28 Desember 2025
Beranda blog Halaman 39652

Pemilihan Kapolri, Abraham Samad: Sama Sekali KPK Tak Dilibatkan

Jakarta, Aktual.co — Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Abraham Samad mengaku bahwa pihaknya tak dilibatkan dalam pemilihan Kapolri.
Menurutnya, tak seperti pemilihan menteri sebelumnya, kali ini pemilihan Kapolri yang santer hanya calon tunggal, tak melibatkan KPK dalam pelacakan rekam jejak.
“Sama sekali KPK tak dilibatkan,” kata Abraham Samad, Sabtu (10/1).
Sebelumnya, Komjen Pol Budi Gunawan disebut-sebut sebagai calon tunggal pengganti Jenderal Pol Sutarman sebagai Kapolri. Budi Gunawan diketahui sebagai mantan ajudan Megawati Soekarnoputri semasa menjadi Presiden RI ke-5.
Kalangan pegiat anti korupsi sebelumnya mendesak agar Jokowi melibatkan KPK dalam memilih Kapolri agar bebas dari praktik korupsi dan berintegritas.

Artikel ini ditulis oleh:

Pengamat Yakin QZ8501 Laik dan Sesuai Standar Keselamatan

Jakarta, Aktual.co — Pengamat Penerbangan Samudra Sukardi mengatakan bahwa pesawat AirAsia QZ8501 yang mengalami kecelakaan beberapa waktu lalu laik dan sudah sesuai standar keselamatan.
“Seharusnya ungkapkan saja kalau pesawat yang jatuh di maintenance dengan baik, pilotnya sesuai kualifikasi,” ujar Sukardi di Jakarta, Sabtu (10/1).
Ia menuturkan, hal itu perlu dilakukan agar karena masyarakat berhak mengetahui penyebabnya langsung dari pihak AirAsia Indonesia. Sukardi pun menyayangkan justru penjelasan resmi kerap diberitahukan oleh Kementerian Perhubungan dan Basarnas.
“Supaya masyarakat tahu bahwa AirAsia yang jadi korban,” ungkap Sukardi.
Menambahkan bahwa dalam dunia penerbangan regulasi adalah hal yang utama. Regulator harus memastikan penerbangan agar tidak ‘semrawut’.
“Regulator membuat regulasinya, kalau regulasinya semrawut maka operator dan penerbangannya bisa semrawut. Regulator harus menjalankan dan mengawasi karena airlines tidak mungkin tidak ikut regulasi. Saat ini, dari hasil audit 2014 kita masih di kategori dua. Hasil yang tidak membanggakan,” tukas Sukardi.

Artikel ini ditulis oleh:

Warga Batu Malang Tak Minat Jadi TKI

Jakarta, Aktual.co — Warga Kota Batu, Jawa Timur, tidak berminat mendulang penghasilan di luar negeri dengan menjadi Tenaga Kerja Indonesia.
Hal ini karena mereka lebih memilih bekerja di tanah kelahirannya, apalagi peluang kerja di daerah itu masih terbuka lebar.
“Setiap tahun penduduk Kota Batu ini terus bertambah, namun tidak satu pun yang mengajukan izin untuk menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI), termasuk pada tahun 2014. Padahal perusahaan Pengerah Jasa TKI (PJTKI) yang beroperasi di daerah ini juga banyak,” kata Wali Kota Batu, Eddy Rumpoko, Sabtu (10/1).
Menurut Eddy, tidak berminatnya warga Kota Batu menjadi TKI tersebut disebabkan lapangan kerja di daerah itu masih terbuka lebar dan perekonomian masyarakat juga terus meningkat, terutama di sektor wisata dan pertanian.
Pemkot juga terus memantau peluang kerja yang tersedia di daerah itu, bahkan menyiapkan sejumlah langkah strategis untuk mengurangi pengangguran sekaligus berupaya menahan warga agar tidak berminat menjadi TKI. Langkah tersebut adalah menjaga luasan lahan pertanian yang selama ini menjadi sandaran hidup bagi petani.
Untuk menjaga semua itu harus ada master plan yang dikeluarkan Bappeda, dengan tujuan untuk mengantisipasi pertambahan penduduk, penyediaan lapangan kerja, sehingga warga Kota Batu tetap menjadi tuan di tanah kelahirannya sendiri.
Sementara Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil ((Dispendukcapil) Kota Batu, Maulidiono, mengatakan dari sekitar 210 ribu jiwa penduduk Kota Batu, selama tahun 2014 tidak satu pun yang mengajukan berkas untuk menjadi TKI.
“Kalaupun mereka mengurus surat ke Dispendukcapil, hanya untuk keperluan administrasi kependudukan saja, seperti KTP, KK dan akta kelahiran. Sedangkan berkas untuk bekerja di luar negeri sebagai TKI memang tidak ada,” kata dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Kenaikan Harga Kebutuhan Pokok Dipicu Gelombang Tinggi di Laut

Jakarta, Aktual.co — Gelombang tinggi di laut berdampak pada naiknya harga sejumlah kebutuhan di Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah.
“Bawang merah yang terus naik. Harga hari ini belum tentu sama dengan besok karena bisa saja harganya kembali naik. Kalau barangnya masih sedikit, harganya biasanya akan terus naik,” kata Saptinah, pedagang di Sampit, Sabtu (10/1).
Salah satu komoditas yang mengalami kenaikan harga cukup siginifikan adalah bawang merah. Seperti di Pasar Keramat, bawang merah dijual bervariasi antara Rp22.000-Rp26.000 per kilogram tergantung ukuran dan kondisi bawang. Harga ini lebih tinggi dibanding kondisi normal yang berkisar Rp18.000 per kilogram.
Harga bawang putih relatif stabil meski juga mengalami sedikit kenaikan. Jika biasanya bawang putih dijual Rp16.000 hingga Rp17.000 per kilogram, saat ini harganya naik menjadi Rp18.000 per kilogram.
Komoditas lainnya yang naik tajam adalah cabai rawit. Saat ini harganya sudah mencapai Rp100.000 per kilogram, padahal dalam kondisi normal hanya sekitar Rp25.000 per kilogram.
Fluktuasi harga bawang, cabai dan beberapa komoditas lainnya memang relatif cepat karena sebagian besar masih dipasok dari pulau Jawa. Akibatnya, jika stok menipis karena pasokan terhambat gelombang tinggi sehingga kapal tidak bisa berangkat.
Tahun 2014 lalu harga cabai bahkan pernah mencapai di atas Rp130.000 per kilogram. Saat itu pedagang sampai harus mendatangkan cabai dan lainnya menggunakan pesawat karena kapal terlambat datang lantaran gelombang tinggi.

Artikel ini ditulis oleh:

Kepolisian Intensifkan Pengamanan ATM di Bukittinggi

Jakarta, Aktual.co — Kepolisian Resor (Polres) Kota Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar), mengintensifkan pengamanan di titik rawan dan di lokasi Anjungan Tunai Mandiri (ATM) serta mengajak pihak perbankan untuk saling bekerjasama melindungi para nasabah.
Kepala Satuan (Kasat) Reserse dan Kriminal (Reskrim) Polres Bukittinggi, AKP Albert Zai mengatakan maraknya aksi kejahatan di sejumlah mesin ATM dan di tempat-tempat keramaian. Pihaknya akan lebih mengintensifkan pengamanan dengan berjaga-jaga di titik rawan tersebut.
“modus yang para pelaku lakukan dengan berbagai cara mulai berpura-pura minta tolong transaksi secara langsung di mesin ATM melalui telpon seluler, hingga aksi lain yang dapat menipu para nasabah,” kata dia, di Bukittinggi, Sabtu (10/1).
Hingga kini, pihaknya mencatat kasus kejahatan dan aksi penipuan cukup banyak, seperti yang dialami salah seorang anggota DPRD Bukittinggi yakni Asri Bakar pada Selasa (6/1) di salah satu mesin ATM Bank Nagari dekat kampus Sekolah Tinggi Kesehatan (Stikes) Prima Nusantara.
Sehubungan itu, ujarnya, jajaran Reskrim telah mengantongi wajah pelaku melalui rekaman CCTV dan dari hasil print out transaksi yang dilakukan pelaku ke banyak rekening dan langsung ditarik dari rekening mereka, yang pada umumnya berada di Kota Padang.

Artikel ini ditulis oleh:

Baik Buruk Airlines Tergantung Regulasi Kemenhub

Jakarta, Aktual.co — Mantan Menteri Perhubungan Budi Muliawan Suyitno menyayangkan perihal carut marutnya permasalahan musibah jatuhnya maskapai penerbangan Air Asia.
“Selagi kita disibukan mencari korban pesawat dan black box kita juga disibukkan dengan pernyataan perizinan ilegal. Padahal evakuasi belum selesai,” ujarnya di Jakarta, Sabtu (10/1).
Menurut pandangannya, baik dan buruknya industri penerbangan itu bergantung pada regulatornya dalam hal ini Kementerian Perhubungan. Pasalnya, dalam dunia penerbangan internasional yang di audit itu regulatornya bukan operator atau maskapainya.
“Betapa bagusnya industri pesawat tapi kalau regulatornya lemah maka tidak akan diakui dunia internasional. Karena yang selalu diaudit di dunia internasional adalah regulator. Kalau regulatornya baik maka operator dan semuanya baik. Tapi kalau regulatornya busuk maka semuanya akan buruk,” ungkapnya.
Sementara itu, dalam kesempatan yang sama pengamat penerbangan Samudra Sukardi menambahkan bahwa dalam dunia penerbangan regulasi adalah hal yang utama. Regulator harus memastikan penerbangan agar tidak ‘semrawut’.
“Regulator membuat regulasinya, kalau regulasinya semrawut maka operator dan penerbangannya bisa semrawut. Regulator harus menjalankan dan mengawasi karena airlines tidak mungkin tidak ikut regulasi. Saat ini, dari hasil audit 2014 kita masih di kategori dua. Hasil yang tidak membanggakan,” tukas Sukardi.

Artikel ini ditulis oleh:

Berita Lain