30 Desember 2025
Beranda blog Halaman 39850

Dokter Ahli Jiwa Dampingi Keluarga Korban AirAsia

Jakarta, Aktual.co —  Sejumlah dokter ahli jiwa mendampingi keluarga korban AirAsia QZ 8501 di Crisis Centre Mapolda Jawa Timur untuk membantu menguatkan mental akibat insiden kecelakaan pesawat tersebut.
“Keluarga korban dihinggapi kesedihan luar biasa sehingga dibutuhkan mental yang benar-benar kuat,” ujar Humas Perhimpunan Dokter Spesialis Kejiwaan Indonesia (PDSKI) Cabang Surabaya, dr Hendro Riyanto, Minggu (4/1)
Menurut dia, secara kasat mata kelihatannya dari luar kondisinya tenang, padahal di dalam hatinya sangat sedih.
Selain itu, lanjut dia, menghadapi kejiwaan dalam kondisi seperti ini tidak mudah dan harus selalu dikuatkan.
“Kondisi kejiwaan inilah yang menjadi fokus penanganan dan pendampingan,” kata Direktur Utama RS Jiwa Menur Surabaya tersebut.
Pendampingan trauma, lanjut dia, tidak hanya berlangsung singkat, namun bisa berlangsung hingga bulanan, bahkan tahunan.
“Keluarga harus sering komunikasi dengan pendamping. Kami siap membantu pendampingan,” katanya.
Setiap hari di posko, setiap hari ada empat ahli jiwa yang mendampingi keluarga korban jatuhnya pesawat rute Surabaya ke Singapura tersebut.
Hingga hari ke delapan pencarian, terdapat 9 dari 34 jenazah di Rumah Sakit Bhayangkara yang sudah teridentifikasi dan diserahkan keluarganya masing-masing.
Jenazah pertama yakni Hayati Lutfiah Hamid, kemudian Grayson Herbert Linaksita, Kevin Alexander Soetjipto, Khairunnisa Haidar Fauzi, Hendra Gunawan Sawal, Themeiji Tejakusuma, Wismoyo Ari Prambudi, J Stephanie Gunawan serta Juanita Limantara.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby

Meski BBM Turun, Harga Kebutuhan Pokok di Aceh Masih Melambung

Banda Aceh, Aktual.co — Meski pemerintah telah menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM), namun harga jual kebutuhan pokok masih melambung di sejumlah pasar tradisional Provinsi Aceh.
 Informasi yang diterima Aktual.co, Minggu (4/1) menyebutkan hanya harga cabai merah yang mulai turun dari harga sebelumnya Rp 70.000 per kilogram kini menjadi Rp 60.000 per kilogram. Sedangkan harga cabai hijau masih tetap Rp 30.000 per kilogram, minyak goreng curah Rp 11.000 per kilogram, bawang merah Rp 30.000 per kilogram dan bawang bombai Rp 20.000 per kilogram.
 Ketua Lembaga Perlindungan Konsumen Muslim (LPKM) Aceh, Syahrial menyebutkan pihaknya meminta pemerintah kabupaten/kota melakukan operasi pasar untuk menertibkan harga jual kebutuhan pokok masyarakat. Selain itu, sambung Syahrial tarif angkutan umum juga masih tetap sama ketika pemerintah menaikkan harga BBM. 
“Seharusnya kebutuhan pokok dan tarif angkutan itu sudah bisa diturunkan sedikit. Meski pun memang tak bisa diturunkan secara drastis. Namun, penurunan harga jual kebutuhan pokok dan tarif angkutan tentu sangat diharapkan masyarakat,” terang Syahrial.
 Dia meminta, pemerintah kabupaten/kota di Aceh merespon keputusan penurunan harga BBM itu dengan melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah pasar tradisional. Sehingga, mengetahui harga rill kebutuhan pokok di pasar.
 “Pemerintah kabupaten/kota di Aceh harus cepat tanggap soal kebutuhan pokok. Karena, itu kebutuhan mendasar yang sangat dibutuhkan masyarakat,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby

Revisi Statuta, Anggota PSSI Susut Jadi 105

Jakarta, Aktual.co — Revisi Statuta merupakan salah satu agenda pembahasan pada Kongres Tahunan (KT) PSSI 2015 di Hotel Borobudur, Jakarta, Minggu (4/1). Statuta PSSI Pasal 23 tentang “Delegate and Votes”.
Dari perubahan Pasal 23, terdapat pengurangan anggota delegasi PSSI yakni yang awalnya 108 anggota menjadi 105 anggota. Hasil itu didapat dari pengurangan klub Amatir.
“Kompetisi Divisi Satu (D1) dihapuskan. Klub D1 akan digabung dengan klub-klub D2 dan D3. Ketiganya itu dikumpulkan dalam satu kompetisi,” papar Sekretaris Jenderal PSSI, Joko Driyono.
Adapun rincian keanggotaan PSSI mulai 2015 adalah 18 klub Indonesia Super League (ISl), 16 klub Divisi Utama (DU), 32 klub Amatir, 34 Asosiasi Provinsi (Asprov) dan lima Asosiasi lain.
Perubahan statuta lainnya yang dipaparkan dalam kongres yang dihadiri terdapat pada poin Asprov. Dikatakan Jokdri (sapaan Joko Driyono), pada revisi tersebut terjadi perluasan kewenangan PSSI Provinsi dan Kota.
“Perubahan itu membuat kekuasaan Asprov semakin kuat. Jadi, harus ada statuta tersendiri,” ujarnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby

2015 PSSI Butuh Rp118 Miliar, Berikut Rinciannya

Jakarta, Aktual.co — Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) membutuhkan anggaran sebesar Rp118,915 miliar untuk menjalankan program kerja sepanjang 2015. Hal itu terungkap dalam Kongres Tahunan (KT) PSSI 2015 di Hotel Borobudur, Jakarta, Minggu (4/1).
Menurut paparan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI, Joko Driyono, dari total tersebut sebanyak Rp50,918 miliar akan dialokasikan untuk kegiatan Timnas dari semua kategori umur dan pertandingan Timnas.
Untuk pengembangan sepakbola Tanah Air, PSSI memberikan anggaran sebersar Rp10,2 miliar. Selain itu, PSSI juga menyisipkan dana untuk sepakbola amatir sebanyak Rp9,536 miliar.
Anggaran untuk sepakbola amatir baru dimasukan ke dalam “budgeting” tahunan PSSI pada 2015 ini. Hal itu pun dirasa terlambat oleh Sekjen PSSI.
“Kami (PSSI) sadar ada keterlambatan pembinaan dan sepakbola amatir,” sesal Joko.
Kata Sekjen PSSI yang biasa disapa Jokdri itu pun mengungkapkan bahwa pada 2015 ini, PSSI diperkirakan kembali mendapatkan keuntungan. Menurutnya, hal itu disebabkan adanya bantuan sponsor yang lebih.
Dari paparannya, anggaran pendapatan PSSI 2015 sebesar Rp119,072 miliar, yang didapat dari beberapa indikator yakni sponsor, iuran anggota, penjualan tiket, denda, bantuan serta dana lain-lain.
Pihak sponsor tercatat menjadi penyumbang terbesar untuk anggaran PSSI. Jokdri mengungkapkan bahwa pendapatan PSSI dari sponsor adalah Rp82,997 miliar.
“PSSI memprediksi akan kembali “surplus” pada 2015. Pembiayaan dari sponsor di 2015 ini akan melebihi dari jumlah di 2014,” ungkap Jokdri.
Dalam penjabaran pengeluaran PSSI 2015, selain aspek Timnas terdapat dua aspek lagi yang menyedot anggara besar yakni operasional dan kesekjenan. Masing-masing akan menyedot dana sebanyak Rp13,857 miliar dan Rp13,460 miliar.
Berikut Rincian Pendapatan dan Pengeluaran PSSI di 2015:
Anggaran Pendapatan 2015:
1. Sponsor: Rp82,997 miliar2. Iuran anggota: Rp500 juta3. Penjualan tiket: Rp1,5 miliar4. Denda: Rp875 juta5. Bantuan: Rp13,2 miliar6. lain-lain: Rp20 miliar
Anggaran Biaya 2015:
1. Timnas : Rp25,918 miliar2. Match event : Rp25 miliar3. Amatir : Rp9,536 miliar4. Member development : Rp8,242 miliar5. Football development : Rp10,2 milia6. Komite Eksekutif : Rp2,508 miliar7. Komite : Rp392 juta8. Komisi peradilan : Rp922 juta9. Kesekjenan : Rp13,460 miliar10. IT : Rp3,072 miliar11. Intra : Rp5,306 miliar12. Operasional : Rp13,957 miliar

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby

2015 PSSI Butuh Rp118 Miliar, Berikut Rinciannya

Jakarta, Aktual.co — Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) membutuhkan anggaran sebesar Rp118,915 miliar untuk menjalankan program kerja sepanjang 2015. Hal itu terungkap dalam Kongres Tahunan (KT) PSSI 2015 di Hotel Borobudur, Jakarta, Minggu (4/1).
Menurut paparan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI, Joko Driyono, dari total tersebut sebanyak Rp50,918 miliar akan dialokasikan untuk kegiatan Timnas dari semua kategori umur dan pertandingan Timnas.
Untuk pengembangan sepakbola Tanah Air, PSSI memberikan anggaran sebersar Rp10,2 miliar. Selain itu, PSSI juga menyisipkan dana untuk sepakbola amatir sebanyak Rp9,536 miliar.
Anggaran untuk sepakbola amatir baru dimasukan ke dalam “budgeting” tahunan PSSI pada 2015 ini. Hal itu pun dirasa terlambat oleh Sekjen PSSI.
“Kami (PSSI) sadar ada keterlambatan pembinaan dan sepakbola amatir,” sesal Joko.
Kata Sekjen PSSI yang biasa disapa Jokdri itu pun mengungkapkan bahwa pada 2015 ini, PSSI diperkirakan kembali mendapatkan keuntungan. Menurutnya, hal itu disebabkan adanya bantuan sponsor yang lebih.
Dari paparannya, anggaran pendapatan PSSI 2015 sebesar Rp119,072 miliar, yang didapat dari beberapa indikator yakni sponsor, iuran anggota, penjualan tiket, denda, bantuan serta dana lain-lain.
Pihak sponsor tercatat menjadi penyumbang terbesar untuk anggaran PSSI. Jokdri mengungkapkan bahwa pendapatan PSSI dari sponsor adalah Rp82,997 miliar.
“PSSI memprediksi akan kembali “surplus” pada 2015. Pembiayaan dari sponsor di 2015 ini akan melebihi dari jumlah di 2014,” ungkap Jokdri.
Dalam penjabaran pengeluaran PSSI 2015, selain aspek Timnas terdapat dua aspek lagi yang menyedot anggara besar yakni operasional dan kesekjenan. Masing-masing akan menyedot dana sebanyak Rp13,857 miliar dan Rp13,460 miliar.
Berikut Rincian Pendapatan dan Pengeluaran PSSI di 2015:
Anggaran Pendapatan 2015:
1. Sponsor: Rp82,997 miliar2. Iuran anggota: Rp500 juta3. Penjualan tiket: Rp1,5 miliar4. Denda: Rp875 juta5. Bantuan: Rp13,2 miliar6. lain-lain: Rp20 miliar
Anggaran Biaya 2015:
1. Timnas : Rp25,918 miliar2. Match event : Rp25 miliar3. Amatir : Rp9,536 miliar4. Member development : Rp8,242 miliar5. Football development : Rp10,2 milia6. Komite Eksekutif : Rp2,508 miliar7. Komite : Rp392 juta8. Komisi peradilan : Rp922 juta9. Kesekjenan : Rp13,460 miliar10. IT : Rp3,072 miliar11. Intra : Rp5,306 miliar12. Operasional : Rp13,957 miliar

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby

TIM DVI Korban AirAsia Mulai Terserang Demam

Surabaya, Aktual.co — Jam di dinding menunjukkan angka pukul 7 malam. Tangan trampil para ahli tim DVI masih terus berkutat di tubuh para jenasah korban Air Asia QZ 8501, mencari identitas jenasah.
Tidak dibutuhkan kecepatan, namun ketelitian merupakan hal yang paling mendasar. Sekali saja salah identitas korban, fatal akibatnya. Itu sebab, sebelum diumumkan nama identitasnya, rapat rekonsiliasi yang melibatkan para pakar harus dilaksanakan meski hari sudah malam.
Hasil diantaranya, sempat 4 jenasah harus kembali dilakukan identifikasi ulang karena beberapa data ada  ketidak cocokan. Belum selesai 4 jenasah tersebut, belasan jenasah lain yang ditemukan, kembali tiba di RS Bayangkara Polda Jatim untuk mengantri proses identifikasi.
“Ini adalah proses yang melelahkan dan rumit. Sungguh, sangat rumit” kata salah satu tim identivikasi jenasah yang terlibat, Iptu Pudji, kepada aktual.co,(4/1).
Jenasah yang rusak dan minimnya data antemortem dari pihak keluarga menjadi kendala utama. Tidak hanya menguras tenaga, namun pikiran harus dipaksakan hingga terkadang membuat stress. Akibatnya, demam pun mulai melanda para tim identifikasi. Bahkan, untuk memulihkan kondisi dan menghindari virus dari jenasah, semua tim medis yang bekerja hampir 24 jam tersebut, harus disuntik anti biotik 3 kali sehari.
“Banyak anggota identivikasi yang kaget. Mereka langsung dihadapkan pada jenazah yang begitu banyak. Kita tidak butuh kecepatan, hanya ketelitian. Tapi di sisi lain, keluarga pasti butuh kecepatan informasi.” Lanjut Iptu Pudji.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby

Berita Lain