28 Desember 2025
Beranda blog Halaman 39389

Ibunda Camelia Malik Meninggal

Jakarta, Aktual.co —Syarifah Farida binti Ahmad Al-Hasni, 87, yang tak lain adalah ibunda dari artis senior kakak-beradik, Achmad Albar dan Camelia Malik, meninggal dunia pada Minggu pagi (18/1). Almarhumah menghembuskan nafas terakhir pada pukul 07.20 WIB di Rumah Sakit RSPAD (Rumah Sakit Pusat Angkat Darat), Jakarta Pusat. Jenazah almarhumah pun langsung disemayamkan di rumah duka di Kav. POLRI Blok B, No.11 Cilandak KKO, Ragunan, Jakarta Selatan.

Menurut Achmad Albar, ibundanya meninggal karena asma yang telah lama ia derita, meski sempat menjalani perawatan di ICU RSPAD beberapa bulan terakhir karena stroke. Jenazah dimakamkan ba’da Ashar tadi di TMP. Kampung Kandang, Ciganjur, Jakarta Selatan. “Sebelum stroke memang sudah ada asma,” ujar Ahmad Albar kepada wartawan, saat ditemui di rumah duka Kav. POLRI Blok B, No.11 Cilandak KKO, Ragunan , Jakarta Selatan, Minggu pagi (18/1).

Sebelumnya, kondisi almarhumah menurut Achmad sempat membaik namun tiba-tiba menurun drastis. “Sempat membaik jam tiga pagi tadi. Tapi kemudian drop lagi. Jam tujuh Saya dapat kabar jantungnya lemah. Prosesnya cepat sekali.” lanjutnya. Sementara Camelia mengaku tak mendapat firasat wafat ibundanya, namun kedua artis lawas itu nampak tabah menghadapi kepergian ibunda tercintanya tersebut.

Salim Said: Jokowi Memang Cerdas, Namun Sampai Kapan?

Jakarta, Aktual.co —Keputusan Presiden Joko Widodo menunda pelantikan Komjen Pol Budi Gunawan sebagai Kapolri dinilai sebagai solusi terbaik untuk menengahi desakan yang mengimpit dia dari berbagai penjuru. Meski tak sedikit masyarakat yang dibuat bingung dengan akhir cerita nasib pergantian kapolri.

Pengamat politik spesialisasi militer Salim Said menganggap penundaan pelantikan Budi Gunawan setidaknya menenangkan pihak-pihak yang berkepentingan dalam bursa pemimpin Kepolisian. “Besarnya tekanan terhadap Jokowi dalam persoalan ini harus dimengerti masyarakat. Dalam hal ini, saya katakan Jokowi telah mengambil keputusan yang sangat cerdas,” ujar Salim di Jakarta.

Guru Besar Universitas Pertahanan itu mengatakan keputusan menunda pelantikan Budi Gunawan tidak melukai perasaan DPR yang telah meloloskan Budi, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang diduga berada di balik pilihan Jokowi, serta KPK yang telah menjerat Budi sebagai tersangka kasus rekening gendut. “Meski keputusan ada di tangan Jokowi, hak prerogratif itu tidak berada di ruang kosong karena ada masyarakat di sana (untuk memantau),” ujar Salim.

Dalam hal ini, kata Salim, KPK dan DPR merupakan elemen yang mewakili kepentingan masyarakat. Sementara Megawati, sosok pemimpin partai yang memberi tiket Jokowi ke Istana, memiliki hak untuk mendapatkan balas jasa. “Dalam politik itu wajar jika ada permintaan balas budi. Tuhan saja menciptakan manusia untuk mengabdi kepada-Nya. Apalagi ini seorang Mega,” sindir Salim.

Menurut Salim, kecerdasan Jokowi diperlihatkan dengan cara yang santun. Dia berasumsi, ketika Mega “memesan” Budi, Jokowi lantas mempersilakan DPR untuk memproses pencalonannya. Di sisi lain, KPK dijadikan sebagai perpanjangan tangan untuk membuktikan keraguannya. Salim mengatakan intervensi partai politik terhadap Jokowi akan terus terjadi sepanjang masa pemerintahannya. “Pertanyaannya, sampai kapan Jokowi bisa tetap cerdas menghadapinya?”

Pengendara Motor Mulai Ditilang di Thamrin

Jakarta, Aktual.co —Sejumlah pengendara roda dua yang kedapatan melintasi ruas jalan MH Thamrin-Monas diamankan petugas dari Satuan Lalu Lintas Polda Metro Jaya saat penerapan tilang yang mulai diberlakukan pada Minggu (18/1). “Dari operasi yang kami mulai sejak pukul 11 tadi telah ada sekitar 50 pengendara yang kami berikan surat tilang,” kata Komandan Peleton Unit Urai Satuan Lalu Lintas Polda Metro Jaya Ipda Fatur Roji saat ditemui di Bundaran HI, Jakarta.

Fatur mengatakan, para pengendara yang terjaring dalam operasi kali ini akan dikenakan pasal 287 tentang pelanggaran rambu-rambu lalu lintas dan mereka akan diberi surat tilang. “Semua pengendara kami berikan surat tilang berwarna merah untuk langsung dilimpahkan pada pengadilan agar disidangkan,” katanya.

Kendati diberikan surat tilang berwarna merah untuk disidangkan dan dikenakan denda sesuai putusan pengadilan, polisi juga menyediakan tanda bukti pelanggaran tersebut yang berwarna biru. Surat tilang berwarna biru tersebut akan langsung dikenakan denda maksimal sejumlah Rp500 ribu serta dibayarkan di Bank BRI terdekat untuk selanjutnya bukti pembayaran itu digunakan untuk mengambil dokumen yang ditahan saat operasi oleh polisi.

Sementara itu, salah satu pengendara motor yang ditemui saat dokumen kendaraannya diamankan polisi mengaku belum mengetahui penerapan tilang mulai diberlakukan hari ini. “Saya belum mengetahui hari ini dimulai penerapan tilang di jalur ini karena sebulan terakhir saya tidak pernah melalui jalur ini,” kata salah satu pengendara motor Andre (20) sesaat setelah ditilang oleh petugas.

Pemberlakuan penerapan tilang pada tanggal 18 Januari 2015 di sepanjang Jalan MH Thamrin (Bundaran HI) sampai ke Merdeka Barat (Monas) merupakan pengembangan dari masa sosialisasi aturan larangan masuk di jalur tersebut selama Desember 2014.

Tantowi Yahya: Brasil dan Belanda Harus Menghargai Hukum di Indonesia

Jakarta, Aktual.co —Wakil Ketua Komisi I DPR RI Tantowi Yahya menyatakan, pemerintah Belanda dan Brasil harus menghargai penegakan hukum di Indonesia terkait pelaksanaan hukuman mati terhadap enam pengedar narkoba. “Kedua kepala negara (Belanda dan Brazil) juga harus menghargai, pelaksanaan hukuman mati tersebut merupakan bentuk penegakan hukum yang berlangsung di Indonesia,” kata Tantowi melalui keterangan tertulisnya di Jakarta, Sabtu (17/1). Dia menyebutkan sebanyak 40 orang meninggal setiap hari akibat narkoba.

Tantowi mengatakan, hukuman mati untuk para pengedar narkoba tidak hanya di Indonesia, tapi juga berlaku di Cina, Singapura, Vietnam, Malaysia, dan negara-negara lainnya. Menurut dia, hak Pemerintah Brasil dan Belanda untuk menarik Duta Besarnya di Indonesia atas ketidaksetujuannya terhadap eksekusi hukuman mati terhadap warga negara mereka. “Upaya yang telah dilakukan Presiden Dilma Rousseff dan Raja Willem Alexander yang juga telah berkomunikasi dengan Presiden Joko Widodo merupakan upaya yang sungguh-sungguh untuk melindungi warga negaranya,” ujarnya.

Tantowi menilai hal tersebut merupakan hal yang wajar dan apabila setelah pelaksanan hukuman mati telah berimpilkasi terhadap ditariknya duta besar mereka di Indonesia, maka itu merupakan hak kedua negara tersebut. Politisi Partai Golkar itu berharap sikap kedua negara tersebut merupakan reaksi sesaat.

Menurut dia pemerintahan Jokowi harus mengintensifkan komunikasi dalam kerangka menjelaskan pelaksanaan hukuman mati merupakan bagian dari penegakan hukum. “Hal itu harus dilakukan apabila nantinya penarikan tersebut berdampak terhadap hubungan diplomasi kedua negara,” katanya.

Sebanyak 250 Investor Ditargetkan BEI di Papua

Jayapura, Aktual.co —Bursa Efek Indonesia (BEI) Perwakilan Jayapura, pada 2015 menargetkan 250 investor di Papua. “Jadi kemungkinan di tahun ini kita targetkan lebih dari 200 investor, walaupun belum ditetapkan namun tahun ini diperkirakan 250 investor untuk wilayah Papua”, kata Kepala Kantor BEI Jayapura Kresna Aditya Payokwa, saat dihubungi Antara melalui telepon di Jayapura, Minggu (18/1).

Kresna mengatakan, setiap tahunya BEI perwakilan Jayapura rutin mengadakan rapat koordinasi (Rakor), dan rapat tersebut akan diadakan pada bulan Maret. “Setiap tahunnya kita mempunyai rapat koordinasi pada tiap 17 kantor perwakilan di setiap Provinsi,” ujar Kresna yang biasa disapa Oka.

Ia mengatakan, setiap tahunya juga ada pertemuan antara kepala-kepala kantor perwakilan di Indonesia, dan nanti di setiap pertemuan itu akan ditentukan targetnya. “Biasanya setiap tahun kita adakan pertemuan sepuluh persen untuk target di setiap wilayah,” katanya.

Menurut Kresna, walaupun belum ada pertemuan koordinasi dari kantor pusat untuk target bagi masing-masing Kantor perwakilan, namun pria yang akrab disapa oka, tetap optimis akan targetnya di tahun 2015. “Walaupun belum ditetapkan tapi kami lihat dari data tahun kemarin (2014) sudah ada perkembangan 200 investor sehingga tahun ini akan lebih lagi,” tuturnya.

Selain target yang ingin dicapai, tujuannya agar masyarakat Papua dapat menjadi investor di pasar modal. “Memang kita punya target agar masyarakat di Papua dapat menjadi investor dan akan semakin baik, khususnya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Papua”, jelasnya.

Ini Jawaban Majalah Satir Turki untuk “Charlie Hebdo”

Jakarta, Aktual.co —Majalah satir Turki Cafcaf memberi jawaban unik atas arogansi Charlie Hebdo yang kembali menampilkan karikatur Nabi Muhammad di halaman depannya. Bukan dengan cara keras ataupun dengan balik menghina.

Para editor majalah Cafcaf lebih memilih untuk mengingatkan para pemimpin dunia yang begitu reaktif atas serangan terhadap kantor majalah penghina Nabi yang menewaskan 12 orang, tapi diam atas pembantaian terhadap Muslim di Gaza, Afghanistan, China, dan lain-lain. Tak pernah terjadi dalam sejarah, para pemimpin dunia beserta jutaan pengunjuk rasa berkumpul dalam satu tempat bergandengan tangan mengutuk pembantaian yang dilakukan Israel atas warga Gaza.

Bahkan dunia tak pernah merespon diskriminasi terhadap Muslim Rohingya dengan demo sebesar itu meski PBB mengakui mereka sebagai etnis minoritas paling teraniaya di dunia. Majalah Cafcaf menanggapi cover Charlie Hebdo dengan mengatakan “Non, rien n’est pardonne” (Tidak, tidak ada yang dimaafkan sama sekali). Ini merespon cover Charlie Hebdo yang mengatakan “Tout est pardonne” (Semua sudah dimaafkan).

Di bawah headline tersebut, Cafcaf memuat karikatur mereka yang tertindas di Afghanistan, Gaza, Chechnya, Irak, Suriah, Mesir, dan China. Gambar seorang anak Gaza yang darahnya masih mengalir dengan luka di mana-mana berada di posisi paling depan.

“Arogansi telah menjadi kebiasaan bangsa Eropa. (Mereka) menempatkan diri mereka lebih tinggi di atas orang lain. Mereka bebas dan tak boleh dipertanyakan. Dan, pada gilirannya telah memancing respon yang signifikan dari seluruh dunia,” kata majalah itu dalam sebuah pernyataan.

Berita Lain