28 Desember 2025
Beranda blog Halaman 39381

IGJ: Jokowi Stabilkan Rupiah dengan Menumpuk Utang

Jakarta, Aktual.co — Pada tanggal 8 Januari 2015 waktu New York, Pemerintah Indonesia telah melakukan transaksi penjualan Surat Utang Negara (SUN) valuta asing (global bond) dalam denominasi dolar AS sebesar US$4 miliar. Penjualan global bond tersebut merupakan bagian dari Program Global Medium Term Notes Indonesia sebesar US$ 30 miliar atau sekitar Rp360 triliun.

Pengamat Ekonomi dari Indonesia for Global Justice (IGJ) Salamuddin Daeng menilai, langkah Jokowi – JK medapatkan penerimaan devisa dari utang luar negeri dalam rangka  mempertahankan nilai tukar dengan menumpuk utang Jelas keliru dan cacat serta melawan nilai-nilai Trisakti. Ia juga berpendapat bahwa rupanya hal inilah yang membuat rupiah hingga hari ini belum terjungkal.

“Utang luar negeri yang ditumpuk habis untuk membiayai impor pangan, impor minyak dan impor bahan baku industri. Sementara produksi dan produktifitas nasional disedot sehabis habisnya hanya untuk membayar bunga utang,” ujar Salamuddin melalui pesan elektronik yang diterima Aktual, Senin (19/1).

Ia menerangkan, Indonesia pada dasarnya tidak lagi memerlukan utang, jeratan barang impor dan ketergantungan pada modal asing, apabila sumber keuangan nasional, didukung kekayaan alam melimpah serta pasar yang sangat besar dapat dikelola dengan benar oleh bangsa Indonesia sendiri. Penguatan ekonomi nasional tidak mungkin terjadi apabila Jokowi tidak melakukan langkah sentralisasi sistem ekonomi, integrasi kelembagaan ekonomi dan konsentrasi sumber daya fiskal dan keuangan nasional prasarat membangun fondasi ekonomi nasional.

“Upaya tersebut hanya dapat dilakukan dengan mengakhiri sistem ekonomi di atas UUD amandemen yang menyebabkan kekayaan nasional, potensi keuangan nasional, segenap resourcess nasional terpragmentatasi, dikuasai oleh kartel, sindikat dan mafia dalam kekuasaan, sehingga tidak dapat digunakan secara optimal dalam memperkuat kapasitas nasional,” terangnya.

“Cara Presiden Jokowi mencari devisa dan menjaga nilai tukar dengan menumpuk utang justru akan menjadi bola salju yang akan menghempaskan jokowi dan menjerumuskan bangsa Indonesia dalam jurang kehancuran,” tegasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

Israel Tewaskan Enam Anggota Hizbullah di Suriah Selatan

Jakarta, Aktual.co — Stasiun televisi nasional Suriah, memberitakan bahwa, Israel telah menewaskan enam petempur Hizbullah dalam serangan udara terhadap satu kota kecil di Suriah Selatan.

“Satu helikopter Israel menembakkan dua roket dari dalam wilayah pendudukan pada Ahad (18/1) ke arah Kota Kecil Mazrat Al-Amal di Al-Qunaitera,” kata stasiun TV tersebut, seperti yang dikutip dari Xinhua, Senin (19/1).

Seorang anak, katanya, menderita luka parah akibat serangan itu, tapi stasiun televisi tersebut tak memberi perincian lebih lanjut.

Masih pada Ahad, lembaga media kelompok gerilyawan Lebanon itu di dalam satu pernyataan mengkonfirmasi gugurnya beberapa anggotanya dalam serangan udara Israel.

“Serangan tersebut mengakibatkan gugurnya sejumlah mujahid, yang nama mereka akan diumumkan nanti, setelah pemberitahuan kepada keluarga yang mulia,” kata pernyataan itu.

Sebelumnya, Stasiun Televisi Lebanon Al-Manar melaporkan Israel melancarkan serangan udara terhadap petempur Hizbullah yang sedang memeriksa Kota Kecil Mazrat Al-Amal di Provinsi Al-Qunaitera di Suriah Selatan, yang berbatasan dengan Dataran Tinggi Golan –yang diduduki Israel.

Nama mujahid yang gugur itu, katanya, akan “segera” diumumkan.

Artikel ini ditulis oleh:

IHSG Alami Teknikal Koreksi, Peluang Investor Akumulasi Beli Saham

Jakarta, Aktual.co — Pada perdagangan hari ini (19/1), Asjaya Indosurya Securities memperkirakan indeks harga saham gabungan (IHSG) akan berada di kisaran 5.122–5.194.

“IHSG mengalami teknikal koreksi, dengan sifat wajar dan sehat. Arah pergerakan menguji level support pada level 5.122, namun belum mempengaruhi kekuatan naik IHSG,” kata Kepala Riset Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya dalam riset hariannya, Senin (19/1).

Ia menjelaskan, bagi investor peluang koreksi wajar dapat dimanfaatkan untuk melakukan akumulasi beli, saat ini IHSG masih berada dalam konsolidasi wajar dengan potensi melanjutkan kenaikan dalam waktu dekat.

Jika support level tersebut telah teruji, lanjutnya, maka target resisten jangka pendek berada pada level 5.194.

“Hari ini IHSG berpotensi melakukan T-bound,” imbuhnya.

Selain itu, dalam risetnya William juga memaparkan sejumlah saham yang dapat dipertimbangkan pada perdagangan hari ini, yakni ASII, PGAS, EXCL, GGRM, BBNI, dan JSMR.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

Pasar Obligasi Berpotensi Lanjutkan Penguatan

Jakarta, Aktual.co — Woori Korindo Securities Indonesia (WKSI) menilai tetapnya BI Rate dipersepsikan akan berlanjutnya fase tetapnya suku bunga acuan, dan direfleksikan positif pada laju pasar obligasi.

“Laju pasar obligasi kembali menawarkan untuk potensi penguatan lanjutan, namun demikian tetap cermati perubahan sentimen yang dapat berpengaruh pada berkurangnya potensi laju positif tersebut,” kata Analis WKSI Reza Priyambada dalam risetnya, Senin (19/1).

Reza mengatakan kemungkinan laju harga obligasi akan bergerak dengan rentang ±35 hingga 85 basis poin.

“Untuk itu, tetap cermati perubahan dan antisipasi sentimen yang ada, terutama pasca dirilisnya rencana beberapa pertumbuhan ekonomi global, termasuk Indonesia,” ujarnya.

Menurutnya, meski laju pasar obligasi memiliki peluang kembali melanjutkan kenaikan namun, tampaknya sentimen positif dan volume transaksi beli mulai berkurang. Untuk itu, perlu diwaspadai adanya aksi jual yang akan mengurangi peluang tersebut, dan membuat laju pasar olbigasi berbalik melemah.

“Tetap cermati perubahan dan antisipasi sentimen yang ada. Tampaknya laju pasar obligasi mengalami peningkatan seiring rilis tetapnya suku bunga BI Rate di level 7,75%, dan sentimen penurunan harga BBM,” tambahnya.

Ia menerangkan, pergerakan harga dan yield menunjukkan laju yang positif meskipun bergerak tidak beriringan. Pergerakan yield secara mingguan kembali berbalik turun di hampir seluruh tenor, dengan rincian:
Tenor pendek (1-4 tahun). Penurunan rata-ata yield 10,92 bps.
Tenor menengah (5-7 tahun). Penurunan yield sekitar 24,95 bps.
Tenor panjang (8-30tahun) turut mengalami penurunan yield sekitar 19,78 bps.
 Obligasi pemerintah seri benchmark FR0069 yang memiliki jatuh tempo ±5 tahun mampu melanjutkan penguatan 37,90 bps.
FR0070 yang memiliki jatuh tempo ±10 tahun mengalami kenaikan harga 52,23 bps.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

Polri Lanjutkan Perkap Jilbab Polwan

Jakarta, Aktual.co — Mabes Polri menegaskan, meski Jenderal Sutarman sudah tidak menjabat sebagai Kapolri, namun Peraturan Kapolri (Perkap) tentang Jilbab Polisi Wanita (Polwan) tetap dilanjutkan.

“Wakapolri akan melanjutkan tugas pak Sutarman, kita akan lanjutkan tugas yang sudah rencana kerja satu tahun,” kata Kadiv Humas Polri Irjen Ronny F Sompie, saat dikonfirmasi, Senin (19/1).

Ronny mengungkapkan, perkap jilbab polwan harus segera direalisasikan. Sebab, sudah masuk dalam rencana anggaran Polri, sehingga tidak mungkin berubah.

“Saya rasa perkap jilbab polwan sudah rencana satu tahun dan sudah ada anggaran, harus direalisasikan, kita punya komitmen,” tegasnya.

Sebelumnya, Jenderal Sutarman saat masih menjadi Kapolri berjanji pada 2015, akan segera mengesahkan perkap jilbab. Menurut Sutarman pengadaan perkap jilbab akan segera dilaksanakan setelah pengesahan.

Saat ini, kata Sutarman, perkap jilbab polwan sudah sampai perencanaan dan pengadaan anggaran. Adapun anggaran yang dianggarkan untuk perkap jilbab polwan sendiri sebesar Rp1,2 Triliun.

Artikel ini ditulis oleh:

WKSI: Harga BBM Turun, Laju IHSG Diprediksi Melemah

Jakarta, Aktual.co — Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pekan lalu melemah dan terjadi tren penurunan setelah berhasil menutup utang gap di level 5.194-5.206 pada pekan sebelumnya. Hal tersebut disebabkan oleh masih berlanjutnya aksi profit taking dan pelemahan sejumlah bursa saham Asia.

“Sentimen dari rilis rencana pemerintah menurunkan harga BBM hingga semen tidak terlalu memberikan sentiment positif. Bahkan laju Rupiah yang mengalami penguatan juga tidak direspon positif,” ujar Kepala Riset dari Woori Korindo Securities Indonesia (WKSI), Reza Priyambada.

Pada perdagangan Senin (19/1), Reza memprediksikan IHSG berada pada rentang support  5.130-5.138 dan resisten 5.155-5.206. Menurut Reza, adanya sentimen positif dari penurunan harga BBM, elpiji, bahkan semen belum sepenuhnya direspon positif dan sinyal profit taking pun diperkirakan masih berlanjut.

“Jika pelemahan masih berlanjut kemungkinan IHSG akan menutup utang gap 5.113-5.125 dulu. Tetap cermati potensi pelemahan lanjutan meskipun kami masih berharap adanya technical rebound,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

Berita Lain