30 Desember 2025
Beranda blog Halaman 39415

Warganya Dijatuhkan Hukuman Mati, Presiden Brasil: Bisa Ciptakan Kemarahan

Jakarta, Aktual.co — Presiden Brasil Dilma Rousseff  memohon pembebasan warganya yang akan dieksekusi mati, Marco Moreira. Hal tersebut diungkapkan oleh  Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung Tony Spontana.

Tony menyebut, permohonan presiden Brasil itu tidak akan menunda atau membatalkan eksekusi terhadap enam terpidana narkoba, demikian dilansir Aktual.co dari Huffington Post, Sabtu (16/1).

Kata Tony, Jokowi menolak permohonan Rousseff tersebut dengan alasan keputusan itu sudah melalui prosedur hukum yang berlaku di Negara Republik Indonesia. Tony menjelaskan, eksekusi terhadap warga Brasil itu tidak akan merusak hubungan kedua Negara yang sudah terjalin dengan baik.

“Apa yang kami putuskan serta lakukan dengan tujuan melindungi negara dari bahaya narkoba,” kata Jaksa Agung HM Prasetyo kepada pewarta, beberapa hari yang lalu.

Namun demikian, Rousseff dalam pernyataan resminya khawatir terhadap reaksi dari warga ‘Negeri Samba’.

“Keputusan ini bisa menciptakan kemarahan, masyarakat Brasil dan akan menimbulkan dampak negatif ke depannya,” ujar Rousseff dari pernyataan resminya, di situs planalto.gov.br, pada Sabtu (17/1/2015).

Kedua presiden berbicara melalui telepon pada Jumat (17/1/2015). Rousseff dalam perbincangannya memahami beratnya kejahatan yang dilakukan oleh Moreira.

Meski Uni Eropa dan Amnesty International memprotes hukuman mati itu, tapi Jokowi tetap bersikukuh pada pendiriannya.

Presiden Joko Widodo menolak permohonan grasi enam terpidana mati narkoba pada 30 Desember lalu.

“Itu hukum positif di Indonesia, dan sudah diputuskan oleh pengadilan. Ya, semuanya harus hargai bahwa setiap negara itu mempunyai aturan tersendiri,” ujar Jokowi, di Bina Graha, Jakarta, pekan lalu.

Untuk diketahui, Enam terpidana mati yang dieksekusi mati hari ini, Sabtu (17/1) diantaranya, Namaona Denis (48) warga Negara Malawi, Marco Archer Cardoso Mareira (53) warga Negara Brazil, Daniel Enemua (38), warga Negara Nigeria, Ang Kim Soei 62), Tran Thi Bich Hanh (37), warga Negara Vietnam, dan Rani Andriani atau Melisa Aprilia, warga Negara Indonesia.

Khusus bagi Moreira, dijatuhkan hukuman mati oleh Pengadilan Negeri  (PN) Tangerang pada 2004 lalu, ketika kedapatan membawa kokain seberat 13,4 kilogram. Kokain itu disembunyikan di sebuah wadah metal yang dia bawa.

Naas, pria berusia 53 tahun tersebut mencoba melarikan diri ketika di Bandara Soekarno-Hatta pada 2 Agustus 2003. Sempat menghilang, Moreira akhirnya berhasil ditangkap di Pulau Moyo, Nusa Tenggara Barat pada 16 Agustus 2003.

Artikel ini ditulis oleh:

Mahfud MD: Hukuman Mati Harus Diberlakukan

Jakarta, Aktual.co — Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD menyebutkan bahwa hukuman mati harus diberlakukan.
Hal ini dikatakan Mahfud melalui akun twitter @mohmahfudmd, Sabtu (17/1). Menurut dia, Hukuman mati sudah merupakan sesuai dengan konstitusi.
“Sebenarnya bukan hanya hukuman mati tapi hukuman apa pun ngeri juga kalau dibayangkan. Karena itu kengerian tak harus menyurutkan kita untuk berlakukan hukuman mati,” kata dia, dalam twitnya.
Diketahui, enam narapidana yang berada ditahanan Lembaga Pemasyarakatan (LP) yang tersebar di wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Tengah, akan dieksekusi mati di Lapas Nusakambangan, Cilacap.
Keenam napi tersebut adalah Namaona Denis (48) warga negara Malawi, Marco Archer Cardoso Mareira (53) warga negara Brazil, Daniel Enemua (38) warga negara Nigeria, Ang Kim Soei 62) kewarganegaraan tak jelas, Tran Thi Bich Hanh (37) warga negara Vietnam dan Rani Andriani atau Melisa Aprilia, warga negara Indonesia.
Para terpidana mati sudah diisolasi diruang khusus dan mendapat pendampingan dari rohaniawan untuk menenangkan kondisi narapidana.

Artikel ini ditulis oleh:

Mayoritas Warga AS Setuju Perkuat Hubungan dengan Kuba

Jakarta, Aktual.co — Berdasarkan jajak pendapat Pew Research Center, sebanyak 63 persen orang Amerika menyetujui langkah terbaru Amerika Serikat dan Kuba untuk mengembalikan hubungan diplomatik dan dua pertiga lebih menyukai mencabut embargo ekonomi sama sekali.
Meskipun penilaian tersebut, hanya 32 persen orang Amerika yang berpikir bahwa memanasnya hubungan antara musuh era Perang Dingin itu akan menyebabkan demokrasi yang lebih dalam di Kuba.
Sebagian besar Hispanik-Amerika, 65 persen, menyatakan dukungan untuk kebijakan baru itu sebagai perubahan dari masa lalu ketika permusuhan terhadap Kuba adalah norma.
Presiden AS Barack Obama dan Presiden Kuba Raul Castro mengumumkan 17 Desember bahwa kedua negara akan mulai normalisasi hubungan setelah lebih dari setengah abad permusuhan, termasuk embargo, karena perbedaan politik.
Secara politis, 74 persen kalangan Demokrat mendukung kebijakan Kuba baru Obama, sementara 67 persen independen mendukung itu.
Sekitar 40 persen dari Partai Republik menyetujui hubungan diplomatik baru tersebut, sementara 48 persen tidak setuju.
Laporan ini didasarkan pada wawancara telepon yang dilakukan bulan ini dengan menggunakan sampel nasional dari 1.504 orang dewasa yang tinggal di Amerika Serikat.

Artikel ini ditulis oleh:

Protes Charlie Hebdo, Polisi Tembakan Gas Airmata di Nigeria

Jakarta, Aktual.co — Polisi menembakkan gas air mata pada demonstrasi terkait majalah Charlie Hebdo, Prancis, yang memasang kartun Nabi Muhammad SAW, Sabtu (17/1).
Setidaknya 1.000 pemuda berkumpul di masjid agung di ibu kota Niamey, dan beberapa dari mereka melemparkan batu ke arah polisi sementara yang lain membakar ban dan meneriakkan “Allahu Akbar”.
Protes terjadi sehari setelah seorang polisi dan tiga warga sipil tewas dan 45 terluka dalam protes terhadap Charlie Hebdo di kota Zinder.
Ribuan umat Islam berunjuk rasa di seluruh dunia pada Jumat (16/1), karena kemarahan atas kartun baru Nabi Muhammad yang diterbitkan Charlie Hebdo.
Banyak Muslim menganggap penggambaran Nabi sebagai ofensif, sementara banyak pemerintah Barat mendukung posisi Charlie Hebdo yang menerbitkan kartun sebagai ujian dalam kebebasan berekspresi.

Artikel ini ditulis oleh:

Jalan Ditempat, Petani Pertanyakan Kinerja Tim Penetapan Harga Sawit

Jakarta, Aktual.co — Ikatan Petani Sawit Mandiri Kabupaten Mukomuko, Bengkulu, mempertanyakan kinerja tim penetapan harga tandan buah segar kelapa sawit provinsi setempat dalam menentukan harga komoditi perkebunan tersebut.
“Kalau kami nilai kinerja tim itu jalan di tempat. Buktinya mereka tidak bergerak tetapi hanya menerima laporan dari perusahaan,” kata Ketua Ikatan Petani Sawit Mandiri (IPSM) Kabupaten Mukomuko, Edi Suanto, di Mukomuko, Sabtu (17/1).
Menurutnya, kalau cara kerja tim menetapkan harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit setelah menerima laporan harga dari masing-masing perusahaan, maka harga TBS kelapa sawit petani setempat tidak akan pernah naik.
Dia memastikan, harga TBS kelapa sawit dari tahun ke tahun di daerah itu akan tetap sama kalau tim tidak melakukan pengecekan langsung ke perusahaan. Wajar saja jika petani setempat menduga pemerintah setempat berpihak kepada perusahaan bukan petani.
“Harga TBS kelapa sawit di daerah ini tidak akan bisa bersaing dengan harga TBS kelapa sawit di provinsi lain yang terus mengalami kenaikan,” ujarnya.
Meskipun sebagai daerah penghasil minyak mentah kelapa sawit terbesar di provinsi setempat, namun jual TBS kelapa sawit paling rendah. IPSM telah melakukan survey harga TBS kelapa sawit ini ke PT Kencana Ketara Kewala (K3).
Menurutnya, di pabrik pengolahan minyak kelapa sawit itu tidak mempunyai kebun inti, produksi TBS kelapa sawit dengan mutu yang masih dibawah standar dengan tingkat komedel rata-rata enam hingga tujuh tujuh kilogram, rendement rata rata 20 persen bahkan mendekati 21 persen.

Artikel ini ditulis oleh:

Bupati Ingatkan Tak Ada Pungli E-KTP

Jakarta, Aktual.co — Bupati Seruyan, Provinsi Kalimantan Tengah, Sudarsono mengingatkan jangan ada pungutan liar dalam proses pembuatan kartu tanda penduduk elektronik (E-KTP).
“Saat ini kita sudah dapat mencetak E-KTP sendiri, dan saya ingatkan kepada petugas agar jangan ada pungutan liar (pungli) dalam proses pembuatannya,” katanya di Kuala Pembuang, Sabtu (17/1).
Sebelum dapat mencetak E-KTP sendiri, ada ribuan E-KTP warga yang belum dapat tercetak, termasuk pula warga yang belum melakukan perekaman E-KTP.
“Ini terjadi bukan karena kesalahan kita, tapi karena memang proses pembuatannya sebelum dapat mencetak sendiri, kita harus menunggu dari pusat,” katanya.
Karena sudah dapat mencetak E-KTP mandiri maka dapat dipastikan, akan banyak warga yang datang untuk mengajukan pembuatan E-KTP, oleh karena itu kondisi ini jangan dijadikan sebagai kesempatan oleh petugas untuk melakukan pungutan terhadap warga.
“Semua gratis, jangan nanti pada saat orang ramai mengantre untuk membuat E-KTP lalu ada permainan untuk mendahulukan seseorang yang telah memberikan sejumlah uang,” katanya.
Bukan hanya petugas, warga juga diimbau  agar jangan memberikan uang kepada petugas karena hanya ingin dilayani secara cepat.

Artikel ini ditulis oleh:

Berita Lain