31 Desember 2025
Beranda blog Halaman 39428

Ada Perang Mafia Dibalik Kasus Budi Gunawan?

Jakarta, Aktual.co — Pembela Kesatuan Tanah Air Indonesia Bersatu (PEKAT) menilai penetapan tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap Budi Gunawan lantaran kentalnya ‘perang mafia’ yang  tidak menginginkan jenderal bintang tiga itu menjadi Tribrata 1.

“Bila melihat ini, ada satu perang mafia, yang tidak ingin atau tidak berkenan pak Budi Gunawan naik sebagai kapolri,” kata Sekjen DPP Pembela Kesatuan Tanah Air Indonesia Bersatu (PEKAT), Bob Hasan kepada aktual.co, di Jakarta, Jumat (16/1) malam.

Menurut dia, ada sejumlah kejanggalan dalam penetapan tersangka Budi Gunawan oleh KPK. Dari proses penyidikannya saja jelas-jelas ada suatu kejanggalan yang jauh dari azas kepatutan.

“Saya pikir dari kepatutan sangat jauh dari asas kepatutan itu sandiri, dimana pilar hukum itu ada kepastian, keadilan dan kemanfaatan. Bicara tiga pilar ini bagaimana proses profesionalisme sebagai penyelidikan untuk naik kepenyidikan bukan hanya sekedar dua alat bukti, tetapi harus adanya saksi-saksi,” ujarnya

“Disini dari segi kepatutan dan profesionalisme penyidik atau KPK sangat jauh dari standarisasi proses penyelidikan kepada penyidikan,” tandas Bob.

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang

Dua Meningggal Akibat Flu Burung di Tiongkok

Jakarta, Aktual.co — Dua orang warga pesisir di Provinsi Fujian, Tiongkok, meninggal akibat flu burung (Avian Influenza).

 Demikian laporan kantor berita pemerintah Tiongkok, Xinhua dengan yang dikutip dari pejabat kesehatan daerah setempat, Sabtu (17/1).

Terdapat 15 kasus penularan penyakit itu pada tahun ini di Provinsi Fujian sedangkan di Provinsi Jiangxi dan Zhejiang serta Shanghai juga ada laporan kasus flu burung H7N9 pada musim dingin.

Tidak dilaporkan kapan kedua korban itu meninggal dunia.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, Virus H7N9 ditularkan melalui unggas dan tidak ada bukti yang cukup kuat untuk menunjukkan adanya penularan melalui manusia, .

Virus tersebut pertamakali dilaporkan menjangkiti tiga korban di Tiongkok pada Maret 2013. Sejak itu sudah menular pada sekitar 450 orang dan menyebabkan 170 korban meninggal dunia.

Artikel ini ditulis oleh:

Oegroseno: Tidak Ada Ketentuan Soal Masa Jabatan Plt Kapolri

Jakarta, Aktual.co — Mantan wakil kepala Kepolisian Republik Indonesia (Wakapolri) Komjenpol (Purn) Oegroseno mengatakan tidak ada ketentuan mengenai masa jabatan Pelaksana Tugas (Plt) Kapolri dalam melaksanakan tugas harian pimpinan Polri.

“Saya rasa tidak ada ketentuan yang mengatur hal seperti itu,” kata Oegroseno di Jakarta, Sabtu (17/1).

Mantan Wakapolri yang menjabat sejak 2 Agustus 2013-4 Maret 2014 tersebut menjelaskan bahwa jabatan Plt Kapolri sangat dibutuhkan untuk mengisi kekosongan pimpinan di Kepolisian.

“Jika misalnya setelah dilantik setelah itu Kapolri mengalami kecelakaan, bagaimana? Harus ada Plt kan,” kata dia.

Menurut Oegroseno, proses diberhentikannya Kapolri dan menunggu masa dilantiknya Kapolri baru harus diisi oleh Plt yang sebelumnya menjabat sebagai Wakapolri.

Artikel ini ditulis oleh:

Sekitar 247 Anak Usaha BUMN Perlu Ditataulang

Jakarta, Aktual.co —Anggota VII BPK RI Achsanul Qosasi menyatakan bahwa anak usaha BUMN berpotensi merugikan negara dan dijadikan tempat transaksi kepentingan tertentu.

Hal tersebut diamini oleh Direktur Eksekutif Pusat Kajian Keuangan Negara (Pusaka Negara), Prasetyo, karena pihaknya juga mensinyalir bahwa keberadaan sekitar 247 anak usaha BUMN tersebut bermasalah.

Seperti diketahui, BPK RI mengantongi 801 temuan dan 1294 rekomendasi dari hasil audit atas 45 anak usaha badan usaha milik negara (BUMN). Temuan itu dianggap berpotensi merugikan keuangan negara.

“Telah lama diketahui bahwa pendirian anak usaha BUMN terkadang tidak sesuai dengan platform dan atau kebutuhan BUMN bersangkutan. Justru, anak BUMN ini kerap dijadikan alat kepentingan “cuci uang” direksi dan “sapi perah” kepentingan politik,” ujarnya melalui pesan tertulis yang diterima Aktual (17/1).

Oleh sebab itu, Pusaka Negara mendesak BPK RI segera melalukan audit investigasi guna mengungkap kejanggalan-kejanggalan yang terjadi dalam tata kelola anak usaha BUMN.

“Termasuk memperjelas status hukum anak perusahaan BUMN, yang selama ini status permodalannya dianggap bukan bagian dari keuangan negara,” tegasnya.

Lebih lanjut, dia merinci delapan BUMN yang memiliki anak perusahaan terbanyak, di antaranya:
1) Bank Mandiri dengan 20 anak perusahaan,
2) PT Pertamina dengan 19 anak perusahaan,
3) PT Rajawali Nusantara Indonesia dengan 13 anak perusahaan,
4) PLN dengan 10 anak perusahaan,
5) Krakatau Steel dengan 10 anak perusahaan,
6) Telkom dengan 9 anak perusahaan,
7) Semen Indonesia dengan 7 anak perusahaan, dan
Bank BNI dengan 7 anak perusahaan.

Artikel ini ditulis oleh:

Dekat dengan SBY, Disebut Alasan Jokowi Copot Sutarman

Jakarta, Aktual.co — Sikap Presiden Joko Widodo mencopot Jenderal Pol Sutarman sebagai Kapolri lantaran kembencian.  Jokowi disinyalir masih kesal kepada Sutarman saat masa kampanye.
Demikian disampaikan Pakar Komunikasi Politik, Tjipta Lesmana, dalam sebuah diskusi, di Jakarta, Sabtu (17/1).
“Dosa Sutarman tidak bisa menuntaskan kasus obor rakyat. Jokowi benci sekali,” ujar dia.
Selain itu, juga lantaran kedekatan Sutarman dengan mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Hal ini lah yang memicu polemik di badan internal kepolisian. 
“Kedekatannya dengan SBY,” terangnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby

Jokowi Akan Hantam Balik KPK?

Jakarta, Aktual.co — Gonjang ganjing politik penetapan Kapolri sepertinya akan berlanjut menjadi pertarungan politik yang semakin hangat.

Jokowi diprediksi banyak pihak akan batalkan penetapan Komjen Budi Gunawan sebagai Kapolri menyusul penetapan Budi Gunawan sebagai tersangka oleh Komisi Perantasan Korupsi (KPK).

Menurut saya, Jokowi tidak akan mundur. Justru sebaliknya, Jokowi akan menghantam balik KPK.

Jokowi dalam hal ini akan gunakan pertimbangan hukum dan politik. Prosedur hukum sudah dilalui semua dan pertimbangan politiknya dia harus amankan kepentingan pendukungnya.

Jokowi itu sebagai  “Satriyo Panggilingan ” dalam perwatakan politik orang Jawa. Jadi dia tidak akan pernah undurkan keputusannya. Dia justru akan balik arah politik dan giring semuanya untuk akui Kapolri sebagai pilihan yang tepat.

Aklamasi yang dilakukan oleh Parlemen dalam berikan persetujuan itu sinyal kuat bahwa kondisi politik akan segera dapat dikonsolidasikan.

Tidak hanya dalam penentapan Kapolri, bahkan dalam banyak hal Jokowi kedepan saya perkirakan akan mengambil keputusan politik kontroversial yang ending-nya dapat diprediksi mengalir seperti air, menggulung lawan politiknya dengan lembut.

Oleh: Suroto, Pengamat Ekonomi Politik, Ketua Asosiasi Kader Sosio-Ekonomi Strategis ( AKSES)

Artikel ini ditulis oleh:

Berita Lain