Jakarta Selatan, Minggu (1/2).
Mantan anggota Komisi X DPR RI ini mengakui sulit membuktikan adanya peran mafia di dunia sepakbola yang menghambat prestasi olahraga bola bundar tersebut. Sejauh ini informasi yang ada hanya sebatas ‘katanya-katanya’.
“Mafia itu seperti kentut, baunya ada wujudnya tidak terlihat. Republik ini jangan dibangun dengan katanya-katanya saja,” tukas dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang

Stabil, Harga Kebutuhan Pokok di Biak

Jakarta, Aktual.co — Harga kebutuhan bahan pokok di Kabupaten Biak Numfor, pasca penurunan harga bahan bakar minyak hingga Minggu (1/2), masih stabil karena melimpahnya pasokan di pasaran.
Berdasarkan data yang diperoleh, untuk harga sembilan bahan pokok beras antar pulau Rp12 ribu per kg serta beras Bulog Rp9.000 per kg.
Sedangkan untuk harga gula pasir Rp17.000 per kg, tepung terigu Rp10.000 per kg, minyak goreng curah Rp14.000 per liter, bimoli spesial Rp19.000 per liter.
Sementara untuk jenis daging ayam ras harga jual dipasaran mencapai sebesar Rp35.000 per kg, telur ayam ras Rp48.000 per rak serta Rp1.800 per butir.
Untuk harga cabai rawit kecil dijual di pasar Biak hingga akhir pekan ini masih bertahan berkisar Rp45 ribu-50 ribu per kg.
Sebelumnya, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Kadisprindag) Mulyono Pasande mengakui, harga bahan pokok di pasaran masih relatif stabil hingga saat ini karena persediaan bahan pokok terpenuhi di pasaran.
Menurut. dia, selama persediaan bahan pokok tetap terjaga dengan aman di pemasok maka harganya diperkirakan bertahan normal.
“Untuk harga pasaran bahan pokok di Biak normal meski ada penyesuaian penurunan BBM,” ujarnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Lagi,Foto Mirip Abraham Samad Bersama Perempuan

Jakarta, Aktual.co — Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Abraham Samad kembali menjadi perbincangan, terkait peredaran foto yang mirip dengan dirinya bersama seorang perempuan .
Kali ini, foto yang diunggah akun twitter @polisipatung, memperlihatkan seorang perempuan diatas ranjang bersama seorang laki-laki yang mirip dengan Abraham Samad.
Diposting juga pernyataan bahwa kepolisian sudah memiliki data berupa rekaman cctv di apartemen capital, terkait foto tersebut.
Pada akun @polisipatung disebutkan perempuan diatas ranjang itu bernama Feriyani Lim, perempuan kelahiran Pontianak 15 Februari 1986.
Sebelumnya, beredar foto yang mirip dengan Abraham Samad bersama Puteri Indonesia Elvira Devinamira.

Artikel ini ditulis oleh:

Tak Berprestasi, PSSI Tak Dapat Anggaran

Jakarta, Aktual.co — Wakil Ketua Umum Komisi X DPR, Ridwan Hisam mengatakan bahwa pihaknya akan memberikan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar Rp2 miliar untuk cabang olahraga di Indonesia. 
Namun, diakui anggaran tersebut tidaklah cukup untuk memenuhi semua cabang olahraga yang ada di Indonesia.
“Itu operasionalnya kita serahkan pada Menteri. Anggaran Rp2 miliar itu ngga cukup untuk semua, tidak apa-apa-apa,” ujar Ridwan, pada Aktual Forum, di Jakarta, Minggu (1/2).
Lebih lanjut dikatakan Ridwan, Komisi X DPR lebih mendukung cabang-cabang olahraga untuk sport industry. Menurutnya, dengan sport industry akan mendorong cabang-cabang olahraga lebih kompetitif.
“Kalau misalnya kita kasih anggaran, tapi ngga menang kan sia-sia. Makanya kita dukung ke sport industry supaya mereka lebih semangat, lebih kompetitif,” kata dia.
Selain itu, PSSI tidak akan mendapatkan anggaran dari DPR karena PSSI dinilai tidak pernah mengukir prestasi sepakbola, baik di dalam negeri maupun luar negeri.
“Karena kalau kita kasih anggaran ke olahraga yang ngga ada prestasinya buat apa,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Isu Mafia dan Konspirasi di PSSI, Semua Pihak Harus Sinergi

Jakarta, Aktual.co — Ketua Umum The Jak Mania, Richard Achmad Supriyanto, meminta semua unsur terkait sepak bola Indonesia bersinergi menyelesaikan masalah di tubuh PSSI.
Sepak bola nasional menjadi minim prestasi merupakan masalah bangsa yang harus diselesaikan bersama.
Masalah ini disinyalir karena adanya ketidakberesan di tubuh PSSI, yang belum mampu menangani sepak bola di Indonesia.
Richard mengatakan, semua pihak yang terkait dengan cabang olahraga khususnya sepak bola harus bersinergi untuk menyelesaikan masalah yang ada di tubuh PSSI
“Semua pihak yang terkait dengan olahraga cabang sepak bola harus bersinergi untuk menyelesaikan masalah di tubuh PSSI”, ucap Ricard dalam diskusi Forum Aktual dengan tema ‘Mau di bawa kemana sepak bola?’ di warung komando, Jl. Saharjo No.1 Jakarta Selatan, Minggu (1/2).
Minimnya prestasi sepak bola di Indonesia karena adanya isu mafia dan konspirasi di tubuh PSSI yang mengatur seluruh kebijakan di PSSI sehingga sepak bola minim prestasi.
“Saya tau ada mafia dan konspirasi di PSSI namun saya belum bisa membuktikan,” ujarnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Semua Pihak Harus Pertegas Hukum

Jakarta, Aktual.co — Pengamat hukum dari Universitas Al Azhar Suparji Ahmad menegaskan bahwa semua warga negara Indonesia, baik sipil maupun aparatur pemerintah, termasuk anggota Polri, taat dan patuh terhadap hukum negara.
“Kalau terbukti bersalah, ya harus dihukum sebagaimana mestinya, tanpa terkecuali,” kata Suparji, di Jakarta, Minggu (1/2).
Menurutnya, di hadapan hukum semua warga negara tidak ada kekebalan dan tidak perlu membutuhkan banyak alasan jika sudah ada bukti bersalah.
“Kenapa harus banyak pertimbangan jika ingin menghukum orang, aparat harus tegas, jangan dimain-mainkan dengan alasan yang tidak masuk akal,” kata Suparji.
Polemik antara KPK dan Polri memperlihatkan kurangnya ketegasan hukum, seharusnya tidak perlu ada masalah lain yang dikaitkan.
“Kalau memang KPK mempunyai bukti menangkap oknum Polri atau sebaliknya, langsung ditindak saja. Tidak perlu ada skenario yang terlihat seperti perayaan, apalagi memainkan monentum penangkapan, itu tidak baik,” ujarnya.
Jika polemik KPK-Polri tidak membaik, dikhawatirkan semakin banyak nuansa politik yang mengintervensi kebijakan penegak hukum.
Diharapkan, polemik yang terjadi bukan bertujuan untuk mencari kesalahan antar instansi, tetapi memang berdasarkan atas tanggung jawab kewajiban dalam menjalankan tugas dan peran masing-masing. 

Artikel ini ditulis oleh:

Berita Lain