Jakarta, Aktual.co — Pada perdagangan hari ini (7/1), HD Capital memprediksi indeks harga saham gabungan (IHSG) bergerak di kisaran support 5.165-5.125-5.080, dan resisten 5.205-5.251-5.350.

“Menunggu banteng menyeruduk resisten 5.251,” kata Senior Analis Riset HD Capital Yuganur Wijanarko, Jakarta, Rabu (7/1).

Menurutnya, pelemahan rupiah regional hanya merupakan hambatan sementara untuk misi bullish IHSG mendobrak resisten all time high 5.251. Sementara itu, penurunan minyak yang sempat bermain di US$$50 per barel, dinilai baik untuk sektor konstruksi BUMN yang sempat terkoreksi.

“Karena membuka ruang lebih bagi anggaran dana infrastruktur yang tidak terpakai untuk subsidi BBM,” ujarnya.

HD Capital mengemukakan ada 4 saham yang dapat dipertimbangkan padan perdagangan hari ini, yaitu:

1. Waskita (WSKT)
BUY. PE 2015 78,2x, PBV 2x, ROE 7%. Trading target Rp1.470. Koreksi di emiten konstruksi BUMN ini untuk meredakan keadaan jenuh beli harian dan mingguan pascakenaikan yang terlalu tajam membuka kesempatan untuk akumulasi

Entry (1) Rp1.375. Entry(2) Rp1.345. Cut loss point Rp1.315

2. Wijaya karya (WIKA)
PE 2015 40x, PBV 4,54x, ROE 11,31%. BUY. Trading target Rp3.750-Rp3.950. Medium term tren di emiten konstruksi BUMN ini, mulai terbentuk lagi. Rekomen akumulasi untuk kontinuasi kenaikan berikutnya ke Rp3.750 dan all time high di Rp.3.950

Entry (1) Rp3.485. Entry (2) Rp3.465. Cut loss point Rp3.425

3. Wika Beton (WTON)
PE 2015 37x, PBV 5x, ROE 14,5%. Trading target Rp1.320. Secara teknikal emiten konstruksi beton ini mulai membangun posisi untuk membentuk short term uptrend baru dalam pola medium term tren yang masih relatif positif, rekomen akumulasi

Entry (1) Rp1.270. Entry (2) Rp1.255. Cut loss point Rp1.245

4. Adhikarya (ADHI)
PE 2015 46,07x, PBV 5x, ROE 8,76%. BUY. Trading target Rp3.800-Rp4.000. Kami tetap rekomen untuk buy karena melihat secara teknikal emiten konstruksi BUMN ini akan berpotensi untuk kembali mengetes Rp3.800 dan all time di level psikologis Rp4.000 sebagai target medium term untuk trading

 Entry (1) Rp3.415. Entry (2) Rp3.385. Cut loss point Rp3.325

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

Jakarta, Aktual.co — Laju Rupiah belum menunjukkan menunjukan pelemahan lanjutannya kemarin. Hal tersebut disebabkan oleh masih adanya imbas dari pelemahan harga minyak mentah dunia.

“Pelaku pasar lebih memilih pada aset-aset safe heaven, diantaranya Dolar AS. Di sisi lain masih adanya kekhawatiran terhadap masalah Yunani yang melemahkan Euro juga turut berimbas negatif pada Rupiah,” tulis Kepala Riset Woori Korindo Securities Indonesia (WKSI), Reza Priyambada dalam risetnya.

Pada Rabu (7/10) kurs Rupiah diperkirakan Reza berada di bawah target level support 12.600, yakni Rp12.665-12.649 (kurs tengah BI). Menurutnya, masih adanya sentimen negatif membuat laju Rupiah berpeluang kembali melanjutkan pelemahan.

“Meski diharapkan dapat lebih terbatas namun, tetap waspadai berlanjutnya pelemahan nilai tukar Rupiah,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

Jakarta, Aktual.co — Bursa Amerika Serikat kembali melanjutkan pelemahan, di mana indeks Standard & Poor’s 500 masuk dalam penurunan terpanjangnya selama 13 bulan. Hal ini disebabkan oleh melemahnya saham-saham di sektor energy seiring harga minyak yang tertekan di bawah US$50 per barel.

Seperti dilansir Bloomberg.com pada Rabu (7/1), Indeks S&P 500 turun 0,9% ke level 2.002,5 pada penutupan perdagangan Selasa (6/1) waktu AS. Indeks Russell 2000 turun 1,7 persen, setelah terjun 2,4 persen sebelumnya. Dow turun 130,01 poin, atau 0,7 persen, ke 17,371.64. Lebih dari 8,3 miliar saham berpindah tangan di bursa AS, 20 persen di atas rata-rata tiga bulan.

“Pada titik ini, sangat sulit bagi indeks untuk naik dari level rendah selama harga minyak masih tertekan,” kata Chief Investment Strategist Wells Capital Management, Jim Paulsen.

Delapan dari 10 sektor melemah dipimpin sektor energi yang turun 1,3%. Sementara itu, sektor lain yang juga melemah adalah teknologi dan finansial. Adapun sektor yang menguat, yakni telekomunikasi dan utilitas.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka