25 Desember 2025
Beranda blog Halaman 40159

1.300 Personil Polres Bogor Siap Kawal Perayaan Natal dan Tahun Baru

Jakarta, Aktual.co — Polres Bogor mengerahkan 1.300 personel untuk mengawal pengamanan perayaan Natal 2014 dan pergantian tahun baru 2015. Kepolisian siap menggelar Operasi Lilin Lodaya 2014 di seluruh wilayah hukum Polres Bogor, Jawa Barat.
“Para personel polisi itu dibantu TNI dan mitra polisi siap mengamankan perayan Natal dan tahun baru di wilayah hukum Polres Bogor,” kata AKBP Sony Mulvianto Utomo di Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (23/12).
Dia mengatakan, ada 14 pos jaga Oprasi Lilin Lodaya 2014. Namun yang menjadi titik pusat perhatian ada di tempat keramaian seperti, tempat ibadah, pasar, wisata dan jalan raya.
“Semua gereja tempat perayaan Natal mendapat prioritas pengamanan saat malam natal.”
Namun, kata Sonny, personel akan lebih banyak ada di kawasan Puncak Bogor, karena Puncak merupakan kawasan wisata yang paling banyak dikunjungi masyarakat saat liburan sekolah dan perayaan tahun baru.
“Jalur ke Pucak akan ditutup mulai 31 Desember 2014 pukul 16.00 WIB hingga 1 Januari 2015. CCTV sudah terpasang di kawasan menujun Puncak dan tersambung langsung dengan MMCTV Polda.”
Personel Oprasi Lilin Lodaya Polres Bogor, kata Sonny, tetap siaga menjaga semua pusat wisata bukan hanya di Puncak, Namun Jungleand, Jungle BnR, Mekarsari dan lokasi pusat keramaian lainnya.
Sementara itu, kata Sonny, Oprasi Lilin Lodaya 2014 wilayah hukum Polres Bogor berlangsung mulai 24 Desember 2014 hingga 2 Januari 2015. “Tetapi hari ini sudah mulai gerak.”
“Melalui apel gelar pasukan operasi lilin lodaya 2014, Kita tingkatkan sinergi Polri dengan instansi terkait dalam rangka memberikan rasa aman dan nyaman pada perayaan natal 2014 dan tahun baru 2015,” kata Kapolres Bogor.
Sonny mengimbau masyarakat agar bersama-sama menjaga keamanan dan kenyaman di wilayah hukum Polres Bogor. “Jika ada tindakan melanggar hukum langsung melapor ke pos jaga yang sudah disiapkan agar pencegahan pelanggaran hukum bisa terdeteksi cepat,” kata dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu

Penggusuran Marak Dilakukan Pemprov, Ini Alasan Ahok

Jakarta, Aktual.co — Gubernur DKI Jakarta Ahok mengakui tingginya angka penggusuran yang dilakukan Pemprov DKI pada tahun ini. Ia beralasan tujuannya itu semata-mata untuk membebaskan Jakarta dari masalah banjir.
“Ya memang. Anda mau bebasin Jakarta gak dari banjir?” ujarnya di Balai Kota, Selasa (23/12).
Usaha Pemprov DKI untuk mengatasi banjir salah satunya adalah dengan melakukan normalisasi sungai. Tetapi, masalahnya di pinggir sungai banyak ditempati rumah-rumah tinggal. Untuk itu, Pemprov terpaksa untuk melakukan penggusuran.
“Kita udah pernah pasang sheet pile, kita udah bayar tapi mereka (warga) balik lagi (tinggal),” ujarnya.
Terkait dengan kesiapan rumah susun untuk menampung warga yang digusur, Ahok salahkan warga yang menyewakan unit rusun.
“Kami kalau ada 500 rumah yang kami rusun, kami sediakan 500 rusun. Ternyata ini lebih dari setengahnya penyewa. Sama mereka dijual lagi,” ujarnya.
Lanjutnya, ia tidak akan melakukan penundaan penggusuran karena biasanya ada taktik dari warga yang mem’booking’ dengan ditempati saudaranya yang ber-KTP DKI agar bisa memiliki dua unit rusun sekaligus.
“Jadi dia masukin saudaranya, temennya yang KTP DKI supaya dapet jatah. Misalnya kamu punya sewaan 10 kamar, dulu 9 orang KTP non-Jakarta, kalo ada gusuran enggak dapet dong. Nah 9 itu kalo kamu minta tunda gusur, kamu usir dulu yang non KTP, kamu mau ganti dulu, saudaramu, temenmu duduk dulu. Bukan sewain. Supaya “ngetep” dapat 10 unit rusun,” ujarnya.
“Nah begitu dapat 10 unit rusun, kamu mau gak tinggal di rusun? Enggak mau juga. Karena kamu memang punya rumah kan. Itu tujuannya buat disewain,” lanjutnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid

Besok, Film Terbaru Kisah ‘Merry Riana’ Raih 1 Juta Dolar Diluncurkan

Jakarta, Aktual.co — Setelah melalui proses yang panjang sejak tahun 2012, MD Picture dibawah pimpinan Manoj Punjabi berencana akan meluncurkan film terbarunya ‘Merry Riana’ mulai, besok tanggal 24 Desember di seluruh bisokop 21 Indonesia.

Film tersebut diangkat dari kisah nyata yang sudah menjadi sebuah buku yang mengisahkan, tentang seorang gadis remaja bernama Merry Riana yang dikirim orangtuanya ke Singapura ketika terjadi kerusuhan di Indonesia.

Dalam keadaan serba darurat tersebut, Merry harus berangkat ke Negeri orang tanpa uang dan sanak saudara. Pahit getirnya hidup ia lalui dengan tabah dan penuh kegigihan.

Sebuah perjuangan berbuah manis, ketika usianya menginjak 26 tahun Merry berhasill meraih penghasilan sebesar 1 juta dolar dan juga menikah dengan lelaki pujaannya Alva Tjenderasa.

“Ini cerita nyata saya saat di Singapura, bagaimana saya dulu harus makan roti nyumput-nyumput di kamar mandi, lalu saya lari kesana kemari mencari klien, dan itu benar-benar saya alami disana” jelas Merry Riana, selaku penulis buku dengan judul yang sama, kepada Aktual, saat peluncuran filmnya di kawasan Plaza Senayan, Jakarta, Senin (22/12) malam.

Sementara itu, Chelsea Islan berperan sebagai Merry Riana dan Dion Wiyoko juga berperan sebagai Alvayang sebagai pahlawan yang selalu membantu Merry dalam mencari pekerjaan. Selain itu juga ada Kimberly Rider, Ferry Salim, Ninik L. Karim dan Cinthya Lamusu.

Artikel ini ditulis oleh:

Tak Mendapatkan Keadilan, Dosen Unram Laporkan Kapolres NTB ke Propam

Jakarta, Aktual.co — Dosen Universitas Mataram Chrisdianto Eko Purnomo melaporkan Kapolres Ampenan, Nusa Tenggara Barat ke Propam Polda, karena tak adil dalam penegakkan hukum.
“Maksud kedatangan saya untuk melaporkan adanya ketidakadilan yang dilakukan oleh pihak aparat,” kata Eko Purnomo kepada wartawan di Mataram, Selasa (23/12).
Eko Purnomo datang ke Propam Polda NTB didampingi rekannya yakni Syamsul Hidayat pada Senin (22/12) kemarin. Lebih jauh Eko mengatakan, pelaporan itu atas tindak penganiayaan yang dilakukan oleh Mathesin pada 7 Desember 2014 terhadap dirinya. Namun, pada hari itu juga diketahui Mathesin telah melaporkannya kepada Polsek Ampenan terkait tuduhan yang sama.
“Saat Mathesin melapor polisi, pada hari itu juga saya telah melaporkannya. Hanya berselang beberapa jam saja laporan saya dengan Mathesin.”
Dia mengaku, kini telah ditetapkan pihak Polsek Ampenan sebagai tersangka atas laporan tuduhan Mathesin. Sedangkan, laporan hingga kini belum juga ditindaklanjuti. “Artinya disini aparat tidak berbuat adil, laporan saya kenapa tidak juga ditindaklanjuti.”
Menurut dia, pihak kepolisian seharusnya mengambil langkah memediasi terlebih dahulu sebelum menentukan tersangka. “Ini kan masalah sosial masyarakat, bukan politik atau kasus korupsi,” katanya.
Dosen Hukum Unram itu menjelaskan bahwa permasalahan ini harusnya ditangani secara adil dan berimbang, Salah satu langkah tepat yang digunakan dalam penyelesaiannya yakni dengan konsep mediasi penal.
“Aparat tidak mengambil langkah itu, padahal mediasi penal dapat dilakukan lebih jauh sebelumnya,” kata Eko Purnomo.
Sehubungan hal itu, dia melapor karena merasa proses hukum yang dijalaninya tidak adil dan berimbang. “Saya menyatakan bahwa ini salah satu upaya untuk mengawasi hukum, jangan sampai ada rekayasa, dan saya menjadi korbannya,” kata Eko.
Dia menyebut, permasalahan itu berawal dari selisih paham dengan tetangga depan rumahnya yakni Mathesin. Eko menegurnya karena material bangunan milik Mathesin menumpuk di jalan, sehingga kendaraan tidak bisa lewat.
“Pada sore hari itu saya tegur dia dan menanyakan kenapa material bangunan miliknya di simpan seperti itu. Tapi, dia malah menjawab mau-mau saya.”
Berlanjut dari pembicaraan itu, kata dia, Mathesin kemudian melayangkan pukulan ke arah dirinya dan menyebabkan perkelahian. “Karena terpancing emosi, sehingga mengakibatkan dia terjatuh ke dalam selokan,” katanya.
Kemudian, istri Mathesin keluar dan menariknya masuk ke dalam rumah. dia juga mengaku, mengalami luka lebam di bagian matanya.
Terkait hal itu, saat dia melapor ke penyidik, dirinya tidak diizinkan untuk melakukan visum. Melainkan, laporan yang ditindaklanjuti hanya perbuatan tidak menyenangkan.
Sementara itu, Kapolsek Ampenan Kompol Arief Yuswanto saat dikonfirmasi menegaskan, Eko membuat pengaduan perlikau tidak menyenangkan. 
“Laporannya sudah ditindaklanjuti, bahkan sudah sampai pada tahap pemeriksaan saksi. Pelapor dan terlapor sudah diperiksa,” kata Arief.
Lebih lanjut Arief mengatakan, dalam penanganan perkara ini, pihaknya mendapat kendala saksi. “Eko tidak bisa menghadirkan saksi, jadi laporannya belum bisa ditindaklanjuti,” ucapnya.
Dia mengaku, pihaknya tidak pernah mendiamkan laporan para pelapor seperti pengaduan yang dilakukan Eko. “Apapun bentuk laporan tetap direspon dan ditindaklanjuti sesuai mekanisme penanganan perkara,” katanya.
“Tidak benar kalau kami tidak menindaklanjuti. Kami tetap memproses setiap laporan yang masuk,” akunya.
Terkait permasalahan itu, Kabid Propam Polda NTB AKB Benny BW membenarkan adanya laporan seorang Dosen unram. Dia menjelaskan, pengaduan itu telah diterima dan terlebih dahulu pihaknya akan mempelajari laporannya. “Iya, sudah kami terima. Kami akan pelajari dan teliti dulu.”
Kasus penganiayan yang dilaporkan Mathesin sendiri hingga kini sudah sampai ke meja pengadilan. Eko selaku terdakwa telah menjalani sidang perdananya pada pekan lalu.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu

Gadaikan BPKB, Istri Malah Dipolisikan Suami

Jakarta, Aktual.co — WNA (43) harus berurusan dengan pihak kepolisian, karena dilaporkan suaminya Sy (49) pegawai negeri sipil warga Kelurahan Tangkerang Utara, Kecamatan Bukit Raya berkaitan dengan pemalsuan tanda tangan.
“Kasusnya dilaporkan korban pada Sabtu (20/12) dan masih dalam penyelidikan di Polresta Pekanbaru,” kata Kepala Bidang Humas Polda Riau Ajun Komisaris Besar Guntur Aryo Tejo kepada pers di Pekanbaru, Selasa (23/12).
Dia mengatakan, pelaporan tersebut bermula, pada Rabu (19/12) sekitar pukul 14.00 WIB setelah korban melihat adanya surat persetujuan atas nama dirinya untuk WNA menggadaikan Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB) ke perusahaan finance.
BPKB tersebut adalah tanda kepemilikan kendaraan bermotor roda dua merk Kawasaki bernomor polisi BM 2658 NH ke PT FIF Astra Pekanbaru. Ketika itu, menurut Sy, penjaminan disetujui oleh pihak perusahaan finance dengan nilai pinjaman Rp14 juta.
Sy yang merasa tidak pernah menanda tangani surat tersebut kemudian melaporkan kejadian itu ke pihak kepolisian. Sampai saat ini kepolisian setempat masih menyelidiki perkara tersebut dengan turut memeriksa pelapor dan terlapor yang merupakan suami-isteri.
Kasus pemalsuan tanda tangan dan surat-surat persyaratan untuk pengajuan pincaman di perusahaan finance menurut catatan kepolisian tidak hanya terjadi sekali ini saja. Sebelumnya sejumlah korban kasus yang sama juga telah melaporkan perkara tersebut ke pihak kepolisian, termasuk pamalsuan data konsumen perusahaan finance.
Sejumlah kalangan masyarakat mengharapkan perusahaan finance dapat lebih selektif dalam rencana peminjaman uang tunai kepada konsumen agar tidak timbul persoalan seperti yang dialami Sy dan sejumlah korban lainnya. 

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu

Tanggal 23 Desember: Kaisar Jepang Akihito Bertahta

Jakarta, Aktual.co — Akihito (明仁), lahir pada tanggal 23 Desember 1933 (sekarang berusia 80 tahun, red), adalah kaisar Jepang ke-125, yang bertahta sejak tahun 1989, menggantikan ayahnya. Kaisar Hirohito, yang telah wafat.

Ketika kota Tokyo dibom oleh pihak Sekutu Amerika pada Maret 1945 silam, ia bersama saudara mudanya, Pangeran Masahito (sekarang Pangeran Hitachi), mengungsi dari Tokyo.

Ketika pendudukan Amerika selepas Perang Dunia II, Pangeran Akihito belajar bahasa Inggris dengan Elizabeth Gray Vining, guru wanita asal Amerika Serikat yang tugas utamanya adalah memperkenalkan serta mengajarkan asas-asas demokrasi kepada putra mahkota Jepang.

Pangeran Akihito berkuliah di Jurusan Ilmu Politik di Universitas Gakushuin di Tokyo dan namun ia tidak menerima ijazah. Seperti ayahnya, ia menyukai biologi laut dan mempelajarinya secara serius. Ia juga hobi mendengarkan musik klasik maupun jazz, dan sering bermain tenis dan bridge.

Pada Juni 1953, Pangeran Akihito mewakili Jepang sebagai utusan dalam upacara pelantikan Ratu Elizabeth II dari Britania Raya. Pada 10 April 1959, ia menikah dengan Michiko Shoda (lahir 24 Oktober 1934), anak perempuan dari Shoda Hidesaburo, presiden komisaris Industri Tepung Nisshin.

Perkawinan tersebut menerobos tradisi karena Michiko Shoda bukan seorang keturunan bangsawan yang pertama yang menikah dengan keluarga kerajaan. Selepas itu, Pangeran Akihito dan Putri Michiko mengadakan kunjungan resmi ke 37 negara.

Pangeran Akihito naik takhta setelah Kaisar Hirohito wafat pada 7 Januari 1989 dan secara resmi menjadi kaisar Jepang yang ke 125 pada 12 November 1990.

Artikel ini ditulis oleh:

Berita Lain