1 Januari 2026
Beranda blog Halaman 39597

Tim Verifikasi: Stadion Mattoangin Masih Banyak Kekurangan

Jakarta, Aktual.co — Tim verifikasi PT Liga Indonesia, menyatakan kondisi Stadion Gelora Andi Mattalatta Mattoanging, Makassar, Sulawesi Selatan, masih banyak kekurangan dan perlu dibenahi agar bisa lolos menggelar kompetisi Indonesia Super League (ISL) musim 2015-2016.

Tim Verifikasi PT Liga Indonesia, Barry Timohti mengatakan, beberapa hal yang masih menjadi pekerjaan rumah bagi Manajemen PSM dan YOSS selaku pengelola stadion di antaranya pembuatan jalur khusus pemain, wasit dan juga media.

Selain itu, pembuatan jalur evakuasi yang harus ditambah. Saat ini, kata dia, Stadion berkapasitas 15 ribu penonton itu hanya memiliki satu jalur evakuasi atau tim medis.

“Jalur evakuasi yang sesuai standar yakni minimal empat jalur. Ini tentu harus menjadi fokus bagi pengelola dan manajemen PSM untuk segera membuatnya,” jelasnya di Makassar, Senin (12/1).

Untuk menyelesaikan atau melengkapi item yang dianggap masih kurang, tim verifikasi memberikan waktu bagi tim PSM kurang lebih satu bulan ke depan atau sebelum kompetisi bergulir.

Jika pihak pengelola atau manajemen PSM tidak dapat memenuhi persyaratan itu, lanjut dia, peluang untuk menggunakan stadion bersejarah tersebut akan sulit terwujud. Dirinya juga mengaku soal layak atau tidaknya stadion itu digunakan diserahkan ke PT Liga Indonesia untuk menentukannya.

Sementara untuk kondisi lapangan, pihaknya mengaku sudah cukup memenuhi standar. Adapun kondisi lampu, menurut dia, harus memenuhi standar minimal 800 lux.

“Dari beberapa kekurangan yang kita dapatkan, persoalan jalur evakuasi tentu menjadi hal yang tersulit. Kita sebagai tim verifikasi hanya memberikan masukan ke PSM dan akan melaporkan temuan ini ke PT Liga,” katanya.

Tim verifikasi PT Liga Indonesia yang lain, Surya, menjelaskan ada beberapa yang diverifikasi untuk mengikuti liga Indonesia, termasuk stadion, lapangan latihan, sekretariatnya. Kemudian manajemen tim, administrasi, sportion ( pembinaan usia muda), dan finansial keuangan.

“Lapangan latihan yang kita verifikasi yakni Lapangan Hasanuddin, Karebosi, lapangan Bosowa Sport,” ujar Surya.

Untuk penentuan lolos atau tidaknya verifikasi tersebut, pihaknya belum bisa memberikan kejelasan pastinya. Alasannya, setelah melakukan verifikasi, dirinya langsung menyetor data- data yang diverifikasi ke PT Liga Indonesia.

“Kita belum bisa pastikan kapan hasil verifikasi ke luar. Kemungkinan sepekan atau dua pekan ke depan,” kata Surya.

Artikel ini ditulis oleh:

Kemenkumham Akan Bangun Kantor Imigrasi di Wakatobi

Jakarta, Aktual.co — Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkum HAM) akan membangun kantor Imgrasi di Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara, kata Bupati Wakatobi Hugua di Kendari, Senin (12/1).
“Dalam waktu dekat, Menteri Hukum dan HAM Yasona Laoly akan berkunjung di Wakatobi, meletakan batu pertama pembangunan kantor Imigrasi tersebut,” katanya.
Dengan pembangunan kantor Imigrasi di Wakatobi tersebut, maka rakyat Wakatobi tidak perlu lagi repot-repot datang di Kendari untuk mengurus paspor jika hendak bepergian ke luar negeri.
“Selama ini warga Wakatobi yang hendak ke luar negeri seperti ke Malaysia atau Singapura, harus datang di Kendari mengurus paspor di Kantor Imigrasi Kendari,” katanya.
Menurut dia, selain membutuhkan biaya besar, mengurus paspor di Kendari juga menyita banyak waktu bagi masyarakat.
“Membutuhkan biaya besar, karena selain mengeluarkan biaya transportasi Wakatobi – Kendari pulang pergi, di Kendari warga Wakatobi juga harus membayar ongkos penginapan,” katanya.
Dengan mengurus paspor di Wakatobi, kata dia, warga tidak perlu lagi mengeluarkan biaya transportasi dan ongkos penginapan.
“Jadi, mengurus paspor di Wakatobi biayanya bisa lebih murah dan mudah,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby

Vonis Mati Terdakwa Narkoba, BNN Beri Penghargaan ke Ketua PN Cibadak

Jakarta, Aktual.co — Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Pol Anang Iskandar memberikan apresiasi berupa penghargaan kepada Majelis Hakim Pengadilan Negeri Cibadak, Sukabumi.
Dari siaran pers BNN, Senin (12/1), menyebutkan penghargaan diberikan kepada Majelis Hakim Pengadilan Negeri Cibadak di antaranya Tafsir Sembiring Meliala selaku Ketua PN Cibadak, Jan Oktavianus selaku hakim negeri dan A.A Oka B.G selaku hakim negeri.
Penghargaan tersebut diberikan sebagai apresiasi atas vonis mati yang dijatuhkan pada dua terdakwa WN Iran, Mostafa Moradalivand dan Seyed Hashem atas kasus penyelundupan narkoba jenis sabu sebanyak 40,1 kilogram ke Indonesia.
Menurut Anang, penjatuhan vonis mati pada kedua terdakwa menjadi bukti komitmen penegak hukum dalam pemberantasan jaringan narkoba.
Seperti diberitakan sebelumnya, vonis mati tersebut dibacakan oleh Ketua Majelis Hakim Tafsir Sembiring pada persidangan yang digelar Selasa (7/1).  Majelis hakim meyakini kedua terdakwa telah melanggar Pasal 114 Ayat 2 Jo Pasal 132 ayat 1 UU No 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dan dakwaan subside Pasal 112 Ayat 2 Jo Pasal 132 Ayat 1 UU No 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. Penjatuhan vonis ini lebih tinggi dari tuntutan jaksa yang menuntut hukuman 20 tahun penjara untuk Mostafa dan 15 tahun untuk Seyed.  Pada 2012, Pengadilan Negeri Cibadak juga menjatuhkan vonis mati pada WN Iran bernama Akbar Chahar yang menyelundupkan 60 kilogram sabu melalui Perairan Ujung Genteng, Sukabumi.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby

WNI Mau Bergabung dengan ISIS Dilepas

Jakarta, Aktual.co — Warga Lamongan berinisial Las disebutkan telah dilepas oleh Markas Besar Kepolisian RI. Las dianggap tak terbukti sebagai anggota Negara Islam (ISIS). “Tetapi polisi masih mengusut Las atas dugaan mempunyai kartu identitas ganda,” kata Wakil Kepala Kepolisian Resor Lamongan Komisaris Aditya Puji Kurniawan, Senin, (12/1).

Las adalah satu di antara 12 warga negara Indonesia asal Jawa Timur yang ditangkap kepolisian Malaysia karena hendak bergabung dengan ISIS di Suriah. Mereka, terdiri atas tujuh orang dewasa dan lima anak-anak, sempat menjalani pemeriksaan oleh Detasemen Khusus Anti-Teror 88.

Aditya menyatakan pihaknya tidak mengetahui keberadaan pria kelahiran Lamongan itu setelah dibebaskan. Alamat pastinya pun tak diungkap. Las hanya disebutkannya pernah memiliki kartu tanda penduduk Sidoardjo, Surabaya, serta Kediri. “Polisi sedang menyelidikinya,” ujar Aditya.

Las disebut lahir di Lamongan, tapi Aditya tidak menjelaskan secara detail asalnya. Misalnya desa dan kecamatan tempat dia lahir. Aditya hanya mengatakan data Las ada di Markas Besar Kepolisian RI. Menurut Aditya, Kepolisian Resor Lamongan hanya membantu Mabes Polri. Karena terkait dengan terorisme, kata Aditya, masalah Las langsung ditangani Detasemen Khusus 88. “Data detailnya kami tidak punya,” katanya. “Data detail

Apung Widadi: Saya Tidak Punya Hubungan dengan Tim Sembilan

Jakarta, Aktual.co — Juru Bicara Save our Soccer (SOS), Apung Widadi menegaskan bahwa dirinya tidak mempunyai hubungan khusus dengan Tim Sembilan bentukan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).

“Nggak, saya tidak punya hubungan dengan Tim Sembila. Saya juga sudah lama tidak menanggapi sepakbola Indonesia,” tegas Apung ketika dikonfirmasi Aktual.co lewat sambungan telepon, Senin (12/1).

Untuk diketahui, beberapa waktu lalu salah satu anggota Tim Sembilan, Gatot S. Dewa Broto sempat mengungkapkan bahwa timnya mempunyai tim cadangan. Diungkapkan Gatot, tim tersebut bertugas untuk menyiapkan data-data yang diperlukan Tim Sembilan.

“Kami (Tim Sembilan) punya dua ‘layer’. Anggotanya punya usia yang lebih muda dari orang-orang yang ada di Tim Sembilan,” ungkap Gatot di gedung Kemenpora, Jakarta, Rabu (7/1).

Pernyataan yang dilontarkan Gatot itu, sontak membuat nama Apung menjadi digadang-gadang menjadi salah satu anggota tim cadangan tersebut.

Artikel ini ditulis oleh:

Hadapi Banjir, Polda Metro Buat Perahu Getek

Jakarta, Aktual.co —  Pihak Polda Metro Jaya menyiapkan perahu rakit atau “getek” guna mengantisipasi dan menghadapi potensi bencana banjir yang memasuki musim hujan dengan intensitas tinggi di wilayah Jakarta dan sekitarnya.

Demikian disampaikan Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Martinus Sitompul di Jakarta, Senin (12/1).

“Perahu rakit untuk mengevakuasi warga saat banjir,” katanya. 
Dikatakan Martinus kalau perahu tradisional itu dirakit menggunakan drum, bambu dan jerigen. Martinus menyebutkan petugas kepolisian tidak menggunakan perahu karet untuk evaluasi korban banjir karena rawan bocor terkena paku atau besi.

“Perahu karet akan membuat sulit evaluasi kalau bocor tapi kami siapkan juga perahu karet,” ungkap Martinus.

Lebih lanjut Martinus menambahkan Polda Metro Jaya juga menyiapkan personil dan perlengkapan lainnya untuk menghadapi bencana banjir.

Selain membantu mengevakuasi, polisi akan mengamankan rumah warga yang ditinggal penghuni karena terkena banjir. “Kami buatkan dapur umum untuk warga yang terkena banjir,” tukasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid

Berita Lain