1 Januari 2026
Beranda blog Halaman 39600

Jaksa Agung Ditantang Ruhut untuk Dieksekusi Terpidana Mati

Jakarta, Aktual.co —Anggota Komisi III DPR Ruhut Sitompol meminta Jaksa Agung HM Prasetyo untuk segera mengeksekusi para terpidana mati perkara narkoba. “Saya akan keras meminta Jaksa Agung segera mengeksekusi terpidana narkoba,” kata Ruhut, di Jakarta, Senin (12/1).

Menurut Ruhut, terpidana kejahatan besar narkoba patut diberi hukuman yang berat, termasuk terhadap mereka yang mengajukan peninjauan kembali (PK) lebih dari satu kali. “Eksekusi itu tidak menghalangi PK kok, jadi kalau sudah berapa tahun apalagi, ya sudah (eksekusi),” kata dia, mengenai terpidana mati kasus narkoba yang sudah berkekuatan hukum tetap bertahun-tahun, tetapi belum dieksekusi.

Ruhut mengatakan Jaksa Agung Prasetyo harus bisa segera mengeksekusi terpidana mati dalam enam bulan pertama masa jabatannya. “Dulu saya katakan, siapapun yang jadi Jaksa Agung saya dukung, selama enam bulan menjabat sudah ada yang dieksekusi, kalau nggak lempar handuk, mundur,” tandas politikus Demokrat itu.

Komisi III akan Bahas ‘Fit and Propertes’ Kapolri

Jakarta, Aktual.co — Ketua Komisi III DPR RI, Aziz Syamsuddin mengatakan akan mengadakan pembahasan dalam rapat pleno internal komisi terlebih dahulu terkait calon Kapolri Komjen Pol Budi Gunawan pada tanggal 19 Januari 2015. Hal itu berdasarkan atas hasil rapat pleno komisi pembukaan masa sidang ke II tahun ini.

“Dalam rapat pleno Komisi III diputuskan beberapa agenda, salah satunya tentang Kapolri. Ada usulan dari anggota dan disepakati bahwa pleno pada 19 Januari 2015,” kata Aziz,  di Gedung Nusantara II, Jakarta, Senin (12/1).

Pasalnya, sambung politikus Golkar itu,  kepastian pleno masih harus menunggu rapat Badan Musyawarah (Bamus) DPR RI pada Selasa (13/1) pukul 10.00 WIB nanti. Masih katanya, Komisi III DPR RI juga meminta masing-masing fraksi masuk dalam tim kecil untuk menentukan mekanisme dan pertanyaan uji kelayakan dan kepatutan.

“Kami minta fraksi masuk tim kecil untuk mempersiapkan mekanisme dan pertanyaan meskipun pimpinan serta sekretariat sudah menyiapkannya. Kami ingin melibatkan fraksi-fraksi untuk ikut ‘urun rembug’,” ungkap dia. Pun demikian, Aziz berharap kapolri yang baru nanti bisa membawa perubahaan pada institusi polri. Berbagai masalah yang kerap timbul antara anggota masyarakat dan polri harus diminimalisir.

“Semua hal yang bersentuhan dengan masayrakat langsung harus dibenahi.Polri tidak bisa hanya melakukan tindakan-tindakan besar, sementara yang kecil yang bersentuhan langsung dengan masyarakat dilupakan.” Ia pun sempat mencontohkan betapa masyarakat menginginkan polisi hadir dalam mengatur lalu lintas di Jakarta yang semakin parah.

“Masyarakat maunya polisi hadir untuk mengatur lalu lintas yang semakin kacau, tanpa mengenal hujan dan panas untuk mengatur lalu lintas Jakarta. Ini memang seperti hal sepele, tapi karena berhubungan langsung dengan masyarakat, ini harus menjadi perhatian,” pungkas dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang

Di ASEAN, Timor Leste Menghargai Dukungan Indonesia

 Jakarta, Aktual.co — Menteri Luar Negeri Timor Leste Jose Luis Guterres menyampaikan penghargaan yang tinggi kepada pemerintah Indonesia atas dukungan kepada negaranya untuk menjadi anggota ASEAN. “Kami sangat menghargai komitmen Indonesia untuk mendukung Timor Leste menjadi anggota ASEAN, dan tidak ada negara anggota yang menentang keinginan kami tersebut,” kata Menlu Guterres dalam wawancara dengan Antara di Jakarta, Senin (12/1).

Menurut Guterres, perbedaan pendapat di antara negara-negara ASEAN mengenai keanggotaan Timor Leste lebih kepada persiapan negara tersebut untuk bergabung dalam komunitas ekonomi yang terbuka, baik dalam perdagangan maupun jasa. Guterres menambahkan Timor Leste membutuhkan waktu untuk mempersiapkan diri baik secara politik, ekonomi dan sosial, mengingat keputusan menjadi anggota ASEAN berada di tangan konsensus kesepuluh negara anggota.

Karenanya, Guterres menyampaikan Timor Leste menghormati keputusan ASEAN yang meminta agar negara tersebut mempersiapkan diri dan memenuhi syarat yang diajukan oleh asosiasi negara-negara di kawasan Asia Tenggara tersebut. “Kami menerima semua syarat karena kami mengetahui ASEAN memiliki konsensus dan kami menghormati keputusan itu,” kata dia.

Delegasi ASEAN Saat ini, Timor Leste sedang menantikan kunjungan delegasi ahli dari ASEAN untuk mengunjungi dan mengevaluasi perkembangan terkini dan kesiapan negara tersebut untuk menjadi anggota. “Kami sangat serius dengan keanggotaan ASEAN ini sehingga kami mempersiapkan dengan baik,” kata dia.

Guterres mengatakan pemerintah Timor Leste telah membentuk sekretariat khusus untuk mengoordinasi persiapan menjadi anggota ASEAN di dalam negeri dan juga melakukan kunjungan ke negara-negara anggota yang lain. Pemerintah Timor Leste telah mengunjungi negara-negara anggota ASEAN dan berbicara dengan pemerintah, akademisi dan masyarakat madani di masing-masing negara untuk menjelaskan kesiapan negaranya menjadi anggota ASEAN.

“Kami juga menjelaskan keuntungan bagi ASEAN dengan bergabungnya Timor Leste sebagai anggota, begitu pun keuntungan bagi negara kami setelah menjadi anggota,” kata Guterres. Timor Leste mengajukan permintaan untuk menjadi anggota ASEAN pada 2011 saat Indonesia menjadi ketua organisasi tersebut, dan pada keketuaan Malaysia di 2015 ini Guterres berharap negaranya dapat diterima secara resmi menjadi anggota.

“Secara politik, kapan saja kami siap menjadi anggota ASEAN,” kata dia. Namun, Guterres menambahkan pemerintahnya menyerahkan keputusan tersebut kepada ASEAN, dan di saat yang sama juga optimistis bahwa mereka akan diterima karena secara geografis, kultural dan historis telah membuat Timor Leste bagian dari ASEAN. “Saya tidak bisa mengatakan kapan, tapi saya yakin kami akan segera menjadi anggota ASEAN,” kata dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Mahasiswa Tuntut Jonan Mundur

Jakarta, Aktual.co — Kementerian Perhubungan (Kemenhub) kembali mendapatkan desakan untuk bertanggung jawab atas tragedi jatuhnya pesawat komersial, Air Asia QZ8501.
Desakan yang tersebut datang dari pergerakkan mahasiswa yang tergabung ke dalam Himpunan Mahasiswa Jakarta Raya (Himajaya), dengan melakukan aksi damai di depan gedung Kemenhub, Senin (12/1) sore WIB.
Datang dengan masa sekitar ratusan orang, Himajaya konsisten melontarkan beberapa tuntutannya yang tertuju ke Menhub, Ignatius Jonan. Para pendemo menyerukan agar Jonan segera mundur dari Jabatan Menhub.
“Menhub harus bertanggung jawab atas kecelakaan Air Asia. Dia harus mundur dari jabatan Menhub,” tegas Koordinator Aksi, Muhammad Nur Fikri.
Dia menjelaskan, kecelakaan pesawat Air Asia QZ8501 yang mengakibatkan jatuhnya korban jiwa, harus diusut tuntas. Menurutnya, peristiwa Air Asia merupakan butki adanya penyelewangan kekuasaan di dalam otoritas penerbangan Indonesia.
“Apa mungkin kalau tidak punya izin pesawat Air Asia bisa terbang? Ini ada permainan. Dan pasti permainan tersebut diketahui oleh Jonan,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

REI: 70 Persen Pengembang Riau Bermodal Kecil

Jakarta, Aktual.co — Asosiasi pengembang perumahan (Real Estate Indonesia – REI) menyatakan sekitar 70 persen anggotanya merupakan pengusaha pemodal kecil yang membutuhkan dukungan pemerintah dan perbankan agar dapat bertumbuh menjadi besar.

“Media juga berperan untuk membesarkan kalangan developer tersebut. Namun tetap harus mengerti aturan dan jangan sampai ada yang dilanggar,” kata Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) REI Riau, Amran Tambi di Pekanbaru, Senin (12/1).

Ia menjelaskan bahwa saat ini ada 177 pengembang perumahan yang menjadi anggota REI Riau.

Mereka umumnya pengembang kecil dan lahan yang digarap untuk perumahan tidak lebih dari lima hektare. Kebanyakan developer tersebut rentan “terjatuh” hingga mengalami gagal keuangan.

Menurut Tambi, banyak faktor yang menyebabkan kalangan pengembang Riau “menderita”, salah satunya adalah tidak paham aturan secara utuh dan tidak mengetahui celah atau jalan mendapatkan anggaran subsidi dari pemerintah pusat, salah satunya mengenai izin.

Menurut dia, kerap kali kalangan developer pemula tidak mengerti, padahal kewajiban mereka hanya memberikan laporan secara berkala.

“Karena tidak memberikan laporan atau kadang terlambat, kemudian justru dikenakan sanksi berupa denda. Itu masih salah satu contoh hambatan developer bermodal kecil yang kerap terjatuh hingga gagal meraih sukses,” katanya.

Untuk mengurangi potensi gagal sukses tersebut, Tambi menyatakan pihaknya akan memberikan pembekalan kepada developer pemula, termasuk bagaimana cara mengefisiensikan anggaran.

“Semisal untuk mendapatkan anggaran pusat di Kemenpera, tidak perlu pergi secara sendiri-sendiri. Cukup satu orang perwakilan namun demi kepentingan bersama,” katanya.

Menurut dia, di Kemenpera itu banyak sumber anggaran yang harusnya dapat ditarik ke daerah untuk kepentingan masyarakat dan para pengembang rumah sangat sederhana (RSS).

Dengan demikian, lanjut dia, rumah RSS yang seharusnya hanya sampai pada tahap pengerasan jalan, dapat disemenisasi sehingga menguntungkan bagi pengembang maupun masyarakat yang tinggal di lingkungan itu.

“Maka menjadi harapan bersama, berbagai persoalan yang muncul selama ini antara masyarakat dengan pengembang perumahan RSS dapat diminimalisasi,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

Tim Sembilan Akan Undang Intelkam Polri dan Imigrasi

Jakarta, Aktual.co — Tim Sembilan bentukan Kemenpora yang salah satu tugasnya mengawasi kinerja PSSI, akan mengundang pihak Intelijen Keamanan (Intelkam) Polri dan Imigrasi, terkait izin pertandingan dan pemain asing.

“Besok (Selasa, 13/1), kami akan menggelar rapat ketiga. Kami mengundang pihak Intelkam Polri, Imigrasi dan PPATK. Kami akan menjadi pendengar di sini,” kata anggota Tim Sembilan, Gatot Dewa Broto di Jakarta, Senin (12/1).

Menurut dia, saat bertemu dengan pihak Intelkam Polri pihaknya akan mendengar penjelasan terkait dengan proses periizin pertandingan. Selama ini banyak terdengar pertandingan batal digelar, karena belum mendapatkan izin.

“Sebagai contoh bagaimana sebelum pertandingan itu tidak mendapatkan izin. Kami ingin tahu bagaimana prosesnya,” katanya menambahkan.

Untuk pembicaraan dengan Imigrasi, kata dia, pihaknya ingin mengetahui kepatuhan pemain asing dalam mengurus sistem keimigrasian termasuk proses bagaimana sang agen pemain mengurus administrasinya.

“Kami ingin melindungi klub. Jangan sampai mereka dirugikan terutama dari sektor keimigrasian. Untuk PPATK kami ingin mengetahui seluk beluk perputaran uang,” kata pria yang juga Deputi V Kemenpora Bidang Harmonisasi itu.

Sebelumnya, Tim Sembilan yang dikoordinatori oleh Oegroseno itu telah melakukan audiensi dengan beberapa pihak mulai dari KONI, KOI, Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) serta Komite Informasi Publik (KIP).

Selain itu, pihaknya juga akan terus melakukan koordinasi dengan pihak yang mengetahui dengan persepakbolaan nasional. Hanya saja, pihaknya akan lebih selektif dalam menentukan pihak yang akan melakukan audiensi.

“Kalau diizinkan PSSI kami juga akan menerima pihak Asosiasi Provinsi PSSI. Tapi PSSI aja gak mau? Tunggu saja,” kata Gatot menegaskan.

Terkait dengan penggantian satu personel Tim Sembilan yaitu Budiarto Shambazy, pihaknya menegaskan saat ini masih dalam proses. Untuk menggantikan wartawan Kompas ini dipastikan bukan dari kalangan media.

Artikel ini ditulis oleh:

Berita Lain