30 Desember 2025
Beranda blog Halaman 39237

Jokowi Tolak Grasi Terpidana Mati Asal Australia

Denpasar, Aktual.co — Presiden Joko Widodo menolak grasi yang diajukan terpidana mati asal Australia, Andrew Chan. surat penolakan grasi sindikat Bali Nine itu langsung disampaikan Sekretariat Negara kepada Pengadilan Negeri (PN) Denpasar, Kamis (22/1).
Humas PN Denpasar, Hasoloan Sianturi mengatakan, Surat tersebut akan langsung diteruskan ke kejaksaan. “Soal kapan dieksekuai itu kewenagan jaksa,” kata Hasoloan.
Permohonan grasi Andrew juga akan dikirim ke Lapas Kerobokan, tempat dimana  terpidana asal Aussie tersebut mendekam.
Diperkirakan Andre Chan akan dieksekusi bersama dengan terpidana lainnya, Myuran Sukumaran, yang grasinya sudah lebih dulu ditolak Presiden Jokowi.
Kepres Nomor 9/G/2015 merupakan surat yang dikeluarkan Presiden Jokowi atas penolakan grasi Andrew Chan yang saat ini menjalani hukuman di Lapas Kerobokan, Denpasar, Bali. 

Artikel ini ditulis oleh:

Abe Berharap Kepemimpinan Jokowi Makin Mempererat Hubungan Jepang-Indonesia

Tokyo, Aktual.co —Perdana Menteri Jepang menyampaikan terima kasih atas surat pribadi dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan berharap dibawah kepemimpinan Jokowi dan Menteri Perdagangan Rachmat Gobel, hubungan Indonesia-Jepang dapat semakin baik di masa mendatang.
“Kita ketemu tadi pagi jam 11.40 di kantor PM Jepang dan disambut dengan sangat baik oleh Shinzo Abe,” kata Menteri Perdagangan RI Rachmat Gobel khusus, Kamis (22/1) siang. Menurutnya, secara khusus Abe menyebutkan nama Jokowi dan Gobel serta harapannya untuk hubungan yang lebih baik kedua negara di masa depan. 
Penyebutan nama pribadi di Jepang sangat langka dan hanya dilakukan jika sudah merasa sangat dekat. “Itu satu bukti Jepang merasa sangat dekat dengan Indonesia sudah seperti saudara sendiri saja,” ujar Gobel.
Hubungan ekonomi dan politik kedua negara menjadi penekanan penting dalam pertemuan tersebut. “Oleh karenanya kita juga akan menekankan kedua hal tersebut dalam hubungan dengan Jepang, terutama di bidang ekonomi,” katanya. Kerja sama ekonomi seperti Japan Indonesia Economic Partnership Agreement juga akan ditekankan lebih baik lagi di masa mendatang sehingga dapat menghasilkan win-win solution bagi kedua pihak. 
PM Jepang yang baru tiba kemarin sore dari perjalanan luar negeri, memberikan perhatian penting kepada Indonesia sehingga di tengah kesibukan kerja–apalagi ada kasus penyanderaan kedua warga Jepang–masih tetap menyisakan waktunya untuk Indonesia.

Suasan tidak Kondusif, Pemerintah Imbau WNI di Yaman

Jakarta, Aktual.co —Menyusul kondisi di Yaman yang saat ini tidak kondusif, pemerintah Indonesia mengimbau rakyatnya yang berada di negara tersebut untuk waspada. “Kami mengimbau warga negara Indonesia yang berada di sana untuk waspada. Hindari tempat-tempat yang berpotensi terjadi serangan,” ujar Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, Arrmanatha Christiawan Nasir, dalam jumpa pers di Gedung Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Kamis (22/1).
Menurut penuturan Tata, demikian Arrmanatha akrab disapa, ada 100 WNI di Kota Sanaa. Selain itu, ada sekitar 3.600 WNI lainnya tersebar di Hadhramaut, sekitar 500 kilometer dari Sanaa. Sejauh ini, Tata memberikan konfirmasi bahwa tidak ada WNI yang menjadi korban.
Kendati demikian, pemerintah tetap menjalin komunikasi intens dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Yaman. Sebagai langkah antisipasi, Kemlu membuka layanan bagi WNI di Yaman. “Jika ada WNI yang butuh shelter, kami sediakan. Kami juga ada hotline yang bisa dihubungi jika dibutuhkan,” papar Tata.
Sementara bagi warga yang ingin melancong ke Yaman, Tata juga mengimbau untuk berhati-hati. “Kami tidak bisa larang untuk bepergian, tapi kami harap berhati-hati,” ucapnya. Pada Selasa (20/1), setelah melakukan serangan terhadap tentara negara, akhirnya kelompok Syiah Houthi menduduki Istana Kepresidenan Yaman.
 Insiden ini merupakan kelanjutan dari peristiwa serupa sehari sebelumnya yang menewaskan 67 orang dan berakhir gencatan senjata. Menurut Menteri Penerangan Yaman, Nadia Saqqaf, serangan ini adalah upaya kudeta dari Houthi.

Megaproyek Pipa Gas Kalimantan-Jawa Terancam Batal

Jakarta, Aktual.co — Chairman PT Dwisatu Mustika Bumi (DMB) S Halim mengatakan bahwa megaproyek pembangunan jaringan pipa gas Kalimantan-Jawa (Kalija) dari blok Kepodang di lepas pantai Jepara menuju ke PLTGU Tambak Lorok di Semarang sepanjang 207 kilometer (km), terancam batal lantaran kontrak senilai USD85,7 juta, yang tendernya dimenangkan DMB sebagai pimpinan konsorsium pekerjaan konstruksi pipa itu tiba-tiba diputus sepihak oleh PT Kalimantan Jawa Gas (KJG).

“Kontrak kami untuk pengerjaan proyek Kalija telah diputus sepihak pada 27 Oktober 2014 dengan alasan wanprestasi (ingkar janji),” kata Halim dalam keterangan persnya di Jakarta, Kamis (22/1).

Padahal, lanjutnya, pihak DMB telah melakukan pekerjaan seperti pengurusan izin pekerjaan, survei lapangan, persiapan kapal-kapal, penerbitan cover note asuransi wal car 2001 dan pemesanan kebutuhan material yang diperlukan proyek tersebut.

Ia menjelaskan, terjadinya wanprestasi itu bukan semata-mata akibat dari pihak konsorsium sendiri, melainkan karena adanya dokumen legalitas dari PT Kalimantan Jawa Gas yang tidak diberikan sebagai persyaratan penerbitan bank garansi untuk menjamin pengerjaan proyek tersebut.

“Untuk itu, pihak penjamin minta legalitas PT Kalimantan Jawa Gas, tapi tidak diberikan. Ada apa? penyelenggara tender kok tidak transparan,” ungkapnya.

Menurutnya, proyek ini diharapkan dapat menghemat PLN sekitar Rp2,1 triliun per tahun, dan secara bersamaan juga akan mendorong percepatan konversi BBM ke gas bagi sektor industri, UKM, transportasi dan rumah tangga di Jawa Tengah.

Perlu diketahui, PT Bakrie & Brothers Tbk yang ditunjuk sebagai pelaksana proyek pipa transmisi Kalimantan–Jawa pada 2006 hingga saat ini belum dapat menyelesaikan proyek tersebut. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) menggandeng PT Bakrie & Brothers Tbk untuk mengerjakan proyek tersebut dengan mendirikan PT Kalimantan Jawa Gas (KJG).

Sementara itu, PT Dwisatu Mustika Bumi (DMB) mengandeng PBVJ Group SDN BHD (Malaysia) dan PT Berkah Mirza Insani sebagai konsorsium proyek. PT Kalimantan Jawa Gas (KJG) dan konsorsium keduanya telah menandatangani perjanjian pada 26 Agustus 2014. KJG pun telah menerbitkan surat perintah mulai kerja (SPMK) pada 27 Agustus 2014.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

Menteri Marwan: Hentikan Alih Fungsi Pertanian Untuk Industri

Jakarta, Aktual.co —  Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal,  dan Transmigrasi , Marwan Jafar, meminta agar pemerintah daerah (Pemda) seluruh Indonesia menyetop alihfungsi  lahan pertanian desa menjadi tempat industri.
Dia mengimbau ‎jangan ambil keuntungan dari pajak industri yang dipaksakan untuk menambah pendapatan daerah. Harus berpikir jangka panjang untuk masa depan. “Sudah jelas bahwa  fungsi ketahanan pangan lebih mensejahterakan rakyat di desa dan juga berdampak ke kota,” ujar Menteri Marwan, di Jakarta, Kamis, (22/1).
Lebih ironis lagi, warga  desa seakan tidak berdaya untuk menentang keinginan pemerintah daerah yang berambisi tetap menjadikan lahan pertanian dibangun industri. Mau atau tidak, warga menjual lahannya. “Kesannya ada perampasan. Karena warga desa diiming-imingkan pemberian bantuan sosial, pembangunan infrastruktur, dan janji lainnya. Tapi setelah itu, dilupakan,” katanya.
Jika perubahan alih fungsi lahan pertanian terus berlangsung, maka urbanisasi besar-besaran akan terus terjadi. Kemiskinan dan penggangguran semakin bertambah, karena generasi muda di  desa tidak lagi ingin  membangun daerahnya.
“Yang dikhawatirkan, akan berdampak konflik antara perusahaan dengan masyarakat sekitar. Juga antara masyarakat dengan masyarakat yang punya kepentingan berbeda-beda,” ujar Menteri Marwan.
Dia mencontohkan Kabupaten Karawang, Jawa Barat, yang tercatat dan dikenal sebagai daerah lumbung padi nasional. Setelah blusukan kemarin, ternyata industri begitu padat. Lahan sudah menyempit. Rumah warga yang berdinding kayu, diapit oleh pabrik.
“Jika dibiarkan, maka perindustrian akan semakin menghancurkan lahan pertanian. Akan semakin sulit nanti kita bagi Indonesia mewujudkan swasembada pangan,”paparnya.
Pengamat kesejahteraan sosial, Siti. Nafsiah, menyatakan, negara harus turun tangan memperhatikan aspek tersebut secara serius. “Alih fungsi dan konversi lahan desa harus secara serius dibahas oleh instansi berwenang,” ujar Dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Ciputat ini.
Hal tersebut terkait dengan konsistensi tata ruang dan penetapan area lumbung pertanian‎ yang menguatkan ketahanan pangan untuk kesejahteraan sosial.

Artikel ini ditulis oleh:

10 Jam Diperiksa, Mantan Presdir Pertamina Ungkap Peran MKS di Kasus Bangkalan

Jakarta, Aktual.co — Mantan Presiden Direktur Pertamina EP, Syamsul Alam merampungkan pemeriksaan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Kamis (22/1) malam. Syamsul diperiksa penyidik dalam kapasitasnya sebagai saksi untuk tersangka Ketua DPRD Bangkalan, Fuad Amin Imron terkait kasus dugaan suap gas alam di di Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur.
Kepada wartawan, Syamsul yang diperiksa hampir 10 jam itu mengaku telah memberikan keterangan dihadapan penyidik KPK. “Tadi saya dipanggil sebagai saksi untuk kasih keterangan saja,” kata Syamsul Alam sebelum meninggalkan gedung KPK, Jakarta.
Syamsul Alam tak menampik keterangan yang dia berikan berkaitan PT Media Karya Sentosa (MKS) yang merupakan penyuap mantan Bupati Bangkalan Fuad Amin Imron terkait proses jual beli gas tersebut.
Namun, Syamsul enggan membeberkan lebih jauh ihwal apa peran PT MKS itu. PT MKS diketahui membeli putus gas hasil eksplorasi PT Pertamina HE di West Madura Offshore yang dijual PT Pertamina EP. “Iya (soal) PT MKS,” tandasnya.
Senior oil and gas bussines analys PT Pertamina EP, Agnes Novenda Manayang sebelumnya mengatakan bahwa PT Pertamina EP menjual putus kontrak tersebut. Sehingga, PT Pertamina EP tak tahu gas yang seharusnya dialirkan ke PLTG Gili itu akhirnya dimonopoli PT MKS untuk dijadikan kondensat dan gas elpiji.
Kasus dugaan suap terkait jual beli gas alam untuk pembangkit listrik di Gresik dan Gili Timur, Bangkalan ini terungkap setelah KPK melakukan operasi tangkap tangan pada Senin 1 Desember 2014. Pasca OTT itu, KPK menetapkan tiga orang tersangka dalam perkara ini. Mereka adalah Ketua DPRD Bangkalan, Fuad Amin Imron; Ajudan Fuad yang bernama Abdul Rauf serta Direktur PT Media Karya Sentosa, Antonio Bambang Djatmiko.
Fuad dan Rauf diduga sebagai pihak penerima suap. Sementara Antonio diduga sebagai pihak pemberi suap.
Fuad dan Rauf yang diduga merupakan sebagai pihak penerima dalam perkara ini disangka telah melanggar Pasal 12 huruf a, Pasal 12 huruf b, Pasal 5 ayat 2, Pasal 11 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 juncto Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHPidana. Sementara Antonio Bambang Djatmiko yang diduga sebagai pemberi suap dikenai Pasal 5 ayat 1 huruf a, Pasal 5 ayat 1 huruf b serta Pasal 13 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 juncto Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHPidana.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby

Berita Lain