28 Desember 2025
Beranda blog Halaman 40109

Cuaca Pesisir Banten Buruk, Wisatawan Dilarang Berenang

Jakarta, Aktual.co —Memasuki musim liburan akhir tahun, cuaca di pesisir pantai Banten justru sedang tak bersahabat. 
Selain gelombang tinggi, tiupan angin kencang bergerak dari arah barat di di pesisir Pantai Banten mulai kawasan Anyer, Carita, Ujung Kulon, Bayah, Bagedur, Sawarna, dan Tanjung Panto 
“Kami mengimbau wisatawan untuk waspada dengan tidak berenang di sekitar pantai untuk menghindari kecelakaan,” ujar Kepala Badan Search and Rescue Nasional (Basarnas) Pos SAR Banten, Heru, Rabu (24/12).
Para wisatawan pun diminta mentaati peraturan petugas penyelamat pantai karena cuaca kurang bersahabat. Kemungkinan ribuan wisatawan akan memadati sejumlah kawasan objek wisata Pantai Banten untuk mengisi liburan sekolah yang bertepatan dengan libur Natal dan Tahun Baru 2015.
Ia menyebutkan, pihaknya menyiagakan personel pengamanan pantai di sejumlah kawasan objek wisata untuk melakukan pertolongan jika terjadi kecelakaan laut. Namun pihaknya tetap memberikan penyuluhan, terutama pada malam pergantian tahun di pantai agar tidak ada wisatawan berenang.
“Kami siaga untuk memberikan pertolongan jika terdapat wisatawan yang tenggelam atau terbawa arus saat berenang di pantai,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Kajian Perayaan Natal, Tanggal 25 Desember: Selamat Hari Raya Natal

Jakarta, Aktual.co — Sebagai bagian dari perayaan Natal, masyarakat menyiapkan makanan khusus, menghiasi rumah mereka dengan daun-daunan hijau, menyanyi bersama dan tukar-menukar hadiah. Kebiasaan-kebiasaan itu lama-kelamaan menjadi bagian dari perayaan Natal. Pada akhir tahun 300-an Masehi agama Kristen menjadi agama resmi Kekaisaran Romawi.

Kisah Natal berasal dari Injil Santo Lukas dan Santo Matius dalam Perjanjian Baru. Menurut Lukas, seorang Malaikat memunculkan diri kepada para gembala di luar kota Betlehem dan mengabari mereka tentang lahirnya Yesus. Matius juga menceritakan bagaimana orang-orang bijak, yang disebut para Majus, mengikuti bintang terang yang menunjukkan kepada mereka di mana Yesus berada.

Di tahun 1100 Natal telah menjadi perayaan keagamaan terpenting di Eropa, di banyak negara-negara di Eropa dengan Santo Nikolas sebagai lambang usaha untuk saling memberi. Hari Natal semakin tenar hingga masa Reformasi, suatu gerakan keagamaan pada tahun 1500-an . Gerakan ini melahirkan agama Protestan.

Pada masa Reformasi, banyak orang Kristen yang mulai menyebut Hari Natal sebagai Hari Raya Kafir karena mengikutsertakan kebiasaan tanpa dasar keagamaan yang sah. Pada tahun 1600-an, karena adanya perasaan tidak enak itu, Natal dilarang di Inggris dan banyak koloni Inggris di Amerika. Namun, masyarakat tetap meneruskan kebiasaan tukar-menukar kado dan tak lama kemudian kembali kepada kebiasaan semula.

Pada tahun 1800-an, ada dua kebiasaan baru yang dilakukan pada hari Natal, yaitu menghias pohon Natal dan mengirimkan kartu kepada sanak saudara dan teman-teman. Di Amerika Serikat, Santa Claus (Sinterklas) menggantikan Santo Nikolas sebagai lambang usaha untuk saling memberi. Sejak tahun 1900-an, perayaan Natal menjadi semakin penting untuk berbagai bisnis. Selamat Hari Raya Natal 2014.

Artikel ini ditulis oleh:

Terumbu Karang di Makassar Kondisinya Memprihatinkan

Jakarta, Aktual.co —Kerusakan terumbu karang Kota Makassar, Sulawesi Selatan kondisinya memprihatinkan, dengan kerusakan mencapai 60 persen. Temuan itu didapat dari hasil Reef Check 2014 atau pemantuan terumbu karang Marine Science Diving Club Universitas Hasanuddin (MSDC- Unhas) di tanggal  7 sampai 9 November 2014 lalu.
Pemantauan dilakukan di tiga pulau-pulau kecil Kota Makassar. Yakni Barrang  Lompo, Barrang Caddi dan Samalona yang melibatkan berbagai stake holder .
“Metode Reef Check telah teruji secara internasional dan telah digunakan di berbagai negara,” ujar Ketua MSDC Unhas Syamsu Rizal, dalam pers rilis yang diterima Rabu (24/12).
Pendataan dilakukan di tiap pulau pada dua stasiun dengan dua kedalaman berbeda. Yakni tiga meter dan 10 meter. Hasilnya, untuk Pulau Barrang Lompo di stasiun I tutupan terumbu karang hidup tinggal 26,00 persen pada kedalaman 3 meter dan 38,00 persen pada kedalaman 10 meter. 
Untuk stasiun II kedalaman 3 meter 46,00 persen dan kedalaman 10 meter 21,00 persen. Sementara pada Pulau Barrang Ca’di di stasiun I Kedalaman 3 meter 49,00 persen, kedalaman 10 meter 46,00 persen dan Stasiun II Kedalaman 3 meter 38,00 persen, kedalaman 10 meter 34,00 persen.
Pulau Samalona stasiun I Kedalaman 3 meter 41,00 persen, kedalaman 10 meter 44,00 persen dan stasiun II Stasiun II Kedalaman 3 meter : 27,00 persen dan Kedalaman 10 meter 69,00 persen. 
Hasil tersebut juga menggambarkan terjadinya peningkatan kerusakan setiap tahunnya. “Setiap tahunnya kami melakukan pendataan. Hasilnya terjadi peningkatan kerusakan yang cukup signifikan,” ungkap Rizal.
Untuk menyelamatkan terumbu karang, kata Syamsul, perlu dilakukan konservasi untuk menyelamatkan terumbu karang yang masih tersisa dengan langkah awal melakukan pemantauan mengenai kondisi secara berkala.
“Data ini bisa menjadi referensi buat penentu kebijakan dalam hal ini pemerintah serta lembaga yang peduli terhadap lingkungan,” tandasnya. 
Sementara anggota komisi B Dewan perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Makassar, Syahruddin Said yang mengetahui hasil tersebut menyatakan akan mengusulkan program-program pembanguan yang berbasis kelautan khususnya untuk perbaikan terumbu karang di Kota Makassar. 
“Sebagai legislator yang besar di Pulau Barrang Ca’di, saya berjanji akan memperjuangkan program yang lebih mengutamakan mengenai pesisir lautdan pulau-pulau kecil,” jelasnya.
Menurutnya, perlu adanya keterlibatan semua stake holder untuk melekukan perbaikan terumbu karang yang rusak tersebut. “Ini kan sudah ada datanya bahwa setiap tahunnya terjadi peningkatan kerusakan. Jadi ayo kita sama-sama melakukan perbaikan karena kalau hanya satu pihak pastinya tidak akan berhasil,” jelasnya. 
Sementara Ketua Dinas Kelautan, Perikanan, Pertanian dan Peternakan Kota Makassar, Abdul Rahman Bando mengatakan, pihaknya selalu berusaha untuk menyadarkan masyarakat untuk tidak melakukan perusakan. 
“Terumbu karang adalah rumah ikan, jadi kalau itu sudah rusak pastinya daerah penangkapan nelayan akan jauh dari bibir pantai,” ungkapnya. 
Kata dia pihaknya memiliki sedikit kendala di mana di saat harus melarang melakukan perusakan, tetapi belum ada anggaran yang cukup untuk memberikan solusi. 
“Kalau mereka tidak membius atau membom mereka mau makan apa. Ini yang membuat kami biasanya kesulitan makanya perlu adanya anggaran yang besar untuk menyiapkan mereka kapal yang memadai dan ramah lingkungan,” jelasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

NU Anggap Pemberdayaan Perempuan Harus Kembali ke Ruh

Jakarta, Aktual.co —Kaukus Perempuan Nadhatul Ulama (NU) menilai program pemberdayaan perempuan harus kembali ke ruhnya. Yakni dengan meningkatkan partisipasi perempuan, dan bukan dimobilisasi untuk kepentingan lain.
Diakui Koordinator Kaukus Perempuan NU, Susianah Afandy, persoalan perempuan di Indonesia semakin rumit. Salah satunya seperti tingginya angka kematian ibu. Yang melonjak drastis dari 228 per 100.000 di 2007, menjadi 359 per 100.000 di 2013.
Herannya, angka kematian ibu justru meningkat ketika pemerintah sedang menggalakkan program promosi kesehatan secara masif sampai ke tingkat desa. 
“Seperti program Jampersal (Jaminan Persalinan) dan KB (Keluarga Berencana),” ujar , di acara refleksi Hari Ibu di Jakarta, Rabu (24/12).
Faktor-faktor lainnya, seperti belum tersedianya sarana pelayanan kesehatan dasar yang berkualitas, rendahnya pemahaman hidup sehat, serta permasalahan budaya. “Yang mengakibatkan kualitas kesehatan perempuan pedesaan masih sangat rendah.”
Kaum perempuan juga menghadapi masalah kemiskinan, kelaparan, rendahnya tingkat pendidikan, dan rentannya serangan penyakit menular.
Beber Susianah, dari lima juta kelahiran di Indonesia tiap tahun, sebanyak 2,5 juta di antaranya digugurkan. Yang 800.000 di antaranya dilakukan oleh remaja. “Oleh karena itu program perempuan harus kembali kepada ruhnya,” ujar dia.
Dia sangat bersyukur dengan hadirnya organisasi perempuan keagamaan seperti Aisyiah dan Muslimat NU dalam program pemberdayaan perempuan.
“Kita bisa melihat, ketika kaum perempuan di pedesaan bergabung dengan organisasi massa seperti NU dan Muhammadiyah. Banyak isu yang sebelumnya dilihat sebagai urusan domestik menjadi isu publik dan politik,” kata dia. 
Masyarakat yang dulunya masih beranggapan hal domestik seperti kekerasan dalam rumah tangga, masalah kesehatan reproduksi, hak dan kewajiban suami yang dulunya tabu untuk dibicarakan, setelah bergabung dalam organisasi perempuan malah menjadi pelopor dalam menyosialisasikan masalah tersebut.

Artikel ini ditulis oleh:

Rupiah Ambruk, Untunglah Bangkit Lagi

Jakarta, Aktual.co —Berita yang paling bikin heboh dalam seminggu terakhir, tentu saja adalah ambruknya nilai rupiah sampai ke titik terendah, terutama akibat pengaruh eksternal. Ekonomi masing-masing negara, termasuk Indonesia, kini memang sudah terintegrasi secara global, sehingga bila ada gejolak di satu negara –apalagi negara dengan ekonomi yang sangat besar seperti Amerika– pasti ada dampaknya ke negara lain.

Bukan cuma Indonesia yang mengalami gejolak ini. Namun nilai tukar rupiah sempat melemah drastis hingga mendekati Rp 13.000 per dollar AS. Padahal, menurut catatan media, Rupiah terakhir kali menyentuh level Rp 12.900 per dollar AS adalah di akhir era Orde Baru, tepatnya pada 17 Agustus 1998.

Gejolak politik setelah Presiden Soeharto terjungkal dari kekuasaan pada Mei 1998, sempat membuat rupiah melemah, sampai di level Rp 16.650 per dolar AS pada 17 Juni 1998. Kondisi 2014 sekarang tentu jauh berbeda dengan kondisi ekonomi-politik 1998, yang menyusul krisis moneter 1997. Fundamen ekonomi nasional saat ini sudah jauh lebih kuat.

Meski begitu, sejumlah kritik pedas dilontarkan kepada pemerintah dan Bank Indonesia. Ekonom Danareksa Research Institute, Purbaya Yudhi Sadewa, misalnya menilai, pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) seolah-olah tidak memiliki strategi ataupun konsep pasti untuk menyelamatkan rupiah. “Mereka se¬ngaja memperlambat ekonomi dengan sejumlah kebijakannya. Jadi, wajar saja jika rupiah akhirnya seperti ini,” katanya.

Sedangkan, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro bersikap tenang dan percaya diri. Ia menyatakan, pelemahan nilai tukar lebih bersifat temporer dan lebih dipengaruhi kondisi eksternal alias fenomena global. Dikatakan Bambang, per 15 Desember 2014, pelemahan rupiah harian baru mencapai 2 persen. Fluktuasi rupiah masih lebih baik ketimbang rubel Rusia yang mengalami pelemahan 10,2 persen, ataupun lira Turki yang mengalami pelemahan harian 3,4 persen.

Untunglah, gonjang-ganjing nilai rupiah ujung-ujungnya mulai mereda. Posisi rupiah agak tertolong sesudah bank sentral Amerika Serikat atau The Federal Reserve (The Fed) menyatakan pada 18 Desember 2014,  pihaknya tidak akan tergesa-gesa dalam menaikkan tingkat suku bunga acuan, tapi masih dalam rencana semulai di 2015 nanti. Analis menilai, pernyataan ini membuat pelaku pasar semakin tenang. Pasar saham Wall Street melonjak tinggi didorong oleh pernyataan The Fed itu. Saham-saham teknologi memimpin penguatan di Wall Street. Dua saham yang melonjak tinggi adalah Oracle Corp dan Apple.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkena sentimen positif, dan naik lagi ke level 5.100 didorong aksi beli investor domestik. Indeks mampu menguat meski dana asing Rp 808 triliun sudah “kabur” dari lantai bursa. Menutup perdagangan, 18 Desember 2014, IHSG melompat 77,696 poin (1,54%) ke level 5.113,345. Sementara Indeks LQ45 melaju 16,583 poin (1,92%) ke level 881,377. Pernyataan The Fed soal suku bunga juga menjadi pendorong menguatnya bursa-bursa di Asia.

Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, di depan pengusaha yang tergabung dalam Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), pada 19 Desember 2014 bahkan sudah berani menyebutkan, kondisi perekonomian Indonesia sudah kembali normal. Terlihat dari nilai tukar rupiah dan IHSG yang kembali menguat. Ia menyatakan, dollar AS sudah di level Rp 12.500, sedangkan IHSG malah sudah kembali kuat di atas 5.100.

Meski nilai rupiah tampaknya perlahan mulai pulih, pemerintah dan Bank Indonesia tidak boleh lengah, dan harus terus melakukan langkah-langkah untuk menggerakkan perekonomian. Khususnya di sektor riil, yang berkaitan dengan perluasan lapangan kerja, serta untuk mengurangi pengangguran dan kemiskinan. Maka berbagai proyek infrastruktrur yang sudah dicanangkan, khususnya di daerah-daerah, harus segera dieksekusi. Berbagai hambatan birokrasi serta perizinan bagi investasi, yang selama ini memperlambat pergerakan ekonomi, harus segera diterobos oleh pemerintah Jokowi. ***
E-mail: [email protected]

Artikel ini ditulis oleh:

Uniknya Dekorasi Natal Gereja Katedral, Gunakan Ranting dan Botol Plastik

Jakarta, Aktual.co —Ada yang unik dari dekorasi perayaan Natal di Gereja Katedral Jakarta Pusat, Rabu (24/12). Yakni dengan digunakannya botol plastik dan ranting-ranting kering di gereja yang diresmikan tahun 1901 ini. 
Botol plastik yang dipotong dan dibentuk menyerupai spiral, digantung di langit-langit tenda gereja. Sedangkan ranting-ranting kecil diikat jadi satu yang menyerupai pohon Natal, ditempatkan di beberapa sudut gereja.
Pihak Gereja bergaya arsitektur neo-gotik dari Eropa itu dalam siaran persnya mengatakan sengaja menggunakan ranting-ranting kering sebagai pohon Natal. Untuk melambangkan kebersamaan sebagai keluarga. 
“Penggunaan barang bekas seperti botol plastik juga sebagai upaya kami untuk tidak menambah kerusakan lingkungan yang sudah terjadi,” demikian penjelasan pihak Gereja dirancang dan dimulai Pastor Antonius Dijkmans dan peletakan batu pertamanya dilakukan oleh Provicaris Carolus Wenneker, Jakarta, Rabu (24/12).
Pihak gereja berharap tindakan mereka menggunakan bahan-bahan daur ulang untuk dekorasi Natal bisa menginspirasi umat. Yakni untuk menggunakan barang-barang yang tidak terpakai menjadi sesuatu yang bermanfaat.

Artikel ini ditulis oleh:

Berita Lain