28 Desember 2025
Beranda blog Halaman 39372

Siang Ini, Jokowi Lantik Wantimpres

Jakarta, Aktual.co — Sekretaris Kabinet Andi Wijayanto mengatakan pelantikan anggota Dewan Pertimbangan Presiden (wantimpres) sesuai dengan jadwal yang ditentukan Undang-undang.
Dilansir dari laman setgab.go.id, jadwal yang disesuaikan UU tersebut yaitu pelantikan wantimpres dilakukan tiga bulan setelah presiden dilantik.
Sebanyak sembilan anggota wantimpres yang rencananya akan dilantik Senin (19/1) siang ini. Kesembilan anggota tersebut tidak ada satupun yang menjadi ketua umum parpol.
Sesuai UU no 19 tahun 2006 tentang wantimpres, tugasnya adalah memberikan nasihat dan pertimbangan kepada presiden dalam menjalankan kekuasaan pemerintah negara.
Wantimpres dapat meminta informasi dari instansi pemerintah terkait dan lembaga negara lain. Selain itu, diberikan hak keuangan dan fasilitas lainnya sesuai dengan yang diberikan kepada menteri negara.

Artikel ini ditulis oleh:

Kadishub: Evaluasi Uji Coba Bagus, Pelarangan Motor Lanjut

Jakarta, Aktual.co — Dinas perhubungan DKI Jakarta anggap evaluasi uji coba pelarangan motor selama sebulan di jalan protokol MH Thamrin – Medan Merdeka Barat menunjukkan hasil positif. 
“Bagus kok hasil evaluasinya, kita akan teruskan,” kata Kepala Dinas Perhubungan DKI Benjamin Bukit, di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (19/1).
Mengenai masih adanya masyarakat pengguna motor yang melanggar, Benjamin yakin itu hanya sementara saja. “Nanti lama-lama juga hilang.”
Uji coba telah usai, sanksi tilang pun diberlakukan bagi pengendara motor yang melanggar zona pelarangan. Besarnya tak tanggung-tanggung, Rp500 ribu.
Sejumlah pengendara motor kemarin berunjukrasa di Balai Kota, Minggu (18/1). Menolak pemberlakuan sanksi tilang.  
Menanggapi demo pengendara motor, Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) hanya menjawab enteng,” Pastilah. Sesuatu yang orang sudah biasa ngubah itu susah. Dulu waktu baru keluar mesin komputer saja orang mau ganti dari mesin tik malas di kantor.”
Dia tidak mau ambil pusing dengan berbagai reaksi yang muncul dari para pengendara motor atas kebijakan tilangnya tersebut.
“Biasa kok itu mesti dipaksa sedikit. Nanti orang akan tahu kok manfaatnya,” kata dia, di Jakarta, Senin (19/1).

Artikel ini ditulis oleh:

Ini Warung Pinggir Jalan yang Jadi Tempat Tongkrongan Favorit di Bandung

Jakarta, Aktual.co — Kuliner yang akan dibahas Aktual.co kali ini berbeda dengan kuliner pada umumnya. Cafe ini menjadi nomor satu di Bandung dengan pengunjung yang datang yaitu, mayoritas anak muda.

Cafe ini bernama ‘Warunk UpNormal’, bukan sembarang warung seperti di pinggir jalan. Dengan konsep menu yang berbeda,  tempat tersebut seakan menjadi lokasi favorit tongkrongan anak muda ‘Kota Kembang’.

“Kenapa namanya UpNormal karena semua menunya di atas normal,” papar Angga Nugraha, salah satu Owner UpNormal dan juga Nasgor Mafia, kepada Aktual.co, di kawasan Dago, Bandung.

Ia menjelaskan, bahwa menu utama yang disajikan disana adalah menu yang sederhana yang ditemui setiap hari seperti, roti bakar, mie rebus dan goreng, sosis, susu serta kopi. Bagaimana menu tersebut disajikan dengan sajian yang berbeda dari rasa bahkan hingga namanya.

“Owner-nya kan bukan saya saja, kita semua hobi kuliner dan sering menemukan menu-menu standar di lapangan. Terkumpulah beberapa ide dari kita dan kita jadikan menu berbeda di ‘UpNormal’, menu di atas rata-rata,” jelasnya lagi.

Bila dilihat, memang menu di ‘UpNormal’ adalah makanan yang sering kita temui. Tapi, para owner muda ini bisa menyajikannya secara unik, menarik dan cita rasa yang memuaskan lidah. ‘UpNormal’ sendiri belum setahun berdiri, tetapi sudah memiliki begitu banyak pelanggan dan memiliki dua cabang diantaranya, di jalan Suci dan Cihampelas Bandung.

“Target pasar kita sebenarnya itu Mahasiswa karena ‘UpNormal’ di Suci juga banyak wilayah perkuliahan, tetapi justru bukan hanya Mahasiswa saja yang datang kesini, tetapi juga pelajar, karyawan, bahkan datang dengan keluarganya juga,” urainya kembali.

Bagaimana tidak ramai, konsep ‘UpNormal’ begitu cozy dijadikan tempat tongkrongan, nyaman dan benar-benar konsep anak muda. Harga yang dipasangpun begitu miring dimulai dari Rp8.000 hingga Rp. 35.000 dengan 90 menu andalan yang ada.

“Owner-owner disini kan juga suka makan mie goreng, roti bakar, kopi, dan main ke beberapa tempat cafe dan untuk minum kopi di tempat cafe ternama tersebut juga kan harus merogoh kocek agak besar. Dari situlah kita main di segmen menengah, dimana orang bisa nongkrong, makan dan minum kopi dengan harga yang miring tapi di tempat yang keren, cozy dan nyaman,” paparnya.

Ia kembali menerangkan, jarang sekali melihat bisnis kuliner segmen menengah seperti ini di kalangan kuliner yang ada, dengan ide menu sederhana yang dapat diolah kembali menjadi menarik. Selain itu, Cafe ‘UpNormal’ juga menyediakan beberapa permainan zaman sekolah seperti uno, monopoli, kartu remi, ular tangga dan masih banyak lagi.

“Biasanya kan orang kalau habis makan langsung pulang, kalau kita enggak, kita punya konsep dimana konsumen bisa betah dan nggak langsung pulang setelah makan yang artinya bisa nongkrong dulu santai sambil bermain atau sambil nunggu pesanan datang, membuat konsumen senyaman mungkin”.

Anda bisa mencoba sajian kuliner tersebut di kota Bandung, di Jalan Suci dan daerah Cihampelas.

Artikel ini ditulis oleh:

Menteri Yosanna: “Kita Sudah Darurat Narkoba, Tak Bisa Toleransi Lagi”

Jakarta, Aktual.co — Meski banyak protes dari negara sahabat yang warga negaranaya dieksekusi mati di Indonesia, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yosanna Laoly menegasakan, hukuman mati akan tetap berlaku.
Apalagi, kata dia, di Indonesia saat ini mengalamai darurat narkoba. “Kita melihat bahwa Indonesia sudah darurat dengan narkoba, tidak bisa ditoleransi lagi,” kata Yosana di gedung DPR, Senin (19/1).
Dia mengatakan, pemberian hukuman mati itu bertujuan agar memberikan pelajaran ke bandar narkoba. “Pecandu narkoba kita rehabilitasi, bandarnya kita eksekusi.”
Pada Minggu dini hari, Kejaksaan Agung telah melaksanakan eksekusi terhadap enam orang terpidana mati, yang masing-masing merupakan warga negara Indonesia, Brasil, Belanda, Malawi, Vietnam dan Nigeria.
Lima terpidana mati dieksekusi di Pulau Nusakambangan, Cilacap, antara lain Marco Archer Cardoso Moreira dari Brasil, Rani Andriani alias Melisa Aprilia dari Indonesia, Namaona Denis dari Malawi, Daniel Enemuo alias Diarrassouba Mamadou asal Nigeria, serta Ang Kiem Soei alias Kim Ho alias Ance Tahir alias Tommi Wijaya negara Belanda.
Sementara seorang lainnya yakni Tran Thi Bich Hanh warga Vietnam dieksekusi di Boyolali, Jawa Tengah. Eksekusi keenam terpidana mati ini dilaksanakan, setelah grasi yang diajukan ke enam terpidana mati tersebut, ditolak Presiden Joko Widodo.
Dalam hal ini Pemerintah Brasil dan Belanda telah menarik Duta Besar mereka ke negara masing-masing usai warganya dieksekusi mati oleh regu tembak di Pulau Nusakambangan. Padahal, Pemerintah Belanda dan Brasil memohon agar Indonesia membatalkan eksekusi mati tersebut.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu

Polres Musiwaras Selidiki Motif Terbakarnya Pos Polisi

Jakarta, Aktual.co — Polres Musirawas, Sumatera Selatan, meyelidiki motif terbakarnya pos polisi lalu lintas berlokasi di Jalan Jendral Sudirman, Desa G1 Mataram, Kabupaten Musirawas, Jumat (16/1).
“Pos polisi lalu lintas di Kecamatan Tugu Mulyo itu statusnya adalah hibah dari Desa setempat, penyebab kebakaran itu diduga kuat konsleting arus pendek listrik,” kata Kapolres Musi Rawas AKBP Nurhadi Handayani, Senin (19/1).
Namun, dugaan itu kata dia, masih terus diselidiki pihak Satlantas agar bisa ditindaklanjuti dengan mengundang petugas laboratorium forensik Polda Sumatera Selatan melakukan penyelidikan penyebab terjadinya kebakaran tersebut.
Dia mengatakan, gedung yang digunakan sebagai pos lalu lintas itu merupakan hibah dari pemerintah Desa G1 Mataram, maka arus listrik yang digunakan pada pos tersebut menumpang dari kantor kepala desa setempat.
“Gedung itu bukan hibah dari Polri, kita dapat Hibah dari pihak desa, semacam swadaya dari masyarakat sejak tahun 2006. Dugaan sementara, insiden ini akibat konsleting arus pendek listrik dan tidak menimbulkan adanya korban jiwa, namun berkas administrasi dan alat elektronik di pos itu hangus.”
Kepala Desa G1 Mataram Supardi menjelaskan, kejadian tersebut diduga akibat dari hubungan arus pendek listrik, sedangkan pos tersebut belum menggunakan listrik sendiri, tapi masih menyambung listrik di kantor kepala desa.
Saat kejadian tidak ada petugas yang jaga, sedangkan kebakaran itu baru diketahui sekitar pukul 02.30 WIB dini hari. Para pedagang sebagai saksi mata yang hendak berjualan ke Pasar Tugumulyo melihat kobaran api di atas pos tersebut.
Setelah menengetahui hal itu, dia langsung membangunkan penjaga kantor kepala desa yang berada tepat di sebelah pos terbakar tersebut.
Edi penjaga kantor kepala desa langsung bangun dan memberitahukan pada warga lainnya agar membantu mematikan kobaran api tersebut Satu jam kemudian baru mobil pemadam kebakaran tiba dan langsung mematikan api tersebut yang sebelumnya sudah nyaris mati karena dimatikan warga secara bergotong royong.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu

Menkopolhukam: Negara Lain Harus Hargai Hukum Indonesia

Jakarta, Aktual.co — Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Tedjo Edhy Purdijatno mengimbau pemerintah Belanda dan Brasil untuk menghargai proses hukum di Indonesia terkait eksekusi satu warga negara Belanda dan satu warga negara Brasil di Nusakambangan, Jawa Tengah (18/1).
“Negara lain harus menghargai hukum yang berlaku di Indonesia karena kita negara berdaulat,” kata Tedjo, di Istana Negara, Jakarta, Senin (19/1).
Sebelumnya, Brasil dan Belanda masing-masing menarik duta besar mereka di Jakarta untuk berkonsultasi terkait eksekusi mati warganya di Indonesia.
Menteri Luar Negeri Belanda Bert Koenders dalam pernyataan di situs Kedutaan Belanda di Jakarta www.indonesia-in.nlembassy.org mengutuk eksekusi terhadap warga negara Belanda, Ang Kim Soei.
“Belanda mengutuk eksekusi terhadap bapak Ang di Indonesia. Merupakan hal yang tragis bahwa dia dan lima orang lainnya telah dieksekusi. Saya turut prihatin pada keluarga mereka. Bagi mereka, ini merupakan sebuah akhir yang dramatis dari sebuah ketidakpastian selama bertahun-tahun,” kata Menlu Belanda.
Dalam pernyataan tersebut, Koenders juga menyampaikan dirinya telah memanggil kembali untuk sementara Duta Besar Belanda untuk Indonesia untuk berkonsultasi dan juga memanggil Kuasa Usaha Indonesia a.i. untuk Belanda ke Kementerian Luar Negeri untuk meminta penjelasan.

Artikel ini ditulis oleh:

Berita Lain