28 Desember 2025
Beranda blog Halaman 39360

Kemenpora Tak Punya Persiapan Khusus Hadapi Komisi X

Jakarta, Aktual.co — Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) tidak punya langkah khusus untuk menjabarkan Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi) Tim Sembilan kepada Komisi X DPR RI.

Dikatakan Deputi V Bidang Harmonisasi dan Kemitraan Kemenpora, Gatot S. Dewa Broto bahwa, pihaknya akan menjelaskan Tupoksi Tim Sembilan sesuai dengan Surat Keputusan (SK) Menpora, Imam Nahrawi.

“Tidak ada persiapan khusus. Kami akan menjelaskan sebagaimana adanya,” ungkap Gatot kepada Aktual.co, di Jakarta, Senin (19/1).

Untuk diketahui, Komisi X DPR RI akan menggelar pertemuan dengan lembaga pimpinan Imam Nahrawi itu pada Selasa (20/1) di Senayan, Jakarta. Di samping pembahasan Tim Sembilan, Kemenpora juga akan memaparkan program kerja antara lain ialah persiapan SEA Games 2015 dan Asian Games 2018.

“Pertemuan agendanya pukul 14.00 WIB. Ada banyak pembahasan pada pertemuan tersebut,” papar Gatot.

“Ada program kerja pengembangan olahraga, kepemudaan, pramuka. Persiapan SEA Games dan Asian Games juga akan dibahas,” pungkasnya.

Sebelumnya, pada Kamis (15/1) lalu, Komisi X DPR RI telah lebih dulu mengundang PSSI. Pada pertemuan dengan PSSI, Komisi X juga meminta PSSI untuk menjabarkan rencana kerja selama 2015, termasuk membahas Tim Sembilan.

Rencananya, Ketua Komisi X, Teuku Riefky Harsya akan mengulas hasil pembahasan dengan PSSI terkait Tim Sembilan rencananya di depan Menpora.

“Hasil rapat ini akan kami (Komisi X) paparkan lagi kepada Kemenpora,” kata Riefky, Kamis (15/1).

Artikel ini ditulis oleh:

Tunjuk Plt Kapolri, Ini Penjelasan Seskab

Jakarta, Aktual.co — Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo tak menggunakan pasal 11 ayat 5 UU nomor 2 tahun 2002 tentang polri, terkait penunjukkan Wakapolri Komjen Badrodin Haiti selaku Plt Kapolri.
Menurutnya, Badrodin hanya diminta untuk menjalankan tugas dan fungsi dari kewenangan Kapolri.
Jokowi melakukan diskresi dengan pelaksanaan fungsi pemerintahan agar tidak ada kekosongan di kepolisian, maka diambil keputusan untuk menetapkan Wakapolri melaksanakan tugas dan fungsi terkait kewenangan Kapolri.
Menurut dia, agar fungsi kepolisian tetap berjalan, Plt Kapolri dapat mengambil langkah yang dibutuhkan, seperti misalnya rotasi pejabat polri.
“Presiden sudah komunikasi dengan Pak Setya (Ketua DPR) hari Kamis malam. Hanya lisan, tertulisnya belum,” kata Andi, di Jakarta, Senin (19/1).

Artikel ini ditulis oleh:

Komnas Ham Kecam Eksekusi Mati

Jakarta, Aktual.co — Komisi Nasional Hak Asasi Manusia bersama sejumlah lembaga swadaya masyarakat kemanusiaan mengecam eksekusi mati yang dilakukan terhadap enam terpidana narkoba, Minggu (18/1).
“Kami yang berdiri di sini semua mengecam tindakan pemerintah yang menghukum mati enam terpidana narkoba,” kata Hafid Abbas di gedung Komnas HAM Jakarta, Senin (19/1).
Menurut dia, eksekusi mati merupakan tindakan yang tidak tepat untuk memberantas peredaran narkoba di Indonesia. “Pemberantasan narkoba dan eksekusi mati itu hal yang berbeda. Kalau ingin memberantas narkoba bongkar mafia narkoba di Indonesia, bukan mengeksekusi mati terpidana,” kata Direktur Eksekutif Imparsial Poenky Indarti.
Sementara Komisioner Komnas HAM Natalius Pigai mengatakan hukuman mati tidak akan menimbulkan efek jera. Menurut dia, efek jera hanya tepat diberikan pada orang yang bersalah, bukan pengedar narkoba lain yang belum tertangkap.
Seperti yang diketahui, sebanyak lima terpidana kasus narkoba menjalani eksekusi mati di lapangan tembak Limusbuntu, Pulau Nusakambangan, pada Minggu (18/1), pukul 00.30 WIB.
Lima terpidana mati yang telah dieksekusi itu terdiri atas Ang Kim Soei (62) warga negara Belanda, Namaona Denis (48) warga negara Malawi, Marco Archer Cardoso Mareira (53) warga negara Brasil, Daniel Enemua (38) warga negara Nigeria, dan Rani Andriani atau Melisa Aprilia (38) warga negara Indonesia.
Sementara satu terpidana bernama Tran Thi Bich Hanh (37), warga negara Vietnam, telah dieksekusi di kawasan Mako Brimob Subden 3 Detasemen C di Gunung Gendil, Desa Kragilan Mojosongo Boyolali, Jawa Tengah.
Tindakan eksekusi mati yang dilakukan pemerintah Indonesia menjadi perhatian oleh internasional. Bahkan Belanda dan Brasil telah menarik duta besarnya dari Indonesia.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu

Pangdam: TNI dan Polri Tak Gentar Ancaman Kelompok Ayub Waker

Jakarta, Aktual.co — Panglima Komando Daerah Militer XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Fransen G Siahaan menegaskan, aparat TNI dan Polri tidak mengkhawatirkan ancaman perang yang dinyatakan oleh kelompok kriminal bersenjata Ayub Waker.
“Soal ancaman itu, kami tidak menganggap bahwa kelompok Ayub Waker akan melakukan tindakan-tindakan itu karena kami mengetahui kekuatan amunisi yang mereka punya dan kemampuan mereka seperti apa,” kata Fransen Siahaan di Timika, Senin (19/1).
Fransen mengatakan, yang menjadi fokus perhatian semua pihak hingga kini yaitu ekses dari penertiban ribuan pendulang liar di bantaran Kali Kabur. Dengan adanya penertiban kegiatan dulang butiran emas di Kali Kabur, maka ribuan orang menjadi kaum pengangguran.
Jika kondisi tersebut tidak segera dicarikan solusinya maka bisa berdampak negatif pada terjadinya gangguan kamtibmas dan meningkatnya angka kriminalitas di Timika.
“Saya kira hal ini yang memiliki dampak yang luar biasa. Selama ini mereka bisa mendapatkan uang dengan mudah karena mendulang emas di sungai, tapi sekarang mereka tidak punya pekerjaan. Ini yang perlu diantisipasi oleh pemerintah daerah,” kata dia.
Pangdam menegaskan bahwa keterlibatan prajurit TNI dalam tugas operasi penegakkan hukum di bantaran Kali Kabur, Tembagapura untuk membantu pihak kepolisian dalam menjalankan fungsi polisionil.
“Dalam hal melakukan pengejaran KKB Ayub Waker yang diduga sebagai pelaku penembakan dua prajurit Brimob di Tembagapura beberapa waktu lalu, kita sifatnya hanya membantu. Pak Kapolda (Irjen Polisi Yotje Mende) meminta bantuan dari TNI untuk memberikan perkuatan dalam melakukan tindakan polisionil.”
Forum komunikasi antarlembaga itu juga dimanfaatkan untuk melakukan evaluasi internal bagaimana pengamanan yang dilakukan Polda Papua di area obyek vital nasional PT Freeport Indonesia serta bagaimana pelaksanaan operasi perbantuan yang melibatkan prajurit TNI dalam pengejaran KKB Ayub Waker.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu

Muradi : Ada Perlakuan yang Beda Dari KPK Pada Budi Gunawan



Jakarta, Aktual.co —Pengajar politik dan pemerintahan, Muradi mengatakan bahwa ada perlakuan yang berbeda dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada kasus Calon Kapori Budi Gunawan. Hal itu dikatakan dalam acara Aktual Forum dengan tema “Lewat Budi Gunawan, KPK Ganggu Hak Preogratif Presiden ?” yang digelar di restoran Komando, jalan Soepomo, Jakarta Selatan, Minggu, 18, Januari, 2015.

Artikel ini ditulis oleh:

Warnoto

Pasokan Premium di Pekalongan Habis Terjual

Semarang, Aktual.co — Pasca penurunan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis premium dari Rp7.600 menjadi Rp6.700 dan harga solar dari Rp7.500 menjadi Rp6.400, berdampak pada habisnya stok di sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di sepanjang jalur Pringlangu-Kertijayan, Pekalongan. 
Keputusan resmi harga baru yang diberlakukan sejak tanggal hari ini, Senin (19/1), langsung diserbu kendaraan bermotor. Antrean panjang mengular sejak pukul 06.00 wib pagi.
General Manejer SPBU 44541104 Merdeka, Tri Paryono mengatakan, persediaan premium yang dijual hari ini merupakan sisa stok pada hari Minggu kemarin. Hingga Senin pagi tadi, sisa stok premium tercatat masih 35 kilo liter (KL).
“Informasi di SPBU lain sudah habis di daerah Pekalongan arah selatan itu. Bahkan di Tirto pun sudah habis, maka penumpukan kendaraan ditempat SPBU kami,” kata Paryono, di jalan Merdeka-Pekalongan.
Beberapa stok premium di SPBU lain bisa dikarenakan penaikan harga yang ditetapkan pemerintah sejak tanggal 17 Januari lalu. Dimungkingan keputusan penurunan harga BBM baru itu tidak mau menyetok, dan menunggu harga BBM jenis premium dan solar mulai diberlakukan.
Pihaknya tetap sama dengan SPBU lain untuk tidak menyetok lebih dahulu sebelum harga resmi BBM diberlakukan per tanggal tersebut.
“Saya juga memakai stok lama, jadi hari ini baru meminta stok baru lagi kepada Pertamina,” kata dia.
Meski begitu, persediaan BBM jenis solar tidak begitu melonjak seperti premium yang sudah habis di sejumlah SPBU lain. Rata-rata persediaan stok premium mencapai 424 KL per hari. Persediaan stok itu pun biasanya masih tersisa.
Harga jual BBM umum per liter diterima berdasarkan surat keputusan Senior President Fuel Marketing & Distributor PT Pertamina (Persero) IV Jateng-DIY nomor Kpts-003/F10000/2015-S3 tertanggal 16 Januari 2015. Adapun harga Pertamax Rp8.000 per liter, Pertama plus Rp9.050 per liter, Premium Rp6700 per liter, dan solar/biosolar Rp6400 per liter. 

Artikel ini ditulis oleh:

Berita Lain