28 Desember 2025
Beranda blog Halaman 40106

AJI Catat Enam Kasus Kekerasan Polisi Terhadap Jurnalis di 2014

Jakarta, Aktual.co —Aliansi Jurnalis Independen (AJI) mencatat total ada enam kasus kekerasan yang dilakukan polisi terhadap jurnalis sepanjang 2014. Kasus tersebut terjadi di Surabaya, Jayapura, Medan, Makassar dan Jakarta. Sedangkan secara total, ada 40 kasus kekerasan terhadap jurnalis sepanjang 2014. 
Seperti kasus-kasus kekerasan sebelumnya, tidak ada penyelesaian lewat jalur hukum. 
Angka kekerasan boleh jadi stagnan dibanding tahun lalu. Namun kualitas makin meningkat. Intimidasi, ancaman, telepon gelap, teror, pelecehan, pemukulan, pengusiran, pelarangan liputan, perusakan kantor hingga perampasan kamera masih terjadi.
Yang paling menonjol terjadi di Makassar, Sulawesi Selatan, 13 November 2014. Saat demonstrasi penolakan kenaikan BBM di Universitas Negeri Makassar. Di mana sejumlah jurnalis yang sedang meliput justru jadi pengalihan sasaran kemarahan polisi. 
Sedikitnya 10 jurnalis mengalami luka-luka dianiaya. Empat di antaranya melapon ke polisi, dan masih berjuang menuntaskan kasusnya. 
Selain polisi, pelaku lainnya adalah warga sipil, politisi, PNS, Satpol PP dan TNI. AJI melihat ada tren kekerasan jadi cara menyelesaikan kasus pemberitaan media.
Dalam catatan akhir tahun AJI yang diterima Aktual.co, Selasa (24/12), tahun 2014 dianggap sebagai tahun kelabu untuk pengungkapan kasus kekerasan terhadap jurnalis. 
Upaya mengungkap kasus pembunuhan jurnalis harian Bernas Yogyakarta, Muhammad Fuad Syafrudin alias Udin yang masuk kadaluwarsa tak mendapat respons kepolisian. Padahal kasus ini diharapkan menjadi pintu masuk mengungkap tujuh pembunuhan jurnalis lainnnya.
Ketujuh jurnalis itu adalah Naimullah (jurnalis Harian Sinar Pagi, Kalimantan Barat tewas 25 Juli 1997), Agus Mulyawan (jurnalis Asia Press tewas di Timor-Timur, 25 September 1999), Muhammad Jamaludin (jurnalis TVRI di Aceh, tewas 17 Juni 2003), Ersa Siregara (jurnalis RCTI tewas 29 Desember 2003), Herliyanto (jurnalis tabloid Delta Pos, tewas 29 April 2006), Adriansyah Matra’is Wibisono (jurnalis TV lokal Merauke, tewas 29 Juli 2010), dan Alfred Mirulewan (jurnalis tabloid Pelangi, Maluku, ditemukan tewas 18 Desember 2010). 
Namun sejauh ini, polisi abai, negara pun abai, membiarkan pelaku kekerasan melenggang bebas.

Artikel ini ditulis oleh:

Hati-hati, Bekerja Tak Sesuai Minat Bisa Picu Depresi

Jakarta, Aktual.co —Bekerja tidak sesuai minat ternyata bisa memicu depresi. Lebih besar dari mereka yang bekerja sesuai dengan minatnya.
Psikiater dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, dr Ika Widyawati SpKJ (K) mengatakan, orang yang bekerja tak sesuai minat akan habiskan energi lebih besar untuk menekan perasaan tak senang terhadap pekerjaan. Sehingga bisa lebih mudah lelah. 
Rasa lelah yang berlangsung lama, tanpa ada istirahat yang memadai dan berkualitas, bisa memicu depresi. Akibatnya, pekerjaan jadi tidak optimal.
“Karena itu, lebih baik memilih pekerjaan yang sesuai dengan minat. Kalau istilah sekarang, bekerja sesuai dengan ‘passion’. Orang tua juga sebaiknya tidak memaksakan anaknya untuk bekerja di bidang tertentu,” ucap dia, di Jakarta, Rabu (24/12).
Menurutnya, depresi muncul karena seseorang kekurangan hormon serotonin. Yang dipercaya sebagai pemberi perasaan nyaman dan senang. Hormon serotonin bisa kembali meningkat, salah satunya melalui istirahat dan liburan.
“Untuk orang yang sudah mengalami gangguan depresi, diperlukan obat-obatan untuk meningkatkan hormon serotonin. Kalau seseorang yang tidak mengalami gangguan depresi, bisa diatasi dengan istirahat dan berlibur,” tuturnya.
Salah satu ciri seseorang mengalami gangguan depresi dan harus ditangani dokter jiwa, kata dia, adalah bila tidak merasa senang, bahagia dan santai sekalipun sudah beristirahat dan berlibur.
Diibaratkan dia, liburan bagai mengisi ulang baterai otak yang sudah hampir kosong. Tidak hanya liburan, juga diperlukan istirahat yang cukup dan berkualitas, agar bisa meningkatkan hormon serotonin.
“Namun, tidak semua orang bisa mendapatkan istirahat yang cukup, yaitu tujuh hingga delapan jam, dan berkualitas setiap hari. Karena itu, perlu ada hari libur entah untuk istirahat maupun pergi berlibur,” katanya

Artikel ini ditulis oleh:

Banjir Aceh Timur dan Utara, Ratusan Jiwa Mengungsi

Jakarta, Aktual.co —Sebanyak 120.966 jiwa atau 20.570 kepala keluarga di Aceh Timur dan Aceh Utara mengungsi akibat dilanda banjir.
Dari informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) disebutkan kedua daerah itu yang cukup parah terendam banjir. 
“Ketinggian air ada yang mencapai dua meter,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho  di Jakarta, Rabu.
Sejak Minggu (21/12) hingga Rabu (24/12) ada tujuh kabupaten di Aceh yang terendam banjir. Yaitu Aceh Timur, Aceh Utara, Aceh Tamiang, Aceh Selatan, Pidie, Lhokseumawe dan Banda Aceh. Di tujuh kabupaten itu, banjir merendam 73 kecamatan. 
Banjir di Aceh Timur merendam 25.773 rumah di 276 desa (23 kecamatan). Sehingga menyebabkan 59.488 jiwa (14.514 KK) mengungsi. Daerah yang paling terdampak banjir yaitu Kecamatan Julok yang terendam air hingga dua meter. Akibatnya, 5.743 jiwa warga dari 26 desa mengungsi ke tempat yang lebih tinggi.
Sementara itu, banjir di Aceh Utara melanda 20 kecamatan sejak Jumat (19/12). Kata Sutopo, banjir di Aceh Utara terjadi akibat sungai-sungai yang dangkal. “Sehingga ketika hujan, debit air sungai meluap.” 
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Utara bersama TNI, Polri, Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), relawan dan masyarakat masih melakukan evakuasi warga yang terlanda banjir.
“Bantuan logistik terus dikirimkan ke lokasi banjir. BPBD kesulitan untuk menuju lokasi banjir karena keterbatasan perahu karet, peralatan, logistik, kendaraan operasional dan luasnya wilayah yang terendam banjir,” katanya.
Lebih lanjut, dia mengatakan, kebutuhan mendesak adalah perahu karet, makanan siap saji, selimut, tikar, pakaian serta kebutuhan bayi dan anak.
Di Aceh sendiri saat ini rentan terjadi banjir karena adanya sedimentasi di sungai akibat degradasi lingkungan. Untuk itu, perlu penanganan banjir secara komprehensif, baik struktural maupun nonstruktural agar resiko banjir dapat ditekan.
“Meskipun BMKG menyatakan bahwa puncak hujan di Aceh sudah terlewati, yaitu sejak Oktober-November 2014, tapi ancaman banjir tetap tinggi,” kata dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Malam Tahun Baru, Jalur Cianjur-Puncak Ditutup Total

Jakarta, Aktual.co —Menjelang malam pergantian tahun nanti di tanggal 31 Desember, Polres Cianjur akan menutup jalur dari Cianjur menuju Cipanas-Puncak. 
Penutupan dilakukan mulai pukul 18.00 WIB. Sehingga pendatang dan warga luar kawasan yang akan merayakan malam pergantian tahun di Puncak-Cipanas, diminta datang sebelum diberlakukannya penutupan jalur total. 
“Kami akan menutup jalur hingga tanggal 1 Januari dini hari. Penutupan jalan total akan diberlakukan mulai dari pertigaan Dr Muwardi-By Pass Cianjur,” kata Kapolres Cianjur, AKBP Dedy Kusuma Bakti, di Cianjur, Rabu (24/12).
Penutupan dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya macet total di jalur tersebut. Karena seperti tahun-tahun sebelumnya, pusat keramaian tahun baru akan terjadi di wilayah tersebut.
“Kami mengharapkan warga yang hendak merayakan malam pergantian tahun di wilayah tersebut, agar berangkat lebih sore dan mematuhi peraturan lalulintas, sebelum jalur ditutup menjelang malam,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Polisi St Louis Tembak Mati Seorang Pria Afrika-Amerika

Jakarta, Aktual.co — Kepolisian St Louis County, menembak mati seorang remaja keturunan Afrika-Amerika, karena remaja tersebut menodongkan pistol ke petugas kepolisian, yang sedang melakukan patroli rutin.

Peristiwa itu terjadi di dekat kota Ferguson, Missouri, Rabu (24/12) waktu setempat, tepatnya di stasiun pengisian bahan bakar (SPBU).

Juru bicara polisi, Brian Schellman menjelaskan, polisi dari Berkeley terpaksa melepaskan tembakan ke pria tersebut, karena pria tersebut mengeluarkan pistol dan menodongkannya ke polisi.

“Petugas keluar dari mobilnya dan mendekati dua pria di SPBU ketika salah seorang di antaranya mengeluarkan senjata,” papar Schellman dalam pernyataan resmi dikutip dari Channel News Asia, Kamis (25/12).

“Khawatir akan keselamatannya (petugas polisi), petugas Berkeley melepaskan sejumlah tembakan kepada subjek dan melukainya dengan fatal,” tambah pernyataan tersebut.

Dalam kejadian itu, satu orang lainnya, berhasil melarikan diri.

Diungkapkan Schellam, pihaknya belum bisa mengidentifikasi identitas pria tersebut.

Media lokal melaporkan, menurut ibunya Toni Martin, korban adalah Antonio Martin (18 tahun). Kepada wartawan sang ibu mengatakan Antonio sedang bersama kekasihnya ketika polisi menembaknya.

Artikel ini ditulis oleh:

Pemko Aceh Gelar Operasi Pasar Stabilkan Harga Gas Elpiji

Banda Aceh, Aktual.co — Pemerintah Kota Banda Aceh bekerjasama dengan Pertamina Aceh, menggelar operasi pasar di empat titik di kota tersebut, Rabu (24/12). Ini dilakukan sebagai langkah untuk menstabilkan harga jual gas elpiji tiga kilogram.

Keempat lokasi itu yakni Desa Lamtemen Timur Kecamatan Jaya Baru, depan Kantor Camat Banda Raya, depan Kantor Keuchik Punge Jurong dan depan Kantor Camat Kutaraja Banda Aceh.

Kepala Bagian Ekonomi Setdakota Banda Aceh, Arie Maula Kafka menyebutkan, kegiatan operasi pasar itu berawal dari banyaknya keluhan masyarakat terkait harga jual elpiji tiga kilogram. Saat ini, harga eceran elpiji itu di Banda Aceh sekitar Rp20.000 – Rp23.000 per tabung. Padahal, idealnya penjualan elpiji hanya Rp16.000 per tabung.

“Wali Kota menerima banyak keluhan dari masyarakat terkait tidak stabilnya harga gas tiga kilogram. Bahkan, menurut laporan yang kita terima harga jual diatas Rp20.000 per tabung.” ujar Arie.

Dalam operasi pasar, harga jual elpiji tiga kilogram hanya Rp16.000 per tabung. Disebutkan, pihaknya telah menjual 1.000 tabung elpiji tiga kilogram. “Semoga operasi pasar ini bisa menstabilkan harga jual yang ada. Kita imbau pedagang eceran tidak menjual dengan harga tinggi,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Berita Lain