30 Desember 2025
Beranda blog Halaman 39286

Sutarman: Pencopotan Suhardi Alius Wewenang Plt Kapolri

Jakarta, Aktual.co — Jenderal Sutarman membantah bahwa dirinyalah yang mencopot Komjen Suhardi Alius sebagai Kabareskrim sewaktu masih menjabat sebagai Kapolri. Dia mengatakan, pergantian Kabareskrim bukan lagi menjadi kewenangannya.
Dia menegaskan, ditunjuknya Irjen Budi Waseso sebagai Kabareskrim setelah dirinya sudah tidak lagi menjabat sebagai Kapolri. Menurutnya, pergeseran Suhardi saat itu adalah weewenang pejabat baru. Yang dimaksud adalah Wakapolri yang juga Pelaksana Tugas Kapolri Komjen Badrodin Haiti.
“Pergeseran itu adalah wewenang pejabat baru karena itu terjadi setelah saya (tidak jabat Kapolri),” kata Sutarman kepada wartawan di Mabes Polri, Rabu (21/1).
Sutarman menjelaskan sudah menyerahkan tugas wewenang dan jabatannya kepada Badrodin pada 16 Januari lalu. “Sehingga pergeseran setelah itu adalah wewenang Pak Badrodin. Pergeseran setelah itu bukan kewenangan saya,” jelas mantan Kapolda Metro Jaya itu.
Sebelumnya, Badrodin menegaskan bahwa masalah pergantian jabatan Suhardi ke Budi Waseso sudah melalui sidang Dewan Kebijakan Mabes Polri yang langsung dipimpinnya.
“Karena proses mutasi melalui sidang Wanjak yang dilakukan oleh Tim Wanjak Mabes Polri yang saya pimpin,” ungkap Badrodin di Mabes Polri, Selasa (20/1) kemarin.
Dia menegaskan, surat keputusan pengangkatan Kabareskrim baru juga langsung ditandatangi oleh dirinya sendiri. “Saya yang menandatangani,” tegas jenderal bintang tiga itu. Suhardi kini ditempatkan di Lembaga Ketahanan Nasional.
Dia digantikan Budi yang sebelumnya menjabat Kepala Sekolah Staf dan Pimpinan Polri. Saat acara pelepasan Sutarman di auditorium Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian, Rabu (21/1), tidak terlihat Suhardi Alius.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby

Tarif Listrik Batal Naik, Menteri ESDM Minta Tambah Subsidi Rp1,3 Triliun

Jakarta, Aktual.co —   Kementerian ESDM menghitung besaran subsidi listrik pada 2015 bertambah sebesar Rp1,3 triliun menyusul penundaan penerapan tarif penyesuaian pada dua golongan pelanggan. Menteri ESDM Sudirman Said sudah menyurati DPR untuk membahas tambahan subsidi tersebut.

“Sesuai aturan, tambahan subsidi listrik membutuhkan persetujuan DPR,” ujar Dirjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Jarman saat rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR di Jakarta, Rabu (21/1).

Kementerian ESDM tetap membutuhkan persetujuan meski DPR periode 2004-2009 telah menyetujui skema penerapan tarif penyesuaian (adjustment tariff) pada delapan golongan termasuk dua golongan yang ditunda tersebut.

Berdasarkan persetujuan DPR tersebut, pemerintah mengeluarkan Permen ESDM Nomor 31 Tahun 2014 tentang pemberlakuan tarif penyesuaian pada delapan golongan mulai 1 Januari 2015.

Ke-8 golongan tersebut adalah rumah tangga R1 1.300 VA, rumah tangga R1 2.200 VA, rumah tangga R2 3.500-5.500 VA, industri menengah I3 di atas 200 kVA, penerangan jalan umum P3, pemerintah P2 di atas 200 kVA, industri besar I4 di atas 30.000 kVA, dan pelanggan layanan khusus.

Namun, PT PLN (Persero) mengajukan penundaan tarif listrik penyesuaian untuk dua dari 12 golongan pelanggan yang sedianya diberlakukan mulai 1 Januari 2015 itu kepada pemerintah.

Kedua golongan tersebut adalah rumah tangga R1 dengan daya 1.300 VA dan R1 berdaya 2.200 VA. Alasan penundaan adalah mempertimbangkan daya beli kedua golongan pelanggan tersebut.

Dengan penundaan tersebut, maka pelanggan rumah tangga 1.300 VA dan 2.200 VA masih memakai tarif nonsubsidi pada November 2014 sebesar Rp1.352 per kWh.

Padahal, semestinya, kedua golongan tersebut dikenakan tarif nonsubsidi pada Januari 2015 yang ditetapkan PLN lebih tinggi sebesar Rp1.496,05 per kWh. Di luar tambahan Rp1,3 triliun, asumsi subsidi listrik sesuai RAPBN Perubahan 2015 diajukan sebesar Rp66,62 triliun. Angka tersebut dengan asumsi kurs Rp12.200 per dolar AS dan harga minyak (ICP) 70 dolar per barel. Pada APBN 2015, subsidi listrik direncanakan Rp68,69 triliun dengan asumsi kurs Rp11.900 dan ICP 70 dolar.

Untuk porsi minyak dalam bauran energi pada 2015 direncanakan 8,85 persen. Angka bauran minyak tersebut, sedikit lebih tinggi dibandingkan rencana 8,53 persen.

“Kenaikan bauran ini dikarenakan program penyalaan di wilayah perbatasan dan daerah terluar dengan memakai PLTD yang bisa dilakukan cepat,” kata Jarman.

Namun, lanjutnya, Menteri ESDM sudah menyurati PLN agar mencampur dengan energi terbarukan, sehingga bisa mengurangi pemakaian BBM.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

Tim Sembilan Resmi Undang PSSI

Jakarta, Aktual.co — Tim Sembilan bentukan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), akhirnya melayangkan undangan kepada PSSI. Ini dilakukan untuk melakukan diskusi terkait sepakbola Indonesia.

Kepastian undangan ini, setelah Kemenpora mengeluarkan surat dengan nomor 00157/D.V-1/I/2015.

Dalam surat yang ditanda tangani oleh Deputi V Bidang Harmonisasi dan Kemitraan Kemenpora, Gatot S. Dewa Broto, Rabu (21/1), surat tersebut bertujuan untuk berdialog bagaimana memajukan dan mengembangkan dunia persepakbolaan nasional.

Adapun waktu pertemuan yang tertera di dalam surat itu adalah, Kamis (22/1), pukul 16.00 WIB di Ruang Rapat Lantai 10 gedung Kemenpora.

Pada Rapat Kerja (Raker) dengan Komisi X DPR RI, Menpora, Imam Nahrawi memang telah menentukan waktu agar Tim Sembilan menggelar pertemuan dengan PSSI.

Hal itu terjadi, setelah Wakil Ketua Komisi X, Sohibul Iman mendesak Menpora untuk segera berbicara dengan PSSI.

“Semoga hari Kamis (22/1) akan dipanggil. Lebih cepat lebih baik,” ujar Imam, di ruang rapat Komisi X, Senayan, Jakarta, Selasa (20/1).

Artikel ini ditulis oleh:

Toro Rosso Jadwalkan Peluncuran Mobil F1 2015

Jakarta, Aktual.co — Tim Scuderia Toro Rosso mengumumkan, akan meluncurkan mobil baru F1-nya untuk musim balapan 2015. Peluncuran ini akan dilakukan sehari sebelum melakukan tes pra-musim di Jerez.

Tim tersebut, mendapatkan jadwal untuk melakukan tes pra-musimnya pada 31 Januari mendatang. Dengan begitu, peluncuran mobil baru tersebut, akan dilakukan pada 30 Januari.

Mobil Renault-powered STR10, akan dibuka penutupnya ketika mobil itu berada di pit lane, di sirkuit Jerez de la Frontera, Spanyol.

Dikutip dari Crash.net, Rabu (21/1), akan hadir dalam peluncuran itu pebalap baru Scuderia itu, yakni Carlos Sainz Jr dan Max Verstappen sebagai pebalap utama.

Selain itu, akan hadir pula pimpinan tim, Franz Tost, direktur teknis James Key dan kepala desainer, Paolo Marabini dan Matteo Piraccini.

Untuk kesempatan pertama melakukan tes mobil tersebut, Scuderia memberikan kepada Sainz Jr di hari pertama. Kemudian, Verstappen dihari kedua.

Toro Roso adalah tim kelima yang merencanakan peluncuran dan melakukan tes pra-musim, yang akan diikuti oleh Mercedes pada 1 Februari.

Mercedes juga akan mengumumkan mobil barunya di tempat yang sama pada pagi hari waktu setempat.

Artikel ini ditulis oleh:

Spionase Wanita Cantik yang Menggemparkan Dunia

Jakarta, Aktual.co — Ternyata, di balik kelemahlembutannya, wanita juga menyimpan kekuatan ‘berbahaya’. Dengan kecantikan, kecerdasan berpadu keberanian, mereka menjadi mata-mata bahkan berakhir dengan kematian. Ingin tahu siapa saja wanita-wanita tersebut? Berikut sejumlah spionase/ mata-mata wanita yang pernah menggemparkan dunia yang kami himpun dari beberapa sumber:
1.  Mata Hari
Nama aslinya adalah Margarethe Zelle, kelahiran 7 Agustus 1876 di Leeuwarden, Belanda. Sebelumnya pernah menikah dengan tentara Belanda berpangkat Kapten, Rudolf MacLeod yang bertugas di Indonesia. Setelah Menikah, Margaretha kemudian diboyong ke Malang, Jawa Timur. Pernikahan yang membuahkan dua anak ini bermasalah, karena suaminya pecandu alkohol dan berpoligami.
Margaretha yang kecewa kemudian memiliki hubungan dengan tentara Belanda lainnya, menenggelamkan diri untuk mempelajari tarian tradisional Indonesia selama berbulan-bulan, dan bergabung dengan kelompok tari tradisional lokal. Pada tahun 1897, Margaretha mengungkapkan nama panggungnya, Mata Hari, dalam suatu korespondensi dengan kerabatnya di Belanda. Mata Hari lantas berprofesi sebagai penari eksotis di Paris pada tahun 1905. Dengan kostum sensual dan seksi, nyaris telanjang, Mata Hari cepat menarik ribuan penonton dari Berlin, Wina dan Madrid. Dari situ kemudian Mata Hari berkenalan dengan para tokoh politik dan militer.
Saat pecah Perang Dunia I, koneksi internasional Mata Hari mencuri perhatian pemerintah Prancis. Pada PD II pihak yang berperang adalah Sekutu melawan Blok Sentral (Jerman, Austria-Hongaria, Kekhalifahan Turki Ustmani, dan Bulgaria). Namun alasan kegiatan mata-matanya tidak jelas. Mata Hari pernah mengklaim dibayar Prancis untuk menjadi mata-mata di Belgia. Namun ada informasi sebenarnya dia adalag agen ganda karena memberikan informasi ke pihak Jerman.
Agen Inggrislah yang menguak bukti dari kegiatan mata-matanya saat Mata Hari kembali ke Paris pada awal 1917. Mata Hari kemudian ditahan dengan tuduhan menjadi mata-mata Jerman. Pada 25 Juli 1917 sebuah sidang tertutup digelar dengan penjagaan ekstra ketat. Beberapa saksi dan pejabat militer perang hadir. Oleh hakim pengadilan perang, Margarethe disodorkan delapan pertanyaan. Dan Margarethe dinyatakan terbukti bersalah sebagai spion Jerman. Untuk itu pengadilan perang Perancis menjatuhkan hukuman mati pada Margarethe. Di pagi yang dingin dan berkabut,senin 15 oktober 1917,bagian timur kota Paris, Mata Hari di eksekusi  yang saat itu berusia 41 tahun, menolak ditutup matanya dan menatap tabah di depan 20  orang regu tembak menghabisi nyawanya.
Sehari setelah pelaksanaan eksekusi, tepatnya pada Selasa, 16 Oktober 1917, berbagai media internasional memberitakan hukuman mati Mata Hari. “The Time” memberitakan penari Mata Hari telah dihukum tembak. “Daily Express”, juga melansir berita dengan judul “Spion cantik Mata Hari dihukum mati”. “New York Times” menulis, penari dan petualang Mata Hari dijatuhi hukuman mati. Dia diambil dari penjara St.Lazare dan dibawa ke Vincennes untuk dihadapkan regu tembak. “Le Figoro” mengabarkan, spion Mata Hari dihukum mati dan mayatnya dikubur di kuburan Vincennes.
2.  Nancy Wake
Nancy Wake bekerja sebagai seorang jurnalis di Prancis ketika Perang Dunia II meletus. Dia tidak menyia-nyiakan waktunya dengan secara sukarela mendaftar menjadi kurir untuk Perlawanan Perancis, dan tak lama setelah itu, Wake mendirikan sebuah jaringan mata-mata yang sangat luas dan efektif sehingga Gestapo menaruh harga di kepalanya bernilai jutaan dolar. Keahliannya dalam spionase hanya oleh ketangkasan fisiknya, dia dituduh membunuh seorang tentara Jerman dengan tangan kosong.
Setelah perang, tak kurang dari lima negara menghormatinya dengan penghargaan sipil tertinggi, membuatnya di antara mata-mata wanita paling dihormati selama Perang Dunia II. Nancy Wake menjadi mata-mata setelah menikah dengan Henri Edmond Fiocca, seorang industrialis kaya asal Prancis pada 30 November 1939 dan tinggal di Marseilles, Prancis, yang diinvasi Jerman pada 1940-an. Nancy kemudian menjadi kurir Pertahanan Prancis, pasukan perlawanan terhadap pendudukan tentara Nazi.
Kiprah ini membuat Gestapo, polisi rahasia Nazi, menyadap telepon dan menyabotase surat-suratnya. Nancy menjadi orang yang paling diburu Gestapo, yang diberi julukan The White Mouse alias tikus putih. Kepala Nancy dihargai 5 juta France saat itu. Saat jaringan Pertahanan Prancis mengkhianati Nancy, dia harus meninggalkan Marseilles, sementara suaminya, Henri Fiocca, tetap tinggal.
Belakangan, Fiocca ditangkap, disiksa dan dieksekusi Gestapo pada 16 Oktober 1943. Ironisnya, Nancy mengetahui hal ini saat PD II berakhir. Nancy sempat ditahan di Toulouse selama 4 hari, dibebaskan dan berusaha melarikan diri dari Prancis melalui pegunungan Pyrenees ke Spanyol.
Setelah mencapai Inggris, dia bergabung di Special Operations Executive (SOE) Inggris sebagai mata-mata. Dan pada 29-30 April 1944, dia kembali ke Prancis, dengan terjun payung pada malam hari dan turun di Auvergne. Nancy menjadi penghubung antara London dan kelompok gerilya Pertahanan Prancis, Marquis, yang dikepalai Kapten Henri Tardivat.
Nancy kemudian mengkoordinasi kegiatan Pertahanan Prancis dan merekrut pasukan untuk Invasi Normandia, yang dilakukan pasukan Sekutu. Nancy juga yang memimpin penyerangan pada instalasi Jerman dan perwakilan lokal Gestapo di Montlucon. Dia memimpin 7.000 orang gerilyawan Prancis melawan 22 ribu pasukan SS Nazi. Peperangan itu menyebabkan 1.400 orang tewas, dan 100 dari jumlah itu adalah korban di pihak Prancis.
Teman seperjuangannya, Henri Tardivat, memuji semangat juangnya. Tardivat mencontohkan, Nancy bisa membunuh dengan senjata minimal ketika menghadapi tentara Nazi. Belakangan, saat diwawancara di TV pada pertengahan 1990-an, apa yang dilakukan Nancy saat itu, dengan enteng Nancy menyilangkan telunjuk ke tenggorokannya.
Karena perjuangannya dalam PD II itu, Nancy dianugerahi penghargaan tertinggi militer Prancis, Legion d’Honneur, 3 Croix de Guerre dan medali Pertahanan Prancis. Inggris juga memberinya medali George, sementara AS memberinya medali Kebebasan.
Nancy tinggal di London sejak 2001, tepatnya di panti jompo khusus veteran dan didiagnosa menderita serangan jantung pada 2003. Kesehatannya memburuk dengan infeksi yang terjadi di dadanya. Wanita itu harus menyerah pada pemilik hidupnya dan meninggal pada 7 Agustus 2011
3.  Noorunnisa Innayat Khan
Lahir dengan nama lengkap Noorunnisa Inayat Khan. Noor Khan adalah sulung dari empat bersaudara. Ayahnya Hazrat Inayat Khan berasal dari keluarga pangeran Muslim India. Dia tinggal di Eropa sebagai musisi dan guru tasawuf . Ibunya, Ora Meena Ray Baker , adalah seorang Amerika dari Albuquerque, New Mexico yang bertemu Inayat Khan selama perjalanannya di Amerika Serikat. Khan lahir di Kremlin pada 1914 dan di usia muda pindah dengan keluarganya ke Inggris kemudian ke Perancis.
Noorunnisa Inayat Khan adalah satu-satunya spionase perempuan muslim yg tergabung dalam pasukan intelijen Inggris di era PD II. November 1940, ia bergabung dengan divisi SOE (Special Operations Executive), salah satu badan rahasia Inggris. SOE adalah organisasi spesialis yg melakukan sabotase dan spionase melawan aliansi Poros; Jerman, Italia dan Jepang. Pimpinan SOE, Vera Atkins, mengagumi sosok Noor Inayat Khan saat pertama kali mewawancarainya. Vera Atkins bahkan sampai bertanya-tanya, “Jika Anda ragu dan bukan tipe yang saya inginkan, anda bisa memberitahu saya sekarang juga”.
Setelah diterima, Noor Inayat Khan ditempatkan sebagai operator nirkabel yg menjadi penghubung di medan dgn kantor SOE. SOE, dalam metode operasinya banyak memanfaatkan media radio, kantor pos, dan pelabuhan untuk merekam jejak pasukan Jerman. Juni 1943, Noor Inayat Khan mendarat di Paris sbg bagian dari operasi  “F” bersama agen lainnya; Diana Rowden,Cecily Refort. Mereka tergabung dengan jaringan medis pimpinan Francis Suttill. Nazi lalu mencium jaringan ini dan memburu mereka yang terlibat. London mengirim sandi agar Inayat dan agen lain segera kembali ke Inggris. Namun ia menolak dengan alasan tugasnya belum selesai. Seorang Perwira SOE kemudian berkhianat dan memberitahu keberadaan Noor Inayat Khan serta agen SOE lainnya kepada Nazi.
Oktober 1943, Noor Inayat cs tertangkap. Meski sempat lolos, mrk tertangkap lagi dan langsung diisolasi di sebuah kamp. Kamp konsentrasi Dachau yg ada di dekat Munich menjadi peristirahatan terakhir Noor Inayat Khan bersama empat agen lainnya. Mereka dikumpulkan di sebuah gundukan tanah sambil berlutut, lalu terdengar tembakan beruntun tepat di belakang leher mereka. Mayat mereka dikremasi dan dibakar di krematorium. Di ujung kematiannya, Noor Inayat Khan sempat mengucapkan: “Liberte!”.
4.  Violette Szabo
Violette Szabo merupakan agen intelijen Inggris yang terkenal karena tembakannya yang jitu dalam Operasi Khusus. Rekannya sesama intelijen, Odette Churchil, mengatakan bahwa Violette adalah ‘yang paling berani di antara kami semua’. Violette sempat mengalami putus asa karena kematian suaminya tak lama setelah putri mereka lahir, tahun 1942. Violette kemudian sukarela menawarkan diri untuk ditugaskan ke Perancis. Di masa Perang Dunia II, dengan berparasut, Violette menyelinap di luar daerah Limoges, Prancis, pada Juni 1944. Dia segara bergabung dengan jaringan perlawanan lokal untuk menyabotase jalur komunikasi Jerman.
Violette dan kelompoknya sedang dalam perjalanan dengan mobil saat melewati jalan yang diblokir tentara Jerman yang sedang mencari seorang tentara Jerman yang diculik kelompok perlawanan lokal. Letusan bersenjata pun tak terelakkan. Violette melindungi kelompoknya, dengan melakukan perlawanan menggunakan senjata Sten sampai amunisinya habis. Dia lalu ditangkap, dibawa ke markas pusat Gestapo, polisi rahasia Jerman. Violette disiksa, namun itu tak membuatnya membocorkan informasi sepatah kata pun.
Violette kemudian dipindahkan ke kamp konsentrasi Ravebsbruck, dan dieksekusi oleh regu tembak SS pada tahun 1945, saat berusia 23 tahun. Jasadnya dikremasi di krematorium kamp. Setelah perang dunia berakhir, putri Violette, Tania, menerima penghargaan anumerta George Cross untuk ibunya yang diserahkan Kerajaan Inggris. Kiprahnya diabadikan dalam buku dan film berjudul ‘Carve Her Name with Pride’

5. Ethel Rosenberg
Ethel Greenglass Rosenberg dengan suaminya Julius Rosenberg merupakan salah satu kisah mata-mata paling sensasional dalam sejarah Amerika Serikat. Keduanya kelahiran New York, AS, dan merupakan anggota Partai Komunis AS. Julius tergabung dalam pasukan pemecah sandi di laboratorium rekayasa militer di Fort Monmouth, New Jersey, tahun 1940 sampai menjabat pengawas insinyur di tahun 45. Julius dipecat karena afiliasi politiknya pada komunis.
Pasca PD II, AS mengembangkan proyek bom atom secara rahasia. Namun AS kaget karena Uni Soviet bisa mengembangkan hal serupa tahun 1949. Nah, kebocoran informasi ini kemudian diselidiki. Ethel dan Julius tetap diam seribu bahasa. Namun sayangnya, saudara ipar mereka, David dan Ruth Greenglas, mengatakan Ethel mengetik dokumen tentang bom atom yang datanya didapatkan David. 
“Ini deskripsi dari bom atom, disengaja untuk dikirimkan ke Uni Soviet, diketik oleh Ethel Rosenberg sore hari di apartemennya di Jalan Monroe 10. Dengan tak terhitung dia mengetik, meniupkan kabar melawan negaranya sendiri untuk kepentingan Uni Soviet,” jelas ketua jaksa penuntut umum Irving Saypol. Ethel dan suaminya kemudian dihukum mati, 26 bulan setelah mereka ditahan. Mereka tewas di kursi listrik pada Juni 1953.

Delapan Jam Diperiksa KPK, DIr Pelayanan Haji Irit Bicara

Jakarta, Aktual.co — Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus mendalami kasus dugaan korupsi penyelenggaraan ibadah haji di Kementrian Agama tahun anggaran 2012-2013.
Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Kementerian Agama, Sri Ilham Lubis, Rabu (21/1), kembali dimintai keterangan sebagai saksi selama sekitar delapan jam.
Dengan mengenakan baju batik warna oranye dan jilbab Sri merampungkan pemeriksaan penyidik KPK sekitar pukul 18:00. Dia pun langsung berjalan cepat meninggalkan gedung KPK, di Jl. HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan.
Meski wartawan terus mengiringinya, Sri enggan memberikan komentar. Dia pun meminta maaf karena belum bisa menjawab beragam pertanyaan para pewarta.
“Maaf ya. Tolong dimengerti, mohon hargai saya” ujarnya berulang-ulang hingga dirinya masuk ke Kijang Innova hitam bernomor polisi B 1807 RFW yang menjemputnya di depan gerbang keluar samping gedung KPK.
Menurut Kepala Bagian Pemberitaan dan Publikasi KPK, Priharsa Nugraha, Sri memang dipanggil untuk menjalani pemeriksaan sebagai saksi bagi tersangka eks Menteri Agama, Suryadharma Ali (SDA).
“Yang bersangkutan diperiksa sebagai saksi untuk tersangka SDA,” katanya.
Namun, Priharsa mengaku tidak tahu apa materi pemeriksaan yang dicecarkan penyidik kepada Sri. “Saya tidak dapat informasi materi pemeriksaan dari penyidik,” pungkasnya.
Sebelumnya, Sri juga pernah diperiksa sebagai saksi untuk SDA pada 7 Juni 2014. Saat itu ia diperiksa bersama mantan Kasubdit Biaya penyelenggaraan haji/ sekretariat Ditjen pelayanan haji dan umroh, Khazan Faozi, dan Kasubdit Dokumen dan Perlengkapan Haji Dalam Negeri Kemenag, Suryo Panilih.
Dari informasi yang dihimpun, Sri merupakan salah satu dari pejabat Kemenag yang turut dibidik KPK dalam kasus ini. Selain itu, terdapat juga indikasi pejabat Kemenag yang sangat berperan besar terhadap penyelenggaraan haji ini, yakni Jazuli Juwaini, Hasrul Azwar, dan Anggito Abimanyu.
KPK menetapkan SDA sebagai tersangka lantaran SDA diduga telah menyalahgunakan sisa kuota haji. Sisa kuota haji tersebut dipakai oleh keluarga, kolega, dan beberapa anggota DPR.
SDA disangka melanggar Pasal 2 Ayat (1) dan atau Pasal 3 UU Nomor 31/1999 sebagaimana telah diubah dengan UU Nomor 20/2001 tentang Pemberantasan Tipikor juncto Pasal 55 Ayat (1) ke-(1) KUHP juncto Pasal 65 KUHP.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby

Berita Lain