31 Desember 2025
Beranda blog Halaman 40070

Banjir Mulai Surut, Lintas Medan-Aceh Lancar

Banda Aceh, Aktual.co — Banjir akibat hujan deras yang melanda Kabupaten Aceh Timur dan Aceh Utara, sejak sepekan terakhir, mulai surut, Sabtu (27/12). 
Dengan demikian, Lintas Medan-Aceh yang terganggu sejak sepekan terakhir sudah kembali normal dan lancar.
“Dari 22 kecamatan yang sebelumnya dikepung banjir, kini tersisa enam kecamatan lagi. Tapi statusnya masih siaga mengingat potensi curah hujan masih tinggi,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Timur, Syahrizal Fauzi.
Keenam kecamatan yang masih terendam banjir yaitu, Kecamatan Ranto Peureulak, Peureulak Barat, Peureulak Kota, Simpang Ulim, Pantee Bidari dan Kecamatan Julok. Namun, tidak semua desa dalam enam kecamatan itu tergenang banjir.
“Ketinggian air terus menyusut sejak Jumat (26/12) malam. Sebagian pengungsi kini sudah kembali ke rumah masing-masing dan sebagian lagi mulai pulang sementara untuk membersihkan lumpur sisa banjir,” kata dia.
Sementara itu, genangan banjir di jalan nasional Medan-Banda Aceh di Peureulak dan di kawasan perbatasan Julok-Nurussalam, yang sebelumnya sempat melumpuhkan hubungan darat Banda Aceh- Medan, kini sudah surut total dan arus lalulintas dari kedua arah pun sudah normal.
“Yang masih putus jalur darat antar kecamatan, tepatnya di jalan lintas Peureulak-Peunaron dan  Jalan Kutabinjei-Alue Ie Mirah, Indra Makmu. Jalan lintas Peurelak-Peunaron masih tergenang banjir. Sementara di lintas Kutabinjei-Alue Ie Mirah, putus karena ada sebagian jalan dan jembatan rusak diterjang banjir. Tapi ini sedang dalam upaya perbaikan,” ujarnya.
Dari Aceh Utara dilaporkan jalan nasional di kawasan Lhoksukon yang sebelumnya terendam banjir hingga sepaha orang dewasa juga sudah surut dan sudah bisa dilewati secara normal.

Artikel ini ditulis oleh:

Pengamat Pertanyakan Ucapan Faisal Basri Soal Pertamax

Jakarta, Aktual.co —Direktur Pusat Studi dan Kebijakan Publik, Sofyano Zakara mempertanyakan pernyataan Ketua Tim Reformasi Tata Kelola Migas (RTKM), Faisal Basri yang mengatakan Pertamina mampu menyediakan Pertamax (RON 92). Menurutnya, pemerintah perlu mengkaji ulang rekomendasi tim RTKM terkait penghapusan Premium (RON 88).

“Yang bilang Pertamina sanggup siapa dulu, jangan-jangan cuma stafnya. Ketika nanti realitasnya tidak seperti itu, kan rakyat yang menderita,” ujar Sofyano, saat diskusi di Warung Daun, Jakarta, Sabtu (27/12).

Lebih lanjut dikatakan Sofyan, BBM Pertamax saat ini dominan dari impor. Dengan impor, harga belinya tentu lebih mahal karena menggunakan kurs Dollar AS.

“Pemerintah harus kaji secara mendalam dulu. Nafta memang betul ada, tapi kan impor, harganya juga lebih mahal. Jangan sampai ini rugikan rakyat,” tegas dia.

Sebelumnya, Faisal mengatakan, kilang minyak Pertamina mampu untuk menghasilkan RON 92. Faisal juga yakin bahwa Pertamina sanggup memenuhi kebutuhan BBM Pertamax di Indonesia.

“Saya sudah kaji, ini yang bilang langsung Direktur Pengolahan dan seluruh jajarannya, ada hitung-hitungannya. Sehingga Pertamina bisa hasilkan Pertamax yang tadinya 197 ribu barel per bulan menjadi 5.3 juta barel per bulan,” ujar Faisal.

Artikel ini ditulis oleh:

Pengamat: RTKM Perlu Selidiki Sektor Energi Lain

Jakarta, Aktual.co —Para pelaku usaha diminta untuk tidak takut mengenai wacana penghapusan BBM Premium (RON 88) dan menggantinya dengan jenis Pertamax (RON 92), seperti yang direkomendasikan tim Reformasi Tata Kelola Migas (RTKM). Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Pusat Studi dan Kebijakan Publik, Sofyano Zakaria.

“Harus ada pembanding, harus ada aturan mainnya, yang lebih kita atur bagaimana,” ujar Sofyano saat diskusi di Warung Daun, Jakarta, Sabtu (27/12).

Lebih lanjut, dikatakannya, dengan adanya penghapusan Premium akan memudahkan SPBU asing masuk ke Indonesia. Selain itu, menurutnya, pemerintah sebaiknya memperhatikan subsidi BBM yang selama ini dinilai tidak tepat sasaran.

“Yang mendapat subsidi itu harusnya fakir miskin dan anak terlantar, tapi nyatanya sekarang semua jenis kendaraan dapat,” kata dia.

Untuk itu, tim RTKM diminta melakukan penyelidikan di sektor energi lainnya. Karena menurut dia, sektor energi bukan hanya sebatas migas.

“Saya berharap RTKM bisa masuk ke ruang lain, banyak masalah di sektor energi, bukan hanya masalah migas,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Faisal Basri: Kilang Pertamina Mampu Hasilkan RON 92

Jakarta, Aktual.co —Tim Reformasi Tata Kelola Migas (RTKM) memberikan rekomendasi kepada pemerintah terkait penghapusan BBM Premium (RON 88), dan menggantinya dengan Pertamax (RON 92). Selain itu, tim yang diketuai Faisal Basri tersebut juga menjelaskan, bensin Pertamax nantinya akan diberikan subsidi, sama seperti Premium.

“Pertamax kita subsidi, harganya tetap dengan Rp 8.500 dapat bahan bakar yang lebih baik,” ujar Faisal, usai diskusi di Warung Daun, Cikini, Jakarta, Sabtu (27/12).

Lebih lanjut, Faisal mengatakan, kilang minyak Pertamina mampu untuk menghasilkan RON 92. Ia juga yakin bahwa Pertamina sanggup memenuhi kebutuhan BBM Premium di Indonesia.

“Saya sudah kaji, ini yang bilang langsung Direktur Pengolahan dan seluruh jajarannya. Ada hitung-hitungannya. Sehingga Pertamina bisa hasilkan Pertamax yang tadinya 197 ribu barel per bulan menjadi 5,3 juta barel per bulan,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Status Gunung Soputan Naik Jadi Siaga

Jakarta, Aktual.co —Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi menaikkan status Gunung Soputan yang berada di Kabupaten Minahasa Selatan dan Minahasa Tenggara, Sulawesi Utara, dari Waspada (level dua) menjadi Siaga (level tiga).

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan, kenaikan status Gunung Soputan didasarkan pada pengamatan visual, di mana terlihat asap berwarna tipis-sedang dengan ketinggian 50-200 meter dari bibir kawah. Bukan hanya itu, kegempaan Gunung Soputan juga mengalami peningkatan.

“Masyarakat dihimbau tidak melakukan aktivitas di dalam radius 6,5 km dari puncak Gunung Soputan. Untuk proses evakuasi belum ada, karena jarak penduduk terdekat masih dalam batas aman,” ungkap Sutopo, Sabtu (27/12).

Dengan naiknya status Gunung Soputan, setidaknya ada enam gunung aktif yang berstatus Siaga. Namun, kenaikan status beberapa gunung tidak terjadi secara bersamaan. Keenam gunung yang berada pada status siaga adalah Gamalama, Slamet, Sinabung, Karangetang, Lokon, dan Soputan.

“Lokon berstatus Siaga sejak 24 Agustus 2011 hingga sekarang, Karangetang sejak 3 September 2013, sedangkan Gunung Gamalama 18 Desember 2014, Gunung Slamet 12 Agustus 2014, dan Gunung Sinabung 8 April 2014,” papar Sutopo.

Status Siaga sendiri artinya gunung sedang bergerak ke arah letusan, adanya peningkatan intensif seismik, dan semua data menunjukkan aktivitas segera berlanjut ke letusan atau menuju pada keadaan yang dapat menimbulkan bencana.

Artikel ini ditulis oleh:

Polda Metro Cokok Fasilitator Terduga Anggota ISIS di Indonesia

Jakarta, Aktual.co —Polda Metro Jaya berhasil mencokok satu orang yang diduga sebagai pihak yang memfasilitasi enam orang terduga bagian dari Kelompok Islamic State of Iraq and Syria (ISIS). Keenam orang itu berasal dari Makassar, Sulawesi Selatan yang diamankan di Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Sabtu (27/12) pukul 03.00 WIB ketika hendak bertolak ke Suriah.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Rikwanto, menuturkan, MA ditangkap pukul 09.00 pagi di Cibubur, Jakarta Timur.

“MA alias AA jadi sponsor yang mempersiapkan fasilitas dan sekarang dalam pemeriksan di Polda Metro Jaya,” kata Rikwanto kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Sabtu.

Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Herry Heriawan mengatakan, sebelumnya MA diduga telah mengirim 10 orang lainnya yang melakukan jihad. “Bahkan sudah ada sebelumnya 10 orang yang sudah dijalankan ke Suriah. Salah satunya sudah ada informasi, yang sudah diberangkatkan dan mati syahid di Suriah,” ungkap Herry.

Menurut Herry, profesi MA adalah sebagai distributor double tip, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), atau wiraswasta.

Sebelumnya, enam orang asal Makassar, Sulawesi Selatan diamankan Subdit Jatanras Polda Metro Jaya di Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Sabtu pukul 03.00 WIB. Herry Heryawan mengatakan, enam orang tersebut diduga menggunakan dokumen palsu untuk berangkat ke Suriah.

Artikel ini ditulis oleh:

Berita Lain