30 Desember 2025
Beranda blog Halaman 39204

PSSI Bersedia Kembali Diundang Jika Menpora yang Melakukan

Jakarta, Aktual.co — Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI), mengaku bersedia untuk kembali diundang. Namun PSSI, akan memenuhi undangan tersebut, jika Menpora, Imam Nahrawi yang melakukannya.

Ditegaskan Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin Husin, pihaknya tidak bersedia datang jika kembali diundang oleh Tim Sembilan.

“Jadi kalaupun ada undangan lagi, kami inginnya diundang oleh menteri, bukan Tim Sembilan,” ujar Djohar Arifin di Kantor PSSI, Senayan, Jakarta, Jumat (23/1).

Djohar menegaskan, pihaknya hanya ingin bertemu dengan Menpora saja, sebagai perwakilan dari pemerintah.

“Kami menghormati beliau sebagai menteri, dan kami hanya ingin bertemu beliau,” tegasnya.

PSSI, kata Djohar, tidak akan menanggapi undangan yang akan dilayangkan oleh Tim Sembilan kepada PSSI.

“Hubungan kami itu dengan Menpora, KONI, KOI. Itu-itu saja pejabat yang kami hormati,” ujarnya.

Sebelumnya, PSSI pada Kamis (22/1) kemarin, menyanggupi undangan yang dilayangkan oleh Tim Sembilan.

Dalam undangan itu, Tim Sembilan akan melakukan audiensi dengan PSSI terkait sepakbola Indonesia di Gedung Kemenpora lantai 10, tepat pukul 16.00 WIB. Namun, ketika PSSI beserta jajaran petingginya hadir di gedung Kemenpora, anggota Tim Sembilan dan Menpora tidak ada di tempat.

Menpora pada saat itu, sedang melakukan kunjungan kerja ke daerah Jawa Barat.

Artikel ini ditulis oleh:

KPK Watch Indonesia: KPK Juga Bisa Bersalah

Jakarta, Aktual.co — Jakarta, Aktual.co — Direktur Eksekutif KPK Watch M Yusuf Sahide melihat ada perbedaan cara pandang masyarakat terhadap KPK dan Polri. Padahal, kedua lembaga inilah ujung tombak penegakan hukum di Indonesia.
“KPK identik dengan perjuangan rakyat, polri identik dengan kesalahan, tidak boleh seperti itu. Akhirnya seperti ini (Penahanan Bambang Widjojanto),” kata Yusud dalam acara diskusi di Tebet, Jumat (23/1).
Untuk itu, kata Yusuf, cara pandang yang saat ini berkembang dimasyarakat harus diubah. Yusuf menekankan, Pimpinan KPK sebagai individu, tidak mungkin lepas dari kesalahanan.”Semua manusia punya potensi melakukan kesalahan,” ungkapnya bijak.
Dari mulai cicak vs buaya, kemudian sprindik bocor, hal itu kata Yusuf masih bisa dimaklumi oleh masyarakat yang setia mendukung.”kasus Anas yang mencantumkan dalil kasus gratifikasi dan kasus lain-lain. Itu tidak boleh seperti itu, mana ada hukum acara seperti itu,” keluhnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid

Sederet Prestasi Raja Abdullah

Jakarta, Aktual.co — Raja Abdullah bin Aziz yang meninggal pada Jumat dinihari (23/1), merupakan raja keenam Kerajaan Arab Saudi. Abdullah meninggal pada umur 90 tahun. Sejak naik takhta pada tahun 2005, Raja Abdullah menorehkan banyak prestasi pada masa pemerintahannya. Perkembangan ekonomi, sosial, kesehatan, proyek pendidikan, dan infrastruktur telah membawa perubahan yang luar biasa di seluruh kerajaan. 
Beberapa prestasi Raja Abdullah selama memimpin negaranya adalah peluncuran empat kota mega-ekonomi, membangun Universitas Sains dan Teknologi Raja Abdullah, serta universitas khusus perempuan Putri Nourah bin Abdulrahman. Selain itu, Raja Abdullah memperbesar masjid dan membuat proyek kesejahteraan di negaranya. Dalam aspek hukum, dia menyetujui reorganisasi sistem peradilan Arab Saudi untuk suksesi kerajaan. 
Pada tingkat global, Raja Abdullah berpartisipasi dalam diplomasi internasional, termasuk membeka isu-isu Arab dan Islam, untuk mencapai stabilitas, keamanan, dan perdamaian dunia. Abdullah juga memproklamasikan dialog antar-agama di dunia. Dialog tersebut telah menghasilkan konvensi Konferensi Dunia di Madrid, Spanyol, dan konferensi PBB pada 2008. Dia juga memainkan peran penting dalam menengahi perjanjian bagi pemerintah persatuan nasional Palestina dan kesepakatan rekonsiliasi antara Sudan dan Chad di Darfur. 
Selain menyelesaikan konflik di dunia Arab dan Islam, perdamaian di Timur Tengah dan penderitaan rakyat Palestina merupakan persoalan yang menjadi perhatian khusus Raja Abdullah. Berkat dia, permasalahan tersebut dibawa ke KTT Beirut, Arab, pada tahun 2002, yang kemudian diadopsi oleh Liga Arab. Abdullah ingin membangun sikap Arab bersatu dalam isu internasional. Sebagai pendukung kuat kerja sama global yang konstruktif, Raja Abdullah telah mengadakan sejumlah pertemuan penting internasional di Inggris. Pada Juni 2008, Abdullah menjadi tuan rumah KTT energi Jeddah dan membahas penstabilan pasar minyak global. Juga, pertemuan internasional besar lainnya termasuk OPEC Summit dan Liga Arab Summit ke-19 pada tahun 2007, serta KTT Dewan Tertinggi GCC ke-27 pada tahun 2006.
Ia juga memiliki peran penting dalam menghadapi isu terorisme. Raja Abdullah mengutuk habis-habisan aksi terorisme dan mencela kelompok menyimpang palsu yang mengaku sebagai Islam. Pada Konferensi Internasional Anti-Terorisme di Riyadh pada Februari 2005, ia mendesak kerja sama internasional untuk memerangi terorisme. Dalam memperkuat hubungan Arab Saudi dengan negara-negaranya, Raja Abdullah telah melakukan kunjungan ke beberapa negara. Kunjungan terbaru yang ia lakukan adalah ke Spanyol, Prancis, Mesir, Yordania, Inggris, Italia, Jerman, dan Turki pada 2007, serta Cina, India, Pakistan, dan Malaysia pada tahun 2006.
Berkat Raja Abdullah, Saudi memiliki hubungan yang baik dengan Amerika Serikat. Raja Abdullah merupakan orang pertama yang melakukan kunjungan resmi ke Amerika Serikat pada 1976 dan bertemu Presiden Gerald Ford. Setelah itu, ia juga melakukan beberapa kunjungan ke Amerika Serikat. Pada 25 April 2005, Putra Mahkota Abdullah diterima oleh Presiden George W. Bush di peternakan presiden di Crawford, Texas.  Bahkan, pada tahun 2008, Raja Abdullah dua kali menjadi tuan rumah Presiden Bush di peternakan kerajaan di Jenadriyah. Terakhir, pada Mei, Presiden Bush mengunjungi Arab Saudi untuk menandai peringatan 70 tahun hubungan Saudi-AS.

Emrus: KPK Salah Tentukan Momentum

Jakarta, Aktual.co — Pakar Komunikasi Politik Emrus Sihombing mengatakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) abaikan aspek sosiologis dan psikologis dalam penetapan Budi Gunawan sebagai tersangka bersamaan pencalonannya sebagai Kapolri. 
Momentum tersebut dinilai kurang tepat dan bisa menimbulkan gerakan massa. “mereka (KPK) tidak bisa memperhitungkan dampak sosiologis maupun psikologi massa,” ujar Emrus, Jumat (23/1). Momentum penangkapan Budi Gunawan bersamaan dengan proses di komisi III DPR, dan sudah melalu fit and proper tes. Pengambilan keputusan maupun vonis harus dipertimbangkan oleh aspek sosiolois dan psikologi massa. Ketidakadilan masyarakat harus  tetap dipertimbangkan tetapi bukan mempengaruhi kepuasan dan menentukan momentum, harus perhatikan dua aspek yang sering kali penegak hukum abaikan. “kusarankan mereka (KPK) itu kuliah sosiologi hukum deh”, katanya. Munculnya persepsi publik ‘balas membalas’ karena kesalahan momentum akibat mereka tidak mempertimbangkan aspek tersebut. “kusarankan lagi pada KPK bertindak dan berbuatlah atas pemikiran dan pertimbangan sosiologi jangan dari kaca mata hukum saja. Itu ngga baik meskipun ada dasar hukumnya.”

Artikel ini ditulis oleh:

Pengacara BW: Penenetapan Tersangka Beraroma Politis

Jakarta, Aktual.co — Salah satu kuasa hukum tim Penyelamat BW, Nursyahbani Katjasungkana mengatakan, bahwa penangkapan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Bambang Widjojanto dinilai penuh dengan konteks politik.
Mengingat, penyidik KPK saat ini tengah menangani kasus korupsi yang melilit perwira tinggi Mabes Polri, Komjen Budi Gunawan.
“Kita tidak bisa melepaskan konteks atau peran KPK yang sedang memeriksa seorang calon kapolri (Budi Gunawan). Ada konteks politik,” kata Nur di Mabes Polri, Jumat (23/1).
Proses penangkapan BW, lanjut Nur, termasuk sangat cepat pasca dilaporkan oleh Sugianto Sabran pada 19 Januari 2015, terkait dugaan memberi atau menyuruh saksi memberikan keterangan palsu dalam persidangan sengketa Pilkada Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah.
“Jadi super cepat. Kita sempat memeriksa surat-surat LP dari Haji Sabran pada 19 Januari 2015. Kemudian surat penggeledahan tertanggal 20 Januari 2015 dan penangkapan 22 Januari,” kata Nur.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby

Pangeran Andrew Menyangkal Pelanggaran Seksual

Jakarta, Aktual.co —The Duke of York menyangkal pernyataan seorang perempuan Amerika Serikat bahwa dirinya dipaksa berhubungan seksual saat gadis itu berumur 17 tahun. Pangeran Andrew mengatakan dirinya ingin memusatkan perhatian pada pekerjaan. 
Dalam pemunculan pertamanya di depan umum sejak pernyataan tersebut disampaikan, anak laki-laki kedua Ratu Elizabeth II itu menyatakan ingin ‘mengulangi’ sangkalan yang dikeluarkan Istana Buckingham. Dia berbicara di Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss. Pengacara Virginia Roberts mengulangi pernyataan tuduhan itu pada dokumen baru yang diberikan kepada sebuah pengadilan di Florida, Amerika.
Perempuan yang disebut dalam kasus ini sebagai Jane Doe #3, menyatakan dirinya dipaksa pengusaha Jeffrey Epstein, warga AS yang sudah pernah dihukum karena melakukan pelanggaran seksual, untuk berhubungan seksual dengan Pangeran Andrew saat perempuan itu beumur 17 tahun.
Istana Buckingham sebelumnya mengatakan tuduhan terhadap Pangeran Andrew itu ‘benar-benar salah’ dan tidak ‘berdasar sama sekali’. Pangeran Andrew mengatakan, “Pertama-tama saya pikir saya harus, dan menginginkan, untuk dicatat, mengacu kepada berbagai peristiwa yang terjadi dalam beberapa minggu ini. “Saya hanya ingin mengulangi dan menegaskan pernyataan yang telah dikeluarkan Istana Buckingham atas nama saya.”

Berita Lain