30 Desember 2025
Beranda blog Halaman 39854

Jelang MEA, Produk Asing Perlu Dapat Pengawasan Ketat

Jakarta, Aktual.co — Pengawasan peredaran produk asing di pasaran dalam negeri perlu diperketat menjelang pelaksanaan Masyarakat Ekonomi ASEAN pada akhir 2015 guna memastikan kualitas produksinya.
Demikian disampaikan Ketua Lembaga Konsumen Yogyakarta John Widijantoro.
“Memasuki Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) barang dan jasa dari luar negeri keluar masuk secara bebas. Kalau kontrol lemah maka konsumen yang akan dirugikan,” katanya di Yogyakarta, Minggu (4/1).
Meskipun timbal balik dalam momentum MEA mendatang Indonesia memiliki kesempatan untuk memasarkan berbagai produk di pasar ASEAN dengan lebih leluasa, katanya, aspek perlindungan konsumen di dalam negeri sendiri tetap perlu diawasi secara ketat.
Widijantoro mengatakan Undang-Undang (UU) Perlindungan Konsumen juga perlu diterapkan secara lebih menyeluruh oleh aparat penegak hukum mulai dari aparat kepolisian hingga kejaksaan.
Menurut dia, dalam menyambut MEA pada akhir 2015, UU Perlindungan Konsumen Nomor 8 tahun 1999 telah memiliki substansi yang komprehensif mengenai batasan atau pengaturan bagi pihak produsen atau pengusaha.
“Pemahaman UU itu perlu ditekankan termasuk ke level pengadilan. Beberapa kasus yang menyangkut perlindungan konsumen banyak yang tidak selesai. Hal itu juga menunjukkan bahwa hakim perlu mendapatkan pemahaman yang matang mengenai UU Perlindungan Konsumen itu,” kata dia.
Dalam implementasi penegakan hukum di lapangan, ia menilai masih belum maksimal direalisasikan. Banyak kasus yang melanggar UU tersebut pada akhirnya tidak berlanjut ke ranah hukum selanjutnya.
“Peredaran barang dan jasa yang tidak aman dan sehat secara faktual masih banyak kita jumpai. Artinya, belum ada efek jera yang dihasilakn dari UU Perlindungan Konsumen itu,” katanya.
Kendati demikian, kata dia, di sisi lain pihak konsumen juga perlu melakukan upaya pencerdasan secara mandiri dalam mengonsumsi produk yang aman, sehat, dan bermutu, baik terhadap produk luar negeri maupun dalam negeri.
“Perlu ada upaya mandiri untuk menjadi konsumen yang kritis,” kata dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby

DPR: Hitungannya Harga BBM Tetap Naik

Jakarta, Aktual.co — Ketua DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Saleh Partaonan Daulay mengatakan meskipun pemerintah menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, tetapi harganya tetap saja mengalami kenaikan.
“Walau diturunkan Rp900, tetap saja menyisakan kenaikan Rp1.100. Artinya, BBM tidak pernah turun. Hanya kenaikannya dikurangi sedikit. Hasilnya, tetap naik,” kata Saleh Partaonan Daulay melalui pesan elektronik di Jakarta, Minggu (4/1).
Karena itu, Ketua Komisi VIII DPR itu menilai interpelasi yang digagas DPR tetap kontekstual karena banyak hal yang harus dijawab dan dijelaskan oleh pemerintah. Misalnya, program kompensasi kenaikan BBM bagi warga tidak mampu.
Saleh mengatakan banyak kartu ‘penyelamat’ yang dikeluarkan oleh pemerintah. Namun, ada program yang kelihatannya masih bagian dari pemerintah yang lalu. Itu perlu diperjelas agar tidak terjadi tumpang tindih.
“Contoh sederhana saja, waktu kunjungan kerja ke Sumut beberapa waktu lalu, Komisi VIII menemukan fakta bahwa pembagian kompensasi BBM masih memakai KPS-nya SBY, bukan KKS-nya Jokowi. Itu berarti programnya sama saja,” tuturnya.
Menurut Saleh, masalah serius akan muncul ketika diketahui bahwa data penerima masih menggunakan data tahun 2011. Sementara UU mengamanatkan bahwa data penerima harus diperbaharui minimal 1 kali dalam 2 tahun.
“Terkait hal itu, tentu pemerintah perlu memberikan penjelasan,” ujarnya.
Selain itu, Saleh menilai penggunaan pendapatan negara dari kebijakan menaikkan harga BBM di saat harga dunia sedang turun perlu juga dipertanyakan.
Pemerintah harus menjelaskan bila program itu disebut pengalihan subsidi ke sektor produktif, bagaimana bentuk programnya ? Apa saja yang akan diperoleh rakyat dari pengalihan tersebut ? “Katanya mau membangun infrastruktur, irigasi, dana pendidikan, kesehatan dan lain-lain. Dulu zaman pemerintahan yang lalu, apakah hal-hal itu tidak dilakukan? Kalau kuantitasnya mau diperbanyak, itu juga perlu dijelaskan,” katanya.
Bila ada penjelasan, tentu lebih mudah bagi DPR untuk melakukan pengawasan. Masyarakat pun bisa terlibat langsung untuk mengawasinya.
Karena itu, Saleh berpendapat interpelasi DPR terkait kenaikan harga BBM tetap kontekstual dan masih perlu dilanjutkan. Dengan begitu, fungsi “check and balances” DPR mendapatkan tempat secara proporsional.
Yang lebih penting, interpelasi itu adalah hak DPR yang dijamin oleh undang-undang dan Konstitusi.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby

Pemilihan Ketum PSSI Digelar 18 April di Surabaya

Jakarta, Aktual.co — Salah satu keputusan Kongres Tahunan (KT) PSSI 2015 yang digelar di Hotel Borobudur, Jakarta, Minggu (4/1), adalah penetapan waktu pelaksanaan Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI 2015.
“Kita sepakat untuk melakukan penetapan tanggal pemilihan Ketua Umum PSSI yang baru di Surabaya, 18 april 2014. Tempatnya sendiri sudah ditentukan saat KT di Surabaya 2014 lalu,” ujar Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin Husin.
Selain itu, lanjut Djohar, untuk penetapan siapa calon Ketum PSSI yang baru akan diserahkan langsung ke Komite Pemilihan dan Komite Banding PSSI. Anggota tim tersebut juga sudah ditentukan saat KT PSSI 2014.
Meski begitu, hingga saat ini dua badan yang berwenang menyeleksi kandidat Ketum baru PSSI, belum menentukan siapa-siapa saja yang diperbolehkan untuk mencalonkan diri.
“Belum, belum ada calonnya. Itu urusan Komite Pemilihan dan Komite Banding,” imbuhnya.
Menurut Djohar, penetapan 18 April sebagai tanggal pemilihan adalah karena berdekatan dengan Hari Ulang Tahun (HUT) PSSI. HUT PSSI sendiri diperingati setiap 19 April.
“Kami (PSSI) ingin merayakan HUT PSSI bersama dengan Ketum baru,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby

Zulham Zamrun Gabung ke Persipura

Jakarta, Aktual.co — Ketua Umum Persipura Jayapura Benhur Tommy Mano mengungkapkan, mantan pemain Mitra Kukar Zulham Zamrun telah bergabung bersama Boaz TE Salossa dan kawan-kawan untuk satu musim kompetisi ke depan.
“Iya, Zulham telah bergabung bersama Persipura,” kata Benhur Tommy Mano yang akrab disapa BTM di Kota Jayapura, Papua, Minggu (4/1) petang.
Ia mengemukakan, jika pemain yang biasa beroperasi di gelandang kanan itu sudah berada di Kota Jayapura guna mengikuti latihan perdana di Stadion Mandala yang dijadwalkan mulai Senin (5/1) sore.
“Zulham direncanakan ikut latihan perdana besok sore, rekan-rekan wartawan bisa datang meliput,” katanya.
BTM yang juga Wali Kota Jayapura itu menyampaikan jika Zulham merupakan pemain keenam yang direkrut tim Mutiara Hitam pada musim 2015 guna menambah daya gedor Boaz TE Salossa dan kawan-kawan.
“Zulham, pemain terakhir yang kami rekrut. Selain itu ada lima pemain lainnnya,” katanya.
Kelima pemain lainnya yaitu Ricardo Salampessy yang musim lalu membela Tim Bajul Ijo Persebaya Surabaya, Lancine Kone dan tiga pemain lokal Papua, yang salah seorang berposisi sebagai kiper yakni Celsius Gebze.
Dari berbagai literatur yang dihimpun Antara, Zulham Zamrun merupakan pemain kelahiran Ternate, 19 Februari 1988 dan mengawali karier di Persiter Ternate pada 2005-2006, kemudian hijrah ke Persigo Gorontalo selama satu musim dan ke Pro Duta sepanjang dua musim kompetisi.
Pada 2009-2010, Zulham pindah ke Persela Lamongan, Jawa Timur, yang membawa dirinya menjadi top skor bagi klub itu dengan mengemas 16 gol.
Anak dari pemandu bakat Malik Zamrun itu kemudian pindah ke Mitra Kukar Kaltim dan menjadi salah satu pemain penting sehingga membawa dirinya masuk ke timnas senior pada 2011.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby

DPR: Kerap Ganti Kurikulum,Paradigma Pendidikan Condong ke Pasar

Jakarta, Aktual.co — Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Ridwan Hisjam menegaskan gonta ganti kurikulum pendidikan tidak baik bagi perkembangan dunia pendidikan di Indonesia. Hal itulah yang menurut dia, membuat sistem pendidikan menjadi amburadul. Imbasnya, siswa makin bingung.
“Seharusnya, setiap ganti menteri jangan selalu ganti kurikulum, itu sangat tidak bagus,” kata Ridwan Hisjam, Minggu (4/1) di Malang, Jawa Timur
Paradigma pendidikan, selama ini hanya berorientasi pasar, bukan pada peningkatan kualitas sumber daya manusia. Padahal, paradigma dan filosofi pendidikan berada pada kurikulum yang akan berpengaruh kepada output siswa.
“Yang menjadi pertanyaan adalah output siswa, kita sedang MEA, kalau output kita tidak mumpuni dalam dunia pendidikan kita akan kalah dengan negara Asean lainnya,” paparnya.
Menurutnya MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) tidak hanya berbicara mengenai persaingan di bidang ekonomi, melainkan di bidang pendidikan yang menelurkan SDM handal.
“Kalau gonta ganti kurikulum dimana kita mau menyiapkan SDM yang handal, padahal MEA didepan mata,” imbuhnya.
Pihak DPR RI utamanya Komisi X saat ini tidak bisa berbuat apa-apa untuk memberi masukkan kepada eksekutif karena larangan menteri bertemu dengan legislatif.
“Saya selama ini tidak pernah bertemu menteri yang baru, bagaimana mau mengontrol pemerintah untuk hadapi MEA,” sesal dia

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby

2014, PSSI Dapat Laba Rp4,6 Miliar

Jakarta, Aktual.co — Pendapatan Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) pada 2014 mengalami kenaikan yang signifikan. Hal itu diungkapkan oleh Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin Husein dalam Kongres Tahunan (KT) PSSI 2015 di Hotel Borobudur, Jakarta, Minggu (4/1).
Berdasarkan pemaparan Djohar, pada 2014 PSSI mendapatkan keuntungan sebesar Rp4,6 miliar. Aspek sponsor menjadi penyumbang terbesar keuntungan yang didapat PSSI.  
“Di 2014, pemasukan dana sponsor mencapai 74 persen dari keseluruhan anggaran yang dimiliki PSSI. Pada 2013, dana sponsor hanya 56 persen,” papar Djohar.
Selain itu, lanjutnya, dari aspek lain seperti pemasukan tiket, besaran denda klub juga mengalami kenaikan. Menurutnya, hasil itu merupakan sebuah capaian yang harus diapresiasi.
Menurutnya, naiknya pendapatan tersebut merupakan bukti bahwa PSSI merupakan lembaga yang mandiri. Karena, PSSI tidak sepeser pun mengambil anggaran pemerintah. “Alhamdulillah untuk tahun ini kita bisa surplus,” ujarnya.  “Berkat kerja keras pengurus, kita telah mampu membiayai semua program kegiatan yang begitu banyak dengan sumber dana sendiri,” tukasnya.
Untuk diketahui, pendapatan PSSI di 2014 dihasilkan dari beberapa aspek yakni sponsor, donatur, pembelian tiket, denda dan beberapa sumber lainnya. Pihak sponsor merupakan penyumbang dana terbesar dengan 76 persen, donatur 19 persen, pemasukan tiket 2 persen, denda 1 persen serta dana lain-lain 1 persen.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby

Berita Lain