24 Desember 2025
Beranda blog Halaman 39311

Dirut Garuda Indonesia: Sistem Keselamatan INACA Sesuai Standar

Jakarta, Aktual.co — Direktur Utama Garuda Indonesia Arif Wibowo mengatakan ketika kejadian musibah jatuhnya pesawat Air Asia QZ 8501, The Indonesian National Air Carriers Association (INACA) langsung melakukan himbauan dan mengingatkan 32 anggota yang berjadwal maupun tidak untuk meningkatkan safety dan security. 
Hal ini dikatakan pada rapat kerja dengan Komisi V DPR, Jakarta, Selasa (20/1). Pihaknya sudah menjalankan UU No 1 tentang penerbangan maupun kebijakan yang dikeluarkan oleh Kementerian Perhubungan dan mendukung serta menjalankannya dalam rangka meningkatkan keamanan.
“Kami mendukung apa yang menjadi kebijakan Menteri Perhubungan dalam rangka peningkatan safety penerbangan”, Katanya.
Arif juga mengingatkan anggota asosiasi  untuk menjalankan sepenuhnya kebijakan yang ada. Ia juga menyampaikan sistem keselamatan INACA sesuai dengan standar.
“Mari semua anggota asosiasi jalankan kebijakan yang ada demi keselamatan”, tuturnya.
Sebagai operator maskapai Indonesia akan melaksanakan ketentuan sebaik-baiknya, sebagai tindak lanjut atas musibah jatuhnya Air Asia.

Artikel ini ditulis oleh:

Tebus Sandera, ISIS Inginkan Rp2,5 Triliun

Brussel, Aktual.co —Ancaman Islamic State (ISIS) yang menyandera dua orang warga Jepang, disertai permintaan tebusan senilai USD200 juta atau sekitar Rp2,5 triliun (Rp12.589 per USD) untuk kebebasan sandera itu. Dalam waktu 72 jam, ISIS mendesak agar uang tebusan tersebut segera dibayarkan. Tampak ancaman itu dilontarkan oleh Jihadi John, yang menjadi algojo dari warga asing yang sebelumnya disandera oleh kelompok militan itu.
Desakan pembayaran tebusan ini ditujukan langsung kepada Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe. Hal tersebut merupakan tanggapan atas janji Abe untuk mengucurkan dana dengan jumlah yang sama untuk berperang melawan ISIS. Video dari ISIS tersebut dirilis oleh kelompok al-Furqan yang merupakan corong dari kelompok militan ini. Dalam video itu tampak seorang pria dengan aksen Inggris yang mengancam akan membunuh dua sandera.
Pihak Kementerian Luar Negeri Inggris masih memeriksa keaslian dari video tersebut. “Kami mengetahui video tersebut dan masih mempelajarinya,” ujar pihak Kementerian Luar Negeri Inggris, seperti dikutip Mirror, Selasa (20/1). Sementara pria yang kerap dipanggil sebagai ‘Jihadi John’, kerap tampil dalam video yang mengancam dan membunuh sandera ISIS.
Sebelumnya relawan Inggris David Haines dan Alan Henning tewas dieksekusi oleh ISIS. Selain itu, jurnalis Amerika Serikat (AS) Steven Sotloff dan James Foley juga dieksekusi oleh ISIS, dengan Jihadi John berada di belakang sandera sebelum eksekusi berlangsung. Hingga saat ini, Pemerintah Jepang belum mengeluarkan komentar atau upaya untuk membebaskan warga mereka yang ada di dalam video tersebut.

Kepala SKK Migas: 24 Proyek Migas Tambah Lifting Minyak 123.919 Bph

Jakarta, Aktual.co — Satuan Kerja Khusus Pelaksana Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mencatat terdapat 24 proyek migas bakal mulai berproduksi pada 2015. Ke-24 proyek tersebut bakal memberikan tambahan produksi 123.919 barel per hari (bph).

“Proyek utama yang berproduksi adalah Banyu Urip dengan kontribusi 100.000 barel per hari sepanjang 2015,” ujar Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi di Jakarta, Selasa (20/1).

Sementara, 23 proyek sisanya menyumbang 23.919 barel per hari. SKK Migas pada 2015 merencanakan produksi minyak sebesar 849.000 barel per hari. Selain proyek baru, kontribusi lainnya berasal dari produksi yang ada (existing) 622.000 barel per hari, hasil pengeboran (drilling) 51.000 barel, kerja ulang (work over) 23.000 barel, dan pemeliharaan (well service) 29.000 barel. Pada 2015, kegiatan pemboran pengembangan direncanakan mencakup 818 sumur, “work over” 1.175 sumur, dan 32.141 pekerjaan “well services”. Proyek Banyu Urip yang terletak di Blok Cepu, Bojonegoro, Jatim dioperasikan ExxonMobil Cepu Limited.

“Puncak produksi Cepu sebesar 165.000 barel per hari diperkirakan terjadi pada kuartal keempat 2015,” kata Amien.

Selain Banyu Urip, proyek lainnya yang cukup besar menghasilkan minyak antara lain Bukit Tua (Petronas) dengan kontribusi selama 2015 sebesar 8.000 barel per hari. Proyek Bukit Tua bakal mencapai puncak produksi 20.000 barel per hari pada 2016. Lalu, proyek Bunyu (PT Pertamina EP) dengan kontribusi selama 2015 sebesar 5.711 barel per hari, Petapahan (Chevron) 1.605 barel, dan Lapangan YY (PT Pertamina Hulu Energi ONWJ) 1.015 barel.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

Kemenlu: Diplomasi Hukuman Mati terhadap WNI Terus Dilakukan

Jakarta, Aktual.co —Pemerintah Republik Indonesia terus melakukan diplomasi atas ancaman ataupun dakwaan hukuman mati kepada warga negara Indonesia (WNI) di luar negeri, kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Indonesia Arrmanatha Nasir. “Pemerintah terus melakukan diplomasi atas ancaman ataupun dakwaan hukuman mati WNI di negara-negara lain dan akan melakukan apapun untuk membantu warga Indonesia tersebut,” ujar Arrmanatha di Jakarta, Selasa (20/1).
Arrmanatha menambahkan pemerintah terus memberikan pendampingan, bantuan hukum, hingga jalur diplomasi melalui pemerintah untuk membebaskan WNI dari hukuman mati. “Bahkan pemerintah juga akan mendatangkan keluarga dari Indonesia jika memang harus,” kata dia. Namun, Arrmanatha menambahkan, semua itu tetap dilakukan di dalam koridor hukum di negara bersangkutan. “Kita tetap menghormati kebijakan dalam negeri pemerintah negara tersebut,” tutur Arrmanatha.
Berdasarkan data lembaga buruh migran Indonesia, Migrant Care, ada sebanyak 360 orang WNI terancam hukuman mati di luar negeri, di mana 17 orang di antaranya sudah diikat dengan kekuatan hukum tetap. “Ketujuh belas WNI tersebut berada di negara Malaysia, Tiongkok dan Arab Saudi dengan kasus pembunuhan dan narkoba,” ujar Direktur Eksekutif Migrant Care Anis Hidayah.
Sementara pada (19/1) ada empat Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang terancam hukuman mati di Singapura. Mereka adalah tiga orang yang merupakan penata laksana rumah tangga (PLRT) yang terlibat pembunuhan dan satu orang terlibat kasus narkoba. Indonesia sendiri sedang menghadapi permasalah terkait hukuman mati. Pada Minggu (18/1) dini hari Kejaksaan Agung Republik Indonesia mengeksekusi mati enam orang yang berasal dari enam negara berbeda.
Akibatnya, Brasil dan Belanda memanggil pulang duta besarnya di Jakarta untuk berkonsultasi dengan pemerintah pusat di negara masing-masing. Masih terkait hal ini, Pemerintah Australia juga terus mengadakan pembicaraan dengan Indonesia karena dua warganya terancam hukuman mati terkait kasus “Bali Nine”, penyelundupan 8,2 heroin di Bali oleh sembilan warga negara Australia.
Menanggapi hal ini, Kementerian Luar Negeri Indonesia tidak mengkhawatirkan posisi tawar Indonesia untuk melakukan diplomasi terkait hukuman mati di luar negeri. “Pemerintah Indonesia sama haknya dengan semua negara untuk membela warganya di luar negeri. Sebelum ada keputusan yang pasti, pemerintah akan bekerja keras agar rakyat Indonesia di luar negeri terbebas dari hukuman mati.” tutur Arrmanatha.

Menpora: KONI dan KOI Janji Kerjasama Sukseskan AG 2018

Jakarta, Aktual.co — Menpora Imam Nahrawi, mengklaim bahwa KONI dan KOI akan bekerjasama untuk mensukseskan penyelenggaraan Asian Games 2018.

“KONI-KOI telah berikrar bersama-sama untuk mensukseskan Asian Games, sesuai Undang-Undang porsi masing-masing telah ada yakni KONI bertugas menyiapkan atlet dan segala perangkatnya, sedangkan KOI bertugas menyalurkan dan mendistrubisikan atlet ke even-even internasional,” tegasnya.

Seperti diketahui, kedua lembaga tersebut, sering mengalami gesekan. Hal ini terjadi karena saling klaim antar keduanya terkait hak untuk melakukan persiapan bagi para atlet yang akan melakukan pertandingan nasional maupun internasional.

Ini akibat dari Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi) dari kedua lembaga itu, tidak jelas.

Menanggapi pernyataan Menpora itu, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Puan Maharani, menyerahkan sepenuhnya kepada Menpora untuk mengatasinya.

“Terkait permasalahan KONI-KOI saya berharap sesegera mungkin diselesaikan agar Keppres juga cepat diselesaikan,” harap Menko.

Artikel ini ditulis oleh:

Kebijakan Menteri KKP Sebabkan Pengangguran Bertambah

Jakarta, Aktual.co — Presiden Joko Widodo harus segera mengambil kebijakan strategis untuk mengantisipasi bertambahnya angka kemiskinan di Indonesia. 
Angka kemiskinan itu akibat kebijakan Kementerian Kelautan dan Perikanan dalam hal moratorium kapal, pelarangan transhipment, pencabutan BBM Subsidi Nelayan, pelarangan alat tangkap jenis pukat hela dan tarik, serta pelarangan penangkapan lobster, kepiting dan rajungan.
“Menurut data pada Kementerian Kelautan dan Perikanan, terdapat kurang lebih  8 Juta nelayan miskin atau 25.14% dari total penduduk miskin di Indonesia,” kata Anggota Komisi IV DPR, Ono Surono di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (20/1).
Dengan kebijakan yang dikeluarkan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti ini, banyak kapal asing dan eks asing tidak beroperasi sehingga nelayan ABK menganggur. Tak hanya itu, estimasi pengangguran dari kebijakan ini berkisar diangka 25-80 ribu orang yang berasal dari 1.200-4.000 kapal yang terkena moratorium.
“Begitu pula dengan kapal-kapal dengan alat tangkap pukat hela dan tarik yang banyak terdapat di Jawa Barat, Jawa Tengah dan Lampung, dengan kebijakan Menteri ini, sebentar lagi akan terjadi pengangguran besar-besaran. Untuk Jawa Tengah saja perkiraan ada 200 ribu nelayan yang menganggur. Di Jawa Barat dan Lampung angkanya lebih kecil karena ukuran kapalnya lebih kecil,” paparnya.
Pencabutan subsidi bbm untuk kapal 30 GT ke atas juga akan mempengaruhi pendapatan nelayan ABK yang menggunakan pola bagi hasil. Nelayan ABK yang baru berpenghasilan 1,5-3 juta per bulan akan mengalami penurunan pendapatan karena selisih harga BBM mencapai 3 ribu rupiah per liter.
Politisi PDI Perjuangan ini menambahkan, pengangguran juga akan terjadi cepat dengan jumlah yang banyak pula pada sektor pengolahan ikan karena dapat dipastikan banyak unit pengolahan ikan yang tutup karena tidak mendapatkan bahan baku. Misalnya, di Bitung, Sulawesi Utara saja akan ada 7 pabrik pengalengan ikan dan 150 unit pengolahan ikan lainnya yang akan tutup dan akan mengakibatkan ribuan karyawan menjadi pengangguran.
“Untuk itu, selain mengevaluasi kebijakan yang dibuat Menteri Kelautan dan Perikanan, seyogyanya pemerintah segera mendata potensi penambahan angka kemiskinan pada nelayan ini, sehingga dalam rangka penyusunan RAPBN-P saat ini oleh pemerintah dan DPR,” tegasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Berita Lain