29 Desember 2025
Beranda blog Halaman 39339

Kasus Alkes, KPK Periksa Staf Ahli Wali Kota Tangerang Selatan

Jakarta, Aktual.co — Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi menjadwalkan pemeriksaan terhadap Staf Ahli Wali Kota Tangerang Selatan Syafrudin, Selasa (20/1).
Syarifudin bakal diperiksa sebagai saksi terkait penyidikan kasus korupsi pengadaan alat kesehatan di Dinkes Tangsel untuk tersangka Dadang Prijatna.
“Ya benar yang bersangkutan akan diperiksa sebagai saksi untuk tersangka DP,” kata Kepala Pemberitaan dan Publikasi KPK, Priharsa Nugraha saat dikonfirmasi.
Sebagai informasi, dalam kasus dugaan korupsi proyek pengadaan alkes di RSUD Kota Tangerang Selatan tahun anggaran 2012, KPK sudah menetapkan tiga tersangka. 
Mereka adalah Komisaris PT Bali Pacific Pragama (BPP) Tubagus Chaeri Wardana alias Wawan, Direktur PT Miindo Adiguna Perkasa Dadang Prijatna, dan Pejabat Pembuat Komitmen proyek alkes Mamak Jamaksari.
Selain kasus proyek alkes Tangsel, Wawan bersama kakaknya Ratu Atut Chosiyah juga terjerat kasus dugaan suap pengurusan sengketa Pilkada Kabupaten Lebak, Banten. Kemudian Wawan dan Atut juga jadi tersangka dalam kasus dugaan korupsi proyek alkes Dinas Kesehatan Pemerintah Provinsi Banten tahun anggaran 2011-2013.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu

Protes kepada Indonesia, Ternyata, Nigeria Sudah Eksekusi 1.200 Orang

Jakarta, Aktual.co —Protes Nigeria kepada Indonesia terkait eksekusi hukuman mati, tidak membuat negara itu berhenti melaksanakan hukuman tegas serupa di dalam negeri. Hingga September 2013, mereka sudah menjatuhkan hukuman mati sedikitnya pada 1.233 orang.
Data itu disampaikan website Cornell Law School Death Penalty Worldwide. Seperti dari Reuters, Selasa (20/1), Nigeria termasuk negara yang ikut ‘menghilangkan nyawa’. Khusus untuk tahun 2013 saja, ada 141 orang yang dieksekusi.
Jenis kejahatan yang dijatuhkan untuk terpidana mati tidak hanya narkoba, namun diklaim aksi kriminal yang lebih serius lainnya. Salah satunya pemberontakan. Bulan lalu saja, ada 54 tentara yang dieksekusi mati karena membangkang pada negara.
Berbeda dengan Brasil dan Belanda yang warganya juga dieksekusi di Indonesia, mereka tak melakukan hukuman mati di negaranya. Amnesty International menyebut banyak negara kini sudah menghilangkan hukuman mati. Namun banyak negara, seperti Tiongkok, Arab Saudi, dan Amerika Serikat, masih melaksanakannya. 
Di Indonesia, eksekusi mati terakhir dilakukan pada 18 Januari 2015. Ada enam orang yang ditembak, termasuk satu WN Nigeria. Penembakan terpidana mati sebelumnya terakhir dilakukan pada tahun 2013, terhadap WN NIgeria juga, bernama Adami Wilson bin Adam alias Abu karena kasus narkoba. Eksekusi dilakukan regu tembak di Kepulauan Seribu, Jakarta. 
Kebijakan Presiden Jokowi menembak mati para gembong narkoba banyak dipuji mengingat narkoba telah menewaskan 50 orang setiap hari di Tanah Air. Mahkamah Konstitusi dan Mahkamah Agung menyebut hukuman mati sesuai konstitusi.

Jerat Zulkifli Hasan, KPK Tunggu Hasil Persidangan

Jakarta, Aktual.co — Komisi Pemberantasan Korupsi tak akan tinggal diam dengan bukti rekaman yang telah diputar dalam persidangan Gulat Mendali Emas Manurung. 
Nama eks Menhut Zulkifli Hasan kembali disebut dalam perkara dugaan suap terkait revisi SK Kemenhut terkait perubahan area kawasan hutan menjadi kawasan bukan hutan. Dalam rekaman sadapan yang diperdengarkan jaksa KPK pada persidangan di Pengadilan Tipikor, Senin (19/1), nama Zulkifli Hasan jelas disebut.
“Ya kita tunggu saja. Kita lihat nanti pembuktiannya seperti apa,” kata Wakil Ketua KPK Zulkarnain, Selasa (20/1).
Namun demikian, Zulkarnain belum memastikan apakah rekaman sadapan itu bisa dijadikan bahan untuk pengembangan kasus yang telah menjerat Annas Maamun itu. Dia kembali menegaskan bahwa pihaknya masih harus menunggu proses persidangan.
“Nanti kalau Gulat sudah memberikan keterangan, akan diinventarisir keterangannya. Kita akan terus memonitor persidangan tersebut.”
Jaksa KPK juga memutar rekaman sadapan antara Annas Maamun dengan Gulat Manurung, pengusaha yang juga ketua Asosiasi Petani Sawit wilayah Riau. Ada dua rekaman sadapan yang diperdengarkan dalam persidangan Gulat Manurung. Rekaman pertama yang diputar terkait berita acara pemeriksaan nomor 64 kala Annas diperiksa penyidik KPK.
Tapi rekaman yang diputar hanya beberapa detik. “Komisi IV jangan lupa,” kata Annas kepada Gulat dalam sambungan telepon.
Sedangkan pada rekaman sadapan kedua, terdengar Annas menyebut nama Zulkifli yang saat itu masih menjabat menteri kehutanan, saat dirinya berbincang dengan Gulat termasuk menyebut ‘DPR’.
“Untuk DPR RI, begitu, jadi kita tidak perlu berulang-ulang,” kata Annas dalam rekaman yang diperdengarkan di persidangan. Gulat merespon perkataan Annas dengan mengatakan, “Iya Pak, Bapak pun tak perlu bolak balik Jakarta, gitu ya Pak,” kata Gulat.
“Pak Menteri minta ini diselesaikan,” sambung Annas dalam percakapan telepon tersebut lantas kembali menyinggung DPR. “Jangan lupa Komisi IV juga itu,” kata Annas diiyakan Gulat dalam percakapan.
Jaksa KPK menyebut rekaman yang diputar merupakan percakapan tanggal 20 September 2014. Tapi Jaksa ataupun Majelis Hakim tak mengorek keterangan Annas soal komunikasi ini.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu

Berbau Agama, Warga Afrika Menculik Warga Perancis

Bangui, Aktual.co —Kementerian Luar Negeri Perancis dan badan amal Caritas menyatakan seorang wanita pekerja amal dan misionaris asal Perancis diculik di Bangui, ibu kota Republik Afrika Tengah, pada Senin (19/1). Wanita berusia 67 tahun yang tak diungkap identitasnya tersebut berada di Afrika Tengah untuk memberikan penyuluhan kesehatan dan pendidikan ke desa-desa. 
Sekretaris nasional Caritas, Abby Elysee Guendjiandé, menyatakan sebuah truk pick-up yang membawa wanita Perancis dan tiga orang pekerja amal dan rohaniawan lainnya diberhentikan sekelompok orang bersenjata di sebelah uatara Ibu Kota Bangui. Daerah tersebut terkenal dikuasai oleh kelompok militan anti-balaka. “Hanya pekerja amal dan rohaniawan yang diculik, sementara si sopir dibebaskan,” kata Guendjiandé.
“Ketika kami menelepon telepon gemgamnya, sang penculik menyatakan ‘Bebaskan Jenderal Andjilo dan kami akan membebaskan para sandera,'” kata Guendjiandé dikutip dari Reuters, Senin (19/1). Duta besar Perancis di Bangui menyatakan tengah bernegosiasi dengan kantor uskup agung di kota tersebut dan menginisiasi negosiasi dengan penculik. 
Sehari sebelumnya, yaitu pada Minggu (18/1), pasukan penjaga perdamaian PBB di Republik Afrika Tengah menangkap seorang pemimpin senior kelompok militan anti-Balaka, yang dikenal sebagai General Andjilo, atas sejumlah tindak kejahatan, seperti pembunuhan, pemberontakan, pemerkosaan dan penjarahan. 
Juru bicara badan amal Caritas di Paris menyatakan wanita Perancis tersebut tidak bekerja secara langsung untuk Caritas, melainkan bekerja untuk sejumlah gereja Katolik setempat. Sementara, dua orang yang ikut diculik diduga jemaat dari dua gereja berbeda. 
Republik Afrika Tengah tengah menghadapi sejumlah kerusuhan sejak etnis Seleka yang mayoritas Muslim mengambil alih kekuasaan dan menggulingkan Presiden Francois Bozzie pada Maret 2013 lalu. Sejak itu, bentrok antara militan Balaka dan umat Kristiani yang bergabung penganut animisme kerap tak terhindarkan, menewaskan ribuan orang dan menyebabkan sekitar 1 juta orang mengungsi. 

KPK Harus Perdalam Keterlibatan Zulkifli Hasan di Kasus Riau

Jakarta, Aktual.co — Indonesian Corruption Watch mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi untuk segera melakukan penyelidikan kepada Ketua MPR Zulkifli Hasan, yang telah disebut-sebut dalam persidangan terdakwa Gulat Mendali Emas Manurung.
Terlebih lagi, nama eks Menhut Zulkifli Hasan kembali disebut dalam perkara dugaan suap terkait revisi SK Kemenhut terkait perubahan area kawasan hutan menjadi kawasan bukan hutan. Dalam rekaman sadapan yang diperdengarkan jaksa KPK pada persidangan di Pengadilan Tipikor, Senin (19/1), nama Zulkifli Hasan jelas disebut.
“KPK harus perdalam penyelidikan terhadap Zulkifli Hasan terkait dengan rekaman yang telah diputar di pengadilan Tipikor, pada sidang SK Kemenhut atas perubahan bukan hutan, Senin lalu,” kata Koordinator Hukum dan Peradilan ICW Emerson Yutho ketika di hubungi Aktual.co, Selasa (20/1).
Dia mengatakan, KPK harus benar-benar serius untuk melakukan penyelidikan terhadap Politikus asal Partai Amanat Nasional itu namanya kerap terus disebut dalam persidangan. Apalagi rekaman sadapan yang diperdengerkan adalah percakapan telepon antara Gubernur Riau nonaktif Annas Maamun dan Gulat Manurung saat membahas soal uang suap pengurusan izin perubahan area kawasan hutan.
“KPK harus serius untuk melakukan penyelidikan terhadap Zulkifli Hasan,” kata dia. 
Sebelumnya, Zulkifli Hasan sudah dua kali menjalani pemeriksaan di KPK terkait jabatannya di era pemerintahan lalu sebagai Menteri Kehutanan. Pada pemeriksaan pertama, Selasa (11/11), ia menjalani pemeriksaan selama 9 jam terkait kasus dugaan suap rekomendasi tukar menukar kawasan hutan di Bogor, Jawa Barat dengan tersangka Kwee Cahyadi Kumala.
Sehari kemudian, Rabu (12/11), dia kembali diperiksa KPK terkait dugaan suap pengajuan revisi alih fungsi hutan Riau dengan tersangka Gubernur non-aktif Annas Maamun yang melibatkan Gulat Manurung. Untuk dua kasus tersebut Zulkifli dimintai keterangannya sebagai saksi.
Nama Zulkifli juga sempat disebut langsung oleh Annas Maamun yang mengatakan bahwa Zulkifli semestinya mengetahui perihal pengajuan alih fungsi hutan yang ada di Kuansing, Riau. Menurut dia, urusan alih fungsi tersebut memang harus langsung dengan Menteri Kehutanan saat itu. “Ya menteri harusnya tahu,” ujar Annas saat ditemui usai menjalani pemeriksaan sebagai tersangka, di Gedung KPK, Selasa (18/11).
Annas pun mengaku bahwa sebelumnya sempat mendapat pernyataan dari Zulkifli terkait urusan perizinan kehutanan. Dimana Zulkifli menawarkan akan membantu jika ada persoalan perizinan kehutanan di Riau. Janji tersebut dilontarkan Zulkifli dalam acara perayaan hari ulang tahun Provinsi Riau. Saat itu Zulkifli hadir untuk mengisi acara perayaan tersebut dan sempat menyampaikan pidatonya.
“Dia datang karena mengantarkan izin. Dalam acara di Riau dia juga berpidato, kalau ada tanah rakyat yang masih status hutan, majukan kepada saya,” kata Annas saat itu.
Laporan: Yoga Kariem

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu

Email Wartawan Disadap Intelijen Inggris

London, Aktual.co — Badan intelijen Inggris menyadap percakapan email para wartawan yang bekerja untuk beberapa media besar. Hal ini terungkap dalam dokumen rahasia Markas Komunikasi Pemerintah, GCHQ, yang dibocorkan Edward Snowden kepada The Guardian.
Dalam artikelnya, Senin (19/1), The Guardian mengatakan, dokumen yang diberikan Snowden menunjukkan bahwa beberapa media besar asal Amerika Serikat dan Inggris menjadi sasaran penyadapan GCHQ. Terdapat 70 ribu percakapan email wartawan yang terkumpul selama sepuluh menit dalam latihan mata-mata selama satu hari di bulan November 2008. Di antara media yang disadap adalah New York Times, Washington Post, Guardian, Sun, Le Monde, NBC, BBC dan Reuters.
Dalam dokumen tentang badan intelijen Inggris tersebut juga terungkap bahwa GCHQ menganggap wartawan investigasi sama berbahayanya dengan teroris dan peretas. Dikonfirmasi soal dokumen tersebut, GCHQ mengatakan tidak akan berkomentar soal urusan intelijen.
“Seluruh pekerjaan GCHQ telah dilakukan sesuai dengan kerangka kebijakan dan hukum yang ketat, yang memastikan bahwa aktivitas kami dilakukan berdasarkan perintah, diperlukan dan proporsional, serta dengan pengawasan yang ketat,” ujar GCHQ dalam pernyataannya. 
Snowden membuat gempar pada 2013 saat dia membocorkan dokumen soal penyadapan dan praktik mata-mata oleh Badan Keamanan Nasional, NSA, dan mitranya di Inggris, GCHQ. Akibat hal ini, hubungan AS dengan beberapa negara terganggu setelah diketahui NSA menyadap beberapa pemimpin. Menghadapi gugatan hukum di AS, Snowden melarikan diri dan mendapatkan suaka di Rusia tempat dia tinggal saat ini. 

Berita Lain