25 Desember 2025
Beranda blog Halaman 40155

Pengumuman Dirut PLN Diundur

Jakarta, Aktual.co — Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno batal mengumumkan Direktur Utama PT PLN (Persero), pengganti Nur Pamudji pada siang ini. Seperti diketahui, dijadwalkan siang ini pada pukul 12.30 WIB Rini akan mengumumkan Dirut PLN usai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB).

“Saya lagi lemas (sakit). Belum diputuskan, saya ini lagi mau ke Bapak Presiden,” ujar dia di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (23/12).

Ia membantah jika pengumuman tersebut ditunda.

“Harusnya sih di sini, kalau tidak nanti malam yah besok. Bukan ditunda ya memang prosesnya waktunya begitu,” terang dia.

Selain itu, Rini pun juga masih enggan membocorkan mengenai pengganti Nur Pamudji tersebut.

“Ya tidak boleh donk sebut nama,” tandasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

Pengamat: Dirjen Pajak Baru Bakal Susah Berperilaku Menyimpang

Jakarta, Aktual.co — Pengamat Pajak dari Universitas Indonesia (UI), Darussalam mengatakan lingkungan di Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak Kementerian Keuangan sulit melakukan perilaku menyimpang dengan diterapkannya sistem baru. Padahal, banyaknya kasus pengemplangan pajak disinyalir turut melibatkan Ditjen Pajak.

“Saat ini Dirjen Pajak pengawasan nantinya internal dan eksternal. Akan sangat susah berperilaku menyimpang,” ujar Darussalam di kantor Kemenko Perekonomian Jakarta, Selasa (23/12).

Lebih lanjut dikatakan dia, siapapun di sektor internal, bisa memantau dan memberi kesaksian untuk tindakan menyimpang di internal Ditjen Pajak. Selain itu menurutnya, terdapat badan khsusus untuk mengawasi kepatuhan pajak internal.

“Sekarang Dirjen Pajak punya sistem sendiri. Untuk di Lingkungan Kemenkeu, Dirjen Pajak masih diawasi di level inspektor jenderal dan komite pengawas perpajakan,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

Saham Golden Plantation Resmi Melantai di Bursa

Jakarta, Aktual.co — Bursa Efek Indonesia (BEI) meresmikan pencatatan saham perdana PT Golden Plantation Tbk sebagai emiten ke-24 selama tahun 2014. Dengan bertambahnya jumlah emiten dapat meningkatkan likuiditas pasar modal domestik sehingga dilirik investor dalam negeri maupun global untuk menempatkan dana investasinya.

“Kami berharap perdagangan saham di BEI akan semakin semarak, serta menambah kapitalisasi pasar BEI,” ujar Direktur Utama Bursa Efek Indonesia Ito Warsito di Jakarta, Selasa (23/12).

Ia mengemukakan bahwa hal-hal yang penting untuk dilaksanakan oleh perusahaan tercatat di antaranya menerapkan prinsip-prinsip pengelolaan perusahaan yang baik (good corporate governance/GCG) mencakup aspek transparansi, akuntabel, independensi, bertanggung jawab, dan kejujuran.

“Selain itu, perusahaan tercatat juga melakukan keterbukaan informasi, baik kepada Bursa maupun kepada publik,” katanya.

Sementara itu, Direktur Utama Golden Budhi Istanto Suwito mengatakan bahwa keberhasilan perseroan sebagai perusahaan publik akan mendorong manajemen untuk bekerja lebih keras dan menghasilkan kinerja yang lebih baik lagi.

“Dengan meningkatkan kinerja maka kami dapat membayar kepercayaan investor kepada perseroan,” kata Budhi Istanto.

Ia mengemukakan bahwa dana yang didapat dari hasil penawaran umum perdana saham (IPO) akan digunakan untuk mendukung kegiatan bisnis perseroan. Perseroan melepas saham sebanyak 800 juta saham atau setara 21,8 persen dari modal disetor setelah penawaran umum seharga Rp288 per saham, sehingga perseroan meraih dana IPO sebesar Rp230,4 miliar.

Ia mengatakan bahwa sekitar 21 persen dari dana IPO akan digunakan untuk mengakuisisi PT Bailangu Capital Investment, sebesar 38 persen untuk akuisisi PT Persada Alam Hijau, dan 41 persen untuk belanja modal atau “capital expenditure” (capex) dan modal kerja perseroan.

Pada perdagangan awal perdana, saham Golden Plantation Tbk dengan kode perdagangan GOLL itu naik 21 persen menjadi Rp348 per lembar saham dibandingkan harga perdana Rp288 per lembar saham.

Golden Plantation Tbk, melalui entitas anak memiliki tujuh perkebunan kelapa sawit dengan area sebesar 49.000 hektare, dimana 17.000 hektare atau setara 35 persen total area konsesi merupakan lahan tertanam.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

Seperti Ini Konsumsi Gula dan Garam yang Tepat bagi Tubuh

Jakarta, Aktual.co — Jakarta, Aktual.co —   Keseharian Ari tidak pernah lepas dari makan kecil, bahkan ia mengaku di rumahnya harus selalu tersedia berbagai jenis camilan mulai dari cokelat, keripik, hingga kue-kue kering.

“Mulut tidak bisa berhenti ‘ngemil’, jadi harus tersedia makanan kecil di rumah,” kata ibu tiga anak itu.

Alhasil bobot tubuhnya seberat 70 kg memang terlihat tidak seimbang dengan tinggi badan yang hanya mencapai 158 cm.

Sebenarnya hampir sebagian besar orang juga sama seperti Ari, tidak bisa berhenti makan makanan kecil atau biasa disebut ngemil.

Cemilan yang dijual di pasaran saat ini sudah demikian beragam, tapi rata-rata mengandung pengawet, pemanis buatan, pewarna dan tinggi kadar gula serta garam.

Bukan hanya itu, di zaman yang serba modern saat ini, makanan instan juga menjadi pilihan dengan alasan kepraktisan. Padahal, lagi-lagi makanan instan tentunya ditambah dengan berbagai bahan buatan baik itu pemanis, pewarna, pengawet bahkan tinggi lemak.

Tidak heran saat ini terutama di perkotaan, semakin banyak orang mengalami kelebihan berat badan atau obesitas dan muncul berbagai penyakit degeneratif.

Terutama konsumsi gula dan garam yang tidak bisa lepas dari keseharian karena berbagai makanan yang dikonsumsi tentunya mengandung gula serta garam.

Gula dan garam sebetulnya juga dibutuhkan oleh tubuh manusia, namun kadarnya yang perlu diatur, sehingga tidak berlebihan di konsumsi.

Tapi konsumsi makanan instan dan makanan ringan yang terlalu sering tanpa disadari memicu tingginya jumlah gula serta garam dalam tubuh.

Atur Konsumsi Ahli gizi Emilia Achmadi mengatakan konsumsi garam dan gula harus diatur sesuai kebutuhan yang sudah ditentukan untuk mencegah penyakit degeneratif.

“Sebenarnya garam dan gula bukan musuh, bukan sama sekali tidak dikonsumsi tapi harus sesuai ketentuan,” ungkap Emilia, beberapa waktu lalu pada diskusi edukasi garam dan gula Emilia mengatakan masyarakat awam menilai garam dan gula adalah musuh yang bisa menyebabkan berbagai macam penyakit seperti jantung koroner, hipertensi dan diabetes melitus.

“Itu tidak benar, penyakit-penyakit itu bukan disebabkan garam dan gula, tapi akibat pola makan yang salah,” ucap Emilia.

Penyakit-penyakit tidak menular itu saling berkaitan karena tidak muncul secara tiba-tiba, tapi akumulasi dari perilaku hidup dan pola makan yang tidak terkontrol.
 
“Jadi jangan heran diabetes melitus, jantung, sampai stroke saat ini menyerang usia muda, karen pola makan yang tidak sehat,” tambah dia.

Untuk itu yang harus diperhatikan selain pola makan adalah berat badan, karena kelebihan berat badan bisa memicu berbagai penyakit tersebut.

Dia menjelaskan konsumsi garam berdasarkan standar yang dibutuhkan tubuh adalah lima gram atau 2.000 miligram hingga 2.400 miligram atau setara dengan satu sendok teh per hari.

Sedangkan konsumsi gula sesuai standar internasional adalah maksimal 50 gram per hari atau setara dengan 3-5 sendok makan.

“Kita kadang tidak sadar dengan makanan yang kita konsumsi, gula dan garam bukan hanya berasal dari gula dan garam itu sendiri, tapi juga dari makanan lain sehingga tanpa sadar kita konsumsi melebihi yang dibutuhkan tubuh,” jelas Emilia.

Namun, gula dan garam juga diperlukan oleh tubuh sehingga sama sekali tidak boleh dihilangkan dari asupan sehari-hari.

Karena 50 persen asupan energi manusia dari karbohidrat yang diproses menjadi gula, sedangkan garam dibutuhkan karena semua fungsi syaraf memerlukan sodium.

Perlu Edukasi Direktur Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan Ekowati Rahajeng mengatakan masyarakat perlu diedukasi agar tidak berlebihan mengkonsumsi garam dan gula.

“Saat ini penyakit degeneratif penyebab 60 persen kematian dan cenderung dialami usia muda,” tutur Ekowati.

Penyakit degeneratif seperti jantung, hipertensi, dan diabetes melitus saat ini semakin meningkat dan tidak lagi hanya diderita usia lanjut, tapi juga anak-anak karena pola konsumsi yang salah.

Sejak usia dini anak sudah mengkonsumsi gula dan garam secara berlebihan, sehingga memicu penyakit-penyakit tersebut akibat pola hidup dan pola konsumsi yang serba instan.

Di Indonesia, makanan dan minuman berkadar gula dan garam tinggi masih banyak dikonsumsi masyarakat.

Berdasarkan data Susenas 2011 konsumsi gula mencapai 1.416 kg/kap/minggu dan konsumsi garam sebesar 311 kh/kap/minggu.

Selain pola konsumsi yang tinggi gula dan garam, faktor pemicu penyakit degeneratif adalah kurangnya aktivitas fisik dan merokok.

Cermati Label Kemasan Di samping edukasi mengenai konsumsi gula dan garam, ahli gizi Emilia Achmadi juga mengatakan, masyarakat perlu mencermati label informasi nilai gizi makanan maupun minuman dalam kemasan, sehingga sesuai dengan yang dibutuhkan oleh tubuh.

“Kalau belanja makanan kemasan, harus perhatikan labelnya,” kata Emilia.

Emilia mengatakan, yang pertama sekali harus dilihat adalah takaran sajian. Jika makanan dalam kemasan ditentukan untuk beberapa kali saji maka tidak boleh dimakan sekaligus dalam satu waktu karena nilai gizinya akan berlebihan.

“Misalnya, susu satu liter untuk empat kali saji, jika diminum sekaligus maka bisa dihitung kalori, gula dan lemaknya empat kali lipat dan melebihi kebutuhan tubuh dalam sehari,” tukasnya.

Selanjutnya yang harus dilihat adalah jumlah kalori dan harus diperhatikan juga lemak total dari kalori tersebut.

Menurut dia kandungan lemak, kolesterol dan garam harus rendah, yang ideal adalah di bawah 20 persen.

Menurut Emilia, mencermati label makanan kemasan sangat penting karena di zaman serba instan saat ini makanan cepat saji menjadi pilihan banyak orang sementara kandungan gizi, garam dan gulanya sebagian besar tidak sesuai ketentuan.

Hal senada disampaikan Kasubdit Standarisasi Pangan Khusus Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Yusra Egayanti.

Yusra memberikan beberapa tips agar aman mengkonsumsi makanan kemasan pertama melihat produk terdaftar atau tidak di BPOM.

“Kalau terdaftar berarti aman, artinya sudah memenuhi kriteria yang ditentukan,” kata Yusra.

Selain itu, berbelanja sesuai kebutuhan, memerhatikan tanggal kedaluwarsa dan terpenting memperhatikan nilai gizi.

Artikel ini ditulis oleh:

Bupati Banyumas: Banser dan Muhammadiyah Kompak Amankan Natal

Jakarta, Aktual.co — Bupati Banyumas Achmad Husein menyatakan bahwa seluruh elemen masyarakat bersama Polri dan TNI kompak untuk mengamankan perayaan Natal di kabupaten setempat.
“Insya Allah kita siap. Bahkan, dari teman-teman ormas seperti Banser dan Muhammadiyah juga kompak bahwa hajat agama apapun harus dilindungi dan amankan bersama sepanjang itu adalah agama yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku,” kata Husein usai Apel Pengamanan Natal 2014 dan Tahun 2015 di Gelanggang Olahraga Satria, Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Selasa (23/12).
Menurut dia, pihaknya bersama Kepolisian Resor Banyumas juga telah menyiapkan pengamanan malam Tahun Baru 2015 termasuk berbagai antisipasi kemacetan.
Kepala Polres Banyumas Ajun Komisaris Besar Polisi Murbani Budi Pitono mengatakan bahwa sebanyak 450 personel dilibatkan dalam pengamanan Natal 2014 dan Tahun 2015 di Kabupaten Banyumas.
Dalam hal ini, personel pengamanan tersebut tidak hanya dari Polres Banyumas tetapi juga dari Komando Distrik Militer 0701/Banyumas serta Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dinhubkominfo) Banyumas.
Selain itu, pihaknya juga mendirikan delapan pos pengamanan di beberapa gereja, Terminal Bus Bulupitu Purwokerto, Stasiun Besar Purwokerto, Taman Rekreasi Andang Pangrenan Purwokerto, dan Lokawisata Baturraden.
“Secara keseluruhan ada 96 gereja yang kita amankan. Untuk gereja dengan jumlah umat yang sedikit dijaga oleh tiga personel, sedangkan gereja yang umatnya banyak dijaga oleh 15 personel,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Ketua Umum MUI: Ormas Islam Ingin PPP Bersatu

Jakarta, Aktual.co — Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia Din Syamsuddin mengatakan seluruh ormas Islam di Indonesia berharap PPP bersatu kembali sebagai partai politik berbasis massa Islam.
“Ormas Islam berharap PPP selesaikan konflik internalnya, karena tidak mungkin bersatu apabila ada perpecahan,” kata Din di Gedung Nusantara IV, Jakarta, Selasa (23/12).
Pernyataan Din itu disampaikan dalam acara Halaqoh Kebangsaan, Refleksi Akhir Tahun dan Musyawarah Pra-Kongres Umat Islam Indo VI. Acara itu diadakan MUI Pusat dan Fraksi PPP di MPR yang diadakan di Gedung Nusantara IV, Jakarta.
Dia yakin PPP bisa bersatu sebagai wujud menunjukkan semangat persatuan yang ada di dalam partai tersebut.
Selain itu, dia menilai perolehan suara partai politik berbasis massa Islam cenderung terus menurun, meskipun di Pemilu 2014 sedikit naik di tengah kampanye hitam.
“Koalisi strategis partai Islam tidak jadi kenyataan, ini jadi momentuk kebangkitan politik yang tidak hanya dilaksanakan partai berbasis Islam saja, namun yang lain,” ujarnya.
Ketua MPR RI Zulkifli Hasan dalam acara tersebut mengatakan Indonesia bersyukur karena memiliki PPP sebagai partai yang “istiqomah” berbasis massa Islam.
Dia berharap PPP bisa bersatu kembali sebagai satu-satunya partai politik Islam dan menyalurkan aspirasi dan kepentingan umat.
“Saya harap PPP sebagai satu-satunya parpol Islam segera bersatu,” ucapnya, berharap.
Dia menjelaskan saat ini ada fenomena baru dalam parpol di Indonesia yaitu perpecahan di internal partai.
Hal itu menurut dia harus segera diatasi karena bisa menambah buruk citra partai politik dan para politisi di mata masyarakat Indonesia.

Artikel ini ditulis oleh:

Berita Lain