25 Desember 2025
Beranda blog Halaman 39042

Aparat Amankan Dua Pemakai Narkoba di Kampung Ambon

Jakarta, Aktual.co — Kepolisian Resor (Polres) Metro Jakarta Barat menggrebek dua orang pemakai narkoba di wilayah Kampung Ambon pada awal Januari 2015.

Penggrebekan dilakukan pada 8 Januari pada sebuah rumah di Jalan Mirah No. 47 Kelurahan Kedaung Kali Angke pukul 13.00 WIB.

Polisi mengamankan dua orang tersangka dengan inisial HM alias Riki (55) dan UZ alias Zul (42th) beserta barang bukti berupa kotak hitam berisi 0,29 gram shabu, satu linting ganja, serta alat hisap narkoba.

Kasat Narkoba Polrestro Jakarata Barat AKBP Gembong Yudha mengatakan dari penyidikan para tersangka tersebut mengembangkan kasus ke penangkapan selanjutnya di wilayah Cengkareng.

“Dari hasil pemeriksaan terhadap tersangka kemudian dikembangkan ke tersangka lainnya,” kata dia di Jakarta, Rabu (28/1).

Polisi kemudian menangkap seorang perempuan berinisial DM alias Debra (35) yang merupakan anak dari HM pada 10 Januari di kamar kost di Griya Rahayu, Cengkareng.

Polisi menyita barang bukti berupa 0,33 gram shabu yang disimpan dalam kotak rokok. Bahkan Debra juga dikenal sebagai pengedar narkoba.

Seluruh tersangkan dikenakan Pasal 114 subsider Pasal 112 Undang-Undang Narkotika dengan ancaman minimal lima tahun penjara dan maksimal 15 tahun penjara.

Yudha mengatakan akan tegas dalam memberantas narkoba di Kampung Ambon.

“Kami tetap komitmen untuk memulihkan Kampung Ambon dari peredaran narkoba. Jangan lagi ada warga atau orang luar komplek yang menganggap Kampung Ambon kondusif bagi pengedar maupun pemakai narkoba,” ujar dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby

Proses Tender ISC Molor, Indikasi Tarik Menarik Kelompok Kepentingan

Jakarta, Aktual.co — Proses tender minyak mentah yang dilakukan ISC-Pertamina sejak pekan lalu hingga saat ini belum juga diumumkan pemenangnya, nampaknya tengah terjadi tarik menarik antar kepentingan di dalamnya.

“Ini nampaknya ada tarik menarik yang kuat, tapi pada dasarnya adalah kepentingan,” kata Direktur Global Future Institute Hendrajit saat ditemui di Jakarta, Rabu (28/1).

Menurutnya, alih fungsi pengadaan dari Petral-PES ke ISC-Pertamina yang direkomendasikan tim RKTM Faisal Basri dengan maksud supaya semua prosesnya menjadi melalui satu pintu, justru hanya menjadi pintu masuk mengganti importir semata.

“Ini kan hanya untuk ganti importir dan justru persoalannya itu tidak berubah. Tidak ada upaya orientasi untuk menghentikan impor. Apalagi ketergantungan kita dari hampir kepada 16 negara. Sehingga kita dalam konteks ini tetap menghidupkan terus ruh importir yang berkedok broker. Ini yang ga berubah,” jelasnya.

“Bedanya kalau dulu ‘trading arm’nya pertamina mulai dari jamannya Ari Soemarno itu kan hampir ada 96 trading arm walaupun yang paling dominan memang katanya itu lima, diantaranya itu di bawah kepemilikan Riza Chalid. Tapi kan dasarnya bukan Petralnya yang dibubarkan atau tidak, tapi  ISC-nya ini yang harus di off dulu, sehingga buat satu skema baru kalaupun impor, dengan dasar yang tidak merugikan keuangan negara kita,” sambung dia.

Berdasarkan informasi yang diperoleh dari sumber terpercaya Aktual, diduga Daniel Purba berusaha memenuhi pesanan bowhirnya untuk memenangkan perusahaan tertentu. Hal tersebut nantinya akan terlihat dari harga pemenang tender yang bukan penawar termurah. Buat Daniel, tender awal kali ini sangat sulit karena harga yang masuk dari perusahaan pesanan tidak kompetitif sementara bossnya sudah memberikan pesanan untuk memenangkan perusahaan tertentu.

Perlu diketahui juga, tender sudah dibuka pada 22 Januari, dan seharusnya pada 27 Januari sudah diumumkan, tapi karena ada conflict of Interest Daniel Purba dan Networknya maka proses tender pun jadi molor.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

Mantan Hakim MK Lolos Seleksi CHA

Jakarta, Aktual.co — Mantan Hakim Mahkamah Konstitusi Ahmad Fadlil Sumadi lolos seleksi administrasi calon hakim agung (CHA) periode pertama tahun 2015.
“Sebelumnya Fadlil Sumadi diusulkan oleh UIN Sunan Kalijaga Semarang dan Ketua Pengadilan Tinggi Agama Semarang juga mengusulkan namanya untuk mendaftar seleksi CHA,” kata Komisioner Komisi Yudisial (KY), Taufiqurrahman Syahuri saat konferensi pers, di Jakarta, Rabu (28/1)
Taufiq mengakui bahwa Fadlil Sumadi merupakan sumber daya manusia yang bagus dalam bidang hukum tata negara sehingga perlu didorong untuk mendaftar seleksi CHA.
“Namun kami tetap obyektif (Fadlil) harus mengikuti rangkaian seleksi CHA dan lolos sesuai standar yang ditetapkan,” kata Taufiq.
Namun Taufiq menyayangkan Fadlil ini memilih kamar agama berdasarkan awal karirnya sebagai hakim, bukan kamar Tata Usaha Negara (TUN) yang merupakan keahliannya yang selama lima tahun (2010-2015) menjadi hakim konstitusi.
“Ini akan menjadi pertimbangan pansel (panitia seleksi), apakah nantinya Pak Fadlil bisa mengubah kamarnya, karena kamar TUN sangat membutuhkan keahliannya,” harapnya.
Fadlil Sumadi merupakan salah satu dari 86 calon yang lolos seleksi administrasi CHA yang ditetapkan oleh KY.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby

100 Hari Pemerintahan Jokowi-JK Gagal

Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Indonesia melakukan peringatan 100 hari Pemerintahan Indonesia di depan Istana Negara, Jakarta, Rabu (28/1/2015). Para mahasiswa menganggap Pemerintahan Jokowi – JK telah gagal menjalanin roda Pemerintahan. AKTUAL/MUNZIR

Tim 9 Beda Pendapat Soal Keppres

Jakarta, Aktual.co — Wakil Ketua Tim 9, Jimly Ashiddiqie mengaku bahwa ada perbedaan pendapat terkait keberadaan tim yang perlu diformalkan melalui keppres atau tidak.
Tim sendiri saat ini sedang melakukan kajian terhadap perlu atau tidaknya keppres tersebut.
“Kami sendiri terbelah dua pendapat, sudah saya jelaskan, antara kami berpendapat tak usah diformaolkan dengan keppres,” kata Jimly, di Jakarta, Rabu (28/1).
Terkait masukan kepada presiden, menurutnya ada beberapa poin yang tidak bisa dijelaskan ke publik, namun diterima dengan penuh antusias oleh Jokowi.
“Ada yang lain yang dia setuju tapi tak bisa kami sebutkan,” ujarnya

Artikel ini ditulis oleh:

BKPM: Pemerintah Fokus Tarik Investor AS

Jakarta, Aktual.co — Pemerintah melalui Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) akan fokus menarik investasi dari Amerika Serikat pada 2015 sebagai pendorong ekonomi tahun ini.

“Kami akan fokus menarik investasi dari Amerika Serikat, ASEAN, Jepang, Tiongkok dan Korea Selatan. Proyeksi ekonomi global menyebutkan AS dan Asia menjadi penggerak ekonomi dunia meski Jepang dan Tiongkok tengah mengalami pelambatan,” kata Kepala BKPM Franky Sibarani dalam paparan di Jakarta, Rabu (28/1).

Upaya menarik investasi dari negara adi daya itu, menurut Franky, diperlukan menyusul terlemparnya AS dari daftar lima investor teratas Indonesia pada kuartal IV 2014.AS berada di posisi keenam dalam daftar investor yang masuk ke Tanah Air. Sementara posisi teratas diduduki Singapura dengan 0,9 miliar dolar AS, Malaysia 0,8 miliar dolar AS, Jepang 0,7 miliar dolar AS, Tiongkok 0,5 miliar dolar AS dan Korea Selatan 0,4 miliar dolar AS.

“Untuk pertama kalinya Amerika Serikat tidak masuk lima besar, padahal biasanya dia masuk dalam jajaran lima besar investasi,” katanya.

Menurut Franky, investasi AS ke Indonesia pada kuartal IV 2014 memang turun cukup signifikan. Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal BKPM M Azhar Lubis mengatakan turunnya investasi di AS kemungkinan karena proyeknya yang sudah banyak terealisasi. Hal tersebut juga terjadi dengan Korea Selatan yang sudah merealisasikan investasi proyek pabrik baja Krakatau Posco untuk tahap pertama.

“Korea Selatan ini sudah beres, tinggal tahap dua (Krakatau Posco), tapi belum ada keputusan, makanya investasinya menurun,” katanya.

Di sisi lain, hal menarik justru terjadi pada Tiongkok yang masuk dalam jajaran lima besar. Hal tersebut disebabkan adanya proyek yang sudah terealisasi, bahkan sudah mulai berproduksi. “Misalnya proyek semen di Kalimantan Selatan dan listrik di Sumatera Selatan,” katanya.

Dengan terus dibangunnya kawasan industri, pihaknya berharap akan terus bisa mengundang investor masuk ke Indonesia.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

Berita Lain