28 Desember 2025
Beranda blog Halaman 39234

Menpora Jadwal Ulang Pertemuan dengan PSSI

Jakarta, Aktual.co — Menteri Pemuda dan Oalahraga (Menpora), Imam Nahrawi, menegaskan untuk menjadwalkan ulang pertemuan antara Tim Sembilan dengan PSSI pada 28 Januari mendatang.

Dijelaskan politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu, rencana pertemuan dengan federasi pimpinan Djohar Arifin Husin itu, akan dilakukan selama satu hari penuh.

“Untuk waktunya, sendiri. Pertemuan dengan PSSI kan nggak cuma satu jam, jadi satu hari itu bisa full tanpa tamu lain,” jelas Imam ketika dihubungi wartawan, Kamis (22/1).

Hal ini dilakukan, untuk menebus kesalahan Menpora dan Tim Sembilan, yang telah lalai dengan rencana pertemuan yang telah dijadwalkannya sendiri.

Senada dengan Menpora, juru bicara Tim Sembilan, Gatot Dewa Broto, juga akan memberikan waktu khusus kepada PSSI untuk melakukan pembicaraan dengan Tim Sembilan.

“Rencananya pekan depan kita akan kasih waktu khusus untuk bertemu PSSI, dari siang sampai selesai. Jadi tidak akan ada tamu lain,” ujar Gatot usai memberikan keterangan resmi di gedung Kemenpora, Senayan, Jakarta.

Penjadwalan ulang ini dilakukan karena, PSSI ketika memenuhi undangan dari Tim Sembilan pada hari ini, ternyata anggota tim tersebut tidak ada. Begitu juga dengan Menpora sebagai tuan rumah. Menpora dikabarkan sedang melakukan kunjungan kerja ke Jawa Barat.

Artikel ini ditulis oleh:

Buku Laris tak Selaras dengan Tahanan Guantanamo

London, Aktual.co —Meskipun buku “Guantanamo Diary” laris terjual dan menuai banyak pujian, sang penulis, Mohamedou Ould Slahi hingga kini masih mendekam dalam tahanan di penjara Teluk Guantanamo. Buku memoar setebal 466 halaman ini mengisahkan perjalanan hidup Slahi, pria asal Mauritania, yang mendekam di Guantanamo sejak 2002, namun tidak pernah menjalani proses peradilan.
Fry membacakan cuplikan kisah Slahi ketika dia berada dalam tahanan. “Mereka memasukkan sejumlah es batu ke dalam pakaian saya. Es batu tersebut memenuhi tubuh saya, dari leher hingga pergelangan kaki. Setiap kali es mencair, mereka memasukkan es batu yang baru. Para penjaga kerap memukuli wajah saya,” bunyi tulisan Slahi, seperti dibacakan Fry, dikutip dari Reuters, Kamis (21/1).
Slahi, yang bergabung dengan kelompok pemberontak di Afghanistan pada dekade 1990an, menyerahkan diri ke pihak berwenang tiga minggu setelah serangan 9/11 pada 2001 lalu. Slahi diduga merencanakan pengeboman di bandar udara Los Angeles. Komisi penyelidik serangan 9/11 menyatakan Slahi sebagai anggota penting Al-Qaidah, yang membantu merekrut sel teroris di Hambrug, termasuk sejumlah teroris yang meluncurkan serangan 9/11 dan teman sekamar Mohamed Atta. 
Pemerintah AS juga menyatakan Slahi membantu merekrut pembajak 9/11, namun tidak pernah mengajukan tuntutan secara resmi. Menurut catatan pengadilan militer AS, Slahi dibawa ke Yordania dan diinterogasi selama beberapa bulan sebelum dikirim ke Afghanistan dan berakhir di Guantanamo, Kuba.
Dalam buku memoarnya, Slahi menuliskan dia menjalani penyiksaan dan tidak mendapatkan proses peradilan terkait penahanannya. Kesaksiannya ini semakin menguatkan dugaan para tersangka teroris tidak mendapatkan keadilan di penjara Guantanomo. Slahi juga menceritakan dia pernah ditelanjangi, sebelum dikirim ke militer AS. 
“Sekitar bagian pribadi saya, salah satu dari tim memakaian saya popok. Ketika itu, saya yakin saya akan menuju ke AS dan mulai meyakinkan diri bahwa ‘ semuanya akan baik-baik saja,” tulis Slahi. Pada tahun 2010, seorang hakim federal AS memutuskan bahwa pemerintah tidak bisa melanjutkan penahanan atas Slahi karena kurangnya bukti. Meskipun demikian, Slahi tetap dipenjara setelah banding berikutnya ditolak oleh pemerintah AS.
Letnan Kolonel Myles B. Caggins, juru bicara Pentagon untuk urusan Guantanamo, mengatakan kasus Slahi sedang ditinjau ulang. Slahi selesai menuliskan bukunya pada tahun 2006. Namun, pemerintah AS menyatakan naskah buku tersebut termasuk dalam dokumen rahasia. Organisasi American Civil Liberties Union atau ACLU, membantu mendapatkan naskah tersebut melalui proses penyuntingan pada tahun 2012.
“Saya sangat berharap siapapun yang mencari gambaran bagaimana hidup di balik jeruji besi Guantanamo akan membaca buku ini dan mengapresiasinya. Semoga buku ini dapat mempercepat pembebasan Mohamedou dan tahanan lainnya yang tak pernah menjalani pengadilan,” kata Hina Shamsi, direktur Proyek Keamanan Nasional ACLU, dikutip dari CNN, Selasa (20/1). Pada Rabu (21/1), “Guantanamo Diary” termasuk dalam 100 buku terlaris di Amazon dan 50 buku terlari di Barnes & Noble. 

Kerjasama Jepang Dibatalkan, DPR Butuh Jawaban Tegas

Jakarta, Aktual.co —   Anggota Komisi XI DPR RI Haerul Saleh mempertanyakan faktor yang mempengaruhi Kepala Bappenas Andrinof Chaniago membatalkan komitmen kerja sama dengan pemerintah Jepang.

“Bappenas mempuyai alasan tersendiri dengan pembatalan tersebut. Kerja sama dengan siapapun baik itu dengan Jepang ataupun China itu sama saja asalkan mereka mengikuti aturan kita,” ujar Haerul di gedung DPR, Jakarta, Kamis (22/1).

Haerul mengatakan jenis investasi atau kerja sama itu tujuannya untuk mencari keuntungan baik dari luar maupun Indonesia.

“Tidak masalah jika memang pembatalan ini akan lebih mengguntungkan Pemerintah dengan beralih kerja sama dengan negara lain, kenapa tidak,” katanya.

Haerul mengakui pokok masalah ini belum diperdalam di komisi XI dan akan mempertanyakan alasannya ke Bappenas.

“Saya kira komisi XI butuh jawaban yang tegas terkait permasalah ini,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

Pianis Remaja Indonesia Semarakkan Festival Musik Klasik London

Jakarta, Aktual.co — Pianis remaja Indonesia Maria Immaculata Setiadi mengawali debutnya di Inggris dengan menampilkan gubahan komposer dunia Beethoven (1770-1827) dan Claude Debussy (1862-1918) pada Konser Festival Music yang diadakan Asia House selama tiga hari pada 19-21 Januari.

“Saya sangat berterima kasih atas kesempatan yang diberikan panitia Music Feature and Talent Unlimited yang mengelar Festival ini. Saya berharap musik bisa menjadi jembatan budaya,” kata Maria Immaculata Setiadi, pada Kamis (22/1).

Dalam penampilannya itu Maria juga menyisipkan gubahan dari komposer Indonesia Trisutji Kamal dengan karyanya ‘Angin Barat’.

Maria menyelesaikan program S-2 di bidang pertunjukan piano (piano performance) di Royal College of Music dan mendapatkan dukungan dari berbagai pihak seperti patron dari Music Feature and Talent Unlimited, Canan Maxton dan sang guru Nigel Clayton.

Patron Music Feature and Talent Unlimited, Canan Maxton, mengatakan, Imma merupakan pianis yang sangat berbakat dan mereka merasa senang bisa menampilkannya di acara Music Festival di London.

Selain Maria, Festival Musik itu juga menampilkan Award winning Indian pianist Julian Clef dan Korean pianist Jason Bae serta Masterclass with Turkish classical pianist Ayedeniz Gkin.

Dubes RI untuk Kerajaan Inggris Raya dan Republik Irlandia Hamzah Thayeb dan Sekretaris Satu KBRI London, Heni Hamidah ikut menikmati festival tersebut bersama dengan penikmat musik klasik di London lainnya.

Maria yang pernah mendapatkan beasiswa unggulan dari Kementerian Pendidikan Indonesia mengaku sangat menghargai kedatangan Dubes Hamzah Thayeb dalam festival tersebut dan dalam konser lainnya.

Sedangkan, Dubes Hamzah Thayeb mengaku sangat menikmati konser tersebut dan menyatakan bangga melihat keahlian Imma (panggilan akrab Maria) sebagai pianis muda Indonesia yang dapat mengharumkan citra bangsa Indonesia di dunia musik internasional, selain musik tradisional gamelan Indonesia yang sangat dikenal di Inggris.

Artikel ini ditulis oleh:

Airin Kembali Diperiksa KPK

Walikota Tanggerang Selatan Airin Rachmi Diany saat keluar usai di periksa penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Jakarta, Kamis (22/1/2015). Airin diperiksa terkait korupsi Alat Kesehatan (Alkes) Puskesmas Tanggerang Selatan dengan tersangka Dadang Prijatna. AKTUAL/MUNZIR

Airin Kembali Diperiksa KPK

Walikota Tanggerang Selatan Airin Rachmi Diany saat keluar usai di periksa penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Jakarta, Kamis (22/1/2015). Airin diperiksa terkait korupsi Alat Kesehatan (Alkes) Puskesmas Tanggerang Selatan dengan tersangka Dadang Prijatna. AKTUAL/MUNZIR

Berita Lain