26 Desember 2025
Beranda blog Halaman 38994

KPK Diminta Tak Libatkan TNI untuk Menghadirkan Saksi Komjen BG

Jakarta, Aktual.co — Komisi Pemberantasan Korupsi diminta tak melibatkan TNI dalam menghadirkan saksi-saksi dalam penyidikan perkara calon Kapolri Komjen Pol Budi Gunawan.
Wakil Ketua DPR Agus Hermanto menilai rencana yang dilakukan KPK itu dikhawatirkan akan memperkeruh suasana yang saat ini kedua lembaga penegak hukum itu memanas.
“Di dalam undang-undang sudah diatur bagaimana batasan dan kewenangan TNI-Polri. Oleh karena ini permasalahan KPK dan Polri seyogyanya diselesaikan oleh kedua intitusi,” kata Agus Hermanto di Mataram, Jumat (30/1).
Menurut dia, jika ada permasalahan karena ketidakhadiran saksi-saksi dari Polri, KPK harus mampu menahan diri tanpa harus melibatkan TNI.
“Ada cara-cara yang lebih bijak yang harus kita kedepankan. Kalau pun ada saksi-saksi yang tidak hadir segera komunikasikan dengan Polri,” kata Agus.
Sebaliknya, kata dia, “Saya juga meminta agar pihak kepolisian mendorong anggotanya hadir jika ada pemanggilan untuk menjadi saksi di KPK.”
“Kalau itu sudah dilakukan maka dengan sendirinya permasalahan ini bisa pula dituntaskan,” katanya.
Sebelumnya, KPK mempertimbangkan untuk meminta bantuan TNI dalam menghadirkan saksi-saksi dalam penyidikan perkara dugaan tindak pidana korupsi terkait transaksi mencurigakan dengan tersangka mantan Kepala Lembaga Pendidikan Polri (Lemdikpol) Komisaris Jenderal Pol Budi Gunawan.
“Kami akan berkomunikasi dengan Presiden apakah bisa menggunakan kekuatan lain kalau memang tidak ada jaminan teman-teman di kepolisian sendiri bisa membantu KPK,” kata Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto di gedung Ombudsman Jakarta, Kamis (29/1).
Dalam kasus BG, KPK sudah memanggil 10 orang saksi yang sebagian besar anggota aktif Polri, namun hanya satu orang yang memenuhi panggilan, yakni Irjen (Purn) Syahtria Sitepu.
Bambang mengatakan, permintaan bantuan kepada TNI itu akan dilakukan dengan hati-hati. “Pasti KPK sangat berhati-hati, sesuai dengan aturan, tidak mau gegabah,” kata Bambang.
KPK juga sudah berkomunikasi dengan Wakapolri Komjen Pol Badrodin Haiti mengenai upaya menghadirkan saksi yang dipanggil KPK.
Saksi-saksi yang dipanggil tapi tidak memenuhi panggilan adalah Direktur Penyidikan Pidana Umum Badan Reseserse Kriminal Polri Brigjen Pol Drs Herry Prastowo; dosen utama Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian Kombes Pol Drs Ibnu Isticha; mantan Kepala Biro Perencanaan dan Administrasi Inspektorat Pengawasan Umum Polri Brigadir Jenderal (Purn) Heru Purwanto; mantan Wakil Inspektorat Pengawasan Umum Mabes Polri Inspektur Jenderal Pol Andayono yang sekarang menjabat Kapolda Kalimantan Timur.
Selain itu, Wakil Kepala Polres Jombang Kompol Sumardji; Aiptu Revindo Taufik Gunawan Siahaan; Widyaiswara Madya Sespim Lemdikpol Brigadir Jenderal Pol Budi Hartono Untung yang mantan Kapolda Bangka Belitung; anggota Polres Bogor Brigadir Polisi Triyono dan pihak swasta Liliek Hartati.
KPK juga memeriksa mantan anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari Fraksi Partai Hanura Susaningtyas NH Kertopati, seorang ibu rumah tangga Sintawati Soedarno Hendroto dan pegawai negeri sipil Tossin Hidayat. Susaningtyas diketahui tidak dapat memenuhi panggilan karena sedang sakit.
Budi Gunawan diduga terlibat dalam transaksi-transaksi mencurigakan sejak menjabat Kepala Biro Pembinaan Karir Deputi Sumber Daya Manusia di Mabes Polri 2003-2006 dan jabatan lainnya di Mabes Polri.
KPK menyangkakan Komisaris Jenderal Polisi Budi Gunawan berdasarkan pasal 12 huruf a atau b pasal 5 ayat 2 pasal 11 atau pasal 12 B UU No 31 tahun 1999 sebagaimana diubah dengan UU No 20 tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP.miliar.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu

Wakil Ketua DPR: Pertemuan Jokowi-Prabowo Merupakan Titik Terang

Jakarta, Aktual.co — Wakil Ketua DPR RI Agus Hermanto mengapresiasi pertemuan Presiden Joko Widodo dengan tokoh nasional Prabowo Subianto di Istana Bogor, di tengah kisruh KPK dan Polri.
“Ini menjadi titik terang bagi bangsa dan negara menuju ke arah yang lebih baik,” kata Agus Hermanto di Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Jumat (30/1).
Menurutnya, silaturahim antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto itu harus dijunjung tinggi oleh seluruh pihak, sebagai sebuah itikad baik untuk membangun bangsa dan negara.
“Kita apresiasi pertemuan ini dan kita harus dukung,” kata dia.
Menurut Agus, pertemuan dua tokoh yang pernah bersaing dalam pemilihan presiden 2014 tersebut dinilainya bagus, terlebih lagi di tengah kisruh permasalahan KPK dan Polri.
“Bagi kami pertemuan dua tokoh penting di republik ini sangat bagus dan mampu menyejukkan suasana di tengah ketegangan kedua institusi penegak hukumm, yakni KPK dan Polri,” katanya.
Meski demikian, politisi Partai Demokrat ini berharap pertemuan tersebut tidak hanya sebatas Presiden Jokowi dan Prabowo Subianto. Namun, bisa juga diikuti oleh tokoh-tokoh lain, sehingga permasalahan yang membelit bangsa dan negara bisa dapat segera terselesaikan.

Artikel ini ditulis oleh:

Minyak Mentah Merangkak Naik, IHSG Menguat 27,66 Poin

Jakarta, Aktual.co — Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), dibuka menguat sebesar 27,66 poin terbawa sentimen positif dari pasar saham eksternal.

IHSG BEI dibuka menguat 27,66 poin atau 0,53 persen ke posisi 5.290,38. Sementara itu indeks 45 saham unggulan (LQ45) naik sebesar 7,00 poin atau 0,77 persen ke posisi 916,06.

“IHSG terbawa sentimen positif dari indeks Asia pada perdagangan saham akhir pekan ini (30/1) seiring dengan penguatan indeks Wall Street menyusul harga minyak mentah yang berbalik naik,” kata Head of Research Valbury Asia Securities Alfiansyah di Jakarta, Jumat (30/1).

Di sisi lain, lanjut dia, faktor keputusan the Fed yang akan tetap bersabar untuk menaikkan suku bunga, meski ekspansi aktivitas ekonomi berada pada laju yang solid, mengeliminir sentimen negatif dari Yunani yang dikhawatirkan terjadi perubahan kebijakan pemerintah baru sehingga menjadi ancaman kecemasan pasar keuangan.

“Pemerintah baru Yunani diperkirakan segera memulai kebijakan yang baru. Aturan bailout yang dibuat oleh pihak Troika (Uni Eropa, bank sentral Eropa, dan lembaga dana moneter internasional/IMF) kemungkinan besar gugur. Apabila itu terjadi, maka Yunani bisa kesulitan memenuhi dana operasional untuk tahun 2015,” katanya.

Tim Analis Teknikal Mandiri Sekuritas dalam kajiannya mengemukakan bahwa selain sentimen eksternal, pelaku pasar juga sedang menanti rilis data inflasi dan neraca perdagangan Indonesia yang sedianya akan dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) pada awal pekan depan (Senin, 2/2) yang diharapkan membaik.

“Selain itu, investor juga menunggu rilis kinerja keuangan tahunan perusahaan tercatat di BEI. Tim Analis Teknikal Mandiri Sekuritas mengungkapkan IHSG BEI berpotensi menguat pada perdagangan Jumat ini, bergerak di kisaran 5.210-5.325 poin,” paparnya.

Bursa regional, di antaranya indeks Bursa Hang Seng menguat 9,49 poin (0,04 persen) ke 24.605,34, indeks Bursa Nikkei naik 78,09 poin (0,44 persen) ke 17.684,31, dan Straits Times menguat 7,40 poin (0,21 persen) ke posisi 3.426,28.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

Pengacara BG Sebut Surat Panggilan KPK Tak Jelas

Jakarta, Aktual.co — Kuasa hukum Komisaris Jenderal Budi Gunawan, Razman Arif Nasution, menyebut surat panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap kliennya tidak jelas. 
Tak jelas yang dimaksud Razman surat yang diterimanya itu tidak jelas siapa yang mengirimkannya.  “Ada yang bilang dari pos, tidak ada tanda terima, tidak tau siapa yang menyerahkan. BG sendiri bagaimana mau menghadiri, tidak siapa serahkan terima, dan siapa yang bertanggungjawab,” kata Razman di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (30/1).
Menurut dia, penyampaian surat ini tidak sesuai dengan prosedur administrasi. Dia menilai, KPK lagi-lagi langgar etika dalam prosedur administrasi.
Dia menyebut, idealnya surat itu jelas siapa yang mengirimkan dan siapa yang menerima. Harus ada surat tanda terima yang menjelaskan hal-hal tersebut. 
“Surat jangan sembunyi-sembunyi dong,” ujarnya. 
Budi dicalonkan sebagai Kapolri oleh Presiden tanggal 9 Januari lalu. Pada 13 Januari, KPK menetapkan Kepala Lembaga Pendidikan Polri itu sebagai tersangka. 
Dia diduga menerima hadiah atau janji selama menjabat sebagai Kepala Biro Pembinaan Karier Deputi Sumber Daya Manusia Polri periode 2003-2006 dan jabatan lainnya di kepolisian.
Atas perbuatannya, Budi disangka melanggar Pasal 12 huruf a atau huruf b, Pasal 5 ayat 2, serta Pasal 11 atau Pasal 12 B Undang-undang Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP. Ancaman hukuman maksimal penjara seumur hidup mengintai Budi jika bekas ajudn Megawati Sokarnoputri itu terbukti melanggar pasal-pasal tersebut. 

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu

Ikan Berformalin, DPRD NTT Panggil DKP

Kupang, Aktual.co — Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) NTT akan memanggil Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) setempat, Abraham Maulaka, untuk dimintai penjelasan terkait beredarnya ikan berformalin di Kota Kupang.
“Kita sesalkan kenapa ikan-ikan (berformalin) itu  bisa terjual ke masyarakat, kenapa bisa terjadi” tanya Wakil Ketua DPRD NTT, Nelson Obet Matara, Jumat  (30/1).
Untuk ini, pihaknya segera mengagendakan pemanggilan terhadap  DKP NTT dalam satu dua hari kedepan. Sebab, ikan berformalin sangat membahayakan kesehatan manusia.
Pemanggilan dimaksud untuk memperoleh keterangan yang sebenarnya dari DKP sehingga tidak ada yang saling mempersalahkan di kemudian hari.
Pasalnya, lanjut dia, jika di kemudian hari ada masyarakat yang keracunan akibat mengonsumsi ikan berformalin, maka fungsi pengawasan DKP patut dipertanyakan. DKP harus bertanggung jawab atas masalah tersebut.
“DKP NTT juga harus berkoordinasi dengan DKP kabupaten di seluruh NTT. Sebab, pengantarpulauan ikan harus mengantongi surat keterangan asal ikan dari DKP kabupaten,” ujarnya.
Dia mengatakan, kasus ikan berformalin ini sudah sangat marak, dan bukan hanya di Kota Kupang, tetapi juga di Kabupaten Sikka dan Flores Timur.
Diketahui, setelah diawasi secara ketat di daratan Flores, ikan berformalin kembali masuk Kupang. Senin lalu petugas Dinas Kelautan dan Perikanan NTT menahan sekitar lima ton, dua hari belakangan masuk lagi 12 ton ikan berformalin. Selain dari Lembata, ikan berfomalin tersebut juga datang dari Larantuka, Flores Timur.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan NTT, Abraham Maulaka mengatakan,   petugas dari institusi tersebut pada Kamis (29/1) sore, menahan lagi enam ton ikan dari Lembata dan pagi tadi sekitar enam ton lagi.

Artikel ini ditulis oleh:

Tender ‘Crude Oil’ ISC Pertamina Abaikan Tujuan Tim RTKM Faisal Basri

Jakarta, Aktual.co — Proses tender minyak mentah PT Pertamina melalui Integrated Supply Chain (ISC) yang dilakukan sejak pekan lalu, hingga saat ini belum juga diumumkan pemenangnya ke publik. Bahkan dalam prosesnya pun baik ISC atau Pertamina terkesan tertutup dan tidak transparan.

“Saya menangkap gelagat Pemerintahan ini hendak menjadikan BUMN sebagi lahan bancakan, khususnya Pertamina. Kasus lain yang menunjukkan modus perampokan kekayan dan anggaran negara adalah kasus PMN BUMN, dan perpanjangan ijin ekspor Freeport,” kata Pengamat ekonomi energi dari Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI) Salamuddin Daeng kepada Aktual.co, Jakarta, Jumat (30/1).

Ia menjelaskan, gelagat menjadikan sektor migas, khususnya Pertamina sebagai bancakan itu tampak sejak awal ketika Tim Reformasi tata kelola migas (RTKM) dimana sejak awal pembentukannya langsung mengumumkan pembubaran Petral. Seharusnya Tim yang dibentuk oleh Kementerian ESDM tersebut merekomendasikan langkah menyeluruh dalam tata kelola migas, mulai dari hulu sampai ke hilir.

“Melokalisasi masalah migas hanya pada siapa yang melakukan impor telah menunjukkan kesan bahwa menteri baru dan jajarannya hanya ingin mengganti importir. Alasan yang digunakan adalah adanya mafia dalam impor migas. Meskipun kasus korupsinya tidak pernah mau dibuktikan,” jelanya.

Dirinya mengatakan, tujuannya pengkerdilan Petral hanya mengganti importir yang konon kabarnya memiliki kedekatan dengan penguasa. Bahkan, kecurigaan publik terbukti ketika ISC mulai melakukan tender terhadap impor migas.

“Tampak bahwa proses tender tidak berlangsung secara transpran. Prinsip prinsip good corporate governance (GCG) diabaikan, jenis minyak apa saja yang diimpor, berapa harga yang ditawarkan, siapa saja peserta tender, apakah mereka trader atau langsung penghasil minyak, tidak jelas,” imbuh Salamuddin.

“Ada indikasi bahwa yang ikut tender adalah para trader. Padahal janji awal Tim Reformasi Tata kelola migas adalah menghindari melakukan impor melalui trader, melainkan langsung ke perusahaan minyak baik Multinational Oil Company (MNC), maupun National Oil Company (NOC). Jika ini terjadi maka Sudirman Said, Faisal Basri dkk, telah melakukan kebohongan publik,” sambungnya.

Ia menambahkan, dalam kasus Impor minyak dari perusahaan minyak Sonangol, sebelumnya pemerintah mengatakan bahwa akan mendapatkan potongaan harga dibawah harga pasar. Janji ini juga perlu segera dibuktikan. “Jika tidak lagi, Pemerintah telah berbohong”.

Salamuddin mengingatkan bahwa harga minyak mentah hari ini berada pada posisi 42 USD/barel. Dengan dasar besaran subsidi dalam APBN 2015 maka seharusnya seluruh rakyat bisa dapat BBM gratis.

“Pertanyaan besarnya, jangan-jangan masih terjadi markup besar besaran dalam harga pembelian crude oil, dan oil produk oleh Pemerintah? Jika ini terjadi, maka bangsa Indonesia tengah dihadapkan dengan mafia migas baru yang lebih rakus. Waspada,” tegasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

Berita Lain