26 Desember 2025
Beranda blog Halaman 39339

ADB Suntik BUMN, Menteri Rini: Saya Belum Tahu

Jakarta, Aktual.co — Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengaku belum tahu apakah pinjaman Asian Bank Development (ADB) terhadap Indonesia akan masuk ke BUMN atau tidak.

Seperti diketahui, Asian Development Bank (ADB) menyatakan akan menambah porsi pinjaman atau utang untuk Indonesia hingga USD1,5 miliar atau sekitar Rp15 triliun pada tahun 2015, guna mendukung pembangunan infrastruktur di Tanah Air. Sementara Pemerintah sendiri telah mengajukan Penyertaan Modal Negara (PMN) senilai Rp48,01 Triliun ke dalam RAPBNP 2015 untuk dibagikan kepada 35 BUMN.

“Saya belum belum mengetahui yah (apakah pinjaman ADB akan masuk ke BUMN atau tidak),” kata Rini kala ditemui usai Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR RI di Senayan, Jakarta, Senin malam (19/1).

Seagai informasi, angka pinjaman yang diberikan ADB kepada Indonesia tahun ini meningkat dibandingkan periode 2014, di mana ADB hanya memberikan pinjaman kepada Indonesia sekitar USD550 juta.

“Pinjaman USD1,2 sampai USD 1,5 miliar untuk persetujuan, kita coba untuk kuatkan karena Indonesia merupakan negara penting,” kata Presiden ADB Takehiko Nakao di Hotel Mandarin Oriental, Jakarta, pekan lalu.

Nakao menilai Indonesia merupakan salah satu negara penting selain China dan India. Karena itu pihaknya merasa perlu melakukan memberikan pinjaman lebih besar dari tahun lalu. Ditambah ADB melihat, banyak proyek di Indonesia tertunda di tahun Pemilu.

“Karena itu, upaya menggenjot pembangunan infrastruktur tahun ini perlu mendapat dukungan finansial,” jelasnya.

Lanjutnya, dukungan pihaknya telah selaras dengan rencana pembangunan nasional pemerintahan Jokowi-JK lima tahun ke depan.

“Banyak tugas penting pemerintah yang harus dipenuhi mulai dari menyediakan infrastruktur, ketahanan pangan dan energi, serta mendorong pertumbuhan ekonomi lebih inklusif,” tukasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

Proses yang Dilakukan KPK Tidak Memiliki Kepastian Hukum



Jakarta, Aktual.co —Anggota DPR RI dari fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) H.M Nasir Djamil menegaskan, bahwa proses yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) seakan tidak memiliki kepastian secara hukum. Hal itu dia katakan dalam agenda Aktual Forum yang digelar di restoran Komando, jalan Soepomo, Jakarta Selatan, Minggu, 18, Januari, 2015.
 Selain itu juga  Nasir mengatakan, jika ada keinginan  KPK untuk menyelamatkan kewibawaan lembaga  kepresidena serta institusi kepolisisan, maka harua ada langkah yang kongkreet dan terbuka.

Artikel ini ditulis oleh:

Warnoto

WKSI: IHSG Diprediksi Melemah

Jakarta, Aktual.co — Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin bergerak variatif. Pasalnya,  penurunan harga BBM, elpiji, dan semen belum sepenuhnya direspon positif oleh pelaku pasar dan sinyal profit taking juga masih berlanjut.

Kepala Riset dari Woori Korindo Securities Indonesia (WKSI), Reza Priyambada mengatakan jika pelemahan masih berlanjut kemungkinan IHSG akan menutup utang gap 5.113-5.125 terlebih dahulu. Selain itu, kata dia, pelaku pasar mencoba mengakumulasi pembelian saham-saham yang telah melemah sebelumnya.

“Di sisi lain ada juga pelaku pasar yang cenderung melakukan aksi jual seiring masih variatifnya sentimen yang ada. Tarik menarik inilah yang membuat laju IHSG naik turun dalam rentang terbatas,” ujar Reza dalam risetnya.

Pada perdagangan Selasa (20/1) IHSG diperkirakan Reza berada pada rentang support 5.128-5.147 dan resisten 5.168-5.186. Menurutnya, sentimen yang ada belum cukup kuat untuk membuat laju IHSG kembali variatif dan disertai pelemahan.

“Diharapkan kondisi global tidak terlalu negatif sehingga dapat memberikan sentimen penguatan pada IHSG,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

WKSI: Rupiah Diprediksi Bergerak Variatif Cenderung Melemah

Jakarta, Aktual.co —   Pasca menguat di akhir pekan kemarin, laju Rupiah kembali melemah. Hal tersebut seiring pelaku pasar yang melakukan peralihan ke Yen yang bergerak menguat.

“Penguatan Yen dipicu antisipasi sentimen negatif dari Tiongkok, berupa pengendalian margin trading yang dipersepsikan kemungkinan adanya pembatasan transaksi tersebut,” ujar Kepala Riset dari Woori Korindo Securities Indonesia (WKSI), Reza Priyambada.

Pada Selasa (20/1) Reza memprediksikan Rupiah di bawah target level support 12.605, yakni Rp12.620-12.600 (kurs tengah BI). Menurutnya, belum adanya sentimen positif yang signifikan masih membuat laju Rupiah variatif dan cenderung melemah.

“Potensi perubahan masih dimungkinkan, seperti yang sempat kami sampaikan sebelumnya. Tetap waspada pada setiap potensi perubahan,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

Disuntik PMN, Bank Mandiri: Kredit Bakal Tumbuh Rp1.516 Triliun

Jakarta, Aktual.co — PT Bank Mandiri (Persero) Tbk memproyeksikan, pertumbuhan kreditnya dapat meningkat berkali lipat jika perseroan diberikan penyertaan modal negara (PMN) melalui penerbitan rights issue sebesar Rp5,6 triliun pada tahun ini. Jika PMN tidak diberikan, maka kredit Bank Mandiri pada 2020 hanya Rp1.352 triliun.

Dengan begitu, total aset Bank Mandiri pun bisa mencapai Rp1.516 triliun pada 2020 atau meningkat Rp164 triliun.

“PMN akan memberikan ruang ekspansi kredit yang lebih besar hingga Rp164 triliun pada 2020 di mana tambahan beki debet kredit tersebut akan berdampak positif terhadap pertumbuhan perekonomian nasional,” kata Direktur Utama Bank Mandiri Budi Gunadi Sadikin dalam materi pembahasan PMN RAPBNP TA 2015 di gedung DPR RI, Jakarta, Senin (19/1).

Budi menilai, dengan adanya PMN turut berdampak positif terhadap kemampuan penyaluran kredit perusahaan, yakni sebesar Rp74 triliun pada 2015. Namun, jika tidak dilakukan penambahan PMN, maka CAR Bank Mandiri sekitar 16,22% pada 2019. Angka ini di bawah ketentuan BASEL III yang sebesar 17,50%.

“PMN akan digunakan untuk penguatan struktur permodalan dalam rangka ekspansi kredit dan pemenuhan CAR requirement Base III, serta mendukung aspirasi Bank Mandiri menjadi regional sejalan dengan implementasi MEA ASEAN,” paparnya.

Melalui penambahan PMN diperkirakan akan turut mendongkrak laba setelah pajak Bank Mandiri pada 2020 mencapai Rp51,7 triliun, dengan NIM sekitar 6,64% dan CAR 17,50%. Tanpa PMN, laba dapat dibukukan sebesar Rp47,2 triliun dengan NIM 6,62% dan CAR 16,31%.

Pada akhir tahun ini, kredit Bank Mandiri diproyeksikan sebesar Rp635 triliun jika PMN dapat direalisasikan. Alhasil, laba perusahaan dapat dibukukan sekitar Rp21,2 triliun dengan NIM 6,16% dan CAR 16,63%.

Apabila penambahan suntikan modal tidak direalisasikan pada tahun ini, maka kredit hanya Rp561 triliun dengan NIM 6,15% dan CAR 16,85%.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

DPR: Perppu Pilkada Tanpa Dinasti Politik

Jakarta, Aktual.co — Anggota Komisi II DPR RI, Azikin Solthan menyebutkan Perppu Pilkada besar kemungkinan diterima dan pemilihan kepala daerah secara serentak, termasuk di Sulawesi Selatan, tidak akan bisa menyertakan dinasti politik.

“Kami baru menggelar rapat pandangan fraksi. Meski masih banyak poin yang harus diubah, tetapi besar kemungkinan Perppu ini akan diterima,” ujarnya saat dihubungi melalui telepon seluler dari Makassar, Senin (19/1).

Azikin mengatakan, Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perppu) Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Wali Kota dan Bupati hampir pasti diterima oleh DPR. Termasuk poin yang mengatur tentang pembatasan dinasti politik.

Legislator Partai Gerindra ini mengungkapkan, Perppu Pilkada sudah akan diparipurnakan beberapa hari lagi. Mengenai dinasti, Azikin menegaskan, dunia demokrasi sudah tidak mengenal hal itu.

“Catat itu, dalam dunia demokrasi tidak dikenal adanya politik dinasti. Tidak boleh lagi ada kekuasaan yang turun temurun. Kekuasaan harus di-rolling,” terangnya.

Azikin menambahkan, setelah Perppu Pilkada disahkan, maka sudah bisa dipastikan putra mahkota tidak bisa ambil bagian dalam pesta demokrasi tahun ini.

“Intinya itu, tidak ada putra mahkota yang bisa ikut pilkada. Ini bukan di Sulsel saja, tapi se Indonesia,” katanya

Artikel ini ditulis oleh:

Berita Lain