28 Desember 2025
Beranda blog Halaman 39269

BNN Amankan Pasutri Pengkonsumsi Narkoba

Jakarta, Aktual.co — Anggota Badan Narkotika Nasional Kota Jambi mengamankan sepasang suami istri yang sedang mengonsumsi narkoba jenis sabu saat anak mereka pergi ke sekolah.
Kepala BBN Kota Jambi, AKBP Tri Setiyadi kepada wartawan, di Jambi Rabu, mengatakan pihaknya pada Senin (19/1) malam mengamankan suami istri yang sedang mengonsumsi sabu di dalam rumahnya.
Penangkapan itu karena BNN Kota Jambi sudah lama memburu sang suami yang menjadi target BNN dalam kasus narkoba.
Setelah diselidiki akhirnya diketahui tersangka A bersama sang istri S diketahui sedang berpesta narkoba jenis sabu di dalam rumahnya di Lorong Cendana Kelurahan Legok, Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi.
Saat anggota mengeledah rumahnya didapati uami istri A dan S sedang mengonsumsi sabu dan ketika didobrak pintu rumahnya kedua tersangka mencoba menghilangkan barang bukti.
Pasangan suami istri yang baru menikah selama empat bulan itu mengakui mendapatkan barang haram dari temannya N seorang wanita yang juga tetanga mereka di dekat rumah.
Dari hasil penangkapan itu ditemukan barang bukti berupa KTP, kartu pers, kartu LSM, uang ringit Malasyia, dolar Singapura dan uang pecahan kertas real, serta barang bukti sisa pakai sabu.
Sementara itu hasil tes dari urine kedua tersangka dinyatakan positif mengonsumsi narkoba kemudian ada juga barang bukti alat hisap sabu dan peralatan pemakaian sabu.
Dalam kasus ini penyidik BNN Kota Jambi belum bisa menerapkan pasal yang dikenakan kepada keduanya, hanya untuk sang istri berinisial S akan dikenakan rehabilitasi sedangkan sang suami A, pasal yang akan dikenaan masih dikembangkan apakah pemakai atau pengedar.
Pihak BNN Kota Jambi kini masih terus mengembangkan kasus ini untuk memburu pemasok sabu kepada pasangan suami istri tersebut yang berinisial N yang juga tetangga mereka.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby

Kurang 24 Jam, Polisi Ungkap Pembunuh Nenek Sophia

Jakarta, Aktual.co —Tidak sampai 24 jam, kasus pembunuhan Sophia Raharja, nenek berusia 84 tahun, di rumahnya di Jalan Gedong panjang 1, Tambora, Jakarta Barat, mulai terkuak.
Pelakunya pria bernama Elfis (40), yang tak lain merupakan pacar dari pembantu korban sendiri, bernama Nurjanah (34). Elfis berhasil diringkus anggota Reskrim Polsek Tambora, Rabu (21/1) sore. 
“Pelakunya sudah tertangkap bernama Elfis,” ujar Kapolsek Tambora, Kompol Deddy Tabrani, Rabu (21/1).
Kata Deddy, Nurjanah dan Elfis ternyata sudah bersekongkol merencanakan membunuh korban yang mengalami stroke. Alasannya, sakit hati dan ingin menguras harta si nenek.
Pelaku diringkus di kediamannya di daerah Sintanala, Karangsari, Tangerang, pukul 20.30 WIB. Di penyelidikan, Elfis mengaku membunuh Sophia lantaran sang kekasih (Nurjanah) mengaku sakit hati dengan korban.
“Jadi tersangka Elfis disuruh oleh Nurjanah untuk membunuh korban, karena dongkol sama korban,” ujar Dedy.
Aksi keduanya ternyata juga dibantu dua orang lain, berinisial B dan A, yang bertindak sebagai eksekutor. Pengejaran masih dilakukan untuk membekuk kedua eksekutor. Diketahui, saat ditemukan di rumahnya Selasa (21/1) pagi, Sophia tewas dengan kondisi kaki dan tangan terikat. Sedangkan Nurjanah, ditemukan dalam keadaan hidup di kamar mandi dengan kondisi tangan terikat lakban. Dari rumah nenek Sophia, Elfis menggondol uang sebesar Rp7 juta.

Artikel ini ditulis oleh:

Kontras Kecam Penembakan Aktivis Bangkalan

Jakarta, Aktual.co — Komisi untuk orang hilang dan korban tindak kekerasan (Kontras) mendesak agar pihak aparat terkait dapat mengusut tuntas penembakan Mahtur Husairi, aktivis yang giat melakukan advokasi kasus korupsi di Pulau Madura.
“Kami meminta, pihak Kepolisian Republik Indonesia untuk mengusut tuntas kasus penembakan terhadap Mahtur Husairi,” kata Koordinator Badan Pekerja Kontras, Haris Azhar dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu (21/1).
Kontras mengecam tindakan biadab penembakan terhadap Mahtur Husairi yang diberitakan giat dalam melakukan advokasi kasus korupsi, termasuk kasus korupsi yang dilakukan oleh Ketua DPRD Bangkalan Fuad Amin Imron.
Haris berpendapat, tindakan itu sangat patut diduga terkait erat dengan upaya pengungkapan korupsi yang dilakukannya di daerah Bangkalan.
“Penembakan terhadap aktivis antikorupsi adalah bentuk teror terhadap demokrasi. Karena demokrasi antiterhadap kekerasan dan antiterhadap korupsi,” tandasnya.
Ia mengungkapkan, berdasarkan catatan Kontras, peristiwa penembakan dan kekerasan terhadap aktivis antikorupsi pernah terjadi di daerah yang sama pada bulan Desember 2014.
Ketika itu, ujar dia, sebanyak tiga aktivis Madura Corruption Watch dibacok orang tidak dikenal.
Sedangkan aktivis Indonesia Corruption Watch (ICW) Tama S Langkung pada tahun 2010 juga mengalami kekerasan berupa pembacokan karena melakukan advokasi terhadap 25 “rekening gendut” petinggi Polri.
Menurut Haris, berbagai peristiwa itu adalah cara yang digunakan untuk membungkam masyarakat, khususnya para aktivis antikorupsi yang menjalankan fungsi pengawasan publik terhadap pejabat negara.
Dalam catatan Kontras, tidak ada satu pun kasus kejahatan atau kekerasan terhadap aktivis antikorupsi yang berhasil dibuka dan dihukum pelaku-pelakunya.
“Bahkan para aktivis kerap dikriminalkan dituduh melakukan pencemaran nama baik. Situasi ini makin menjelaskan bahwa korupsi-korupsi tersebut memang memiliki kaitan erat dengan jejaring kekuasaan dan berbagai institusi,” tutur Haris Azhar.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby

Watimpres Minta Polisi Usut Penembakan Aktivis di Bangkalan

Jakarta, Aktual.co —  Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) KH Hasyim Muzadi meminta polisi mengusut tuntas kasus penembakan terhadap aktivis antikorupsi asal Bangkalan, Madura, Mathur Husairi yang terjadi pada Selasa (20/1).
“Aksi teror seperti ini tidak bisa dibiarkan terus-menerus terjadi. Polisi harus segera mengungkapnya,” ujarnya di sela menjenguk korban di lantai 3 IRD RSU dr Soetomo Surabaya, Rabu (21/1).
Pihaknya mengaku menyerahkan sepenuhnya terhadap aparat untuk mengungkap kasus ini, termasuk pelaku hingga motif di balik teror tersebut.
Disinggung apakah dirinya akan melapor ke Presiden Joko Widodo dalam kasus ini, Hasyim Muzadi enggan berkomentar dan menegaskan kedatangannya merupakan simpati terhadap korban.
Pengasuh Pondok Pesantren Al-Hikam Malang tersebut disambut sejumlah aktivis, antara lain Sukur (Madura Corruption Watch), Mahmudi (Poros Pemuda Jawa Timur), mantan Ketua DPRD Jatim Fathurrosyid dan mantan Ketua DPRD Surabaya Musyafak Rouf.
Menurut mantan ketua umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama tersebut, kondisi Mathur sampai saat ini masih tergolek lemah dan belum bisa diajak berbicara karena masih menggunakan bantuan alat pernafasan di ruang isolasi.
Aktivis Mathur Husairi yang menjadi korban penembakan orang tak dikenal di Bangkalan pada Selasa (20/1) sekitar pukul 02.00 WIB di rumahnya di Jalan Teuku Umar itu dikenal sebagai aktivis vokal.
Ia juga mendukung pengusutan tindak pidana korupsi yang dilakukan oleh KPK dengan tersangka mantan Bupati Bangkalan RKH Fuad Amin Imron.
Disinggung tentang kaitannya dengan kasus mantan Bupati Bangkalan, Hasyim Muzadi menolak berandai-andai dan membiarkan polisi yang mengungkapnya hingga tuntas.
Sebelumnya, aktivis LSM dan mahasiswa lintas organisasi di Madura mengecam kasus penembakan tersebut dan meminta Polres Bangkalan maupun Polda Jatim mengusutnya tuntas.
Juru bicara aktivis mahasiswa dari Gerakan Pemuda Peduli Pamekasan Tebo Chupang mengaku prihatin dan menilai penembakan sebagai bentuk pembungkaman dalam mengkritik kebijakan Pemkab Bangkalan yang melanggar aturan dan tidak berpihak kepada kepentingan rakyat kecil.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby

Ada di Zona Es, Astronom Temukan 2 Planet Baru dalam Tata Surya Kita

Jakarta, Aktual.co — Bagi Anda yang terkejut mendengar atau membaca bahwa Planet Pluto diturunkan status Planet-nya,  kami sarankan Anda untuk mempercayainya.

Fakta terbaru, dua Planet yang belum ditemukan dimana ukurannya lebih besar dari Bumi kemungkinan bersembunyi di zona es Tata Surya, dimana jaraknya lebih jauh dari Pluto.

Menurut tim Astronomi Inggris dan Spanyol, itu didapatkan setelah mengamati peristiwa menarik dari lebih belasan bebatuan ruang angkasa terjauh, yang disebut “Extreme trans-Neptunian objects”  (ETNOs).

“Jumlah tersebut tidak pasti, mengingat bahwa data yang kita miliki terbatas, tetapi perhitungan kami menunjukkan bahwa setidaknya ada dua Planet, dan mungkin lebih, dalam batas-batas Tata Surya kita,” papar Dr. Carlos de la Fuente Marcos, Peneliti dari Complutense University of Madrid, di Spanyol, anggota dari tim, dalam sebuah pernyataan tertulisnya.

Para Astronom mempelajari 13 ETNOs – serta menghitung jarak rata-rata dari Matahari, sekaligus mencatat kecenderungan mengorbit terhadap Tata Surya kita.

Penelitian sebelumnya menyatakan, bahwa ETNOs, diharuskan mengorbit sekitar Matahari kita dari pengamatan pesawat Luar Angkasa terhadap  delapan planet. Peneliti harus mengamatinya dari kejauhan, sekitar 14 miliar kilometer dari Matahari.

Sebaliknya, para Astronom menemukan, bahwa objek yang lebih tersebar dari yang diharapkan, mengorbit pada jarak 150-525 AU dengan kemiringan rata-rata 20 derajat.

“Ini lebih dari sekedar objek dengan parameter orbit tak terduga membuat kita percaya bahwa beberapa kekuatan tak terlihat yang mengubah unsur orbit Etno,” kata de la Fuente Marcos dalam pernyataannya.

Dengan kata lain, obyek mungkin dipengaruhi oleh tarikan gravitasi Planet-planet besar di dekatnya.

Para Astronom mencatat, bahwa temuan mereka masih awal, dan mereka menyerukan penelitian lebih lanjut tentang sampel yang lebih besar dari obyek yang jauh untuk membantu memperdalam teori mereka.

“Bila ini diinformasikan, hasil kami mungkin benar-benar revolusioner untuk Astronomi,” ujar de la Fuente Marcos dalam pernyataannya.

Penelitian baru tersebut diterbitkan pada 11 Januari lalu, dalam Journal Monthly Notices of the Royal Astronomical Society Letters.

Artikel ini ditulis oleh:

Pria Ini Ingin Gabung ke ISIS

Seoul, Aktual.co —Seorang remaja Korea Selatan yang hilang di Turki awal bulan ini menyatakan ingin bergabung dengan kelompok militan ISIS. Keinginan remaja berusia 18 tahun tersebut dilontarkan melalui akun Twitter atas nama Sunni Mujahideen miliknya. Remaja yang diidentifikasi hanya dengan nama keluarganya, Kim, kini diperkirakan telah menyeberang ke Suriah.

“Banyak bukti yang menunjukkan bahwa dia sangat tertarik dengan ISIS, tapi kami tidak dapat memastikan apakah ia telah bergabung dengan kelompok militan itu,” kata seorang polisi senior, Chung Jae-Il, di Seoul, seperti dikutip Channel NewsAsia, Rabu (21/1).

Seorang pejabat Kementerian Luar Negeri Korea Selatan menyatakan bahwa rekaman CCTV diperoleh dari polisi Turki menunjukkan Kim pergi bersama seorang pria tak dikenal, di luar sebuah masjid di dekat hotelnya dengan mengendarai taksi yang tak terdaftar pada Selasa (20/1). Kim dan pria yang tak dikenal tersebut juga tertangkap kamera tengah berada di sebuah kamp pengungsi di Besiriye, sekitar 18km sebelah tenggara kota Kilis.

Polisi mengatakan Kim menuliskan serangkaian pesan di akun Twitter miliknya untuk meminta informasi mengenai cara bergaubung dengan ISIS, pada Oktober tahun lalu. “Bagaimana untuk bergabung ISIS? Apakah ada yang tahu? Saya ingin bergabung ISIS,” cuit Kim dalam akun Twitter miliknya.

Orang tua Kim menyatakan mereka mengijinkan Kim berkunjung ke Turki bersama dengan seorang kerabat mereka. Kim pamit kepada orang tuanya untuk bertemu dengan seorang kenalannya dari internet yang tinggal di Turki. Jika Kim benar bergabung dengan kelompok militan ISIS, maka Kim menjadi warga Korea Selatan pertama yang bergabung dengan kelompok militan ISIS.

Berita Lain